Sebuah kecelakaan membuat Caroline koma. Meski raganya sekarat, tapi jiwanya terbangun di tubuh yang berbeda. Dia masuk ke tubuh Mazaya yang melakukan bunuh diri karena tak kuat menghadapi sikap suaminya sendiri.
Menjadi Mazaya, jiwa Caroline pun mulai melakukan tindakan untuk mengubah keadaan. Arnold yang menjadi suami Mazaya pun perlahan berubah sikap berkat keterampilan yang dimiliki Caroline.
Dalam tubuh Mazaya, Caroline mulai menemukan banyak kejanggalan tentang orang-orang di sekitarnya yang tak tahu bahwa dia hidup di tubuh orang lain. Tunangannya berkhianat dengan sahabatnya sendiri dan membuat Caroline seperti orang bodoh selama ini.
Mampukah Caroline menyelesaikan semua masalah itu dalam tubuh Mazaya yang dipandang sebelah mata? Lalu, akankah Caroline kembali ke tubuhnya yang asli?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RIC ° Bab 23
Mazaya selesai membuatkan bubur ayam sesuai permintaan Arnold. Dia memakai resep yang dibuat oleh akun konten creator yang selalu diikutinya.
Wanita itu menyuguhkan bubur ayam yang tempilannya memang sangat tidak menarik. Namun, karena itu adalah masakan yang dibuat dengan tangannya sendiri, Mazaya alias Caroline merasa sangat bangga saat menyajikannya di depan sang suami.
“Silakan makan!” kata Mazaya dengan senyum manis sangat memikat.
Arnold yang sedang rebahan di kasur pun terpaksa bangun. Dia menatap penampakan bubur yang sangat tidak meyakinkan.
“Ini makanan?” tanya Arnold dengan pandangan meremehkan.
Melihat ekspresi Arnold yang sama sekali tidak antusias, Mazaya mengerucutkan bibir dengan mata menatap Arnold dengan kesal.
“Kamu pikir ini tisu rebus? Ini bubur ayam yang kamu mau. Jangan cerewet, cepat makan!” kata Mazaya dengan ketus.
Wanita itu sungguh lelah karena memasak, tapi sekarang malah mendapat respons buruk dari suaminya itu. Sementara Arnold kini hanya bisa pasrah menerima masakan Mazaya.
“Iya, aku makan!” kata Arnold dengan wajah tak yakin.
Mazaya langsung mengambil alih lagi mangkuk berisi bubur itu dan segera menyuapkannya pada Arnold. “Kalau udah dimakan, baru boleh komentar!”
Arnold terpaksa merasakan makanan yang sudah terlanjur masuk ke mulutnya itu. Meski dengan paksaan, tapi ternyata masakan itu memang enak dan cocok dengan lidah Arnold.
“Gimana?” tanya Mazaya yang mulai mendapat angin segar saat melihat ekspresi Arnold yang sangat menikmati makanan di mulutnya. “Enak?”
Arnold mengangguk dengan cepat, dan minta disuapi lagi. Tentu saja hal itu membuat Mazaya senang dan kembali menyuapi laki-laki itu.
“Ternyata si corong kuning memang andalan ya!” kata Arnold yang dengan lahap menikmati masakan istrinya itu.
Mazaya tak bisa menyembunyikan rona bahagia di wajahnya. Dia tak menyangka, meskipun masakannya membuat dapur berantakan dan berbagai alat masak keluar semua, tapi hasilnya ternyata sangat disukai Arnold. Wanita yang tidak pernah memasak itu sangat bahagia dengan kemampuannya sendiri.
‘Setelah ini, kamu pasti akan jatuh cinta dengan Mazaya. Dan aku bisa melanjutkan hidupku,’ batin Caroline sembari tersenyum.
Melihat senyum cantik di wajah Mazaya itu, Arnold merasakan sesuatu yang berbeda yang selama ini tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
‘Kenapa dia sekarang jauh berbeda ya. Apa aku saja yang baru menyadari kalau sebenarnya dia sangat menyenangkan. Perempuan tahan bantin seperti dia sepertinya mulai membuat hatiku berwarna.’
Saat masih asyik saling tenggelam dalam pikiran mereka sendiri, tiba-tiba Dion mengetuk pintu. Laki-laki itu kembali dengan membawakan obat yang sudah diresepkan oleh dokter.
“Tuan, ini obatnya. Aturan minumnya sudah ditulis juga!” kata Dion sembari mengulurkan obat yang dibungkus plastik itu pada sang tuan.
“Mazaya kamu tolong urus ini!” Arnold menyerahkan obat itu pada istrinya. Dia benar-benar menikmati diurus dan dirawat oleh sang istri yang dulu pernah membuatnya muak setiap menatap wajahnya.
“Oh iya, Dion. Meeting sama Tuan Romy kita undur saja. Kamu tolong hubungi sekretarisnya dan sampaikan permintaan maaf karena saya butuh istirahat!” kata Arnold sebelum Dion berpamitan.
Mazaya membelalakkan mata saat mendengar nama Romy disebut oleh Arnold. “Romy yang kamu maksud itu Romy Girham bukan? Tunangannya Caroline? Yang sekretarisnya bernama Sandra?” tanya Mazaya.
Arnold melirik Dion sebelum akhirnya menatap Mazaya dengan curiga. “Kok kamu tahu? Kamu sepertinya kenal sekali dengan mereka?”
***
Soalnya aku adalah dia 🙃🙃🙃 kembang kopinya, eh cuma mau ngingetin besok senin, jangan lupa vote 😂😂