NovelToon NovelToon
BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: mealvineaaaa

Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23. Perpisahan Bukan Akhir Dari Segalanya

HAPPY READING....

JANGAN LUPA LIKE, COMMENT AND SUBSCRIBE CERITA AKU!! GRATIS!!

******

Sinar matahari pagi menembus jendela besar di kafe mewah yang terletak di pusat kota. Udara sejuk pagi itu membawa aroma kopi yang segar, menyelimuti suasana yang terlihat tenang. Namun, di salah satu sudut kafe, seorang pria tampak duduk dengan wajah penuh kekhawatiran, sesekali menatap layar ponselnya seolah mencari keberanian untuk menghadapi sesuatu yang sulit. Pria itu adalah Reza.

Pikiran Reza terus berputar sejak tadi malam. Kehamilan Hanna, istrinya, adalah berita yang mengguncang hatinya. Kabar yang seharusnya membahagiakan itu justru membuatnya terjebak dalam perasaan bersalah yang mendalam.

Bukan hanya rasa bersalah saja tetapi rasa ragu yang muncul dalam hatinya. Bagaimana jika anak yang dikandung Hanna bukan anaknya? melainkan anak orang yang rumorkan berhubungan dengan istrinya seperti rumor kemarin?. Juga bagaimana bisa ia membiarkan dirinya terlibat dalam hubungan terlarang dengan Anisa, bukanya dia sama saja dengan Hanna jika rumor itu benar?

Tak lama kemudian, pintu kafe terbuka dan seorang wanita cantik masuk, Anisa. Wajahnya yang elegan dan anggun selalu memancarkan pesona yang tak bisa diabaikan.Senyumnya yang sangat cerah dapat menggetarkan hati bagi siapapun yang melihatnya.

Anisa berjalan mendekat, dan Reza berdiri untuk menyambutnya. "Pagi, Anisa," sapa Reza dengan nada yang berusaha terdengar tenang, namun getarannya tak bisa disembunyikan.

"Pagi, Reza," jawab Anisa dengan senyum tipis yang tidak mencapai matanya. Ia duduk di kursi yang telah disiapkan oleh pelayan, lalu menatap Reza dengan ekspresi penuh tanya.

"Ada yang ingin kau bicarakan?" Tanya Anisa.

Reza mengangguk pelan, menatap wajah Anisa yang tampak indah dalam balutan gaun berwarna merah lembut. Ia menghela napas, mencari kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan pikirannya. "Anisa, aku... ada sesuatu yang penting yang harus aku sampaikan."

Anisa tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Reza dengan tatapan penuh perhatian, menunggu pria di depannya melanjutkan. Reza merasa semakin gugup di bawah tatapan itu, tapi ia tahu ini adalah sesuatu yang harus ia lakukan.

"Aku baru saja tahu kalau Hanna... hamil," kata Reza akhirnya, suaranya sedikit bergetar. Ia menatap Anisa, mencari tanda-tanda reaksi di wajahnya. Namun, Anisa hanya terdiam, seolah mencerna informasi tersebut.

"Selamat, Reza," jawab Anisa setelah beberapa saat, suaranya lembut tapi ada kepedihan yang sulit disembunyikan. Ia tersenyum, meskipun senyum itu tidak benar-benar mencerminkan perasaannya.

Reza mengangguk pelan, tapi matanya tidak bisa menyembunyikan rasa bersalah yang menggelayut. “Aku... aku harus mengakhirinya, Anisa. Aku tidak bisa terus seperti ini. Hanna... dia adalah istriku, dan sekarang dia sedang mengandung anakku. Aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan kita.”

Anisa menundukkan kepalanya, menyembunyikan rasa sakit yang muncul di dadanya. Dia tahu bahwa momen ini akan tiba, tetapi mendengarnya langsung dari Reza membuat hatinya terasa terkoyak. Namun, ia tidak bisa menunjukkan betapa hancurnya dirinya di depan Reza. Ia harus berpura-pura kuat, seolah keputusan Reza tidak memengaruhinya sebanyak yang ia rasakan.

“Aku mengerti,” jawab Anisa dengan suara yang hampir berbisik. Ia mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil, meski matanya memancarkan kesedihan yang dalam. “Aku selalu tahu bahwa ini hanya masalah waktu. Aku tidak pernah berpikir kamu akan meninggalkan Hanna untukku. Dia adalah istrimu, dan sekarang dia membawa anakmu. Aku... aku tidak akan menghalangimu.”

Reza menatap Anisa dengan rasa kasihan yang mendalam. Ia tahu bahwa keputusannya telah melukai wanita ini, wanita yang juga ia cintai dalam cara yang berbeda. “Anisa, aku tidak pernah ingin menyakitimu. Kamu harus tahu itu. Tapi ini... ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.”

Anisa mengangguk pelan, menahan air mata yang mengancam untuk jatuh. “Ya, Reza. Ini adalah hal yang benar.” Ia mencoba tersenyum lagi, kali ini lebih lemah. “Aku harap... aku harap kamu bahagia, Reza. Dan aku harap Hanna dan anak kalian akan baik-baik saja.”

Reza terdiam, merasa semakin tertekan oleh kata-kata Anisa yang penuh keikhlasan. Namun, ada sesuatu dalam cara Anisa berbicara yang membuatnya merasa aneh sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Ia mengulurkan tangannya, menyentuh tangan Anisa dengan lembut. “Aku ingin kita tetap berteman, Anisa. Aku tidak ingin kehilanganmu sepenuhnya.”

Anisa menatap tangan Reza yang menyentuhnya, lalu perlahan menarik tangannya kembali, seolah menyadari bahwa keintiman kecil itu sekarang sudah tidak pada tempatnya. “Kita akan selalu berteman, Reza. Tapi mungkin, untuk saat ini, kita harus menjaga jarak dulu.”

