NovelToon NovelToon
Suamiku Bad Boy

Suamiku Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Romansa
Popularitas:576.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: chibichibi@

Choki Zakaria atau yang biasa dipanggil 'Jack', adalah ketua geng motor yang ditakuti di kotanya mendadak harus menikah dengan Annisa Meizani karena kesalahpahaman dari para warga.

Annisa, seorang gadis muslimah dengan niqob yang menutupi sebagian wajahnya ini harus ikhlas menerima sikap cuek Jack yang mengira wajahnya buruk rupa.

Sikap Jack berubah setelah tau wajah Annisa yang sebenarnya. Bahkan ketua Genk motor itu menjadi pria penurut dan manja di hadapan istrinya.

Akankah niat Jack untuk bertobat mulus tanpa hambatan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab#8. Di Usir Dari Kontrakan.

Annisa menengok cepat karena agak terkejut. Pasalnya wanita itu memanggilnya dengan intonasi yang sangat kencang.

"Assalamualaikum Bu, Ani," sapa Annisa tetap ramah dan santun.

Wanita paruh baya itu adalah pemilik kontrakan yang Annisa tempati.

"Keterlaluan ya kamu. Rumah saya kamu jadikan tempat zina! Kamu mau bikin sial keluarga saya, hah!" hardik wanita paruh baya yang bernama Ani itu keras. Hingga, beberapa warga yang lewat berhenti dan memperhatikan keduanya.

Bahkan, Choki yang sedang tertidur di sofa ruang tamu pun merasa terganggu dan akhirnya membuka mata.

"Ada apaan sih diluar? Kok rame banget?" gumam Choki seraya menyibak tirai sedikit demi melihat ke luar.

"Astagfirullah. Maaf Bu Ani. Itu semua tidak seperti apa yang orang-orang katakan. Annisa tidak berzina. Demi Allah!" jawab Annisa tegas.

"Bohong kamu! Gak usah bawa-bawa nama Tuhan demi menutupi kebejatan kamu Annisa!" seru Wanita itu lagi, menolak pembelaan gadis berpakaian muslimah syar'i ini.

"Ya Allah. Annisa jujur Bu. Tolong percaya sama saya," ucap Annisa lagi dengan nada memelas.

"Saya gak percaya! Buktinya aja kamu sampe di nikahin paksa. Pokoknya kamu harus angkat kaki dari rumah saya!" tegas ibu Ani sang pemilik rumah kontrakan tersebut.

"Innalilahi," gumam Annisa pelan. Gadis itu menunduk sambil memegangi dadanya.

Hari ini sudah dapat dipastikan jika ia akan terlambat datang untuk mengajar. Juga mengantar, pesanan basreng ke warung-warung langganannya.

"Kalau begitu, Annisa minta maaf Bu. Tapi, tolong beri Annisa waktu untuk mempersiapkan segalanya. Hari ini, saya harus pergi mengajar," pinta Annisa, berharap wanita dihadapannya memberi keringanan.

"Saya kasih kamu waktu dua hari di mulai dari sekarang!" ujar wanita itu lagi kemudian berlalu dengan menghentakkan kaki dan tatapan sinis.

"Kasian juga tuh cewek ninja. Gara-gara gue dia jadi kena fitnah dan di usir. Hah! Ini semua gara-gara si Bopeng! Awas aja tuh orang. Gue bolongin kakinya sekalian biar pincang!" geram Choki dengan rahang yang mengetat.

Semua karena ulah Bopeng alias Ronald yang merupakan musuh bebuyutannya sejak Choki SMA.

Selalu berusaha menyaingi Genk motor yang sudah terbentuk hampir lima tahun itu.

Choki melihat Annisa yang juga tak sengaja melirik ke arah jendela rumahnya.

Mungkin, Annisa tidak bisa melihat Choki namun pria itu dapat dengan jelas melihat air mata Annisa mengalir membasahi kain yang menutupi sebagian wajah gadis tersebut.

Choki merasakan getaran aneh di dalam hatinya ketika melihat tatapan sedih Annisa. Akan tetapi, sisi egois dan congkak dalam hatinya mencoba untuk mengabaikan itu semua.

"Gue harus bisa keluar dari sini tanpa sepengetahuan Bopeng. Tapi, gimana caranya?" Choki terus berjalan mondar-mandir di ruang tamu minimalis itu hingga kakinya menabrak ujung meja.

