NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Kelahiran Kembali Kultivator Abadi

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Petualangan / Tamat / Supernatural / Contest / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:17M
Nilai: 4.8
Nama Author: PenaKertas

Genre : TimeTravel, Action, Adventure

Mo Lian. Seorang Kultivator terkuat di Alam Semesta.

Saat ia hendak naik ke Alam Selestial, Dao menolaknya karena di dalam hatinya terdapat penyesalan besar. Akhirnya pun Dao mengirimkannya kembali ke masa sekolahnya saat berusia 18 tahun.

"Kali ini aku harus berkultivasi secara perlahan sembari membalaskan semua dendam yang ada! Hingga tidak lagi meninggalkan penyesalan maupun rasa bersalah, yang mana dapat membangun iblis hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 : Pil Pembersih Tubuh

Mo Lian masuk ke dalam apartemennya bersama dengan Qin Nian. Ia memasukkan beberapa potong baju sederhana dan seragam sekolah ke dalam koper, kemudian ia juga tidak lupa membawa bingkai foto kenangan bersama ayahnya.

Qin Nian mengamati barang bawaan Mo Lian, kemudian mendongakkan kepalanya menatap wajah Mo Lian. "Apakah hanya itu saja barang bawaan mu? Apakah tidak ada barang berharga lainnya? Lagipula bukankah itu sudah kumuh," tanyanya saat melihat satu koper.

Mo Lian terdiam sejenak, ia tersenyum kemudian menjawabnya, "Meski pakaianku kumuh. Tapi ini adalah barang yang sangat berharga bagiku, ibuku membelinya dengan susah payah."

Qin Nian terdiam dengan raut wajah rumit, ia tidak tahu harus berkata apa.

Setelah berkemas barang-barang dan mengembalikan kunci apartemen pada pengurus, keduanya turun menuju mobil dan kemudian berangkat ke Gunung Emei, Mansion Keluarga Qin.

Puluhan menit terlewat begitu saja, mobil yang mereka gunakan telah tiba di depan gerbang kediaman mewah, dan langsung melesat masuk menuju halaman setelah pintu gerbang dibukakan oleh penjaga.

Keduanya turun dari mobil, terlihat pria tua yang sangat familiar telah menunggu kedatangan mereka, orang itu adalah Lee Dong. "Ayo masuk. Tuan Qin telah menunggu kedatangan Tuan Mo," ucap Lee Dong sedikit membungkuk, kemudian membukakan pintu kediaman.

Mo Lian menganggukkan kepalanya sebagai balasan, kemudian berjalan mengikuti Li Dong memasuki kediaman.

Terlihat di dalam ruang tamu yang sangat luas, telah duduk dua orang pria dan dua orang wanita berbeda usia, dengan beberapa pengawal lainnya berdiri di sudut ruangan.

Saat mereka melihat Mo Lian datang, keempat orang itu bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Mo Lian. "Selamat datang Master," ucap Qin Zhang.

Liu Yan yang melihat Mo Lian hanya memandang biasa tanpa memberikan penghormatan, bahkan di matanya terlihat pandangan merendahkan Mo Lian, ia tidak percaya jika Mo Lian memiliki kekuatan yang dapat menyembuhkan Ibu mertuanya.

Berbeda halnya dengan Li Hei Yun, karena suaminya merupakan seorang Pejuang Senior. Tentunya ia sangat yakin jika pandangan suaminya tidak pernah salah menilai kekuatan orang.

Mo Lian yang merasakan tatapan dari Liu Yan hanya diam tak menggubrisnya. "Terimakasih," balasnya seraya sedikit menaikkan tangannya.

"Master. Silahkan duduk, bahan-bahan yang dibutuhkan telah tersedia." Qin Zhang mempersilakan Mo Lian untuk duduk, bersamaan dengan memerintahkan dua pengawal untuk mengambil rempah maupun herbal.

Mo Lian mengangguk kecil dan kemudian duduk di sofa tersendiri, menunggu datangnya bahan yang telah ditentukan. Beberapa menit kemudian, dua pengawal kembali bersama dengan kotak kayu besar yang dibawanya.

Pengawal itu meletakkan kotak kayu itu di atas meja dan membukanya perlahan, memperlihatkan puluhan rempah maupun herbal berbagai jenis.

Mo Lian yang melihat ini sedikit terkejut, ia tidak berharap Keluarga Qin bisa mendapatkan bahan yang dibutuhkannya, terlebih lagi dengan kualitas yang lumayan, dan herbal di sini juga memiliki usia diatas sepuluh tahun. Ia mendongakkan kepalanya menatap Qin Zhang. "Apakah keluarga kalian hanya lima orang saja?" tanyanya memastikan.

