🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif
Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?
Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.
Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?
Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Clara Melabrak Tuan Arlan
"Tuan Arlan.....!"
Teriakan seorang gadis menggema di dalam aula pesta yang diadakan oleh tuan Arlan. mereka semua para undangan langsung mengalihkan pandangan ke asal suara tersebut.
Begitu juga dengan tuan Arlan, Marvel dan juga pasangan suami istri yang tak lain adalah orang tua dari gadis cantik itu.
Mereka menatap terkejut, ketika melihat kehadiran putri mereka yang tak lain adalah Clara.
"Clara....!" gumam papa Dony dan mama Mira secara bersamaan.
Lalu dengan langkah cepat, Clara mendekati pria yang dia panggil tadi, hingga detik kemudian...
Plakkkkk........!!!!
Sebuah tamparan keras melekat indah di pipi tuan Arlan. Meninggalkan bercak berwarna merah yang begitu transparan. Membuat semua orang yang ada di dalam pesta itu menatap sangat terkejut.
Bagaimana mungkin, tuan Arlan yang terhormat dan terkenal namanya, dapat direndahkan oleh seorang gadis muda. Yang bahkan berani menampar wajah dari pria tua itu.
"Apa yang kau lakukan Clara!" bentak mama Mira menarik lengan tangan Clara.
Sedangkan tuan Arlan menyentuh pipinya yang terasa perih sambil melotot menatap wajah dari wanita dihadapannya.
Begitu juga dengan Marvel. Dia tidak menyangka, bahwa Clara, teman sekelasnya dulu, sangat berani bersikap kasar kepada papanya.
"Lancang kau bocah....! Berani sekali kau menampar wajahku!" bentak tuan Arlan dengan emosi yang sangat membuncah.
"Clara! Ada apa denganmu? Bukankah kau baru tiba dari negara Inggris? Tapi kenapa kau malah datang ke pesta ini dan menampar wajah papaku?" Marvel ikut bertanya kepada Clara, sambil mengerutkan keningnya.
Sedangkan Clara, berusaha melepaskan cekalan tangan mama nya, dan menatap tajam kearah mereka berdua.
"Cih...! Dasar penjahat kalian semua! Tega teganya kalian menjadikan pemuda yang tidak bersalah menerima hukuman yang sangat berat. Kau Marvel! Adalah seorang pembunuh. Kau yang telah menghabisi Almarhum Dimas! Tapi kau dengan sangat keji memfitnah Jo, hanya karena kau telah memberikan pisau yang kau gunakan untuk menghabisi Dimas ke telapak tangan Jo. Kau benar-benar tidak punya hati Marvel. Begitu juga dengan kau tuan Arlan! Bahkan setelah menjebloskan Jo ke dalam penjara. Kalian berdua tidak juga merasa puas, dan malah membuang pemuda malang itu ke tempat yang tidak boleh dijenguk oleh orang lain.. Kalian berdua benar-benar manusia biadab."
"Tutup mulut mu Clara....! Apakah kau tidak punya sopan santun? Ini adalah acara pesta papa ku. Dan kau sengaja datang dengan niat ingin menghancurkan nama baiknya?" Marvel langsung menarik tangan Clara agar keluar dari dalam aula pesta tersebut.
Membuat kedua orang tua Clara ikut berlari mengejar mereka berdua. Sedangkan tuan Arlan. Dia hanya diam dan tersenyum tipis ke arah para tamu undangan. Jangan sampai nama baiknya menjadi rusak, hanya karena gadis bau kencur seperti Clara.
Sedangkan Clara, yang ditarik paksa oleh Marvel, tidak henti hentinya berteriak keras. Bahkan dia tidak segan segan mengancam Marvel dan juga Tuan Arlan...
"Lihat saja! Lihat apa yang akan aku lakukan! Aku akan menuntut kalian semua. Dan aku akan mencari bukti atas kejahatan kalian yang sudah memfitnah Jo. Aku pasti bisa membuktikan itu semua."
Marvel semakin erat menarik tangan Clara. Bahkan rambut Clara yang tergerai indah, menjadi berserak tidak karuan.
Hingga setibanya di luar aula. Marvel mendorong tubuh Clara hingga gadis cantik itu tersungkur ke atas lantai.
