NovelToon NovelToon
Diceraikan

Diceraikan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Single Mom / Janda / Cerai
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Indah Yuliana

Yumna tidak pernah menyangka kehidupan rumah tangganya akan hancur berantakan dengan cara yang tidak pernah sekalipun dia bayangkan.

Memiliki suami yang sangat baik serta penuh cinta nyatanya bisa berubah kapan saja. Ntah kemana menguapnya perasaan cinta yang selama ini Reyhan berikan untuknya.


Tidakkah berfikir terlebih dahulu suaminya itu jika berbicara. Tak ingatkah dia dengan perjuangan yang selama ini mereka lakukan. Hanya karena belum dikasih anak dia dengan teganya menyakiti perasaan wanita yang selama ini bersamanya. Pahit, asam manisnya rumah tangga sudah mereka lalui. Tapi kenapa suaminya seakan-akan lupa dengan perjuangan mereka selama ini.


Rasa sakit yang dirasakan Yumna saat ini tidak akan pernah dirasakan siapapun kecuali dirinya. Bahkan dunia Yumna serasa hancur tak kalah suaminya menceraikannya dengan cara yang tidak enak sedikitpun.


"Mas makan dulu yuk? aku sudah siapin masakan kesukaan kamu," Yumna berkata seraya menyusun hidangan di atas meja berbentuk persegi.


Bukannya menjawab, Reyhan malah berlaku begitu saja dari hadapan istrinya.

"Mas, kok malah pergi?" Yumna menahan tangan suaminya yang kini hampir keluar dari dapur.

"LEPASIN!!" bentaknya membuat Yumna dengan spontan melepas tangannya dari tangan Reyhan.


"Kamu kenapa sih Mas? tiba-tiba bersikap kasar gitu?" Yumna bingung dengan perubahan tiba-tiba suaminya. Padahal selama ini Reyhan tidak pernah berkata kasar atau membentak dirinya kecuali dengan berkata penuh kelembutan.


Reyhan memilih berlalu meninggalkan istrinya tanpa berkata sedikitpun. membiarkan wanita itu berkelana dengan pikirannya sendiri.

Sedih? sudah pasti Yumna merasa sedih dengan perlakuan suaminya yang berubah dengan cara tiba-tiba.


Ingin tau kelanjutannya, yuk mampir kakak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Inginku

Setelah perdebatan tadi siang bersama Reyhan, Yumna kini tengah duduk bermenung dihalaman belakang rumahnya. Menatap langit jingga yang kini menghiasi permukaan langit.

Cahaya jingga yang membuat mata setiap insan berbinar saat melihatnya. Namun tidak bagi Yumna. Bahkan biasanya dia sangat senang jika jingga sudah datang, kali ini rasanya dia tak bersemangat untuk melihatnya.

Perubahan sikap suaminya membuat Yumna sedih. Rasa sedih kian muncul dalam dirinya. Ditambah Ibu mertua yang kini juga sudah berubah seperti suaminya. Tak ada tempat mengadu lagi selain kepada sang pencipta.

Biasanya jika dia sedih, jika tak kepada Reyhan, Yumna akan mengatakan kepada ibu mertuanya. Namun kini tak bisa lagi dia berharap untuk mencurahkan isi hatinya pada wanita yang sudah berubah drastis dari sebelumnya.

'Ya Allah, kenapa ujianmu semakin kesini semakin banyak. Rasanya sangat sesak ya Allah. Hamba mohon titipkanlah nyawa seseorang di dalam rahim hamba,' Sambil menatap langit jingga tak lupa Yumna meminta kepada sang pencipta. Meski disetiap sholatnya dia selalu meminta diberi keturunan, bukan berarti dia tak berdo'a jika tidak dalam keadaan sholat.

Setelah puas di sana, Yumna masuk ke dalam rumah, karna waktu magrib sudah hampir masuk. Berjalan menuju kamarnya yang kini tampak kosong. Jika dulu sekitaran jam segini suaminya berada di dalam kamar, namun kini laki-laki itu memilih duduk di ruang tamu dengan laptop di pangkuannya.

