Sang Pewaris Raja Kera
"Lis.. Lisaaa.! keluar dulu sini nak." ucap bu Kasna sembari mengetuk pintu kamar putrinya.
"Iya bu bentar!" sahut Lisa saat mendengar suara ibunya yang memanggilnya. Lisa pun langsung berjalan ke arah pintu kamarnya.
"Ada apa ya bu.?? tanya Lisa setelah membuka pintu yang terdapat ibunya di depannya.
"Kamu dicariin kakekmu tuh nak di belakang" sahut bu Kasna.
"Kenapa kakek bu.? kok nyariin Lisa?"
"Ibu juga gak tau nak, coba kamu samperin gih siapa tau ada yang penting," titah bu Kasna pada putrinya.
"Emm.. iya deh bu, yaudah kalau gitu Lisa kebelakang dulu bu," sahut Lisa sambil menutup kembali pintu kamarnya.
Bu Kasna hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan putrinya.
Lalu setelah itu Lisa pun berjalan menuju ke belakang rumah tuk menemui kakeknya disana.
Lisa adalah seorang gadis desa yang sederhana ia hanya tinggal berdua saja dengan ibu dan kakeknya, sedangkan sang ayah telah lama perpulang kehadapan sang pencipta puluhan tahun yang lalu entah apa penyebabnya tentang kematian ayahnya Lisa. hingga saat ini belum terungkap perihal tentang kematian ayahnya Lisa.
"Itu dia kakek, kira kira ada apa ya kok kakek nyariin aku,? kayaknya ada hal yang penting deh." guman Lisa saat melihat kakeknya yang sedang duduk di kursi panjang yang ada belakang rumahnya.
"Kakek nyariin Lisa,? ada apa ya kek?" tanya Lisa setelah sampai di samping kakeknya.
"Duduk sini Nduk,, kakek mau ngomong sesuatu sama kamu." ucap mbah Sukim yang merupakan kakeknya Lisa, menyuruh cucunya tuk duduk di samping nya.
Lisa hanya mengangguk pelan, ia pun langsung duduk disamping kakeknya.
"Kakek mau ngomong apa,? kok kayaknya penting banget," tanya Lisa penasaran.
"Nduk.. sekarang kamu kan sudah besar, waktu yang kakek tunggu-tunggu telah tiba, mungkin ini saatnya. Nduk,, kakek ingin mewariskan ini padamu." mbah Sukim berucap sambil menyerahkan sebuah kotak hitam kecil pada Lisa.
"Ini apa kek..??
Lisa terlihat kebingungan sambil menerima kotak tersebut.
"Itu sesuatu kepunyaan kakek yang ingin kakek wariskan padamu Nduk."
Karna merasa penasaran seketika itu Lisa pun langsung membuka kotak tersebut tuk melihat isi di dalamnya.
"Cincin.? untuk apa cincin ini kek?" tanya Lisa setelah tau di dalam kotak kecil tersebut terdapat cincin di dalamnya.
Cincin itu terlihat sangat lah bagus warna emas yang di hasilnya cincin itu sangat mencorak, dengan berwana kuning keemasan serta terdapat ukiran Mahkota pada cincin itu.
"Memang terlihat biasa saja, tapi itu bukan sembarang cincin biasa, di dalam cinta itu di huni oleh sesosok Raja kera yang merupakan khodam pendamping kepunyaan kakek."
"Hah.! khodam pendamping,? jadi cincin itu buat Lisa gitu kek?" tanya Lisa seakan tak percaya.
"Iya Nduk.. kakek ingin mewariskan khodam Raja kera itu padamu." sahut mbah Sukim sambil tersenyum ke arah Lisa.
"Jaga baik baik cincin itu Nduk, jangan sampai kamu mempersalah gunakan khodam pendamping yang ada di dalam cincin itu, dalam waktu dekat kakek akan pergi jauh dan tak akan pernah kembali, kakek yakin kamu bisa meneruskan khodam pendamping milik kakek."
"Maksudnya kek,? kakek mau pergi kemana?" tanya Lisa kebingungan, ia tidak lah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh kakeknya.
