Hidupku hancur, setelah pernikahan keduaku diketahui oleh istriku, aku sengaja melakukan hal itu, karena aku masih mencintainya. Harta yang selama ini kukumpulkan selama 10 tahun. Lanhsunh diambil oleh istriku tanpa tersisa satu pun. Lebih parahnya lagi, aku dilarang menafkahi istri siri dan juga anak tiriku menggunakan harta bersama. Akibatnya, aku kembali hidup miskin setelah mendapatkan karma bertubi-tubi. Kini aku selalu hidup dengan semua kehancuran karena ulahku sendiri, andai waktu bisa ku ulang. Aku tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal untuk pernikahanku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minami Itsuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 PERJANJIAN DI ATAS MATRAI
"Ini apa, Mah?" tanyaku, aku baru saja sampai rumah. namun aku dibuat terkejut saat Siska memintaku untuk datang ke kamar.
"Duduk! ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama kamu Dan ini terkait dengan masalahmu." Tanpa banyak bicara, aku langsung duduk di samping Siska, tak lupa aku menatap wajahnya yang terlihat sangat teduh, sudah lama sekali aku tidak pernah sedekat ini dengan dirinya. Karena hampir setiap hari dia selalu menghindariku. Jujur saja aku sangat merindukannya, andai saja perselingkuhanku tidak diketahui oleh Siska, mungkin hari ini aku akan langsung memeluk tubuhnya.
"Sekarang berikan tanda tanganmu di kertas ini," ujarnya memecah keheningan.
"Kenapa aku harus memberikan tanda tanganku?"
"Ini adalah surat perjanjian yang harus kamu tanda tangani karena kertas ini akan aku serahkan kepada notaris untuk menguatkan hukum di dalamnya."
"Surat perjanjian untuk apa?"
"Kamu bisa baca poin-poin yang tertera di kertas itu, kalau sudah mengerti dan paham, silakan kamu tandatangani. Aku sudah tidak punya waktu lagi untuk berlama-lama di sini, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan" Aku kembali memperhatikan isi surat perjanjian ini, namun ada beberapa poin yang membuat aku sedikit keberatan.
"Apa maksud kamu melakukan semua ini? Kenapa semua harta dan Aset harus aku berikan kepada kamu seutuhnya?"
"Aku melakukan hal ini, hanya untuk jaga-jaga saja karena aku tidak mau harta yang kita miliki kita selama bertahun-tahun, dinikmati oleh wanita murahan milikmu!"
"Kamu terlalu berlebihan, aku nggak mau menandatangani surat perjanjian ini, karena menurutku poin-poin yang ada di kertas ini sangat merugikanku! lebih baik kertas ini kamu robek saja tidak perlulah kamu melakukan hal yang menurutku terlalu berlebihan"
"Jadi kamu ingin menafkahi selingkuhanmu dengan harta yang kita cari selama ini?"
"Tentu saja, biar bagaimanapun Rahma itu istriku. Jadi wajar saja aku memberikan nafkah dengan hasil kerja kerasku selama ini."
"Beruntung sekali selingkuhanmu bisa menikmati harta yang kita kumpulkan selama bertahun-tahun, tanpa harus susah payah seperti diriku yang selalu menemanimu dari 0 hingga bisa memiliki segalanya." Mulutku hanya bisa bungkam aku tahu dia menyindirku tapi mau bagaimana lagi. " Seandainya hari ini kamu masih hidup dalam keadaan kemiskinan. Apakah wanita simpananmu masih mau hidup bersama denganmu?"
" Tolong jangan berkata seperti itu."
"Lalu mau kamu bagaimana? Aku nggak mau ya, kamu menafkahi Istri Kedua kamu dengan harta yang kita miliki tanpa harus bekerja keras, apa kamu lupa siapa yang menemani kamu dari yang hidup miskin sampai mempunyai segalanya. Harusnya kamu sadar diri, punya otak tuh mikir. Jangan Mau enaknya aja, kalau kamu ingin menafkahi gundikmu itu, pakailah harta yang lain, jangan harta yang sekarang!"
"Aku tahu itu salah, tapi mau bagaimana lagi, memang sudah wajib untuk menafkahi Rahma. lalu harta mana lagi yang aku berikan kepada Rahma jika bukan dari usaha Resto."
"Aku nggak peduli! Yang jelas, kamu harus mencari harta yang lain untuk dinikmati gundikmu, walaupun kamu memang wajib untuk menafkahi Selingkuhan kamu, tapi tidak dengan harta kita, karena aku tidak rela harta yang kita miliki ikut dinikmati oleh wanita murahanmu, lebih baik kamu cari pendapatan yang lain untuk menafkahinya agar dia bisa merasakan apa yang dulu aku rasakan ketika suaminya masih hidup miskin!" Siska sengaja menekan kata miskin agar suaminya bisa berpikir ulang dan mengingatkan dia tentang kehidupan dia yang dulu. "Sekarang kamu tanda tangani kertas ini, setelah itu keluarlah dari kamar ini. Dan pergilah ke rumah gundikmu!"
