Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.
Cerita ini hanya lah fiktif semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendadak terkenal.
Acara pun dimulai, semua orang tua murid dan para tamu undangan duduk tenang di kursi yang telah di sediakan.
Darmendra dan orang tua nya duduk di kursi jejeran paling depan, tak ketinggalan juga Diva duduk di jejeran paling depan.
MC naik keatas pentas untuk membacakan susunan acara, para orang tua murid begitu antusias karena menyaksikan penampilan anak anak mereka.
Darmendra terus mencuri curi pandang ke arah Diva, tapi Diva terlalu fokus memandang ke depan. Hingga ia tidak menyadari bahwa ada yang curi curi pandang ke arah nya.
" Cantik," batin Darmendra. Para murid tampil dengan persembahan mereka masing-masing, tapi si kembar masih belum tampil, karena belum giliran mereka.
"Aku sudah tidak sabar menunggu anak anak ku tampil," batin Darmendra. Sesekali ia melirik ke arah Diva, yang duduk berjarak beberapa kursi dari nya.
Acara terus berlanjut, dengan menampilkan para murid dengan keahlian mereka masing-masing.
Setelah selesai dengan persembahan mereka masing-masing, suasana menjadi hening seketika. MC kembali naik keatas pentas.
"Baiklah, ini lah persembahan yang kita tunggu tunggu. Sekarang kita sambut penampilan dari grup band cilik yang di beri nama SEVEN R, ini lah mereka." Suara begitu lantang menyebut kan nama grup band mereka.
Lampu di ruangan aula tiba tiba padam, dan hanya menyoroti bocah kembar yang berjalan ke atas panggung. Setelah mereka di atas panggung, lampu di ruangan aula kembali menyala.
Suasana menjadi heboh melihat wajah bocah kembar itu, yang begitu mirip dengan wajah CEO J. H company.
"Apakah itu anak CEO J. H company?" tanya seorang wanita paruh baya yang kebetulan duduk di belakang kursi yang Diva duduki.
"Seperti nya begitu, lihat lah wajah nya begitu mirip," jawab si B.
"Subhanallah, kembar tujuh sungguh suatu keajaiban." ucap si A.
Diva yang berada di depan mereka tentu saja mendengar perkataan mereka semua. Diva tiba tiba teringat dengan insiden sewaktu di toilet tadi.
Saat ia memperhatikan wajah pria yang bertabrakan dengan nya benar-benar mirip si kembar.
"Apakah pria itu ayah kandung nya si kembar? Kalau benar, berarti aku harus siap-siap kehilangan mereka, tapi aku belum rela harus kehilangan mereka," batin Diva.
Di atas panggung si kembar sedang bernyanyi dengan alat musik yang mereka mainkan.
Ram bermain drum, Roy bermain keyboard, Ray, Ren, Rasya bermain gitar, sedang kan Rakha bermain biola, dan Raffa vocalis.
Persembahan mereka begitu memukau.
Bahkan acara ini di siarkan secara langsung di beberapa stasiun televisi swasta.
Persembahan SEVEN R menjadi pusat perhatian orang orang yang menonton nya.
Sehingga mereka mendadak terkenal.
Di ruangan aula banyak para wartawan merekam persembahan mereka. Hingga dalam sekejap SEVEN R menjadi trending topik di dunia Maya, dan beberapa stasiun televisi.
Tepukan gemuruh memenuhi ruangan itu, hingga persembahan mereka berakhir. Para orang tua murid dan para tamu undangan berdiri sambil bertepuk tangan.
Diva merasa terharu dengan penampilan anak anak nya yang memukau para penonton. Tanpa terasa bulir air bening menetes dari pelupuk matanya.
Berbeda dengan Darmendra malah tersenyum senang, sedangkan Vera juga menangis haru.
"Cucu-cucu kita Dad, cucu-cucu kita memang hebat," kata Vera sambil memeluk suaminya.
"Iya mom, bersyukur lah pada Tuhan, masih memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan cucu kita," ucap Jordan sambil mengelus pundak istri nya.