"Kamu pasti akan tau sendiri Nduk.. kepergian kakek akan di iringi oleh orang banyak dan di selimuti oleh kesedihan. ketahuilah lah Nduk sesuatu yang akan datang, itu adalah takdir yang yang terbaik dari Tuhan yang Maha Esa"
"Hah.? maksudnya apa sih kek.? kok kakek ngomong seperti itu."
Lisa nampak begitu kebingungan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. ia sangat heran dengan perkataan kakeknya yang menurutnya sangat aneh dan ngelantur kemana mana.
"Tapi kek, apa yang harus Lisa lakukan dengan cincin ini kak,? apa boleh Lisa mengunakan cincin ini sekarang?"
"Jangan dulu Nduk.. sementara ini kamu simpan dulu cincin itu, untuk mengaktifkan khodam pendamping yang ada di dalam cincin itu ada tirakat tertentu, ambil lah ini, di dalam buku ini terdapat amalan khusus untuk mengaktifkan khodam Raja kera itu, semua amalan apapun sudah ada di dalam buku ini." jelas mbah Sukim sambil menyerahkan sebuah buku kuno yang nampak lusuh.
"Pada jam 12 malam baca lah amalan yang ada di dalam buku ini untuk mengaktifkan sang Raja kera, lakukan lah dengan sungguh-sungguh dan yakin lah, niscaya dia akan datang kepadamu" jelas mbah Sukim lagi.
"Baik lah kek, Lisa akan menuruti sesuai perintah kakek." ucap Lisa mengangguk faham sambil menerima buku tersebut.
"Kakek yakin kamu bisa meneruskan khodam milik kakek, jaga baik baik itu semua, hanya kamu saat ini yang bisa meneruskan khodam pendamping itu."
"Baik kek,, Lisa akan menjaga semua ini baik baik sesuai dengan permintaan kakek."
"Emm.. emangnya khodam pendamping itu apa sih kek?" tanya Lisa pada kakeknya.
Baginya ia hanya lah orang awam yang tidak mengerikan tentang apa itu khodam pendamping.
"Khodam pendamping merupakan makhluk non manusia yang senang hati mengabdi dan membantu manusia, atas dasar kecocokan karakter, bermacam macam bentuk sesosok hewan seperti macan putih, macan kumbang, naga sosro, ular naga dan masih banyak lain sejenisnya." jelas mbah Sukim pada cucunya.
"Oh jadi gitu ya kek Lisa baru tau sekarang, tapi apakah aman kek,? makhluk seprti itu kan sama saja dengan halnya kita bersekutu dengan makluk gaib."
"Tidak masalah Nduk, karna khodam pendamping juga merupakan makhluk gaib ciptaan Allah, dimana tujuan khodam diciptakan adalah membantu urusan manusia, jadi tidak masalah jika seseorang memliki khodam pendamping bukan artinya bersekutu dengan makluk gaib, setiap manusia pasti mempunyai khodam pendamping tersendiri. entah itu khodam leluhur ataupun hasil dari membaca amalan."
"Oh gitu ya kek, khodam leluhur sama khodam hasil dari membaca amalan gak sama apa kek.??
"Tidak sama Nduk,, kalau khodam leluhur turun temurun hingga ke anak cucunya, kekuatan nya pun sangat sakti dan tangguh, beda halnya dengan khodam dari hasil membaca amalan atau tirakat tertentu"
"Hmmm... iya iya Lisa faham sekarang." ucap Lisa yang hanya mengangguk paham.
"Yaudah ya kek, kalau gitu Lisa ke kamar dulu ya." ucap Lisa sambil bangkit dari duduknya.
"Iya Nduk.." sahut mbah Sukim.
Lalu setelah itu Lisa beranjak dari tempat itu menuju kamarnya.
Setelah sampai di dalam kamarnya, terlihat Lisa hanya duduk di atas tempat tidurnya sambil memandangi kotak hitam itu dan buku yang di beri oleh kakeknya barusan.
"Kakek kenapa ya kok aneh banget, kira kira kakek mau pegi kemana ya,? kok sampe memberikan ini padaku, mana gue gak ngerti lagi tentang ini semua." guman Lisa pelan.
"Hmm.. tapi gapapa lah mau gimana lagi, kakek sudah mempercayai aku untuk menjaga ini" guman nya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments