Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
BLAMMM....
Bunyi pintu di banting membuat Lucas di dalam ruangan dan Angel di luar ruangan terjengkit kaget.
"Astaga.... Zahra....! mau bikin gue jantungan, mau bikin gue mati muda ya loe... jangan dong, gue kan belum nikah, belum ngerasain apa itu surga dunia!" sewot Angel, lagi kaget masih bisanya dia memikirkan surga dunia.
"Astaga... gadis bar bar kesayangan gue, loe milik gue sayang, loe sudah gue tandai, loe ngamuk semangkin imut" kekeh Lucas memegang dadanya, dan melihat ke arah pintu dengan sirat mata penuh arti, tak lama matanya tertuju sama sarapan di atas meja.
"Wooo... apa ini!" gumam lukas, melihat bungkusan di atas meja, dia melihat daun pisang yang sudah gosong di atas piring, tanpa ba bi bu lansung membuka daun pisang tersebut, dan menguarlah wangi nasi bakar di dalam ruangan itu, seketika membuat air liur Lucas menetes dan cacing cacing di dalam perutnya ikut meronta ronta.
"Mencium aromanya saja membuat gue ngiler" gumam Lucas, dia lansung menyendok nasi bakar tersebut ke dalam mulutnya, kunyahan pertama membuat lidahnya berhenti bergoyang, dia meresapi nikmatnya nasi bakar yang tiada dua dua.
"Zahra, loe ngak pernah gagal dalam segi masakan, andai loe jadi bini gue, gue yakin sebulan saja loe berhasil nimbun lemak di tubuh sixpack gue" kekeh Lucas sambil menikmati sarapannya.
Di luar Zahra hanya cengengesan mendapat omelan dari Angel.
"Sorry..." jawab Zahra dengan muka bersalahnya.
"Kenapa loe, banting pintu kenceng banget, ada masalah?" tanya Angel penuh selidik.
"Ngak ada, sebel aja gue sama boss loe itu!" sewot Zahra, yang tidak mau menceritakan apa yang di lakuin Lucas sama dia, ya kali bisa di jadikan bahan gosip sama Angel nantinya.
"Wooiii... bos gue, juga bos loe ege, atau jangan jangan loe pacar bos?" ledek Angel.
"Ngaco loe mbak!" kesal Zahra.
"Klau iya, ngak apa apa kali Ra, gue kan jadi punya teman istri bos, nanti gue klau jajan ada yang traktir" kekeh Angel, Zahra hanya memutar mata malas.
Sedangkan tidak jauh dari sana, Adrian terkekeh melihat wajah kesal Zahra, dia yakin temannya lah yang membuat wajah Zahra kesal setengah mati, di tambah ledekan dari Angel barusan.
"Ya udah, gue ke ruangan dulu, kerjaan gue banyak, dari pada di sini bikin gue kesel" gerutu Zahra meninggalkan Angel yang usil itu.
"Ra...." teriak Angel memberhentikan langkah Zahra yang sedikit sudah menjauh dari hadapannya.
"Ya, ada apa?" tanya Zahra.
"Nanti kita makan siang, di Cafe yang baru buka di ujung sana ya?!" tutur Angel.
"Ok...." saut Zahra singkat dan kembali melanjutkan langkahnya.
"Cieee.... yang ngak mau mati muda, karena belum ngerasain nikmatnya surga dunia" goda Adrian yang tiba tiba sudah berada di dekat Angel, membuat gadis itu terjengkit kaget.
"Bapak....! apa apaan sih! ngagetin aja sungut Angel sewot.
"Ncek... ngak usah galak galak, nanti wajahnya jadi keriput loh... ngak ada yang mau sama kamu" goda Adrian.
Membuat Angel memutar matanya malas, menghadapi asisten bosnya yang rada rada itu, dia melanjutkan kerjaannya tanpa memperdulikan Adrian yang ada di sana.
"Dih... di kacangin" gumam Adrian dan dia melangkah ke dalam ruangan Lucas, karena tidak mendapat respon dari Angel.
Ceklek....
Tanpa salam dan tanpa ketuk pintu Adrian lansung saja membuka pintu ruangan Lucas dan Andrian masuk tanpa permisi.
"Apa yang loe lakuin sama Zahra sampai gadis itu mukanya asam keluar dari sini?" tanya Adrian sambil menghenyakkan pantatnya di sofa empuk itu, dia lansung meraih satu potong roti bakar dari atas meja sana, membuat Lucas mendelik sebel, kerena Adrian memakan roti bikinan Zahra, sungguh dia tidak rela.
"Ngak ada!" jawab Lucas singkat dan kembali melanjutkan acara makannya, sambil membayangkan wajah kesal Zahra.
"Oh... iya gue dengar nanti mereka mau makan di Cafe yang baru buka milik Soni" tutur Adrian memberi tahu Lucas ke giatan Zahra.
"Ya sudah, nanti kita makan di sana aja" pungkas Lucas.
Andrian hanya mengangguk mengikuti permintaan bos sekaligus teman baiknya itu, namun tangannya tak berhenti mengambil roti bakar di atas meja itu.
"Ya... kenapa loe makan semua!" kesal Lucas melihat roti bakar nya sudah tinggal separoh.
"Bagi kenapa sih, gue juga lapar kali, kan loe sudah makan nasi" ucap Adrian tanpa dosa.
"Ngak ada, ngak ada, sana loe pergi! kerjain kerjaan loe!" usir Lucas dengan mata melotot
"Ncek... pelit!" umpat Adrian meninggalkan Lucas di sana, Lucas masa bodo.
Bersambung....