tidak salahkan aku mencintai papa angkatku? aku rasa tidak, walaupun kami terpaut umur belasan Tahuh, tapi aku rasa kami sangat serasi.
tak masalah dia hanya menganggapku anak, tapi aku pastikan dia hanya akan melihat aku. dan akan aku singkirkan wanita yang berniat mendekat pada ayah angkatku sekaligus lelaki yang aku cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alena vs Arleta
"Alena, jangan berani-beraninya kau melakukan apa yang kaka sarankan tadi,’’ ucap Austin yang tiba-tiba mulai terasa was-was, bahkan lelaki itu sampai menegakan tubuhnya saat memberanikan ultimatum untuk adiknya. Sungguh, Austin menyesal telah menyarankan hal itu, bagaimana jika Alena nekad.
Alena dengan santai menyeruput ius di depannya, tatapan matanya sudah tidak seperti tadi, di mana tadi Alena tampak resah, dan seperti putus asa, tapi Ketika mendengar saran dari Austin, tatapan mata Alena langsung berbeda, gadis itu seolah menemukan jalan atas keresahnya selama beberapa hari ini. Yang Alena pikirkan Ketika mendengar saran dari kakanya, adalah bagaimana cara dia agar Darius menidurinya, karena tidak mungkin dia menggoda ayah angkatnya secara terang-terangan,
‘’Alena, hentikan pikiran burukmu, jangan pernah melakukan apa yang kaka sarankan tadi,’’ ucap Austin lagi, bahkan sekarang wajah Austin sudah memucat, habislah di jika sampai Alena melakukan apa yang dia sarankan, tentu saja dia tidak mau adiknya melakukan itu, dan jika adiknya melakukan itu, dia yang akan di salahkan oleh semua keluarganya.
‘’Kaka, tidak usah khawatir, aku tidak akan melakukan saran kaka, mana mungkin aku begitu,’’ jawab Alena. Namun, wajahnya mengatakan sebaliknya, dan tentu saja Austin tau isi pikiran adiknya, dari ekpresi adiknya saja, Austin sudah bisa menebak bahwa adiknya sudah Menyusun rencana.
“Ya sudah, kaka pulang saja, aku juga akan Kembali ke kampus, karena kebetulan ada satu pelajaran lagi.’’ Setelah mengatakan itu, Alena pun langusng bangkit dari duduknya, kemudian dia keluar dari café, meninggalkan kakanya yang sedang merasa was-was bukan main.
**
2 jam kemudian, Alena keluar dari kelas dengan wajah yang berseri-seri. Kemarin-kemarin, Alena paling malas untuk pulang karena dia tidak mau bertemu dengan Darius, tapi Ketika mendengar saran Austin, tentu saja Alena menjadi semangat, selama mendengarkan materi dari dosen, Alena malah tidak menyimak apa pun yang di terangkan oleh dosen, gadis remaja itu malah sibuk dengan rencana-rencana yang ada di otaknya.
Ketika sudah berada di parkiran, diam-diam Alena tersenyum ketika melihat sang ayah sedang berdiri di depan mobil, sepertinya sang ayah ingin Kembali' mengajaknya berbicara, dan tentu saja ini adalah waktu yang tepat untuk memulai renacananya.
Beberapa saat berlalu. Alena langsung menormalkan ekpresinya Ketika melihat Darius menatap ke arahnya.
Ketika melihat Alena, Darius langsung menegakan tubuhnya kemudian dia langsung menghampiri Alena, berharap Alena mau berbicara dengannya dan tidak menolak lagi penjelasannya.
Ketika Darius sudah berada di depannya, Alena berpura-pura menunduk. Hingga Darius langsung mengelus rambut Alena, “Kau tau, papa paling tidak bisa didiamkan oleh kau dan Ken, jadi papa mohon, jangan diamkan papa lagi,’’ ucap Darius, Alena yang sedang menunduk tentu saja diam-diam tersenyum. Tentu saja dia merasakan Bahagia Ketika sang ayah mengatakan itu, jika dia menjebak ayah angkatnya pasti ayah angkatnya tidak akan marah padanya
‘’Jadi, kau mau kan memaafkan papa?’ tanya Darius, dan kali ini Alena mengangguk, setelah melihat anggukan Alena, Darius benar-benar bisa menghela nafas lega, karena ternyata putrinya sduah memaafkanya dan dia bisa bekerja dengan tenang.
“Ya sudah ayo kita pulang.’’ Darius langsung menarik lembut tangan anaknya, kemudian dia berjalan ke mobil. Ketika sudah berada di depan mobil, Darius langsung membuka kan pintu mobil untuk putrinya.
‘’Siapa pun kau, jangan bermimpi untuk mendapatkan papa Darius, karena papa Darius adalah milikku,’’ Alena membatin setelah masuk kedalam mobil, dan kini saatnya dia mengetahui siapa kekasih ayahnya dan dia akan bertindak setelah bertemu dengan kekasih ayahnya.
