NovelToon NovelToon
Asmara Settingan

Asmara Settingan

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:42.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Diana NS

Hena Sanjaya. Model sekaligus aktris dengan bayaran termahal harus terjebak hubungan asmara yang tidak masuk akal dengan seorang Pria yang sebelumnya tidak ia kenal.

Kariernya mengalami masalah setelah namanya terseret skandal dengan sang mantan kekasih, Samuel Harvey.

Demi menyelamatkan kariernya Hena memilih mengikuti hubungan yang ditawarkan Pria tidak dikenalnya tersebut "Asmara settingan" terdengar konyol bagi Hena.

Entah apa keuntungan yang Pria itu dapatkan dengan hubungan ini. Mampukah Hena mengembalikan nama baiknya yang sudah memburuk dan mempertahankan kariernya yang sudah ia jalani selama 8 tahun terakhir, dengan hanya menjalin "Asmara Settingan"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana NS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asmara Settingan 6.

"Pikiranmu selalu tidak sehat"

Agam mendorong kening Hena dengan jari telunjuknya saat melewati kembali gadis itu untuk duduk di sofa.

Hena mendengus dan mengangkat tangan tepat dibelakang Agam. Seperti hendak memukul Pria yang menurut Hena sangat menyebalkan.

"Aku melihatnya" kata Agam

Hena terkesiap dengan cepat ia menurunkan tangannya kembali.

Kini mereka berdua duduk saling berhadapan. Saling menatap, menelisik satu sama lain. Entah apa yang ada dipikiran mereka masing-masing. Mungkin saling memuji atau salah satunya memaki.

"Kamu jelas paham apa yang akan kita lakukan"

Hena hanya diam mendengarkan apa yang akan Pria Arogan ini katakan.

Oke, dia paham. Apa itu setingan, jelas dia sangat paham. Meski dia sendiri belum pernah terlibat dengan hal konyol seperti ini.

"Jadi katakan. Kita akan mulai dari mana?" tanya Agam.

Hena terlihat bingung. Apakah Pria tidak sopan di hadapannya ini tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Bukankah mereka hanya tinggal bersikap seakan memiliki hubungan asmara. Berpura-pura sebagai sepasang kekasih.

Yang perlu dibicarakan itu tentang keuntungan masing-masing dan batasan. Yah. Batasan sangat perlu, pikir Hena.

"Kita tinggal pura-pura menjalin hubungan, selesai" jawab Hena singkat.

Agam menatap dingin pada Hena. Jika hal itu, dirinya juga sudah tahu. "Menjalin hubungan itu dimulai dari mana?"

"Dari mana apanya?" tanya Hena tidak mengerti.

Agam mengeram kesal dalam benaknya. Kenapa wanita cantik dihadapannya ini sangat bodoh, hingga tidak mengerti dengan apa yang ia maksud.

"Kita menjalin Asmara Setingan" tekan Agam lagi.

"Ya" kata Hena cepat dengan anggukan kepalanya.

"Baiklah. Kamu sudah setuju" Agam berdiri berniat hendak meninggalkan apartemen Hena.

Urusannya sudah selesai. Tentang apa yang harus dilakukannya nanti, dia memilih untuk menanyakan pada Rama, asisten pribadinya. Dari pada bertanya pada wanita cantik yang sayangnya bodoh ini, bisa-bisa dia berakhir dengan mempermalukan dirinya sendri.

Melihat Agam yang ingin beranjak pergi, Hena dengan cepat menghentikannya. Berdiri tegak menghalangi jalan tepat dihadapan Agam.

"Kita belum selesai. Mau kemana?" tanya Hena

"Jelas belum selesai. Memulai saja belum" gumam Agam pelan.

"Anda mengatakan sesuatu?"

"Ini sudah malam. Besok datang ke kantorku"

Hena menatap punggung Pria yang sekarang gelarnya mulai bertambah. Sombong. Sangat sombong, dengus Hena kesal. Pria yang tidak sopan, arogan, dan sombong. Pria yang bahkan memborong semua gelar.

Agam melanjutkan langkahnya, pergi meninggalkan unit apartemen Hena. Dirinya kembali melewati jalur khusus.

Di basement apartemen, Rama dengan setia masih menunggu Tuannya yang mengunjungi sang kekasih. Kekasih. Rama bahkan tersenyum sendri saat mengingat kata manis itu.

"Kamu kenapa?"

Suara bariton itu jelas mengagetkan Rama yang hanyut sesaat pada pikirannya.

"Sudah selesai pacarannya, Tuan?" tanya Rama.

Raut wajah Agam berubah semakin dingin. Membuat Rama lekas sadar dengan kata-katanya barusan.

"Ehem... Maksud saya.. Sudah selesai bertemu Nona Hena?" ulang Rama dengan hati-hati takut menyinggung Tuannya lagi.