Qin Zhang terdiam sejenak, ia tidak tahu mengapa Gurunya menanyakan pertanyaan ini, tapi meski begitu ia tetap menjawabnya, "Tidak. Aku masih memiliki satu anak lagi, tapi dia berada di Kota Mianyang."

Mo Lian mengangguk kecil, dengan ini berarti ia hanya perlu membuat tujuh Pil Pembersih Tubuh. Lima untuk Keluarga Qin di Kota Chengdu, dua untuk ibu dan adiknya.

"Baiklah. Kalau begitu ayo kita buat Pil Pembersih Tubuh." Mo Lian berdiri dari tempat duduknya, ia kembali memandang Qin Zhang. "Bisa kau tunjukkan jalan ke halaman belakang?"

"Tentu," balas Qin Zhang singkat seraya menangkupkan kedua tangannya. Ia menolehkan kepalanya melihat kedua pengawal. "Kalian berdua bawakan kotak kayu ini ke belakang," lanjutnya memerintahkan.

Kedua pengawal itu mengangguk kecil kemudian berjalan menghampiri meja, meski sebenarnya mereka sedikit enggan mengangkat kotak kayu itu karena berat. Tapi mau tidak mau harus dilakukan, jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan gaji. Saat tangan mereka hendak menyentuh kota kayu, secara tiba-tiba kotak kayu itu bercahaya biru dan melayang menghampiri Mo Lian.

Semua orang yang melihat ini membuka matanya lebar, terutama Liu Yan yang sebelumnya meragukan kekuatan Mo Lian.

"Apa yang kalian tunggu. Ayo ke halaman belakang," ucap Mo Lian menyadarkan semua orang dari keterkejutannya.

Qin Zhang tersentak saat mendengar suara Mo Lian. Ia menundukkan kepalanya meminta maaf, kemudian berjalan menuju halaman belakang bersama dengan Mo Lian dan lainnya berjalan di belakang.

Tidak berselang lama, mereka semua telah tiba di halaman luas dengan bunga-bunga indah menghiasai beserta pepohonan rindang.

Setelah tiba di halaman. Mo Lian langsung menggambar lingkaran di atas rerumputan, lalu menyebarkan obat di sekitar dan di dalam lingkaran sama seperti saat di apartemen. Kemudian ia melangkah ke dalam lingkaran dan memprakarsai seni yang ia tahu untuk membuat Pil Pembersih Tubuh.

Seharusnya dalam membuat pil lebih disarankan menggunakan Tungku Alkimia. Namun dikarenakan Pil Pembersih Tubuh adalah tingkat paling dasar bagi pembudidaya, dan basis kultivasi Mo Lian telah berada di Fase Mendalam. Sangat mudah baginya untuk membuat pil ini.

"Array Alkimia! Pemurnian!"

Ini adalah susunan formasi yang digunakan untuk memurnikan bahan pembuat pil.

Rempah-rempah maupun herbal yang telah ia sebarkan di sekelilingnya menari-nari di atas tanah sampai mereka melemparkan diri ke arah Mo Lian, kemudian bahan-bahan itu terbakar dengan api biru dari susunan formasi.

Bahan-bahan yang terbakar secara bertahap menghilang dan digantikan oleh setetes cairan berbeda warna, yang mana itu adalah esensi dari rempah maupun herbal.

"Padatkan!"

Puluhan esensi berkumpul di tujuh titik menanggapi perintah Mo Lian. Esensi yang telah berkumpul terus memadat membentuk pil seukuran kelereng dengan warna biru muda. Bisa tercium aroma harum menyebar luas saat pil itu jadi dan menggugah keinginan orang untuk menelannya.

Mo Lian meraih ketujuh pil itu, ia berbalik melihat semua orang. "Kalian semua telan ini," ujarnya menyerahkan kelima Pil Pembersih Tubuh, sedangkan untuk dua pil telah disimpannya.

Qin Zhang menerima pil pemberian Mo Lian kemudian membagikannya ke semua anggota keluarganya.

Tanpa berlama-lama lagi Qin Zhang mengambil posisi bermeditasi dan kemudian menelan Pil Pembersih Tubuh sesuai dengan perintah Mo Lian, ia merasakan perasaan hangat yang nyaman mengalir di dalam tubuhnya. Beberapa detik kemudian juga ia merasakan ada sesuatu yang sedang memaksa untuk keluar dari dalam tubuhnya.

"Jangan ditahan." Mo Lian kembali berkata saat melihat raut wajah Qin Zhang yang mencoba menahan.

