Safire adalah seorang Dokter di masa depan, tiba-tiba dia sudah berada di tubuh seorang Putri. Istri dari seorang Pangeran yang dulunya adalah kandidat Putra Mahkota terkuat, tapi karena suatu insiden memalukan akhirnya sang Pangeran harus kehilangan wajah dan wibawa-nya. Karena penjebakan Esmera, akhirnya dia harus menikahi wanita yang tidak disukainya. Seorang Putri yang sangat angkuh, jahat dan licik.
"Kau bangun?! Ckkkk.... aku kira kau mati! itu yang aku harapkan! Jangan pikir aku menyentuh dan menggaulimu karena aku menginginkanmu, Esmera! Aku dipaksa meminum obat oleh Ibu Suri karena kau merengek padanya. Kau bilang padanya setelah aku menikahimu aku tidak pernah menyentuhmu! Bahkan sekarang setelah aku menyetubuhimu, aku ji jik pada diriku sendiri!" ujar Pangeran Alexander berwajah ji jik.
Akankah Safire bisa merubah stigma buruk Putri Esmera, pemilik tubuh yang ia masuki?
Yuk, kepoin aja...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab - 23 Aku Pasti Bisa Mendapatkan Esmera Kembali.
Bab.23
Tak Terasa tiga hari telah berlalu Safire tinggal di dunia Esmera, terus menjalani hidupnya sebagai Esmera dengan berbagai ingatan Esmera yang terus mengalir ke dalam pikiran nya.
"Kamu sudah bisa berjalan sendiri? Sepertinya tak butuh bantuan lagi," Pangeran Otis mengangguk-anggukan kepala melihat Safire sudah bisa berjalan meskipun dengan perlahan.
"Ya, sudah tak sakit lagi. Bagaimana keadaan semua orang hari ini?" Safire baru saja bangun, tiga hari yang sangat tenang dan damai di Istana. Dia mengurus Kaisar dan Pangeran Yaron serta sesekali memeriksa para pelayan yang tertular. Bahkan mengurus luka cambuk Alex, hanya melihatnya sekali setelah itu hanya memberikan obat.
"Semua orang apa termasuk keadaan Alex?"
"Ya, apa obat dariku sudah Alex habiskan?"
"Sudah, keadaan nya lebih cepat membaik darimu. Mungkin karena fisiknya sudah ditempa bertahun-tahun di medan perang. Otot-otot tubuhnya sangat kuat menahan cambukan itu."
Safire mengangguk. "Baguslah."
"Kamu mencemaskan Alex?"
"Aku mencemaskan semua orang yang sedang sakit. Lalu, Pangeran Yaron?"
"Masih sama tapi batuknya sudah membaik, tidak lagi berdarah."
"Kesembuhan nya memang lama, membutuhkan kesabaran." Ujar Safire. "Kakek?"
"Ayah sudah berada di taman depan sejak pagi, katanya kamu akan mengijinkan Ayah makan enak tapi dengan syarat Ayah harus bangun pagi dan berjalan santai seraya menghirup udara pagi. Jadi Ayah sudah bersemangat sejak bangun, ingin makan enak hari ini. Hahaha... Ayah seperti anak kecil yang akan mendapatkan permen nya."
"Sepertinya hari ini keadaan masih tenang, aku suka. Aku tidak suka keributan..." Safire memberengut.
Otis tersenyum lucu, entah kenapa wajah Esmera terlihat menggemaskan jika sedang memikirkan sesuatu.
"Aku akan menunggu diluar, kita akan sarapan bersama mulai hari ini."
"Sarapan bersama? Tunggu! Siapa saja?"
"Hanya yang tinggal di Istana dalam, para Selir Raja mempunyai kediaman masing-masing. Tapi..."
"Tapi?"
"Ibu mertuamu adalah Selir istimewa, ekhmm... dia tinggal di Istana dalam. Sepertinya kamu akan sering bertemu dengan Kak Elyana."
"Ibu mertua? Bukankah selalu jahat..." gumamnya.
"Seseorang yang pintar sepertimu takut Ibu mertua?" Pangeran Otis terkekeh.
"Hei! Kenapa menertawakan ku, aku hanya males menangani apalagi harus meladeni drama mertua yang buruk." Seperti mertua di drama-drama televisi.
"Masih ingin terus memberengut atau mau sarapan di kamar? Ayah pasti akan maklum, kalau kamu makan disini. Kamu sekarang sudah menjadi kesayangan Kaisar."
"Aku bukan pengecut, aku akan keluar. Tunggu diluar sana!" Safire tak terima dikatakan memberengut terus, setelah Pangeran Otis keluar dia meminta pelayan membantu memakai gaun yang super ribet di zaman itu.
Pangeran Otis berjalan di belakang Safire mendekat ke arah meja makan, semua mata tertuju pada mereka berdua terutama Pangeran Alex yang dilarang mendekati kamar istrinya sendiri.
Pangeran Alex bangkit dari kursi yang di duduki nya, berjalan dengan senyum di bibirnya bertekad akan membuat sang istri mengampuni dan kembali padanya.
"Sayang, mari duduk di sampingku," Pangeran Alex melengkungkan sikutnya untuk di gandeng Safire.
"Bisakah jangan memanggilku sayang, itu agak risih..." bisik Safire.
Senyum Alex menghilang tapi dengan cepat ia menata kembali wajahnya dan tersenyum kembali. "Baik, sekarang ayo duduk. Semua orang sudah menunggu kita."
Safire menoleh sebentar pada Pangeran Otis, lelaki itu hanya mengangguk tersenyum.
Kenapa aku berbalik ke Pangeran Otis seolah meminta ijin darinya? Huff... seolah kami mempunyai koneksi yang kuat !! Lihat lah! Dia juga malah mengangguk seolah memberi ijin, ada apa dengan kami berdua?! Ckkkk....
Safire merangkulkan tangan nya ke lengkungan sikut Pangeran Alex, "Ayo."
Senyuman di bibir Alex melebar, sikap menurut Esmera membuat semangat nya semakin bergejolak. Aku pasti bisa mengobati luka Esmera karena perbuatanku, aku pasti bisa mendapatkan Esmera kembali!