"Aw! Sial!" Choki mengaduh dan mengumpat secara bersamaan. Sudah tau tempatnya sempit, dia tak bisa diam. Salah sendiri.

"Eh, tuh cewek udah nyiapin sarapan ternyata." Mendapati makanan Choki tak jadi marah-marah. Apalagi, lidahnya merasa cocok dengan masakan hasil racikan tangan Annisa.

Sudah lama Choki tidak merasakan makanan rumahan. Pemuda itu selalu makan di restoran, cafe dan tempat makan lainnya.

Pemuda itu menghabiskan makannya dengan lahap dan cepat. Setelahnya, Choki beralih ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Perbannya memang belum di buka. Karenanya pria itu masih tidak mengenakan atasan.

"Sampe kapan gue telanjang dada begini? Celana segitiga juga gak ganti-ganti. Bisa korengan nih nanti angry bird gue," gerutu Choki seorang diri.

Bahkan kini pemuda itu mulai menggaruk bagian selah antara kali dan juga perabot dapurnya.

"Sengsara banget sih gue. Hape segala mati pulak!" Choki semakin kesal saja dengan nasib yang ia alami.

Tanpa Choki ketahui, jika Annisa telah memikirkan segala keperluannya.

Sepulang mengajar, gadis itu mampir ke pasar di pinggir kota tersebut. Pasar inpres yang murah.

Annisa masuk kedalam salah satu toko pakaian pria. Mengatakan pada pelayan bahwa ia membutuhkan dua buah kaos oblong celana training dan juga segitiga bermuda.

"Ukurannya apa ya, Mbak?" tanya sang pelayan toko.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Annisa sontak gelagapan. Mana mungkin dia tau ukuran segitiga milik Choki. Sementara bertanya saja tidak, apalagi melihatnya.

Annisa buru-buru menggelengkan kepalanya demi mengusir isi pikiran yang berkelebat di kepalanya.

"Aduh, gimana ini," gumam Annisa risau dan nampak bingung.

"Kalo Mbak lupa ukurannya. Coba di kira-kira aja. Postur suaminya kurus atau gemuk?" kata sang pelayan toko.

Mendengar kata suami, kedua pipi Annisa mendadak bersemu merah di balik kain niqob-nya.

"Ah, itu ... suami saya, tinggi dan kekar, Mbak," jelas Annisa mengatakannya dengan terbata.

"Wah, kalau begitu bagian ITU-nya pasti besar Mbak. Jadi mungkin yang ukuran impor aja ya," saran sang pelayan. Dimana ucapannya membuat Annisa seketika traveling kala mendengar kata ITU.

"Ah, mungkin. Soalnya dia tinggi sekali. Mungkin, tinggi saya hanya sebatas dadanya saja," jelas Annisa lagi.

Sang pelayan wanita itu pun mengangguk-angguk. Ia nampaknya paham dan bisa menerka seperti apa ukuran yang di cari pelanggannya ini.

"Ini Mbak. Saya kasih ukuran import semua. Posting tubuh suami Mbak itu macam orang luar negeri. Makanya ukurannya seperti ini. Harganya juga agak mahal sedikit ya," jelas pelayan itu lagi.

Annisa pun harus pasrah dan ikhlas mengeluarkan kocek lumayan. Padahal, besok dia harus segera pindah kontrakan. Mau tak mau, Annisa merogoh tabungannya yang belum seberapa di ATM.

"Uangnya empat ratus ribu ya mbak, kembali tujuh puluh lima ribu," ucap sang pelayan seraya menyerahkan kembaliannya.

Annisa menerima uang tersebut, dengan lesu. Mau tak mau ia harus menghemat lebih lagi untuk beberapa hari kedepan hingga waktunya gajian tiba.

Setidaknya untuk kedepannya ia takkan lagi melihat pemuda di rumahnya berseliweran tanpa baju atasan lagi.

Annisa sampai di rumah. Membawa tas berisi baju ganti dan juga dua bungkus nasi rames.

"Ini, pakai bajumu. Jangan merusak mata suci Annisa dengan tubuhmu itu," ucap gadis itu seraya menyerahkan kantong kresek hitam pada Choki.

"Kamu, beliin aku pakaian ganti. Wah, ada sarang angry bird juga!" pekik Choki yang kegirangan macam anak balita dapat mainan viral.

