NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Beda Usia / Sugar daddy
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.

Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.

Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.

Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.

Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Dalam pengawasan Kalila

"Braammm..akhirnya kamu bisa hadir" Teriak Reni menyambut Bram sahabat putih abu-abunya di depan pintu.

"Nyaris aku tidak datang, kalau anakku tidak meminta dijemput di sini mungkin aku tidak bisa hadir, Ren" Ucap Bram sambil melirik ke arah Namira

Sejujurnya Bram sangat lelah setelah pulang dari Kalimantan, tapi karena di undangan tertera nama pemilik sanggar Reni dan Namira sebagai pengundang, dia menyempatkan datang.

"Aku membawakan hadiah untuk kalian, namun aku tidak tahu apakah cocok ukurannya, Ren" Tomo menyerahkan box berwarna peach sebanyak dua buah

"Apa ini Bram?" Wajah Reni berbinar dan bibirnya membentuk sebuah lengkungan.

"Baju ballet untukmu dan rekanmu" Bram melirik ke arah Mira

"Wow, gaun Ballerina! Mira kita harus memakainya untuk pertunjukan nanti" seru Reni dengan wajah berbinar

"Terima kasih Bram, muach" Reni kembali memberi kecupan di pipi kiri dan kanan Bram

"Namira, apa kamu tidak ingin memberiku pelukan seperti Reni?" Gurau Bram

"Terima kasih Bram, maaf" Namira menangkup tangannya di depan dada sebagai hormat pada Bram

"Kalian ingin persembahkan tarian apa? Bisakah aku ikut bergabung, Waltz mungkin..hahaha maaf hanya itu yang aku bisa" Ucap Bram merendah.

"Of course! Nanti akan ada Sessi tarian pasangan Bram" Reni bergelayut manja pada lengan sahabatnya.

"Reni, ada lagi hadiah untuk kalian" Bram memberi kode pada Tomo untuk mengambil bouquet bunga

Bouquet bunga pertama dia berikan pada Reni dan yang kedua kepada Namira, karena terus menatap senyuman Namira yang menawan, tanpa sadar Bram mengecup punggung tangan Namira.

Di saat bersamaan, Marcel masuk ke dalam ruangan aula tersebut. Matanya mengisyaratkan ketidaksukaannya, namun Namira tidak menyadari karena dia sudah fokus untuk acara sambutan dan pengguntingan pita.

Seorang MC profesional memberikan aba-aba agar para tamu undangan menempati kursi yang telah di sediakan. Entah suatu kebetulan atau memang sudah diatur oleh Reni, posisi duduk Marcel dengan Bram bersebelahan.

Marcel tidak bisa menyembunyikan rasa ketidaksukaannya pada Bram, matanya masih tetap menatap tajam Namira dengan lekat, hingga Namira salah tingkah dibuatnya.

"Apa yang kamu pamerkan, hanya bunga murahan sudah merasa di atas angin" bisik Marcel di samping Bram

Bram meliriknya dengan sinis, "Mereka wanita-wanita baik dan tulus, harga bukan masalah bagi mereka yang penting perhatian. Oh ya aku lupa! Selama ini wanita yang kamu kenal hanya wanita-wanita matre dengan gaya hidup hedonis, sesekali kenali wanita Sepertinya" Bram menunjuk Namira dengan dagunya.

"Dia istriku, bodoh!" tentu saja hanya bisa dia teriakkan dalam hati pengakuan itu, dia butuh waktu untuk bisa mengenalkan Namira dengan bangga kepada lingkungannya.

Marcel mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya, api cemburu sudah mengurung akal pikirannya. Ditatap terus oleh Marcel dengan tatapan tajam, Namira hanya bisa menunduk dan menghindari eye contact dengan Marcel.

"Lamière Academy adalah nama yang diberikan assisten saya, Namira..yang berarti Cahaya, semoga sanggar ballet ini akan selalu bersinar di masa akan datang" Reni baru saja memberikan sambutan disambut tepuk riuh para tamu undangan memberikan.

"..., Sanggar kami mempunyai program pelatihan untuk berbagai kalangan, dan kami memberikan sesi latihan gratis untuk warga sekitar yang kurang mampu pada hari Senin dan Rabu.."

Wajah tamu undangan antusias mendengar sambutan Namira yang lugas memberikan penjelasan mengenai metode pengajaran dan program pelatihan gratis untuk warga yang tidak mampu.

"Motto kami adalah; So Beauty, So Stunning..!" Ucapan bersamaan dari bibir Namira dan Reni mendapatkan applause dari para tamu undangan. Mereka menyebarkan senyuman manisnya.