Waktu menunjukan pukul 8 malam, Alena mematut diri di cermin, dia memastikan tampilannya suidah sempurna. Sungguh, walaupun tampilannya sudah sangat pas, tapi Alena sedikit ragu memakai pakaian ini, di mana sekarang dia memakai celana pendek dan juga kaos tipis, selama ini jarang sekali Alena berpenampilan seksi di hadapan Darius, dan sekarng dia harus memulai memakai pakaian seperti ini di gadapan ayahnya, tentu saja dia harus mulai genrcar menggoda ayahnya.
Setelah yakin dengan tampilannya, Alena pun langsung keluar dari kamar, tentu saja dengan jantung yang berdegup dengan kencang. Dia yakin ayahnya sedang menonton televisi karena terdengar suara yang cukup nyaring dari arah ruangan depan, tadi Setelah dari pulang kampus pun Alena belum mengatakan apapun pada darius mereka belum berbicara apapun karena tadi Alena meminta beristirahat terlebih dahulu. Dan tentu saja tujuannya untuk ini, dia akan berbicara dengan Darius dengan tampilan seperti itu.
"Papa ...." Panggil Alena ketika sudah berada di sofa, hingga Darius langsung menoleh. Dia terdiam beberapa saat, hingga kemudian tersenyum lalu menepuk sisinya. Dan setelah itu, Alena pun langsung mendudukkan dirinya di sebelah Darius.
Darius mematikan televisi, karena dia harus berbicara fokus dengan putrinya terlebih lagi dia akan mengenalkan arleta, dia tidak mau ke depannya akan terjadi salah paham lagi diantara mereka.
Darius menarik tangan putrinya kemudian menggenggamnya. "Papa minta maaf, Atas kejadian kemarin. Papa berjanji Papa tidak akan pernah memberikan bekal yang kau buat pada orang lain," ucap Darius. "Papa juga berjanji setelah apapun Papa tidak akan pernah membentakmu lagi seperti kemarin," sambungnya lagi.
Alena langsung melepaskan tangan Darius yang sedang menggenggam tangannya, kemudian gadis remaja itu langsung beringsut maju kemudian memeluk ayahnya.
"Jangan diulangi lagi Papa, kau tahu kan aku susah payah setiap pagi membuat bekal itu, aku juga tidak mau Papa membentakku lagi, coba bayangkan bagaimana perasaan papa jika aku dibentak oleh orang lain," ucap Alena. terdengar kesedihan dalam nada suaranya padahal dia sedang bahagia, karena dia bisa memeluk lagi Darius setelah beberapa hari dia menjauh dari lelaki itu.
"Papa, sekarang jawab aku dengan jujur, apa Papa sudah memiliki kekasih?" Tanya Alena. Darius menggaruk tengkuk yang tidak gatal, dia mulai bingung harus menjawab dari mana.
"Jawab saja papa aku tidak akan marah," jawab Alena lagi..
"Sebenarnya kita tidak berpacaran, kita hanya dekat. Dan jika kau merestui hubungan kami, maka kami akan lebih serius," jawab Darius.
"Baiklah papa, tolong pertemukan aku dengannya. Aku harus melihat apa dia cocok tidak dengan papa, walau bagaimanapun dia juga akan menjadi ibuku." Darius mengembangkan senyumnya ketika mendengar ucapan Alena, sayangnya Darius tidak tahu tentang rencana anak angkatnya
"Hmm, bagaimana jika besok saja dia kemari, Papa juga berdinas pagi jadi Papa bisa pulang bersamanya."
"Baiklah papa, Aku tidak sabar bertemu dengannya," jawab Alena lagi.
Keesokan harinya
"Aku jadi gugup bertemu dengannya," ucap Arleta ketika sudah berada di depan apartemen.
"Tidak apa-apa, Dia terlihat sangat excited ketika mengatakan ingin bertemu denganmu, ayo masuk." Darius membuka pintu apartemen, lalu dia mengajak arleta untuk masuk.
"Alena ...." Panggil Darius sambil mengetuk pintu kamar putrinya. Dan tak lama pintu terbuka, muncul sosok Alena yang sudah berpakaian rapi dan sangat cantik, tentu saja Alena ingin membuat kekasih ayahnya insecure.
"Kau sudah rapih dan cantik, apa kau ingin pergi?"
"Hmm, setelah ini aku akan pergi ke bawah untuk mencari makanan," jawab Alena agar tidak terlalu mencurigakan.
"Oh, ayo bibi Arleta sudah menunggu."
Alena mengangguk, kemudian dia langsung menggandeng tangan Darius, dan mereka pun berjalan ke arah ruang tamu.
"Arleta, perkenalkan ini putriku," ucap Darius yang sudah berada di depan Arleta, arleta menoleh ke arah samping, wanita itu bukan fokus pada Alena tapi fokus pada tangan Alena yang sedang menggandeng tangan Darius
"Hallo, Bibi," Alena menyapa Arleta, tapi entah kenapa arleta merasa bahwa tatapan Alena sedang meledeknya.
Cuplikan next bab
tangan Darius gemetar, lelaki itu menatap diary Arleta dengan patah-patah tak percaya.
"Tu-tuhan, jadi selama ini Alena ....." Pada akhirnya Darius mengetahui perasaan Alena padanya, tentu saja lewat dari yang dia baca barusan.