"Akhirnya tuan muda bisa tersenyum, anak anak tuan muda memang hebat wajah nya juga sangat mirip dengan tuan muda," batin Robert.
Diva tak kuasa menahan air matanya, dan semua itu tak luput dari perhatian Darmendra.
"Siapa pun kamu Nona, aku sangat berterimakasih karena telah merawat anak-anak ku," batin Darmendra.
Darmendra kembali menoleh ke arah Diva, ia melihat Diva tengah mengusap air matanya. Suasana kembali hening, para penonton pun kembali duduk.
Acara masih berlanjut, namun menampilkan yang lain lagi. para penonton tidak seantusias tadi.
Sedangkan di dunia Maya, begitu banyak komentar para netizen tentang kehebatan persembahan si kembar.
"Persembahan yang memukau." Netizen 1.
"Hebat banget, kecil kecil sudah jago main musik." Netizen 2.
"Wajah nya itu loh, kok mirip dengan wajah CEO J. H COMPANY." Netizen 3. Dan banyak lagi komentar komentar lain yang memuji si kembar.
"Sekarang kita panggil lagi si kembar untuk naik ke atas panggung," ucap MC dengan suara lantang. Si kembar pun naik keatas panggung sambil berpegangan tangan.
"Beri tepukan untuk si kembar tujuh," ucap MC lagi. Para penonton pun bertepuk tangan dengan semangat.
"Di persilahkan kepada orang tua si kembar untuk naik keatas panggung, silahkan Nyonya, Tuan." Diva bangkit dari duduknya dan berjalan menuju panggung.
Setelah di atas panggung, Diva langsung memeluk si kembar.
"Dan sekarang kita panggil kan tuan Darmendra Henderson untuk naik keatas panggung."
Darmendra pun berjalan menuju panggung. Jantung nya berdebar melihat anak-anak nya tertawa riang di samping seorang wanita muda.
Darmendra pun menghampiri si kembar. Tanpa ba-bi-bu si kembar langsung memeluk Darmendra.
Orang orang yang menonton semakin yakin kalau si kembar adalah anak dari Darmendra CEO J. H company.
Darmendra yang di peluk pun mensejajarkan tubuh nya dengan si kembar.
"Apakah tuan Daddy kami?" tanya Ram. Darmendra tanpa sadar mengangguk.
Diva yang melihat hal itu merasa hatinya teriris.
"Segitu nya kah kalian merindukan ayah kalian? Aku tidak boleh egois, aku harus merelakan mereka," batin Diva.
Darmendra melihat kearah Diva, lalu matanya tertuju pada jari manis Diva yang memakai cincin kawin milik istrinya.
"Andai kau mau menjadi istriku, Nona. Kita akan merawat si kembar sama sama." Tapi itu hanya di ucapkan dalam hati oleh Darmendra. Darmendra memberikan hadiah pada si kembar juga pada murid-murid yang lain, sebagai penghargaan atas prestasi dan persembahan mereka hari ini. Darmendra mendekati Diva.
"Nona, bisa kita bicara setelah acara ini selesai?" tanya Darmendra pada Diva.
"Pasti tuan ingin membahas tentang si kembar, kan?" Diva balik bertanya.
" Sebenarnya banyak yang ingin saya tanyakan kepada anda, Nona. Kalau Nona ada waktu setelah acara ini," ucap Darmendra.
"Baiklah tuan," jawab Diva.
"Nanti saya tunggu di restoran xxx sekalian makan siang," ujar Darmendra.
"Tapi bagaimana dengan si kembar?" tanya Diva.
"Biar nanti si kembar sama mommy saya," jawab Darmendra, Diva pun mengangguk.
Acara sudah selesai, Diva dan si kembar sudah turun dari atas panggung, begitu juga dengan Darmendra.
Vera menghampiri Diva dan langsung memeluk nya, Diva tentu saja kaget.
"Apakah kamu mommy nya si kembar?"