"Aku tetap tidak setuju dengan surat perjanjian ini, poin-poin yang kamu tulis itu sangat merugikanku. Bagaimana bisa semua pendapatan presto bahkan aset yang kita miliki harus kamu yang mengelola bahkan saat aku menginginkan uang aku harus meminta izin terlebih dulu. Apa pantas seorang suami meminta uang kepada istrinya."
"Kalau kamu tidak setuju dengan perjanjian surat ini maka kamu harus menceraikan wanita murahan itu, buang dia jauh-jauh dan campakkan dia seperti dulu kamu dicampakkan olehnya."
"Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu terhadap Rahma. Aku tetap akan hidup bersamanya, aku berjanji akan menjadi suami yang adil untuk kalian berdua, tapi kenapa kamu selalu saja egois ingin menguasai segalanya. Padahal di hartaku juga terdapat hak Rahma." Siska langsung bangkit dari duduknya lalu menatap tajam diriku.
"Harta mana yang kamu maksud, apa kamu lupa siapa yang bisa membuatmu menjadi seperti ini, kamu pikir mendirikan Resto itu pakai uang modal siapa, kamu jangan lupa ya, sebelum kamu menikah denganku kamu itu hanya laki-laki biasa yang tidak mempunyai apa-apa, bahkan hidupmu sangat miskin!” cecarnya membuat harga diriku sedikit terusik.
"Tolong jangan mengungkit-ungkit masa lalu, aku tahu keluargamu itu orang kaya, bahkan Resto yang aku kelola juga ada modal milikmu, tetapi tetap saja aku yang membangun Resto itu sampai maju hingga sekarang, yang jelas aku tidak mau membuat perjanjian seperti ini biarlah kehidupan kita berjalan seperti air mengalir, kamu tenang saja uang nafkah akan aku lebihkan bahkan keuntungan toko pun akan masuk ke rekening kamu. Bukan ke rekening toko, tetapi kamu harus membagi dua untuk Rahma." Siska mencibir kan bibirnya, Siska mana Sudi membagikan harta miliknya dengan wanita murahan seperti Rahma.
"Kamu pikir aku mau membagikan harta milikku untuk wanita simpananmu itu, kalau dia menginginkan uang banyak, harusnya dia mikir pakai otak, bekerja keras lah agar dia bisa memiliki segalanya, bukan merebut suami orang dengan berdalih Masih Mencintainya. Padahal dia menikahimu hanya karena harta. Coba kalau kamu miskin apa dia masih mau menikah sama kamu."
"Susah ya ngomong sama kamu, apapun yang aku katakan selalu saja salah di matamu, yang jelas aku menolak keras surat perjanjian ini. Aku tidak mau!"
"Kalau begitu, aku akan memberitahukan kepada keluarga besarmu, kalau kamu sudah menikah Siri dengan mantan kekasihmu yang dulu, kamu tahu kan reaksi ayahmu kalau sampai tahu anaknya diam-diam menikah lagi dengan wanita jalang. aku juga akan memberikan semua bukti perselingkuhan kamu."
"Jangan coba-coba memberi ancaman kepadaku. Aku tidak mau Ayahku Kembali Sakit seperti dulu, aku tidak mau kehilangan dia, jika Ayahku kembali sakit. Ibuku pasti sedih."
"Kamu takut, kan dengan ancamanku barusan?
Kalau begitu tanda tangani surat perjanjian ini, kalau tidak maka semua bukti perselingkuhan kamu dan pernikahan sirihmu, akan aku beritahukan kepada seluruh keluargaku dan juga keluargamu. Kamu tahu kan Aku bukan wanita lemah yang gampang ditindas. Kuingatkan sekali lagi bahwa kamu sudah berjanji kepada orang tuaku untuk tidak menyakiti diriku jangan sampai masalah ini sampai terdengar di telinga keluarga besarku !" tekan Siska membuat wajah ini semakin frustasi. aku tahu Istriku bukanlah tipe orang yang main-main jika ada yang mengusik kehidupannya. jika aku menuruti permintaannya maka aku tidak bisa lagi memberikan segala-galanya untuk Rahma.
"Keputusan ada di tangan kamu, Mas. Jika kamu menolak surat perjanjian ini, kamu sudah tahu Resiko yang akan kamu hadapi ke depannya, jadi Pilihlah dengan bijak."
"Berikan pulpenya padaku."
"Bagus! Kamu memang laki-laki yang bijak, karena bisa memutuskan sesuatu dengan cepat." Aku tidak terlalu menanggapi ucapan Siska saat ini pikiranku Tengah kacau mau tidak mau aku harus memberikan tanda tanganku untuk mengesahkan perjanjian ini.
menceritakan wanita kuat.
recommended banget
bodoh yg berkepanjangan sekarang rasakan akibatnya