"Cepat ganti sana. Setelah itu kita makan," titah Annisa mengusir Choki agar segera mengganti pakaiannya.

"Ehm. Makasih ya, baju dan celananya. Akhirnya aku terbebas dari rasa gatal itu," ucap Choki cepat.

"Kamu ngomong apa lagi kumur-kumur sih?" sindir Annisa. Karena Choki masih mengagungkan rasa gengsinya. Padahal, pemuda itu tak bisa berbuat apapun tanpa bantuan Annisa.

Bukan berarti Annisa butuh pujian.

Tidak.

Gadis itu melakukan semuanya dengan suka rela dan ikhlas.

Hanya saja, ia heran.

Dengan tabiat dan sifat orang seperti Choki ini.

"Annisa capek gak kuat masak. Jadi, kita makan nasi rames aja dengan lauk sederhana," jelas Annisa seraya menyodorkan bungkusan nasi yang telah ia buka dan di alasi piring di bawahnya.

"Makanan apa ini, Kok modelnya begini?" tanya Choki dengan alis saling bertaut.

"Makan saja. Jangan lihat penampilannya, yang penting perut kita terisi," ucap Annisa sedikit ketus.

"Kenapa kamu gak masak aja sih. Aku lebih berani makan masakan kamu daripada ini. Lagian--"

"Kalau gak mau ya sudah. Gak usah banyak protes!" geram Annisa marah dan menarik makanan yang ada di depan Choki.

Annisa kemudian meletakkan makanan itu ke dapur. Kemudian gadis itu masuk kedalam kamarnya.

Brakk!

Annisa meletakkan tubuhnya kasar di atas tempat tidur. Kemudian gadis itu membuat niqob-nya dan kemudian menadahkan kedua telapak tangan untuk menutupi wajahnya.

Bahu gadis itu naik turun pertanda Annisa tak kuat untuk menahan tangisnya kali ini.

Bersambung.

1
Rokhmi Nur Hidayati
syukur Alhamdulillah semua kehendak Gusti Allah
Rokhmi Nur Hidayati
yg kaku seperti paku menjadi tali/benang selentur"nya🙂🙂🙂
Rokhmi Nur Hidayati
alhamdulillah kehadiran Anisah memperbaiki klg bang Choki apalagi...hadir Choki yunior ter utama tuh kesombongan sang papa🥰🥰🥰
Rokhmi Nur Hidayati
orang muslimin/muslimat karena Allah pasti akan sll dilindungi dan dijaga dari mara bahaya
Rokhmi Nur Hidayati
mungkin busuh lama balas dendam blm terbayar
Husna
setelah sekian lama cuti dulu baca novel,eh sekali nemu cerita, ceritanya seru banget and nggak muluk2 sama alurnya jadi semangat tuk baca novel lagi...😀😀
Rokhmi Nur Hidayati
seseorang yg bembeci dan dijahat di kasari dibalas dgn sikat baik dan sabar terbalik orang yg benbecinya akan malu sendiri dan tidak mengenakkan diri sendiri
Asus Zen5
Luar biasa
Arin
/Heart/
Apriana Suci
Luar biasa
☠☀💦Adnda🌽💫
Alhamdulillah akhirnya happy ending 🥰🥰
☠☀💦Adnda🌽💫
waduw mama Eli niat banget y mata "in anaknya ....orng KY mah bebas 😁🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
kuat Anissa kamu pasti bisa sabar y ngadepin suami yg nggak jelas 😁🤭
Rokhmi Nur Hidayati
manusia/hamba Allah tidak ada
Rokhmi Nur Hidayati
pelan" seperti bayi awal ga' mungkin bisa langsung lari ada prosesnya
Rokhmi Nur Hidayati
🥲🥲😁😁😁
Rokhmi Nur Hidayati
wah lagi pemanasan😵‍💫😵‍💫😵‍💫🥴🥴🥴
Rokhmi Nur Hidayati
ortunya

nya blm sadar pikiran dan hati hanya dunia beserta materi ya hanya doa anak Soleh Solehah ygjelas juga karena Pencipta yg menentukan🙂‍↕️
Rokhmi Nur Hidayati
dari dulu ortu Choki sudah terbungkus somson syukur anaknya ditakdirkan jadi suami wanita muslimah bisa menuntun jalan yg lebih baik
Rokhmi Nur Hidayati
harapan Choki ortunya bisa merasakan masakan menantu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!