Lisa merupakan seorang gadis cantik yang terpilih meneruskan warisan khodam pendamping milik kakeknya. khodam yang dimaksud adalah sosok Raja Kera yang terkenal sangat kuat dan tangguh, mampu kah Lisa menjaga amanah dari sang kakek.? Apakah kisah selanjutnya yang akan terjadi.??? cuss langsung simak kuy ceritanya daripada penasaran😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Pertama Kali Mendapatkan Jurus
"Baiklah kalau gitu akan aku lakukan sekarang." Lisa yang mengerti dengan maksud Raden ia pun langsung bergegas berjalan menuju batu besar tersebut.
Lisa terlihat duduk bersilah diatas batu itu memejamkan mata sambil merapatkan kedua tangannya bersejajar dengan dadanya, ia nampak sangat fukus dan berkonsentrasi dalam melakukan apa yang disuruh oleh Raden.
Sangking fukusnya tanpa ia sadari diatasnya nampak ada cahaya putih kecil yang terlihat berterbangan mengelilingi di atasnya, cahaya itu mengelilingi Lisa dan perlahan masuk kedalam tubuh Lisa, Lisa merasakan akan sesuatu yang masuk kedalam tubuhnya ia hanya diam tak menghiraukan sama sekali sambil terus fukus dengan tujuannya.
Reden yang melihat hal itu ia langsung menghampiri Lisa.
"Cukup tuan..kamu sudah melakukannya sangat baik. tanpa tuan sadari kekuatan pertama tuan sudah menyatu sempurna dan sudah bisa digunakan."
"Iya kah? kok cepet banget.. aku tadi ngerasa kayak ada sesuatu yang entah gak tau apa masuk kedalam tubuhku."
"Itu merupakan kekuatanmu tuan yang sudah menyatu dengan sempurna, kekuatan yang tuan dapatkan bisa dibilang dengan Jurus Cakra putih. jika tuan tidak percaya tuan bisa mencobanya."
"Baiklah akan aku coba."
Lisa nampak melakukan gerakan tangan sambil membaca sesuatu dan..
"Jurus Cakra putih!"
Whusssssss!!!
Sebuah cahaya putih muncul dari tangan Lisa yang meluncur sangat cepat ke arah pohon.
Krekkkk!!! Bruakkkkkk.!!!
Pohon yang tadinya terkena kekuatan Lisa langsung tumbang dan terpotong menjadi dua, padahal pohon itu cukup besar seakan rapuh ketika terkena kekuatan Lisa.
"Wow.. kerennn.. lihat lah Raden aku berhasil, ini sungguh sangat luar biasa."
Lisa terlihat melongo sambil menggelengkan kepalanya saat melihat akan hal itu, ia merasa senang dan seakan tak percaya pertama kali melihat hal itu.
"Apa jadinya kalau dengan batu.??
Lisa kembali mengerakan tangannya dan membaca sesuatu lalu ia langsung melepaskan kekuatannya ke arah batu yang ada di depan tak jauh dengannya.
Whusssssss!! Bammmmm!!
Batu itu yang semula utuh kini terbelah menjadi dua saat terkena kekuatan Lisa.
"Wahh.. magic.. ini sangat spektakuler.."
Lisa tak henti hentinya mengagumi apa yang ia lihat barusan.
"Ini belum seberapa dengan kekuatan yang nantinya akan tuan dapatkan, kekuatan tingkat tinggi akan tuan peroleh nantinya." Raden berkata sambil melihat ke arah Lisa.
"Apa aku akan mendapatkan Jurus lebih hebat dari pada ini?" tanya Lisa pada Raden.
"Iya tuan.. saat ini yang tuan dapatkan hanya lah Jurus biasa, sedangkan selanjutnya tuan akan akan mendapatkan kekuatan yang sesungguhnya."
"Kalau gitu lakukan sekarang Raden aku sudah nggak sabar. apa yang akan aku lakukan untuk mendapatkan kekuatan itu Raden." tanya Lisa penasaran, ia seakan tidak sabar untuk mendapatkan kekuatan yang dimaksud oleh Raden.
"Bukan sekarang taun kita akan melakukan lain waktu, tinggal menunggu waktu yang tepat, untuk saat ini cukup sampai disini latihan kita hari ini."
"Yah.. gagal deh aku kira kita akan melakukan sekarang." Lisa nampak sedikit kecewa padahal ia sudah tisak sabar jika Raden mempelajarinya sekarang.