Reza mengangguk, meskipun hatinya terasa berat. Ia tahu bahwa ini adalah keputusan yang tepat, tetapi ia tidak bisa menghilangkan rasa bersalah yang mendalam karena harus meninggalkan Anisa. “Aku akan selalu ada untukmu, Anisa. Jika kamu membutuhkan sesuatu, kapan pun, aku akan ada di sana.”

Anisa tersenyum tipis, tetapi tidak ada kehangatan di balik senyumnya itu. “Aku tahu, Reza. Tapi sekarang, kamu punya keluarga yang harus kamu urus. Fokuslah pada mereka.”

Mereka berdua terdiam, membiarkan keheningan yang menyelimuti mereka menggantung di udara. Reza merasa ada begitu banyak yang ingin ia katakan, tetapi kata-kata itu tidak pernah keluar. Sementara itu, Anisa diam-diam merasakan hatinya mulai membeku. Ini adalah akhir dari hubungan mereka, tetapi bukan akhir dari rencananya.

Setelah beberapa saat, Reza berdiri, merasa bahwa pertemuan ini harus segera diakhiri sebelum menjadi lebih menyakitkan. “Aku... aku akan pergi sekarang,” katanya dengan nada ragu. “Terima kasih, Anisa. Terima kasih untuk segalanya.”

Anisa hanya mengangguk, tidak ingin berkata lebih banyak. Ia melihat Reza berjalan keluar dari kafe, meninggalkan bayangan dari kehidupan yang mereka bagi. Ketika pintu kafe tertutup di belakang Reza, Anisa merasakan perasaan lega yang aneh. Bukan karena ia tidak lagi bersama Reza, tetapi karena ia tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar.

Ia menatap keluar jendela, melihat sosok Reza yang berjalan menjauh. “Ini baru permulaan, Reza,” bisiknya pada dirinya sendiri, senyumnya yang dingin muncul di wajahnya. “Aku tidak akan membiarkan semua ini berlalu begitu saja.”

Anisa mengangkat cangkir kopinya, menyesapnya dengan tenang, sebelum menelpon seseorang. Suara di seberang terdengar dalam dan serius. "Apakah semua sudah siap?" tanyanya.

"Ya, semuanya sudah sesuai rencana, Nona Anisa," jawab suara itu.

Anisa tersenyum kecil, kali ini dengan penuh kepuasan. “Bagus. Pastikan semuanya berjalan lancar. Aku akan segera menghubungi Anda kembali.”

Setelah menutup telepon, Anisa duduk kembali, memikirkan langkah berikutnya. "Bersiap-siaplah untuk kehancuran kalian" bisik AAnisa dengan lirih.

******

Saat malam tiba, Hanna duduk di ruang tamu rumahnya, menikmati kehangatan yang diberikan oleh api di perapian. Ia tidak menyadari apa yang telah terjadi antara Reza dan Anisa. Pikiran Hanna hanya terfokus pada kabar bahagia kehamilannya dan rencana masa depan bersama Reza.

Reza masuk ke ruangan, menatap Hanna yang tampak bahagia. Perasaan bersalah kembali menghantamnya, tapi ia berusaha untuk tidak menunjukkannya. "Kau terlihat bahagia, Hanna," kata Reza, berusaha tersenyum.

Hanna menoleh dan memberikan senyuman hangat pada suaminya. "Tentu saja aku bahagia, Reza. Kita akan menjadi orang tua!"

Reza duduk di sampingnya, meraih tangannya. "Ya, kita akan menjadi orang tua," jawabnya dengan nada lembut, meskipun hatinya masih diliputi perasaan bersalah. "Aku ingin kau tahu, Hanna... aku akan melakukan apa saja untuk membuatmu bahagia."

Hanna tersenyum lagi, dan ia menyandarkan kepalanya ke bahu Reza. "Aku tahu, sayang. Aku sangat mencintaimu."

Mereka duduk dalam keheningan, menikmati momen bersama, tapi di balik senyum dan kata-kata lembut itu, masing-masing menyimpan rahasia dan rasa takut mereka sendiri. Reza merasa terjebak di antara tanggung jawab dan perasaannya yang rumit terhadap Anisa, sementara Hannadirinya merasa cemas akibat teror yang terus menghampirinya.

Di luar rumah mereka, dunia terus berputar. Dan di tengah kegelapan malam, Anisa menatap bulan dari jendela apartemennya, merenungkan langkah apa yang harus ia ambil selanjutnya. Meskipun Reza telah memutuskan untuk kembali kepada Hanna, Anisa tahu bahwa ia masih memiliki kartu yang bisa dimainkan.

Di sisi lain, Reza duduk di samping Hanna, merenungkan apakah keputusannya benar-benar yang terbaik, atau justru menjerumuskan dirinya ke dalam lingkaran kebohongan yang lebih dalam.

Bersambung.......

1
Siti Aeni
bru ini bc novel bikin knpa reza gk kpikiran anisa yg licik...
Yuli Ana
makin rumit... blm bisa meraba raba kira2 jalan ceritanya seperti apa... protagonisnya siapa... he he he... lanjut thor... semangat...
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
ayudya
aku binggung alurnya ne, anisa apa Hanna yg tokoh utama, lucunya reza marah² gak jelas padahal dia sama saja dengan istrinya... sudahlah, semangat author.
Yuli Ana
ini sebenernya protagonisnya siapa sih... hana atau anisa... 😅
November
lanjut
Jumiah
ya anisa harus mengerti ,
klo yg kmu pacari suami orang..
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!