Nasib malang menimpa Celine Violetta Atmadja. Baru saja dia berkabung kerena meninggalnya sang ayah, dia justru diusir oleh Ibu dan juga saudara tirinya. ternyata selama ayahnya sakit keras, mereka sudah membalik nama semua aset kekayaan milik keluarga Atmadja menjadi milik mereka. Untuk itu, Celine tidak mempunyai pilihan selain pergi dari sana.
Tapi bukan berarti Celine akan diam saja. Dia bersumpah akan membalas ibu dan saudara tirinya itu. Apapun akan dia lakukan, termasuk menikah dengan pria cacat yang kaya untuk membalas mereka.
Nicholas Arian Dirgantara, CEO tampan yang bernasib tragis. Dia harus duduk di kursi roda setelah kecelakaan hebat yang menimpa dirinya 2 tahun yang lalu. Karena hal itu juga, kekasihnya berselingkuh dengan sahabat Nick
Semenjak saat itu, Nick menjadi pria yang agresif. Kondisinya yang tidak bisa berbuat apa-apa membuatnya mudah marah. Hingga suatu hari, ibunya datang membawa seorang wanita yang akan menikah dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Menikah
Keesokan harinya, di rumah pribadi Nicholas, tengah digelar acara pernikahan yang sederhana. Bukan berarti Nicholas tidak bisa menggelar pernikahan secara megah, hanya saja kondisinya saat ini sangat tidak memungkinkan. Jika dia memaksa untuk menggelar pernikahan besar-besaran, yang ada dia hanya akan menjadi bahan cibiran karena keadaannya yang tidak sempurna.
Untuk itu, mereka sepakat menggelar acara sakral tersebut dengan sederhana dan tertutup. Mereka hanya mengundang kerabat dekat saja. Bahkan ayah Nicholas, Hendra hanya bisa menyaksikan pernikahan putranya dari video yang dikirimkan Andara.
Dia merestui pernikahan mereka. Walaupun terkesan mendadak, tapi dia percaya dengan pilihan istrinya.
Nicholas terlihat sangat tampan dengan balutan jas berwarna putih. Begitu juga dengan Celine yang cantik dengan balutan gaun pengantin yang berwarna senada.
Untuk sesaat, Nicholas sempat tertegun melihat Celine saat memasuki altar pernikahan. Dia tidak menyangka wanita itu terlihat sangat cantik. Tapi Nicholas buru-buru menggelengkan kepalanya, menyadarkan diri. Dia tidak boleh terbuai oleh kecantikan wanita itu. Karena baginya wanita sama saja. Dia yakin Celine mau menikah dengannya karena iming-iming dari ibunya. Cih.. Menjijikkan. Kita lihat nanti, bagaimana wujud wanita itu sebenarnya setelah mereka sah menjadi suami istri. Pikir Nicholas
Janji suci telah terucap dari keduanya dan sekarang mereka sudah sah menjadi suami istri. Tamu yang hadir mengucapkan selamat pada kedua mempelai dan langsung berpamitan karena mereka masih ada pekerjaan yang harus mereka kerjakan.
Semua berjalan dengan lancar, dekorasi untuk acara pernikahan tersebut sudah selesai di bersihkan oleh pelayan atas perintah Nicholas. Dan sekarang, mereka tengah mengantar kepergian Andara yang akan berangkat ke London.
"Jaga diri baik-baik ya, sayang. Jika urusan mommy dan Daddy selesai, kami akan segera pulang." seru Andara
"Iya mom." jawab Nicholas singkat
Andara menatap Celine dan memeluknya, "titip anak nakal ini. Jika dia berbuat kasar padamu, bilang pada mommy. Dan jangan takut padanya. Mommy percaya kau pasti bisa menghadapinya. Dan untuk masalah keluarga mu, mommy sudah meminta asisten mommy untuk mengurusnya. Dan dia juga yang akan menjadi asisten mu nanti. Apa kau mengerti?" bisik Andara
"Iya mom, aku mengerti. Terimakasih sebelumnya." ucap Celine
Andara tersenyum dan mengurai pelukannya. "Oke.. Sudah waktunya mommy berangkat. Oh iya... Kau adalah nyonya di rumah ini, jadi kau boleh melakukan apapun di rumah ini." seru Andara menunjuk Celine
"Apa maksud mommy berkata seperti itu? Jika mommy memperbolehkan dia berbuat seenaknya, dia akan besar kepala." protes Nicholas
"Dia istrimu, Nick. Jadi posisinya sama sepertimu. Jadi mommy harap, kau memperlakukannya dengan baik. Apa kau mengerti?"
Nicholas mendengus memalingkan wajahnya. Hebat sekali wanita itu, baru pertama kali bertemu dengan ibunya tapi sudah berhasil meracuni pikiran ibunya. Tapi dia tidak akan terbuai begitu saja. Jangan harap wanita itu bisa menjadi nyonya di rumah ini. Akan dia buat wanita itu hidup di neraka. Seringai Nicholas
"Jangan macam-macam Nick !!" seru Andara yang melihat seringai aneh putranya
"A-apa maksud mommy?" tanya Nicholas terbata
"Mommy tahu apa yang ada didalam pikiranmu itu. Jadi, mommy harap kau tidak melakukan yang aneh-aneh."