"Kau benar-benar lancang Clara! Dan aku tidak akan membiarkan mu bisa berbuat semau mu. Lihat saja, apa yang kau lakukan saat ini. Akan ku balas dengan perbuatan yang lebih keji." ancam Marvel lalu mengalihkan pandangannya menatap kedua orang tua Clara.
"Dan untuk kalian berdua! Didik putri kalian dengan baik. Aku ingin acara pernikahan ku dengannya di langsungkan sesegera mungkin."
"Baik nak Marvel.. Sekali lagi kami minta maaf atas kelancangan yang dilakukan oleh putri kami Clara."
Mendengar perkataan Marvel dan kedua orang tuanya, membuat Clara dengan cepat langsung bangkit dari tersungkurnya.
Dia merasa sangat terkejut, mendengar pernyataan dari pria tidak tahu diri itu.
"Apa maksud perkataan pria pengecut itu ma, pa! Jangan bilang jika kalian telah menjodohkan aku dengan dia?" tanya Clara dengan nada membentak.
Lalu tanpa banyak bertanya, papa Dony langsung menyeret Clara agar masuk ke dalam mobil milik mereka.
Setelah itu, papa mengemudikan mobilnya menuju pulang ke rumah. Di dalam mobil, Clara tidak henti hentinya mengomel. Dia menolak keras keinginan kedua orang Tuanya yang hendak menjodohkan dirinya bersama Marvel.
Sumpah demi apapun, Clara tidak sudi jika harus dijodohkan oleh pemuda keji itu. Bisa dibayangkan, kehidupan macam apa yang akan dia jalani nantinya.
"Enggak....! Aku gak sudi menikah dengan pria bajingan seperti dia. Lebih baik menjadi perawan tua, dari pada harus menikah dengan manusia biadab seperti dia." gumam Clara di dalam hatinya.
Lalu sesampainya di rumah, tangan Clara kembali ditarik paksa oleh papa Dony, sedangkan mama Mira hanya diam sambil mengikuti mereka berdua.
Brakkkk.......
Terdengar suara hempasan tubuh Clara yang jatuh di atas sofa. Papa Dony tampak memasang wajah marah dan juga emosi.
"Kenapa kau lakukan ini Clara! Apakah kau tidak tahu, betapa pentingnya tuan Arlan untuk keluarga kita?" bentak papa Dony sambil mengusap wajahnya kasar.
"Aku tidak perduli pa. Yang aku tahu, aku tidak akan membiarkan ketidak adilan berdiri di kota ini. Tuan Arlan telah menyiksa Jo, dan dia sudah membuat hidup Jo menjadi sangat menderita."
"Cukup Clara....! Berhenti membahas tentang laki laki pembunuh itu! Kau tidak berhak ikut campur dengan kehidupannya. Asal kau tahu saja Clara. Saat ini, papa mu ini sedang dalam keadaan hancur, karena perusahaan yang ku bangun sedang berada di ambang kebangkrutan. Dan kau tidak usah memikirkan nasib napi itu. Karena kau harus segera menolong ku. dengan cara menikah bersama Marvel."
Degghhh.......
Jantung Clara seakan mau copot dari tempatnya, mendengar perkataan yang papa nya ucapkan. Sedangkan mama Mira terlihat menangis melihat keadaan putrinya yang berada di dalam tekanan.
Kini keluarga Clara benar-benar telah berada di genggaman tangan tuan Arlan. Sehingga membuat dia menjadi bingung dan tidak bisa menerima keputusan yang dibuat oleh papa nya.
"Tidak! Aku tidak sudi menerima perjodohan ini. Karena aku sudah bersumpah, akan menunggu Jo sampai dia bebas dari masa tahanannya. Besok, aku harus ke rumah kedua orang tua Jo. Aku yakin mereka tahu di mana keberadaan Jo." gumam Clara penuh rencana di dalam hatinya.
Setelah itu, Clara pun bangkit dan berjalan menuju ke lantai atas. Meninggalkan kedua orang tuanya tanpa sepatah kata pun. Di dalam benaknya Clara berjanji, jika dia tidak akan sudi menjadi istri dari pria jahat seperti Marvel.
"Lebih baik aku menjadi perawan tua, dari pada harus menjadi keset di bawah kaki pria licik itu. Sedangkan untuk mu Jo. Aku yakin, bahwa suatu saat kita akan bertemu kembali." gumam Clara meneteskan air mata.