Keluarga besar yang sangat berkuasa, namun memiliki beberapa pewaris yang saling bertikai untuk memperebutkan kekuasaan puncak.
Salah satu dari mereka tidak peduli bersaing dengan cara kotor sekalipun, karena di dasari dengan selalu kalah dalam hal kekuatan bertarung kelompok maupun individunya.
Keluarga berkuasa itu, adalah keluarga Button.
Keluarga ini menguasai politik, bisnis dan dunia bawah tanah.
Saking kuatnya keluarga Button yang menetap di ibukota negara Trukotan yaitu kota Katao, sehingga jika orang-orang dari keturunan keluarga besar dan kecil lainnya, mereka mendengar tentang keluarga Button langsung terkejut....
=
=
Yuk ikuti kisahnya..
Sengaja menggunakan nama negara maupun kota yang asal sebut agar imajinasi lebih liar...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
034 PEMBUNUH BAYARAN
Chapter 034. PEMBUNUH BAYARAN.
\=
Malam ini di lewati Alda dan yang lainnya dengan tenang, mereka bangun pagi-pagi sekali dan melakukan rutinitas biasa seperti olahraga dan berlatih beladiri.
Meskipun mereka ada di kota namun dengan penataan kota Emerald yang sangat rapi dan bersih di tambah sebelah selatan dan timur kota Emerald berbatasan langsung dengan pegunungan yang tinggi sehingga udara di sini sangat bersih dan segar.
Embun pagi menempel di rerumputan yang ada di taman sepanjang jalan utama kota Emerald, pohon-pohon hijau bergoyang mengikuti irama angin yang di hembuskan dari angin selatan.
"Apa yang kita lakukan hari ini?" Tama langsung bertanya.
Dia bertanya seperti itu karena siang ini akan di jemput oleh keluarganya! Mereka sebentar lagi datang. Sedangkan Tama masih ingin menikmati suasa kota Emerald bersama teman-temannya ini.
"Kak Tama, bagaimana jika kita melihat pertarungan bawa tanah milik keluarga Setiadi di kota Emerald ini!" Ucap Sinta langsung mengusulkan.
"Apakah ada tempat seperti itu milik keluarga Setiadi di kota ini?" Tama penasaran, namun dia tidak terlalu antusias dengan pertarungan seperti ini.
Karena setiap hari dia dan yang lainnya menggeluti dunia pertarungan yang lebih matikan bersama 9 saudara seperguruan mereka.
"Sepertinya cukup menarik!" Ucap Riko yang merasakan kangen dengan suasana di masa kecilnya dulu.
Karena selagi dia berusia 10 tahun, dia sudah menjadi petarung unggul di area pertarungan bawah tanah ini.
Jika saja, Sinta tidak membicarakan ini! Riko seperti lupa bahwa keluarga Setiadi memilki banyak petarung hebat di arean bahwa tanah.
"Baiklah, mati kita melihat-lihat! Aku juga penasaran." Alda ikut menimpali mereka.
"Baiklah, kalian semua sepertinya setuju sehingga aku hanya bisa mengikuti rencana kalian!" Keluh Tama seperti tidak rela.
Kalima orang itu akhirnya berlari kembali ke Hotel Kota Emerald untuk berganti pakaian dan membersihkan diri di hotel.
*
Di bandara internasional kota Emerald.
Rombongan dari keluarga Aditya sudah mendarat, mereka menggunakan pesawat jet pribadi milik keluarga Aditya.
Karena keluarga Aditya adalah keluarga aristokrat pemilik konsorsium besar di negara bagian Utara negara Trukotan.
Inilah kenapa setelah mereka menerima kabar dari Tama langsung mengirimi pasukan dan bagian keluarga inti dari keluarga Aditya.
Tama tidak tahu kalau pihak keluarganya sudah datang, dia malah pergi dengan teman-teman lainnya menuju ke arena pertarungan bawah tanah milik keluarga Setiadi.
Sedangkan hampir berbarengan di bandara ini juga dua orang wanita muda dengan tubuh yang menawan dan seksi! Lekukan tubuhnya sangat menggoda dengan pakaian deres panjang turun dari pesawat komersial.
Orang-orang tidak akan mengira, bahwa dua wanita ini adalah pembunuh bayaran internasional dari luar negeri! Karena dua wanita ini seperti keturunan dari orang-orang negara Trukotan.
Sehingga orang-orang di bandara ini seperti tersihir melihat keanggunan dan pesona yang di tunjukkan olehnya.
Keduanya tidak membawa senjata apapun, karena senjata mereka di paketan secara khusus dalam dunia gelap! Karena pisau panjang maupun senjata api cukup ketat di kontrol di negar ini.
Keduanya langsung berjalan keluar dari bandara dengan beriringan! Lalu menghentikan taksi di jalan, keduanya masuk taksi dan pergi dengan cepat.