"Ballerina Namira memiliki senyuman yang indah" gumam salah satu tamu

"Apakah dia sudah punya pasangan, kalau belum aku ingin berkenalan dengannya" suara Tom relasi bisnisnya terdengar jelas di telinga Marcel. Tom, duda dua anak yang juga mendapatkan undangan karena kedua putri kembarnya mendaftar berlatih balet di sanggar Lemièrè Academy'

Marcel hanya bisa mengutuk dirinya sendiri dalam hati, karena tidak bisa memperkenalkan Namira sebagai istrinya. Dan dia geram mendengar celoteh para lelaki yang mengagumi kedua wanita cantik di depan sana.

"Terima kasih kami ucapkan pada seseorang yang mendanai sanggar Lemière Academy' ini sebagai wujud A true love beliau pada seseorang, tepuk tangan untuk beliau yang tidak ingin disebutkan namanya"

Sambutan penutup dari Reni diiringi riuhnya suasana, mereka bertepuk tangan namun mereka saling berbisik, terutama di kalangan para perempuan. Mereka menerka-nerka pengusaha mana yang mereka gaet sebagai penyumbang dana.

Banyak istri pengusaha yang hadir di sana sudah terprovokasi oleh Miss Olin yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis ballet. Tentu saja faktor iri hati karena sanggar ballet yang Reni dirikan langsung diminati peserta karena biaya pelatihan yang ekonomis dan jadwal latihan yang panjang tanpa ada biaya tambahan sewa tempat pelatihan.

Setelah acara pengguntingan pita, Namira dan Reni menuju ruang ganti yang disediakan di rumah besar. Mereka akan berganti kostum pemberian Bram, seragam berwarna peach dengan hiasan sworovski senada terlihat sangat mewah dan indah di pandang mata.

Pandangan Marcel terus menatap ke arah pintu di mana Namira dan Reni sedang mengganti kostum. Kalau saja tatapan Kalila tidak mengikuti gerak geriknya, Marcel ingin sekali memberi Namira hukuman karena sudah memberikan senyuman manisnya pada Bram.

"Huffts acara ini semakin memuakkan" Gumam Marcel dengan wajah tak terbaca.

Suara alunan lagu Waltz Of The Flowers (From Nutcracker) mengiringi tarian yang dibawakan sepasang wanita cantik nan anggun berbalut gaun peach yang indah.

Mata Marcel tidak beralih sedikitpun dari Namira, dia tidak lagi peduli tatapan Mamanya, Kalila dan Cindra yang menatap ke arahnya. Sore ini dia hanya ingin melihat keanggunan dan gemulai tarian istrinya.

.

Tarian selesai, para penari beristirahat diiringi dengan jamuan makan malam untuk para tamu yang sudah tersaji dengan lengkap. Bram mendekati Namira untuk menanyakan keberadaan putranya.

"Mira! sejak kedatanganku, aku belum melihat Romeo. Di mana dia?" Tatapan Bram menatap Namira dengan teduh

"Sebentar aku cari anak-anak di dalam, mungkin mereka sedang persiapan sholat Maghrib, Bram" jawab Namira

Bram mengernyit, apa anak sekecil itu sudah mengerti, pikirnya.

"Anak-anak kamu sudah terbiasa sholat?" Tanya Bram dengan wajah penasaran

"Iya, sebentar kamu tunggu di sini. Aku akan mencarinya ke dalam" Sebelum Bram bertanya lebih banyak, Namira sudah berlari ke rumah besar.

Marcel bergegas menyusul Namira ke dalam rumahnya, Kalila mencegahnya dengan menarik tangan Papanya.

"Pih, temani aku di sini" Rengek Kalila

"Kalila, beri pipi waktu, anak-anak butuh pipi untuk mengimami-nya" Marcel melerai tangan Kalila yang sedang terpaku karena jawaban Pipinya.

"Imam? Apa pipi Marcel sekarang.." Kalila kembali penasaran dengan kelakuan papanya. Dia masuk ke dalam rumah dan kembali mengintip di kamar tadi, kamar Ilyas yang bernuansa kamar baby boy dihiasi interior bertema marvel.

Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri sang papa melinting lengan bajunya hingga ke siku dan membantu Ilyas dan Romeo menggulung celananya hingga ke betis. Mereka memasuki kamar mandi bersama dan keluar dengan anggota tubuh yang sudah basah sambil bercengkrama.

"Papa, Ilyas yang baca iqomah" Cicit Ilyas

"Iya sayang, Wulan sudah selesai belum pakai mukenanya?"

"Sebentar lagi papa" Wulan kesulitan memakai mukena, Marcel mendekati dan membantunya.