"Iya-iya." gerutu Nicholas
Andara berpamitan pada keduanya dan diantar sopir ke bandara. Dan sekarang, di sana hanya tinggal Nicholas dan Celine yang saling terdiam.
Celine berjalan kebelakang kursi roda Nicholas dan hendak membantu Nick untuk kembali ke kamarnya. Tapi Nick dengan tegas menolak. Bahkan dia tidak mau Celine menyentuhnya.
"Jangan dekat-dekat!! Aku jijik dengan wanita sepertimu. Heh.. Aku yakin kau mau menikah denganku karena iming-iming dari mommy, kan? Menjijikan." Nick menggerakkan kursi rodanya dan masuk ke kamarnya.
Celine hanya bisa menghela nafas panjang. Dia pergi ke dapur untuk mengambilkan makanan untuk Nick karena hari sudah memasuki jam makan siang.
Hari ini dia sudah sah menjadi nyonya muda Dirgantara, dan itu artinya dia yang akan mengurus semua keperluan suaminya. Andara sudah memberitahu semua pelayan untuk membantu Celine dan melakukan apa yang Celine perintahkan.
"Apa makan siang untuk Nick sudah siap?" tanya Celine
"Sudah nona." pelayan menyodorkan nampan berisi makanan kesukaan Nicholas pada Celine
"Terimakasih." Celine menerima nampan tersebut dan membawanya ke kamar Nicholas.
Hal pertama yang dia lihat saat masuk ke kamar Nicholas adalah kamar Nicholas yang berantakan. Nick mencoba melepas semua hiasan di kamarnya yang dipasang oleh pelayan sebelumnya. Tentu saja semua itu atas perintah Andara karena kamar ini merupakan kamar pengantin mereka.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Celine berbasa-basi
"Apa kau buta?" bukannya menjawab, Nicholas justru berbalik bertanya dengan nada ketus.
Celine menghela nafas dan meletakkan nampan diatas meja. Dia membereskan benda-benda yang berserakan di lantai dan membantu Nick menyingkirkan hiasan-hiasan tersebut. "Kau bisa menyuruhku jika kau tidak bisa."
Nick menatap tajam Celine. Oke, sepertinya dia salah bicara. Pasti ucapannya sudah menyinggung pria itu. Baiklah, lebih baik dia diam dulu dan membereskan kekacauan ini.
Cukup lama ia membereskan semuanya sampai-sampai melewatkan makan siang mereka. Dan setelah semua selesai, Celine memberikan nampan berisi makanan untuk Nick. Tapi di luar dugaan, Nick justru melempar nampan tersebut hingga makanannya berserakan dilantai.
"Apa yang kau lakukan?" pekik Celine
"Aku tidak mau makan. Dan jangan bersikap seolah kau perduli padaku." Nick mendorong roda kursinya ke arah jendela.
Celine menghela nafas panjang dan membereskan makanan yang berserakan di lantai. Dia membawa piring kotor ke dapur dan meminta pelayan menyiapkan makanan yang baru.
Bagaimanapun, Nick harus makan. Dan dia tidak akan berhenti sampai Nick mau makan.
Heh.. Jangan dikira dia akan menangis seperti di novel-novel dimana protagonis wanita tersiksa karena suami cacatnya yang agresif. Dia berbeda karena dia sudah mendapatkan ijin dari Andara untuk melakukan apapun yang dia inginkan. Dan untuk menghadapi suaminya itu, dia mempunyai cara lain.
"Ayo makan Nick!!" Celine kembali menyodorkan nampan didepan Nick. Tapi pria itu hanya melirik sekilas tanpa mau mengambil nampan tersebut.
"Kau harus makan agar kau cepat sembuh."
Nick kembali menatap tajam Celine. Dia kembali menghempaskan nampan ditangan Celine hingga makanannya berserakan dilantai.
Celine mendengus kesal. Dia membereskan pecahan piring di lantai tapi dengan sengaja, Nicholas menggerakkan kursi rodanya hingga melindas tangan Celine.
"Aw...." pekik Celine kesakitan.
"Kenapa? Apa sakit? Setelah ini kau bisa makan yang banyak agar kau cepat sembuh." Nicholas menggerakkan kursi rodanya mundur dan pergi begitu saja.
Celine meniup tangannya yang berdarah. Sakit, itu yang Celine rasakan. Tapi dia bisa mengerti kenapa Nicholas melakukannya. Pasti karena ucapannya telah menyinggung perasaan Nicholas.
Celine hanya bisa bersabar menghadapi Nicholas. Dia membersihkan lantai dan keluar dari kamar Nicholas untuk mengobati tangannya.