Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Dan benar saja dugaan Novi, kini dirinya melihat dengan jelas wajah Lily yang tampak sedikit cemas.
"Bagaimana sayang? Kau harus memikirkan lagi keputusanmu itu?" tanya Novi.
"Aku ... " Lily mengepalkan kedua tangannya, dengan wajah yang bingung.
Leo yang melihat kebingungan dan kecemasan di wajah Lily, langsung bangkit dari duduknya dan berjalan pergi.
"Leo, tunggu Nak! Kau mau kemana? Kita belum selesai berbicara." Teriak Novi pada putranya.
"Berhenti Leo Richard!" perintah Jimmy pada putranya. Membuat Leo menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya.
"Bagiku ini sudah selesai." Ucap Leo, sambil menatap wajah Lily. "Kalian tentukan saja tanggal pernikahannya! Karena di tanggal itu aku pasti akan menikahinya." Ucap Leo, lalu berjalan kembali menuju pintu keluar mansion. Tanpa mempedulikan teriakan dari Lily.
"Dan sampai kapanpun aku tidak akan menikah denganmu!" teriak Lily, yang langsung berdiri dan berjalan masuk ke dalam kamarnya. Yang langsung disusul oleh Daisy.
Dan kini seluruh keluarga yang masih berada di ruang tengah, hanya bisa menghela nafasnya saat melihat kepergian Leo dan juga Lily.
"Bagaimana ini? Kenapa mereka berdua begitu keras hati?" tanya Nayra pada semua orang yang ada diruang tengah. Namun tidak ada satu orang pun yang bisa menjawab pertanyaan dirinya.
"Aku juga bingung, padahal aku sudah mencoba untuk menakut-nakuti putrimu. Tapi semuanya gagal." Ucap Novi, sambil menghela nafas dengan panjang.
"Dan kalian jangan bertanya pada kami, karena kami sama bingungnya dengan kalian." Ucap Jimy.
Lalu mereka berempat pun menghela nafasnya secara bersamaan, karena merasa pusing pada sifat anak-anak mereka.
"Apa boleh aku berbicara?" tanya David, yang sedari tadi hanya diam saja. "Apa cuma aku disini yang tidak mengerti dengan semua yang terjadi di ruangan ini?" tanya David kembali, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kak David," Mini mencubit pinggang suaminya dengan gemas. "Lebih baik kau diam!" Bisik Mini.
Sebenarnya Mini memaklumi ketidak mengertian dari Kak David, karena Kak David memang tidak tahu sama sekali tentang kejadian yang terjadi antara Leo dan Lily. Karena pada saat kejadian itu, kak David masih berada di dalam pesawat menuju Indonesia. Setelah melakukan perjalanan bisnis dari Amerika. Dan pada saat pulang, kak David hanya tahu kalau acara pertunangan antara Leo dan Daisy dibatalkan.
"Hei bule tengil, kau diamlah! Jangan membuat keadaan semakin pusing." Ucap Dafa.
"Aku hanya bertanya bro? Bukankah ada sebuah pepatah mengatakan, malu bertanya sesat dijalan. Yang artinya kalau kau malu bertanya maka kau -- "
"Tersesat di jalan." Potong Dafa.
"Salah, artinya adalah kalau kau malu bertanya maka kau akan seperti ayu Ting Ting yang selalu salah alamat." Kelakar David, dengan tawanya.
Namun seluruh keluarga yang berada diruang tengah, hanya terdiam dan saling menatap dengan bingung. Hanya Luna yang tertawa kecil, oleh ucapan David.
"Memangnya siapa itu Ayu ting-ting?" tanya Dafa, dengan mengerutkan keningnya.
"Ayu ting-ting itu -- " ucapan David, langsung terhenti oleh suara deheman yang keras dari Ayah Kenzo.
"Kalian berhentilah bercanda!" Ucap Kenzo, dengan tatapan mautnya pada Dafa dan David. Membuat Dafa dan David terdiam secara bersamaan. "Dan kalian pergilah dari sini!" perintah Kenzo.
"Baik Ayah." Jawab Dafa, yang langsung menarik tangan Luna. Dan masuk kedalam kamarnya dan begitu juga dengan Mini dan David.
Kini hanya ada mereka berempat di dalam ruang tengah. Dengan pikiran masing-masing. "Kalian pulanglah ...!" ucap Kenzo pada Jimy dan Novi.
"Tapi bagaimana dengan urusan Leo dan Lily?" Tanya Novi.
"Kau tidak dengar yang Leo katakan?" Kenzo menatap pada Jimy dan Novi. "Dia sudah bilang untuk menentukan tanggal pernikahan mereka. Maka tentukanlah!" Ucap Kenzo, lalu berjalan meninggalkan ruang tengah. Membuat ketiganya saling menatap dalam diam.
............
Taman Situ Lembang.
Lily yang sedang menikmati suasana di taman tempat favoritnya. Kini menatap jengah pada orang yang berdiri di sampingnya. "Mau apa kau kesini?" tanya Lily, dengan ketus.
"Aku sedang menjaga calon istriku." Jawab Leo, dengan suara datarnya.
"Cih, kau itu ..." Lily lalu menghela nafasnya, dan memilih pergi dari tempat duduknya. Lily merasa lelah jika harus bertengkar kembali dengan Leo.
Lily yang terus berjalan kearah tempat mobilnya, kini menatap bingung saat tidak mendapati mobilnya. "Kemana mobilku?" gumam Lily, sambil berusaha mencari dan mengingat kembali dimana terakhir kali ia menaruh mobilnya.
"Mobilmu sudah dibawa pulang oleh pengawal pribadi ku." Ucap Leo, yang saat ini sudah berdiri di samping Lily.
"Kau gila ya! Lalu aku harus pulang naik apa?" pekik Lily dengan sangat kesal.
"Tentu saja pulang denganku." Leo menatap Lily, dengan seringai licik di wajahnya.
kapan2 minta dukungan suhu nih di novelku yg abal2...judulnya "Psikiater Psikopat, dan Pengkhianatan' trmksh