Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 33_Kamu Kenapa?
KALAU ADA TYPO KOMEN DI PART-NYA YA 😁😁😁
HAPPY READING 🌼🌼🌼
🥕🥕🥕
Malam harinya Rayna dan bu Darmi sedang duduk santai di ruang tamu sambil menonton televisi kecil yang mereka punya.
"Bu," panggil Rayna dengan gugup.
"Ada apa nduk?" tanya bu Darmi dengan lembutnya.
"Rayna hamil bu." ucap Rayna membuat bu Darmi diam seketika, beliau tahu kisah hidup Rayna karena dia sendiri yang cerita, namun bu darmi tidak menyangka bahwa wanita di sampingnya itu sekarang hamil, hamil bayi dari pria yang dengan keji telah merenggut kesuciannya.
"Apa tindakan kamu selanjutnya nduk?" tanya bu Darmi.
"Rayna ingin mempertahankan bayi ini bu." ucap Rayna dengan yakin.
"Tapi bu tidak mungkin Rayna akan berada di sini terus, ibu tahu sendiri bagaimana orang orang di sini yang banyak tidak suka dengan rayna." ucap Rayna.
Sejak dia tinggal di sini, banyak sekali ibu-ibu daerah sini yang terlihat tidak suka dengan Rayna, bahkan dengan terang-terangan pernah mengusir Rayna karena suami mereka jadi sering genit ke arah Rayna.
"Bagaimana kalau kita pergi saja dari sini nduk, kita ke malang tempat tingg ibu sebenarnya." ucap bu Darmi.
"Ibu bukan dari Surabaya?" tanya Rayna.
"Enggak nduk, sebenarnya ibu tuh asli malang terus ketemu sama bapak yang asli Surabaya, terus nikah dan tinggal di Surabaya deh." ucap bu Darmi memberitahu Rayna.
"Oh gitu toh, gak papa ini bu gara-gara aku ibu jadi ikutan pergi dari sini?" tanya Rayna sedikit tidak enak hati.
"Gak apa-apa kok nduk, lagian rumah ibu di sana gak ada yang nempatin juga terus rumah di sini kan ibu sewa dan bakalan habis sewa bulan ini."
"Ibu tuh pingin di masa tua nanti bisa tinggal di malang, tempat kelahiran ibu." lanjut bu Darmi membuat Rayna senang, akhirnya dia menemukan seseorang yang mau menerimanya dengan tulus.
Soal sang adik, jujur Rayna juga sedikit takut, bagaimana dengan perginya dia sang adik dalam bahaya, namun dia tidak bisa kembali karena bagaimana jika dia kembali dan tahu bahwa dia sedang hamil maka Agra akan menyuruh Rayna untuk menggugurkan nya, atau bahkan membunuh dia dan janinnya.
Akhirnya Rayna pun memutuskan untuk tinggal di malang bersama dengan bu Darmi dan memulai hidup baru dengan calon anaknya kelak.
🥕🥕🥕
Tak terasa sudah tiga bulan berlalu, Agra masih sama seperti yang dulu bahkan mungkin lebih kejam lagi.
Seperti sekarang ini, dia sedang berada di hutan memburu tawanannya yang kabur, dengan tanpa perasaan Agra langsung melepaskan lima tembakan yang semuanya mengenai sasaran, hanya satu orang yang kabur namun dengan membabi buta Agra menembak sebanyak lima kali.
DOR
DOR
DOR
DOR
DOR
"Aakkhhhh!" teriak tawanan tersebut yang sudah melarikan diri, dia pun tewas seketika di tempat.
"Urus dia, ambil mata, dan bagian lainnya yang masih berguna sisanya kasih ke Tiger biar dia kenyang karena selama satu minggu ini terus menyantap daging manusia." ucap Agra tanpa jijiknya.
Kemudian dia pun meninggalkan tempat tersebut, dia masuk ke dalam mansion nya dan segera membersihkan badannya yang baru anyir itu.
"Apakah kau sangat marah padaku hingga keberadaan mu saja tak bisa aku ketahui." gumam Agra setelah dia bersih-bersih diri dan sekarang sedang berbaring di ranjangnya.
Tempat saksi bisu dia pernah menyakiti wanita yang sangat dia cintai itu, Agra salah karena terus mengabaikan perasaan nya.
Selama kepergian Rayna Agra terus merenung memikirkan jahatnya dia selama ini, dia bertekad akan terus mencari keberadaan wanita nya itu.
mengingat bagaimana kalut nya dia saat beberapa minggu awal di tinggal Rayna.