"kemana Tante Namira?" Gumam Kalila

Terdengar suara anak kecil yang masih cadel membaca Iqomah dan dilanjut suara Marcel memulai ibadahnya. Karena penasaran, Kalila memindai ruangan di sebelahnya yang ternyata ruang makan, pantry dan ruang keluarga. Di sana Namira berada, sedang menyiapkan makan malam untuk keluarganya.

Dengan keberanian Kalila mendekati Namira, "Apa yang Tante lakukan di sini?" tanyanya dengan wajah tidak suka

"Kalila! Kalila mau ikut makan sayang? Tante siapkan sekalian ya, kamu makan temani papa dan anak-anak Tante" Namira melangkah ingin mengambil alat makan, tapi Kalila dengan lantang menegurnya,

"Tidak usah sok baik padaku! Apa yang Tante rencanakan sebenarnya? Tante mau menipu Pipiku? Tante memanfaatkan Pipiku? Kalian hanya benalu, tidak pantas berada di sisi Pipi Marcel. Aku tidak akan menyetujui hubungan kalian, jangan harap!" Hati Namira terasa diremas, sakit sekali menerima kenyataan dia dan anak-anaknya dianggap benalu.

"Baik Kalila, Tante juga tidak akan memaksa Papamu untuk bersamaku. Aku tahu diri Kalila sayang, aku berada di sini karena papamu yang memintanya, bilang pada papamu agar melepaskan Tante segera" Namira menatap Kalila dengan lembut, membuat Kalila terkesiap salah tingkah.

"Tante permisi harus menyiapkan makan malam untuk Papamu" Namira langsung berbalik meninggalkan Kalila yang mematung di posisi semula.

Tanpa menghiraukan Kalila yang berdiri memperhatikan gerakannya, Namira tetap fokus menyiapkan makan malam suami dan anak-anaknya.

Terdengar suara-suara langkah kaki dan anak kecil berceloteh semakin mendekat.

"Kalila, kenapa kamu di sini?" tanya Marcel

"Pih, K-kalila ingin makan malam di sini tapi tanpa dia" Kalila menunjuk Namira

"Kalila!" bentak Marcel

Namira lalu mendekati Marcel, "Aku tidak makan malam, karena harus berganti kostum lagi untuk persiapan tari Waltz, acara terakhir pertunjukan malam ini. Sudah aku siapkan makanannya" Namira menarik Ilyas, Wulan dan Romeo menghindari mereka berdua.

"Kenapa kamu di sini. Pipi sudah bilang minta waktu" Wajah Marcel mengernyit dalam pikirannya hanya pada keluarga barunya, dia tidak sampai hati membiarkan anak-anaknya tidak makan malam.

"Aku ingin makan malam berdua dengan Pipi, janji yang tidak pernah Pipi tepati sampai Ken berangkat ke Magelang untuk pendidikan" Suara Kalila bergetar menahan amarah karena rasa cemburunya tidak bisa dibendung lagi.

"Baiklah sayang, ayo kita makan" Marcel menggandeng tangan Kalila

Di tempat lain, Namira menahan airmatanya tumpah. Dia hanya diam sambil melayani anak-anaknya makan di kamar Wulan.

"Mama kenapa kita makan di sini, kenapa kita tidak makan bareng Papa?" Tanya Ilyas

"Iyas, gak usah protes. Masih sukur kita bisa makan enak hari ini. Kita ini penumpang Iyas" jawab Wulan. Tak terasa airmata Namira mengalir.

...💃🩰💃🩰...

Bersambung..

1
Aksara_Dee
,💔💔
Yuningsih
🥹🥹
Aksara_Dee
Cemburu kayaknya 😁
Su Narti
kenapa Kalila jadi anak yg egois
Dian Hasanah
bagus ceritanya
Aksara_Dee: terima kasih like nya ka 🩷
total 1 replies
Mega Labaru
semakin menarik
Aksara_Dee: semangat ka, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Mega Labaru
menarik
Mega Labaru
ikutan baper
Mega Labaru
semakin menarik
Mega Labaru
menyentuh
Mega Labaru
muli
Mega Labaru
mulai
Mega Labaru
lanjutkan
Aksara_Dee: Siap Kaka
total 1 replies
Mega Labaru
bagus
Yuningsih
🥲 kasian Namira
Yuningsih
😂😂 udah tahu bau,pake di cium segala mir, segera lah mandi biar wangi
Aksara_Dee: wkakaka
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih ka
Aksara_Dee
berbunga-bunga ka..hahaha
Yuningsih
Hahaha, kamu lucu thor,Tapi, aku rasa cinta tidak bisa diukur dengan riba atau tidak. Cinta adalah sesuatu yang murni dan tulus ☺️
Yuningsih
hahaha,aku ngakak baca nya😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!