Sedangkan dunia drake web di kota Emerald langsung gempar karena di kota Emerald ini tersembunyi mangsa yang besar.
Para pembunuh lokal langsung mencari informasi tentang Riko Setiadi dan yang lainnya.
Namun karena hanya nama dan usia saja yang tertera tidak dengan asal usul sehingga ini membuat para pembunuh bayaran sangat berhati-hati, takutnya mereka menargetkan orang yang kuat.
Tapi meskipun begitu masih banyak orang yang tertarik untuk membunuh Riko.
*
Dua mobil besar Hummer H2 dan Mercedes Benz G-Class berbelok ke arah perbukitan di sebelah barat kota Emerald, bukit ini tidak terlalu banyak dan tinggi.
Namun bagi petarung bawah tanah dan dunia hitam di sinilah surga bagi mereka! Apa lagi bagi para penikmat judi pertarungan yang besar seperti bos-bos perusahaan besar, mereka di sini seperti menggandakan uang mereka.
Siang ini cukup sepi, dua mobil besar itu melaju dengan lancar dan berhenti di gerbang sangat sederhana terpampang di sana tertulis 'di larang melintas '.
Dua orang penjaga keamanan gerbang sederhana itu keluar, lalu mengetuk kaca mobil itu dengan pelan.
Setelah kaca di buka, Sinta terlihat di dalam mobil Hummer H2 di temani oleh Alda dan Dion.
"Hey, buka pintunya!" Ucap Sinta sambil menunjuk kartu berwarna hitam bercorak merah.
Setelah melihat kartu itu, kedua penjaga itu langsung terkejut dan langsung menyapa dengan hormat.
"Nona muda, anda datang! Silahkan masuk!" Ucap salah satu dari mereka dan memberikan isyarat agar pintu gerbang sederhana itu di buka.
Tidak butuh waktu lama setelah mendapatkan isyarat, pintu gerbang itu terbuka dan dua orang penjaga langsung mempersilahkan masuk.
Sinta mengangguk, tanpa berbicara sedikitpun lalu segera menutupi kaca mobil itu kembali! Mobil Hummer H2 yang di ikuti oleh Mercedez Benz G-Class langsung masuk.
Setelah melewati beberapa pos pengamanan, mobil mereka di tuntun masuk ke garasi bawah tanah yang berbeda daripada tamu lainnya.
Di ruang parkiran bawah tanah yang Alda dan yang lainnya tempati tidak ada mobil lain selain dua mobil mereka berdua.
Alda turun dari mobil, lalu di ikuti dengan yang lainnya.
"Kenapa hanya kita yang parkir mobil di sini?" Tanya Alda ingin tahu.
"Ini tempat parkir khusus orang-orang yang menggunakan kartu ini!" Jawab Sinta sambil menunjukkan kartu yang ada di tangannya.
"Kartu apa itu?" Ucap Riko.
Dia juga penasaran, karena dia juga baru melihat kartu seperti ini, sedangkan sebelumnya dia tidak melihat sama sekali.
"Ahh, ini kartu anggota keluarga Setiadi sebagai pemilik dan bisa di gunakan untuk memobilisasi petarung bawah tanah di sini." Jawab Sinta.
"Kenapa aku baru tahu?" Tanya Riko.
Dia penasaran karena dia baru mengetahui ini sekarang, padahal dia juga keluarga Setiadi.
"Kartu ini baru di buat 3 tahun yang lalu, sehingga kakak tidak memilikinya! Karena kartu ini untuk orang hang terlibat langsung." Jawab Sinta mencoba menjelaskan.
Sinta terus menjelaskan lebih dalam, apa makan kartu itu dan siapa saja di keluarga Setiadi yang memegangnya.
Riko mulai mengerti, setelah di jelaskan lebih dalam! Sehingga dia hanya mengangguk saja, dia juga tidak tertarik dengan kartu itu jika hanya bisa memobilisasi kekuatan petarung hanya karena keluarga Setiadi sebagai pemilik dan penanggung jawab.
Alda dan Dion sekarang tahu kenapa tadi orang dari pos pengamanan langsung menghormati Sinta setelah menunjukkan kartu itu.
Akhirnya kelima orang itu masuk lift dan turun ke bawah! Setelah melewati beberapa lantai akhirnya lift terbuka dan semuanya keluar.
"Wah tempat bawah tanah ini sangat besar juga, aku kira tidak seluas ini?" Ucap Alda, dia cukup terkejut dengan pemandangan di hadapannya.
Yang lainnya juga memeriksa sekeliling ruangan yang ada di hadapan mereka.
\=
...
apa memang setiap novel selalu putus ditengah jalan bab nya
Author telah bepulang ke Rahmatullah