~Flashback On~
"BAGAIMANA BISA KAU TIDAK MENEMUKAN RAYNA HEHHH!" teriak Agra dengan marahnya.
"Maaf tuan." balas Rio dan hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Pergi dari sini sebelum ku tembak habis kepalamu!" teriak pria itu.
Tak ingin hidupnya berakhir, Rio langsung pergi meninggalkan tempat dan menuju ke markas.
"Kenapa buru-buru gitu?" tanya David melihat Rio dengan terburu-buru.
"Gila vid, tuan Agra marah-marah udah kayak mau nelen orang." ucap Rio dengan ketakutan.
"Apa semua gara-gara nona Rayna yang menghilang tanpa kabar?" tebak David yang seratus persen benar sekali.
"He'em." balas Rio dengan anggukan kepala.
"Ternyata tuan Agra sudah menemukan cintanya deh yo, inget gak sih gimana dulu tuan Agra menolak semua wanita dan memilih untuk sendiri." ucap David.
"Semoga aja nona Rayna segera ketemu ya vid biar kita juga bisa melihat tuan Rio bahagia, aku kadar berfikir tuan Agra bisa gak ya menikah aja sama non rayna." ucap Rio sambil membayangkan.
"Udah gak usah di bayangin."
Di sisi lain setelah kepergian Rio Agra pun turun ke bawah untuk makan malam, namun saat sampai di meja makan dia merasa tubuhnya sangat tidak enak, dia merasa enek dan ingin muntah saat menghirup aroma makanan yang di sediakan.
"Bi!" teriak Agra dengan menutup hidungnya.
"Iya tuan ada apa?" tanya bi Tati datang dengan terburu-buru.
"Singkirkan makanan ini." tegas Agra sudah tidak betah dengan baunya.
"Hah," ucap bi Tati dengan cengo nya.
"Singkirkan ini saya tidak suka, baunya sangat tidak enak." ucap Agra dengan mengibas ibaskan tangannya.
Segera bi Tati pun menyingkirkan makanan tersebut, yaitu kepiting saus Padang yang menurut bi Tati tuan nya sangat suka, namun ini malah bi Tati harus menyingkirkan nya.
Kerutan di dahinya pun terbentuk karena melihat tingkah aneh dari tuannya itu, apa yang salah dari masakan tersebut karena setahu bi Tati semua makanan adalah makanan fresh dan sering di bakalan oleh tuannya tidak ada yang berbeda.
Huek Huek
Agra langsung berlari menuju ke toilet di dapur karena perutnya rasanya seperti di aduk.
"Ada apa sama tuan Agra bi?" tanya dini yang melihat tingkah aneh tuannya.
"Mungkin beliau masuk angin aja Din." jawab bi Tati.
"Oh."
Tak lama Agra keluar dari toilet tersebut dan urung untuk makan malam karena perutnya sangat sakit seperti di aduk ingin muntah terus.
"Tuan tidak makan malam?" tanya bi Tati karena makanan sudah dihidangkan.
"Taruh saja di kulkas bi, saya akan ke kamar saja." ucap Agra.
Saat pagi menjelang rasa mual itu kembali lagi, dengan segera Agra masuk ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang ingin keluar, namun tidak ada yang keluar karena kemarin dia juga tidak makan malam.
Entah sudah bolak balik Agra ke kamar mandi, hingga sekarang tubuhnya lemas sekali tidak ada tenang.
Di sisi lain di luar ada sang mama yang sedang berkunjung, beliau kangen dengan sang anak lelakinya karena jarang sekali pulang.
"Bi dimana Agra? Kata Rio dia tidak ke kantor." tanya mama Rebecca tidak melihat sang anak.
"Tuan ada di kamarnya nyonya, dari semalam tuan terus di kamar dan tidak keluar, bahkan beliau juga tidak makan malam." ucap bi Tati membuat kerutan di dahi mama Rebecca.
"Kenapa sama anak itu tumben tumben nya gitu?"
Segera mama Rebecca pun menuju ke kamar sang anak, tanpa ketukan pintu mama Rebecca langsung masuk, dan yang pertama dia lihat adalah kamar yang cukup berantakan dan juga Agra yang terbaring lemas di kasur.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya mama Rebecca terkejut dengan kondisi sang anak, karena hampir tidak pernah mama Rebecca melihat sang anak se lemas ini.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...