Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.29
Sepanjang perjalanan menuju ke ibu kota Tio tidak pernah melepaskan tangan nya batang sedetik pun dari tangan Zalina.
Bahkan Tio berulang kali membawa tangan mungil itu kedalam kecupan nya dan selalu mendapat protes dari istri kecilnya itu secara,Tio kini tengah membawa mobil itu seorang diri tanpa bantuan supir pribadinya.
Dan tentu hal yang dilakukan Tio membuat Zalina khawatir akan keselamatan dirinya dan juga suaminya saat ini.
"Mas lepasin dulu tangan nya,bahaya.Kamu lagi nyetir sendiri loh ini"protees Zalina.
Namun tidak dihiraukan oleh Tio yang masih anteng nyentir dengan satu tangan.
"Bulan depan saat proyek Mas selesai,bagaimana kalai kita bulan madu beneran keluar negri?"usul Tio tiba tiba saat mereka ditengah perjalanan.
"Mmmm,boleh.Tapi jika itu tidak memberatkan Mas"
"Insya Allah selama itu untuk mu tidak ada yang memberatkanku.Lagi pula selama ini aku juga sudah cukup bekerja keras untuk memberikan kelayakan untuk istriku"
"Iya percaya,kalau nggak bekerja dengan keras belum tentu jadi CEO yang sukses dan hebat seperti saat ini"
"Sukses dan hebat tidak membuat seseorang bertahan berada disampingku"
"Masih berharap dia kembali?"
"Lalu?
"Hanya mengenang sayang"
"Mengenang mantan terindah?"
"Mmm,big no.Tapi untuk mengenang rasa syukur"
"Rasa syukur?"
"Iya,aku bersyukur karena rasa sakit yang dia ciptakan,aku mendapatkan sebuah kebahagiaan ini"
Zalina menatap haru saat lagi lagi Tio membawa tangan yang ada didalm genggamannya kembali dalam kecupan.
Namun yang membuat Zalina terharu bukanlah kecupan ditangan nya,namun ucapan sebelum Tio mengecup kembali tangan itu entah untuk yang keberapa kalinya.
"Terima kasih,Mas"
"No sayang,bukan kamu yang harusnya berterima kasih.Namun aku,aku benar benar berterima kasih karena kamu hadir diantara rasa sakit itu.Terima kasih karena mau menerima si tua bangka ini masuk menjadi bagian dari hidup kamu,terima kasih karena sudah memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus untuk pria tua ini"
"Mas..."
"Dan maaf,maaf atas perlakuan dan ucapan kasarku selama ini.Aku tahu mungkin ini terlalu klasik namun sungguh,aku benar benar menyesal sayang"
Tanpa kata lagi Zalina menubrukan tubuhnya ketubuh Tio dan memeluk tubuh Tio dari samping.
Zalina mendekap erat lengan Tio dan menyandarkan kepalanya dibahu sebelah kiri Tio saat Tio selesai mengucapkan terima kasih dan juga maaf padanya.
Tio semakin mempererat genggaman ditangan Zalina.Dan kini kecupan yang Tio berikan pun bukan lagi ditangan Zalina namun kini berpindah ke pucuk kepala Zalina yang bersandar dibahunya.
*
*
Tio tersentak kaget saat tiba dirumah,kepulangan nya disambut seorang wanita dewasa yang tengah duduk manis diruang tamu rumah mewahnya.
Tamu wanita itu nampak begitu sumringah saat melihat kepulangan Tio dirumah itu.Namun senyum bahagianya tiba tiba menghilang saat dia melihat sesosok gadis cantik yang muncul dari balik punggung Tio.
"Akhirnya kamu pulang juga,aku sudah lama menunggumu"ucapnya.
"Mau apa kamu kemari?"tanya Tio dengan nada dingin dan datar.
"Kenapa bertanya?tentu saja aku kang___"
Zoana nampak begitu senang saat melihat Tio ada diambang pintu.Dia segera bangkit dari duduknya lalu berniat menghampiri untuk memeluk Tio.
Namun langkahnya terhenti saat melihat gadis yang begitu teramat familiar dimatanya muncul dari balik punggung Tio dan memanggil Tio dengan sebutan 'Mas'.
"Mas kok ninggalin?bukan nya ban___ Ma_mamah"ucap nya tercekat saat melihat seseorang tengah berdiri didepan suaminya.
"Mas?apa maksudmu dengan Mas?"tanya nya dengan nafas yang sudah memburu menahan amarah didada.
Deg....
Jangung Zoana seakan terlepas dari tempatnya saat melihat bagaimana mesra nya Tio merangkul pinggang Zalina didepan matanya sendiri.
Belum lagi sebuah kecupan dikening dan dibibir Zalina yang diberikan Tio sebelum gadis itu berlalu melewatinya menuju kerumah paling dalam rumah kekasihnya itu yang semakin membuat dada Zoana semakin memburu.
"Sayang,naiklah dulu untuk beristirahat,tunggu Mas dikamar ya?ada yang Mas mau selsesaikan dulu"
"Ta_tapi Mas?"
"Please Baby,hhmm?"
"Ba_baiklah"
"Percayalah,semua akan baik baik saja.Love you"ucap Tio memberi pengertian untuk istri kecilnya itu,lalu memberikan satu kecupan mesra dibibirnya sebelum gadis itu berlalu dan masuk terlebih dahulu kedalam,menuju kamar utama.
.
🌸🌸🌸