Suara azan sudah berkumandang, Yumna melihat ke arah pintu berharap suaminya masuk ke dalam kamar untuk melaksanakan sholat magrib berjemaah seperti yang biasa mereka lakukan. Sekitar lima menit dia menunggu, suaminya tak kunjung masuk. Yumna melangkah keluar dari kamar melihat apakah suaminya masih di ruang tamu atau tidak.

Sampai di luar Yumna tak melihat suaminya di ruang tamu. Yumna melangkah untuk mencari suaminya. Melihat di dapur suaminya tidak ada, lalu langkah Yumna menuju kamar tamu. Melihat suaminya yang tengah sholat di dalam kamar tamu membuat hati Yumna sedih.

Air mata yang tak ingin Yumna keluarkan, malah dengan jahatnya mengalir melewati pipi mulus wanita itu. Yumna berbalik menuju kamarnya untuk melaksanakan sholat magrib. Tak mungkin dia akan terus berdiri di depan pintu kamar itu. Yang ada suaminya keburu selesai sholat dan dia belum juga melaksanakan perintah Allah.

Menggelar sajadah di atas karpet berbulu dan menghadap ke arah barat. Setelahnya Yumna melaksanakan sholat magrib dengan hati yang tak karuan.

'Ya Allah, sesungguhnya apapun yang Engkau berikan kepada hamba itu suatu yang baik ya Allah. Hamba yakin ujian yang saat ini kau berikan tidak akan pernah melampaui batas dari kemampuan hamba. Ya Allah hanya engkau tempat hamba mengadu, tempat hamba menceritakan setiap keluh kesah yang hamba rasakan saat ini. Tak ada lagi tempat untuk hamba mengurangi rasa sesak ini selain kepada-Mu. Hamba mohon ya Allah, kuatkanlah diri ini menerima berbagai ujian-Mu. Dan hamba memohon ya Allah, anugerahkanlah hamba seorang anak di dalam rahim ini. Aamiin,' Yumna mengusap air mata yang mengaliri pipinya. Lalu bergegas melipat mukenah serta sajadah yang tadi dia gunakan untuk sholat.

Yumna kini tengah menyusun makanan di atas meja. Karena kini sudah waktunya untuk makan malam.

"Mas makan dulu yuk, aku sudah siapin makanan untuk kita," Yumna mengajak suaminya yang kini kembali asik dengan laptopnya.

Tanpa menjawab ucapan istrinya, Reyhan meletakkan laptop di atas meja. Berjalan menuju meja makan yang ada di dapur.

"Biar aku ambilin Mas," cegah Yumna saat Reyhan hendak mengambil nasi untuknya.

"Tidak usah, saya bisa sendiri!" ketusnya melanjutkan mengisi piring yang ada di tangannya.

"Yaudah Mas," balas Yumna sedikit sedih.

Yumna mengisi sedikit piringnya. Rasa lapar yang tadi menyeruak kini menghilang dengan seketika.

Mereka makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara. Biasanya Yumna akan menawarkan pada suaminya untuk menambah makanan. Tapi sekarang Yumna memilih diam, karena dia tahu pasti suaminya akan berbicara ketud atau bahkan mendiamkan pertanyaannya.

'Ya Allah kuatkanlah hamba. Rasanya sangat sakit,' batinnya sambil menyuap nasi ke dalam mulut. Air mata Yumna dengan tiba-tiba sudah menganak sungai dipelupuk matanya. Ingin jatuh, dengan sekuat tenaga Yumna tahan.

Selesai makan Reyhan memilih meninggalkan istrinya tanpa berkata sedikitpun. Yumna membereskan piring kotor bekas makan mereka dan meletakkan sisa makanan mereka ke dalam lemari kaca yang ada disana.

Mencuci bersih piring bekas makan mereka dan menyusunnya di atas rak piring plastik yang menang sudah tersedia di dapur.

Yumna berjalan menuju ruang tamu di mana suaminya berada. Duduk di samping suaminya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Menikmati siaran yang kini tengah tayang di televisi.

Reyhan hanya cuek dengan kehadiran istrinya. Dia menganggap istrinya tidak ada didekatnya kecuali dirinya sendiri. Bahkan jika bisa Reyhan berharap istrinya segera pergi dari hadapannya. Ia kesal dengan istrinya karena sampai kini belum juga hamil anaknya. Padahal sudah hampir delapan tahun menikah istrinya itu belum juga hamil. Kadang rasanya ia benci melihat Yumna. Meski ia tahu ini ujian dalam rumah tangganya. Tapi Reyhan sangat egois, ia berfikir memang benar jika istrinya itu mandul seperti yang di bilang tetangganya. Dan perkiraan dokter tentang istrinya baik-baik saja ia sangkal, karena buktinya hingga kini istrinya tak juga mengandung anaknya.