"Besok dia akan datang ke kantor" kata Agam seraya berlalu masuk ke dalam mobil.

Rama menutup pintu mobil setelah Tuannya itu masuk. Dengan segera mengemudikan kendaraan beroda empat tersebut menuju apartemen pribadi Agam yang terletak tidak jauh dari perusahaan Raksa Group. Agam memilih untuk tinggal sendiri di sebuah apartemen mewah dari pada bersama Mommy dan Daddy dirumah utama. Dengan alasan mempersingkat akses untuk bekerja. Nyatanya Agam hanya ingin menghindar agar kehidupan pribadinya tidak dicampuri, terutama oleh sang Mommy.

Sepanjang jalan hanya ada keheningan. Fokus Rama yang sedang menyetir terusik. Saat dimana matanya tidak sengaja menangkap senyum tipis di wajah Tuannya dari kaca spion tengah. Tangannya bergerak mengusap tengkuk, kenapa tiba-tiba hawa mobil terasa jauh berbeda.

Sekali lagi, Rama melirik pada kaca spion. Hilang. Ternyata wajah yang selalu datar itu sudah kembali ke pengaturan awal. Senyum yang Rama lihat sekilas tadi kini menghilang. Entah kenapa Rama merasa lega akan hal itu. Melihat senyum tadi bukannya membuat Rama senang tapi malah membuatnya merinding. Rama menggeleng dibuatnya.

"Kenapa?"

Rama terjingkat kaget. Ia melirik kaca spion yang kini menampilkan wajah Agam yang memicing tajam padanya.

Rama memberi senyum lebar pada Tuannya itu. " Leher saya pegal, Tuan. Sepertinya menuntut istirahat"

Agam hanya diam tidak menanggapi penjelasan asistennya yang tidak penting itu. Matanya kembali melempar pandang pada langit yang menggambar indahnya gelap malam.

Bagai layar lebar yang terbentang luas. Kilasan adegan tadi kini terulang lagi. Wajah terpaku saat menatapnya takjub. Berubah menutup mata dengan senyum yang indah lalu membuka dan tersipu. Berganti melotot dan menatapnya kesal. Hingga geram dan berakhir memikirkan hal yang aneh tentang dirinya. Wajah itu benar-benar memiliki beribu ekspresi.

Tergambar jelas dimana wanita menggemaskan itu berdiri dan mengusap wajahnya dengan kasar, membuat Agam menerbitkan senyum tipis. Agam sesaat tersadar, dengan cepat ia mengenyahkan pikiran yang mulai tidak benar. Dirinya akui Hena adalah wanita yang cantik, tapi bukan tipe wanita idamannya.

Mobil yang dikendarai Rama itu terus melaju dengan Agam yang setia menatap pada luasnya langit malam.

Selesai mengantar Tuannya ke apartemen. Rama juga dengan cepat kembali melajukan mobil ke apartemen miliknya sendiri. Hunian Rama tidak berlokasi di deretan gedung elit tapi memiliki akses yang dekat dengan apartemen sang Tuan hingga dapat mempercepat gerak kerjanya jika ia mendapat tugas dadakan suatu waktu.

1
Elok Oren
Mamak Agam gak?
S. M yanie
3 bunga buat kk
Elok Oren
Wahhh gak marah tu si Agam kalau hena ngaku2 pacarnya di awak media.
Elok Oren
Jini oh Jini 🥰
Elok Oren
siram pakai air kalau gak mau bangun
Elok Oren
berasa aku yang difoto 🤭🤣
Teteh Lia
2 iklan dan 🌹🌹 meluncur...
Teteh Lia
teriak teriak gitu saking cintanya sama Hena... nda mau di pisahin sama pujaan hatinya .. 😫
Teteh Lia
tabrak aja, pagernya .. 🙈
Teteh Lia
Waduh Alex... dirimu... sadis syekali...😫
Teteh Lia
untung bukan Agam yang nge' Dor...
Rona Risa
othor tuh dad hobby misahin orang... demo aja 🤪🤪🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
ini gak bisa ada adegan jon dan david dor-dor-an? seru kayaknya 🤪🤪🤪🤪🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
lagi bobok, kalau jawab ya nggak bobok namanya... nggak kenal konsep bobok anda???
Rona Risa
kasihan. bapaknya kayak gitu makanya dia memilih lari ke alam lelap.
Rona Risa
keluarin pistol youuu 🔥🔥🔥🔥
Rona Risa
nggak segampang ituu ferguso
Rona Risa
nah ini baru lakik.. menyala gama 🔥🔥🔥
Rona Risa
henamu udah dibawa pergii... berani kamu masuk sarang hyena? kalau aku dan arya sih berani 🤧🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️
Rona Risa
sangar kan kalau lawan konglo? sangar lahh 😎😎😎🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!