"Besabarlah tuan... bukan sekarang saatnya. tuan harus mempersiapkan diri, karena apa yang akan tuan lakukan selanjutnya lebih berat dari ini dan berbahaya"
"Hmm.. baiklah aku suka sesuatu yang menantang bagiku, akan aku tunggu sampai kapanpun."
"Perlu tuan ketahui jangan sampai tuan menyalah gunakan kekuatan itu, jagalah dengan baik dan gunakan lah dengan kebaikan. jika perlu jangan sampai ada satu orang pun yang tau akan kekuatan tuan, cukup diam dan gunakan jika tuan terancam bahaya yang mengancam keselamatan tuan sendiri. segala ilmu dan kekuatan apapun yang kita punya kita tidak pantas sombong akan hal itu, cukup diam seperti singa, bergerak seperti iblis brutal dan ganas."
Raden nampaknya memperingati Lisa agar tidak menyalah gunakan kekuatan nya hanya sekedar ingin disegani orang lain, seperti halnya hal itu sangat Raden benci.
"Baik Raden.. percayakan ini semua padaku, kamu tidak perlu khwatir aku bukan tipe orang seperti itu yang menyombongkan ilmunya agar ditakuti semua orang. tindakan itu tak lebih lebih seperti sampah, sifatku bukan tipe orang seperti itu." Lisa meyakini Raden agar ia percaya dengannya.
"Baik lah tuan aku percaya padaku.. aku sangat yakin tuan bukanlah orang yang bersifat seperti itu."
Lisa menanggapinya dengan senyuman tanpa berkata apapun.
"Raden.. bisa kah kita kembali sekarang, aku sangat lelah Raden, hanya sekedar latian biasa teryata cukup menguras tenaga."
"Baik lah tuan jika itu maumu kita akan kembali sekarang."
Raden terlihat langsung mencekal tangan Lisa dan membawanya terbang ke atas, perlahan sosoknya menghilang bersamaan dengan angin yang berhembus.
Di lain tempat..
"Aku ingin mbak menjawab dengan jujur! apa yang selama ini telah terjadi padamu mbak?? selama ini mbak ada dimana. sudah puluhan taun loh mbak menghilang tanpa sebab."
Terlihat.. Dinda nampak mendesak kakaknya agar ia menjawab nya dengan jujur. Dinda merasa penasaran tentang keberadaan kakaknya selama ini sewaktu Lisa belum menemukan keberadaan kakaknya itu. mereka berdua terlihat berada didalam kamar hanya berdua saja disana.
"Emm..emmm.. apa ya mbak juga gak tau, kemarin itu mbak bertemu sama temanmu Lisa itu didalam hutan, mbak juga gak tau kenapa mbak ada di dalam hutan, emm.. kejadian sebelum sebelumnya mbak nggak tau apa yang terjadi."
Mbak Devi kebingungan ia seakan tidak ingat dengan apapun, seingatnya hanya ketika ia bertemu dengan Lisa didalam hutan. ia tidak akan pernah tau atau pun sadar jika selama ini kehidupannya yang diperbudak oleh para Jin, jelas ia tidak akan tau hal itu karna Raden sudah mempengaruhi fikirannya akan hal itu.
"Lah gimana sih mbak. masa mbak gak tau gitu dulu mbak ada dimana. coba deh mbak ingat ingat kembali siapa tau mbak ingat dengan sesuatu yang terjadi."
Dinda terlihat heran dengan kakaknya itu, ia menyuruh mengingat kembali tentang kejadian yang ia alami.
"Emm.. emm.. emm.. apa ya?" Mbak Devi nampak berfikir sejenak.
"Dah lah Din lupain aja mbak gak tau apa apa."
"Lah gimana sih mbak, ini sangat penting mbak masa mau dibiarkan gitu aja sih, aduh repot kalau sudah begini." Dinda nampak pasrah ia tak habis pikir tentang kakaknya itu.
Mbak Devi terlihat diam sambil termenung.
"Aneh..?? kok bisa mbak Devi gak tau apa apa seakan lupa dengan semuanya, susah udah kalau seperti ini." guman Dinda di dalam hatinya sambil menatap kakaknya. ia merasa sangat heran dengan keanehan kakaknya itu.
"Hmm.. apa gue coba tanya sama Lisa aja ya tentang ini. siapa tau Lisa tau" gumanya lagi sambil berfikir.
"Gue yakin pasti Lisa tau semua tentang mbak Devi gak mungkin kalau Lisa gak tau apa apa secara kan dia berhasil menemukan keberadaan mbak Devi, Lisa pasti tau apa yang sebenarnya terjadi sama mbak Devi.
Dinda merasa yakin dan ia akan menayangkan pada temannya itu akan hal yang terjadi pada kakanya.