Masih dengan posisi bermeditasi, Qin Zhang menganggukkan kepalanya sebagai balasan. Ia melemaskan tubuhnya mengikuti aliran energi tanpa menahannya. Terlihat di pori-pori kulitnya mengeluarkan cairan hitam kental yang sangat kotor dan bau.

Semua orang yang melihat ini mundur beberapa langkah karena tidak tahan dengan aromanya, mereka semua mengalihkan perhatiannya pada Mo Lian dengan tatapan penuh tanya.

"Jangan khawatir. Kalian semua juga harus menelannya sekarang, jika tidak, keefektifan pil itu akan berkurang." Mo Lian menjelaskan mengenai kekhawatiran semua orang pada Qin Zhang. Meski pil buatan Mo Lian sangatlah berkualitas, namun jika tidak disimpan di tempat khusus, keefektifannya akan tetap berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

Keempat orang yang belum menelan pil memandang satu sama lain, kemudian mengangguk kecil dan mengikuti arahan Mo Lian untuk menelan Pil Pembersih Tubuh.

Sama seperti sebelumnya, mereka semua merasakan perasaan hangat yang sama seperti yang dirasakan Qin Zhang, dan beberapa menit kemudian mereka juga mengeluarkan kotoran hitam yang sangat bau dari pori-pori kulit mereka.

Beberapa menit kemudian, mereka semua membuka matanya dan memandang kotoran yang menempel di tubuh mereka dengan jijik. Mo Lian yang melihat ini menggelengkan kepalanya. "Bersihkan tubuh kalian, dan kalian akan mengetahui efek dari pil itu," ucapnya kemudian berjalan meninggalkan semua orang.

Meski tidak mengetahui maksud dari Mo Lian dan bahkan jika tidak diperintahkan untuk membersihkan diri, mereka akan tetap membersihkannya karena tidak tahan dengan aroma tubuh mereka sendiri.

***

Mo Lian duduk di ruang tamu seorang diri menunggu kedatangan kelima orang sembari menikmati teh yang baru saja disiapkan oleh pak tua Lee Dong. Saat ia baru meneguk teh, terdengar langkah kaki yang sepertinya terburu-buru tidak jauh darinya, Mo Lian yang mendengar itu hanya tersenyum lembut dan meletakkan cangkirnya.

"Apakah kalian puas dengan efeknya?" tanya Mo Lian mendongakkan kepalanya melihat kelima orang di depannya yang penampilan mereka telah berubah secara signifikan.

Kerutan wajah Qin Zhang dan Li Hei Yun menghilang dengan rambut mereka yang telah kembali menghitam. Qin Tian, Liu Yan juga yang kulit mereka sebelumnya sedikit kusam telah menjadi lebih halus, wajah mereka juga lebih cerah dari sebelumnya.

Untuk Qin Nian sendiri, itu tidak perlu ditanyakan lagi. Kini penampilannya telah menyamai bahkan melebihi penampilan dari dewi-dewi di Dunia Kultivator yang pernah ditemui Mo Lian.

"Master Mo. Aku merasakan aliran energi internal milikku dapat mengalir dengan lancar, tanpa adanya hambatan sedikitpun, bahkan sepertinya aku dapat menembus tingkat Wu-Zong," ucap Qin Zhang dengan senyum cerah menghiasi wajahnya.

Mo Lian mengangguk-angguk kecil. "Latihan akan dimulai besok. Tapi sebelum berlatih, kita harus membuat acara penerimaan murid yang sesuai dengan norma Kultivator Dao," ucapnya berdiri dari kursi dan berjalan meninggalkan mereka semua.

"Baik Master!" Balas kelimanya menundukkan kepala mengarah pada Mo Lian.

Mo Lian yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, ia tidak mengerti mengapa kelima orang itu memanggilnya dengan sebutan 'Master'. Yang Mo Lian tahu, ia hanya menerima dua murid, dan bukan lima.

Setelah memberikan penghormatan, Qin Nian berlari menghampiri Mo Lian dan mengantarkannya ke Mansion Bai Long di Puncak Gunung Emei.

...

***

*Bersambung...

1
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author semakin seru
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author
Muhamad Hifni
Kalimantan banyak kuyang
Muhamad Hifni
hati hati mo lian di Kalsel banyak kuyang 😁😁
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author
Anonymous
next thor
Heru Dwiyantono
mantap gan
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
bgus sekali ya hebat
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author semakin seru
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author
Heru Dwiyantono
rehat dulu author
Heru Dwiyantono
lanjutkan lagi bang mantap nih
Heru Dwiyantono
lanjutkan membaca author semakin seru
Alfa DM
Luar biasa
gempi
k
Agusmar Agus
Luar biasa
Heru Dwiyantono
lanjutkan lagi bang mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!