Vindra adalah menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya dan selama itu juga, Vin selalu mendapatkan hinaan dan di rendahkan karena kastanya yang rendah.
Namun suatu hari, tanpa sengaja ia mendapatkan batu permata dan mengaktifkannya kembali yang membuatnya memiliki kemampuan medis dan berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada diambang Kematian. Berkat pertolongannya membuat Vin mendapatkan black Card yang mampu mengubah hidupnya.
Bagaimana kisah Vindra, Mengubah hidupnya dari menantu hina menjadi Penguasa tak tertandingi bersama batu permata dan keahlian Medis yang dimilikinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26.menolak
Setelah pertemuannya dengan paman dom, Vin pulang dengan membawa cek yang diberikan paman Dom untuk diberikan kepada Sifa.
Sekembalinya Vin, dia segera pergi ke kamar mencari Sifa, namun saat Vin masuk, ia menemukan Sifa baru keluar dari kamar mandi dan mendapati Sifa baru selesai mandi.
Vin memperhatikan wajah Sifa yang terlihat natural tanpa make-up terlihat sangat cantik dan manis. Walaupun merasa malu tapi Vin tak bisa mengedipkan matanya.
Gadis kecil yang dulu menyelamatkan Vin dari kelaparan dengan memberikan semangkuk nasi untuknya. Gadis kecil yang memberikan senyuman untuknya agar tetap bertahan hidup sendirian dan ketakutan. Untung saja ada seorang wanita yang berhati malaikat mau membawanya pulang dan merawatnya seperti anaknya sendiri, walaupun suaminya tidak menyukai kehadiran Vin.
Vin berjanji akan menjaga ibu angkatnya selama hidupnya dan juga berjanji kelak jika ia bertemu dengan gadis kecil itu lagi, ia akan membalas semua kebaikannya.
Dan kini gadis kecil itu tumbuh menjadi wanita yang cantik dan sekarang menjadi istrinya. Walaupun sampai saat ini Sifa tidak tau tentang siapa dirinya, dia tidak perduli yang terpenting baginya masih bisa melindunginya.
Walaupun nanti jika dirinya bercerai dengannya, Vin masih akan tetap melindungi Sifa semampu yang dia bisa.
Mungkin semua orang akan berfikir dirinya sangat bodoh, masih mau bertahan sampai detik ini, walaupun dirinya selalu direndahkan dan dianggap menantu tak berguna. Tapi tak ada yang tau di balik semuanya ada alasan yang tak perlu orang lain tau yang menjadikan dirinya untuk tetap bertahan.
"Kapan kamu pulang?" tanya Sifa yang mengejutkan, membuat lamunan Vin seketika buyar.
"A-aku baru saja sampai." Jawab Vin terbata, lalu ia segera duduk di sisi ranjang, Menunggu Sifa berganti pakaian.
Namun Vin merasakan di dalam kamar tersebut ada aura gelap yang menyelimuti, namun saat hendak mencarinya Sifa sudah lebih dulu keluar dan duduk di meja rias.
"Kenapa kamu tidak bilang padaku kalau perusahaan mu sedang mengalami krisis keuangan?" tanya Vin.
"Untuk apa aku memberitahu, Walaupun aku memberitahumu kamu juga tidak akan bisa membantu kan, jadi lebih baik kamu tidak usah tau." sindir Sifa sambil terus menyisir rambutnya.
Vin hanya bisa menghela nafas lalu mengeluarkan cek dari dalam sakunya, ia pun meletakkan di atas meja didepan Sifa.
"Itu cek 10 M, dari paman Dom. Aku rasa lebih dari cukup untuk mengatasi krisis dana di perusahaan mu. Jika kamu cerita dari awal, mungkin kejadian tadi tidak akan terjadi."
Sifa mengambil cek tersebut dan melihat nominalnya, namun dia segera memberikannya kepada Vin lagi.
"Lebih baik jangan gunakan uang ini. Aku tidak mau kedepannya malah akan menjadi masalah buat kita. Lebih baik kembalikan saja padanya, aku akan berusaha mengatasinya nanti." ucap Sifa menolak, walaupun dalam hati sedikit berat, karena uang itu sebenarnya saat ia butuhkan, namun mengingat apa yang terjadi pada keluarganya dia tidak ingin bermasalah lagi dengan paman Dom.
"Apa kamu yakin tidak mau menggunakannya untuk mengatasi keuanganmu?" tanya Vin memastikan. Tapi jawaban Sifa tetap sama tidak ingin menggunakannya.
"Baiklah kalau kamu yakin tidak ingin cek ini, aku akan mengembalikannya nanti." Vin pun kembali menyimpan cek tersebut.
Vin pun segera pergi untuk membersihkan diri dan saat ia keluar, Vin melihat sebuah boneka yang sebelumnya tak pernah ia lihat ada di kamar tersebut, namun boneka itu memiliki aura gelap yang menyebar ke seluruh ruangan. Aura itu sangat jahat, membuat Vin tidak bisa tinggal diam, Vin segera mengambil boneka tersebut dan ingin merusaknya agar tidak menggangu Sifa nantinya.
Namun saat Vin ingin menghancurkan boneka tersebut, Sifa segera menarik dan merebut boneka tersebut dari tangan Vin.
"Apa yang kamu lakukan Vin. Ini bonekaku, tidak seharusnya kamu ingin merusaknya." ucap Sifa marah sambil memeluk boneka tersebut.
"Dengarkan aku Sifa, berikan boneka itu padaku, boneka itu kotor, boneka itu ada aura gelapnya yang bisa menggangu kamu. Berikan itu padaku." bujuk Vin namun Sifa tetap kekeh tidak ingin memberikannya.
"Jangan mengada-ngada kamu Vin, ini boneka kesayanganku jadi jangan pernah kamu menyentuhnya atau merusaknya. paham."
Vin pun berusaha membujuk, namun tidak satupun yang berhasil dan malah membuat Sifa memeluk boneka tersebut lebih erat.
Dengan kesal Sifa membawa Boneka tersebut saat tidur dan memeluknya membuat Vin tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa melihat Sifa memeluk erat boneka itu, mungkin Sifa tidak ingin Vin mengambilnya saat dirinya sedang tidur.
Setelah Vin merasa Sifa sudah tidur nyenyak, Vin segera mengeluarkan aura gelap yang ada dalam boneka tersebut dengan bantuan batu permata.
Vin tak akan pernah membiarkan Sifa terluka atau pun di ganggu selama masih dirinya masih ada di sisi Sifa.
To Be continued ☺️☺️☺️