Reyhan sesekali menatap sinis pada istrinya. Berharap secepatnya istrinya itu meninggalkan dirinya. Menghentakkan kakinya agar istrinya sadar jika dia tak ingin ada istrinya di sana.

Yumna yang melihat gelagat suaminya merasa tersinggung. Mau berkata tapi dia enggan, karena takutnya nanti suaminya malah berkata kasar atau semacamnya. Yumna memilih berdiri dari sana menuju kamarnya. Ia sangat mengerti dengan isyarat yang diberikan suaminya.

Lagi-lagi hatinya merasakan sakit. Dirinya saja tidak bersalah namun suaminya seakan tak menganggapnya ada. Sungguh kejam pikir Yumna.

Yumna membaringkan tubuhnya di atas kasur king size. Menatap langit-langit kamar yang dihiasi lampu kelap kelip yang sengaja dipasang di kamar itu.

'Bunda, Ayah, aku rindu kalian. Apa Ayah dan Bunda lihat jika sekarang aku sangat sedih. Hatiku sakit Bun, Yah. Tak ada lagi tempat aku mengadu. Bunda, Ayah kenapa kalian begitu cepat meningalkan ku. Kalian tau disini aku merasakan kesedihan yang mendalam. Suami serta mertuaku sangat membenciku saat ini. Ayah, Bunda apakah salah jika aku sampai sekarang belum juga memberi Mas Reyhan keturunan? ini semua bukan keinginan aku Yah, Bun. Bunda sungguh ini sangat menyakitkan,' Yumna berujar sambil menatap langit-langit kamarnya. Air mata sudah merembes keluar dari netra indah itu. Meski Yumna tau apakah Ayah dan Bundanya mendengar atau tidak ucapannya. Ingin rasanya Yumna mengadu pada seseorang agar rasa sakitnya berkurang. Tapi kepada siapa, mertua? itu suatu hal yang mustahil. Bukannya menghibur nanti malah mertuanya akan menyalahkan dirinya.

Puas menangis akhirnya Yumna tertidur dengan sendirinya. Bahkan ia tak berfikir apakah suaminya akan tidur sekamar dengan dirinya atau tidak.

TBC

1
Dewi Dama
gk...ber aturan...
Dewi Dama
ter lalu ber tele2...
Dewi Dama
cerita nya di lompat2tin baca nya terlalu ber tele2..
Elly Atmawati
Luar biasa
Samsiah Yuliana
😭😭😭
Samsiah Yuliana
ya Allah,,,
mengandung bawang bgt episode ini😭😭😭
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
next kak slm support sehat slalu 🙏🤲❤️🔥
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
hadeeeh..... mas sebelum semuanya terlambat coba kamu cek ulang kesehatan, ke dokternya mungkin yg bermasalah kamu Reyhan bukan yumna. ada yg tertukar dgn hasil tes laboratorium kesuburan, jgn smpai hncur sehancur - hncurnya 🥀 karena penyesalan se'umur hidup dari diri sendiri, 💔
Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲
assalamualaikum kak author 🙏 hadiiir.... mhn izin numpang baca 😁 ke'a seruu dan menarik alur ceritanya, 💪❤️🔥
Indah Yuliana: iya kak, jangan lupa mimpir juga ke ISTRIKU MBAK-MBAK dijamin lebih seru lagi, ☺
total 1 replies
Talita Tusyahdia
kenapa dowload pake poin ya
Ratnasihite
org tua salah sm anak ada karmanya gs ya
Sukliang
karna kau bukan manusia
Ratnasihite
Luar biasa
Mazree Gati
ali kaya anak kecil
Mazree Gati
alinya juga goblok ngapain tidur di sana orang ga ada yg nganggap tolol
sur yati
bgs bgtttt ceritanya
sur yati
bgs bgt
sur yati
enk bnr Reyhan di matiin CPT Thor
sur yati
keren Ali nya
sur yati
Allah itu maha adil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!