Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Setuju
Dominic mulai menyedok kecil puding itu, dan memasukkan ke dalam mulutnya. Rania yang sejak tadi diam, nyatanya sedang menunggu hal yang paling ia nanti-nantikan. 'Ya, makanlah kak. Karena setelah itu senyuman mu akan menjadi pertengkaran dan berakhir perceraian diantara kalian berdua.'
"Bagaimana Dominic?" Tanya eyang pada cicitnya.
"Dominic? Dom!" Panggil eyang, Dominic menatap wajah istrinya dan masih terdiam dalam kunyahan nya.
"Dominic! Kau dengar eyang kan? Bagaimana? Apa saking enaknya kau tidak bisa berkata-kata? Biar eyang coba." Eyang langsung mengambil satu sendok dan memakannya. Hening sejenak, tak lama eyang tersenyum manis.
"Wah, ini lezat sekali. Istrimu hebat sekali! Kau kaget ya? Cicit ku begitu kaget dengan rasanya, lihat Shazia, suamimu begitu terpana dengan kelezatan makanan mu. Sekali memasak, istrimu memberikan kejutan yang luar biasa." Eyang tak henti-hentinya berceloteh sambil memakan puding karamel itu.
Rania yang penasaran langsung mencoba nya. Dan bibirnya juga terdiam karena merasakan kelezatan puding karamel itu. 'Bagaimana bisa?'
"Kau masih ragu Dominic? Lihatlah, istrimu bahkan masih belum melepaskan apron nya, dia memakai itu agar dress pemberian mu tidak kotor. Aroma kayu manis dan vanili melekat pada Shazia, kau bisa mencium aroma nya kan?"
Shazia yang sejak tadi dipuji, tersenyum lebar. Dia memainkan mata dan menunjukkan wajah kemenangan nya, dan tentunya mengingatkan Dominic akan tantangan mereka.
Makan malam berlangsung dengan lancar, kedua orang tua Dominic sedang berada di luar negeri. Hal itu yang membuat eyang begitu kesepian.
*****************
"Shazia!" Dominic terkejut melihat istrinya yang sudah dengan gaun tidur yang pas di tubuhnya.
"Kenapa terkejut? Kau seperti melihat hantu..... Bukan, tapi seorang Dewi. Kau mau mandi?"
"Iya." Jawab Dominic.
"Baiklah, kebetulan air hangat nya tersedia. Kau langsung saja berendam." Jelas Shazia sambil menyisir rambutnya.
"Kau cari apa?" Dominic menetralkan detak jantung nya karena kehadiran Shazia yang begitu tiba-tiba.
"Pakaian ku."
"Di sana. Kenapa cari disini? Lagipula.... Tas sebesar ini tidak cukup untuk pakaian mu." Dominic tidak menjawab, dia mengambil jubah mandi yang tergantung. Dia tau letak pakaiannya, itu hanya alibi saja. Karena dalam tas itu terdapat surat perceraian.
"Ada apa dengan nya?" Pikir Shazia.
Dominic yang dalam keadaan segar langsung terpaku melihat istrinya sedang bersantai sambil bermain ponselnya. "Ah kau sudah selesai mandi."
"Shazia aku ingin bicara...."
"Bicara saja."
"Ini penting." Shazia menghentikan kegiatan nya dan menatap Dominic.
"Baiklah, aku dengar."
"Dengar Shazia, aku..... Aku ingin kita.... Kita bercerai!" Ujar Dominic.
"Bercerai?" Ulang Shazia.
"Iya, bercerai. Aku sudah tandatangani, sekarang giliran mu." Dominic menyerahkan surat perceraian yang langsung berada di hadapan Shazia.
Shazia melihat surat perceraian itu. "Kau sudah mempersiapkannya ternyata. Tapi aku tidak kalah dalam tantangan. Apa kau lupa?" Jelas Shazia.
"Jangan....."
"Aku tidak membuat drama. Aku hanya meminta janji mu. Kita sepakat tadi, kalau kau memberikan nya aku akan berikan juga yang kau inginkan."
"Apa kau sekarang bersikap seperti wanita yang haus b3laian?"
"Kau suamiku, tidak ada yang salah. Bahkan kesepakatan kita tadi kau lakukan dengan sadar. Atau, berkilah menjadi sikap mu?"
"Aku tidak pernah ingkar janji."
"Kalau begitu buktikan! Aku hanya meminta hal yang tidak sulit."
"Kalau aku berikan kau akan tanda tangan?"
"Iya!" Jawab Shazia dengan cepat dan tegas.
"Aku akan lakukan. Aku akan tanda tangan."
"Baiklah." Ujar Dominic, dia mengambil langkah lebar dan langsung menarik wajah Shazia. Ciuman langsung terjadi, Shazia memejamkan matanya, Dominic tanpa kasar melakukan nya. Dan Shazia tidak suka dengan itu, ketika Dominic ingin melepaskan nya, Shazia menahan nya dengan m3ny3d0t lidah Dominic yang membuat pria itu terkejut
'Jika perceraian ini terjadi maka terjadilah. Tapi aku tidak akan membiarkan nya terjadi seperti ini! Tidak disini!'
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🥰 🙏
kamu aja bisa ditendang kemarin
seru karna bisa lihat duo manusia manipulatif dan iri dgn hidup si shazia😊😊😊😊😊😊