NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:212.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Niken langsung menikmati ruang kerja barunya. Ya ia anggap ruangan itu adalah ruang kerja barunya yang nyaman. Dimanjakan dengan bau buku yang ia rindukan, karena sudah lama Niken tidak pernah mengunjung perpustakaan nasional. Hans mewujudkan mimpinya memiliki ruangan khusus dirinya untuk bermanja dengan buku-buku favoritnya.

“Gimana, apa kamu suka?” tanya Hans.

“Suka, sangat suka, Om,” jawab Niken.

“Kalau begitu, selamat bekerja, semoga kamu betah. Bikin cerita yang menarik, nanti akan aku promosikan pada salah satu temanku yang bekerja di penerbitan buku. Aku tinggal kerja dulu, kita akan bertemu lagi saat jam istirahat,” ucap Hans.

“Harus gitu ketemu saat istirahat?” tanya Niken.

“Maunya kamu Om di sini menemanimu kerja? Itu namanya tidak profesional, Sayang? Om juga mau menemui beberapa relasi bisnis om, agak banyak pekerjaan hari ini, tapi om akan sempatkan kita istirahat kerja bersama, dan makan siang bersama,” ucap Hans.

“Baiklah, kalau begitu selamat bekerja Om Tampan?” ucap Niken mulai genit.

“Kau jangan menggodaku, apa kau ingin seperti kemarin?”

“Ehm ... untuk masalah itu, jangan diomongin dulu ya, Om. Aku malu, maaf kemarin aku seperti itu, aku merasa malu karena aku ini tidak sempurna tubuhnya, seperti tubuh istri Om,” ucap Niken.

“Jangan terlalu merendah dan insecure begitu, Niken. Kalau begitu, nanti om akan bikin lekuk tubuhmu menjadi indah. Sudah kerja sana, aku hanya minta kamu bikin cerita yang menarik, aku suka membacanya,” ucap Hans, lalu meninggalkan kecupan di kening Niken.

Ia merasakan getaran yang berbeda, Hans seperti sangat menyayangi dirinya lebih dari apa pun, dan benar-benar menerima dirinya apa adanya.

Setelah Hans pergi, Niken mulai dengan pekerjaannya. Ia nyaman dengan tempat kerja barunya. Sekarang ia bisa fokus menulis, membuat cerita yang menarik yang ia persembahkan untuk Hans.

Sebelum menulis, Niken mengelilingi rak-rak buku yang di dalamnya tertata buku-buku dengan rapi.

“Kenapa harus seperti ini? Kenapa harus Om Hans? Aku memang niat selingkuh untuk membalas perbuatan Mas Rey, tapi bukan dengan Om Hans? Gak apa-apalah, Kau Curi Suamiku, Kucuri Suamimu! Impas bukan, Mbak Zahra?” batin Niken dengan tersenyum penuh kemenangan, karena suami Zahra malah memperlakukan dirinya seperti ratu.

Niken mengambil salah satu buku di rak buku, ia baca buku milik penulis favoritnya sebelum dia menulis cerita. Terbesit di pikiran Niken untuk menulis cerita dengan judul Kau Curi Suamiku, Kucuri Suamim! Ya, Niken sudah mantap untuk menulis cerita itu, setelah ia menyelesaikan cerita yang masih on going di sebuah platform kepenulisan.

Niken melanjutkan tulisannya yang masih menggantung, dan belum ia selesaikan. Sudah banyak pembaca yang memintanya untuk mengupadate chapter barunya. Dengan semangat, apalagi dengan ruang kerja baru yang nyaman Niken mulai menuangkan ide ceritanya, hingga dia lupa dengan waktu, kalau sebentar lagi akan tiba waktu makan siang.

Ting!

Ada notifikasi pesan masuk, ia hanya melirik saja, karena masih tanggung dengan tulisannya yang sebentar lagi mau selesai.

Ting!

Ting!

Ting!

Tiga pesan masuk lagi, dan Niken masih menghiraukan, karena sudah terbiasa begitu saat sedang menulis ia tidak peduli dengan ponselnya, meski mendengar ada notifikasi pesan masuk.

Ceklek!

Suara pintu terdengar terbuka, untung saja tulisan Niken sudah selesai, dan tinggal ia update ke ceritanya.

“Niken? Kau sedang sibuk?” tanya seorang laki-laki yang tak lain adalah Hans.

“Iya, tadi sedang tanggung, ini sudah selesai, Om?” jawab Niken.

“Makan yuk?” ajak Hans.

“Sekarang?”

“Ini sudah jam istirahat, kan aku bilang, kalau jam makan siang kita makan bersama?” ucap Hans.

“Baiklah, sebentar aku bereskan ini dulu.”

“Kau tidak mau baca pesanku dulu?”

“Untuk apa dibaca? Kan Om sudah di sini? Di depanku?” jawab Niken.

“Ya sudah ayo kita makan.”

**

Reyfan sedang asik bercinta dengan selingkuhannya, yang tak lain adalah Zahra, istri dari Hans. Entah kenapa Reyfan memilih berselingkuh dengan wanita yang lebih tua darinya, padahal di luar sana masih banyak perempuan yang jauh lebih muda dan lebih cantik dari Zahra.

“Rey, kau pamit dengan Niken bagaimana?” tanya Zahra.

“Aku keluar sama anak-anak, biasalah kamu tahu sendiri sama siapa aku biasa main keluar,” jawab Reyfan.

“Tubuhmu cantik, Sayang,” bisik Reyfan.

“Kan perawatanku mahal, aku sering merawatnya, fitnes, senam, makanan pun aku jaga,” ucapnya.

“Pantas suamimu senang?” ucap Reyfan.

“Jangan bawa-bawa dia kalau kita sedang bersama, Rey!”

“Kenapa?”

“Aku ingin bercerai darinya!”

“Suamimu sangat sempurna, kaya raya, kenapa dilepas? Sayang, kan? Tinggal kita nikmati saja semua ini, toh kamu gak melayani dia pun, dia masih kasih uang untuk kamu?” ucap Reyfan.

“Iya, tapi aku sudah jatuh hati padamu, Rey. Aku siap jika dijadikan istri keduamu,” tutur Zahra.

“Aku ini tidak punya apa-apa, kamu tahu sendiri, kan?”

“Aku butuh suami yang seperti kamu!”

“Kenapa begitu?”

“Ada alasan tersendiri kenapa aku memilihmu,” jawabnya.

Reyfan menatap sayu wajah Zahra. Namun, hatinya bergejolak, ada rasa bersalah pada Niken. Entah kenapa saat berangkat bersama Zahra, dia terus ingat wajah Istrinya yang sudah satu tahun ini ia duakan secara diam-diam. Apalagi melihat pesan dari Niken yang isinya Niken pamit kerja dan akan pulang menjelang petang.

“Niken kerja apa, ya? Kok aku jadi gak rela dia kerja?” batin Reyfan.

Tidak konsentrasi saat bersama Zahra setelah terbayang sosok Niken yang selama ini menemaninya dari nol. Bahkan jatuh bangun bersamanya selama hampir sepuluh tahun.

“Sayang, kita jangan sampai sore, ya? Aku ada kelas senam aerobic hari ini,” ucap Zahra.

“Gak bisa libur dulu? Aku masih kangen, masih ingin denganmu,” bisik Reyfan.

Mengingat Niken, kepikiran Niken, tapi hasratnya masih ingin ia salurkan pada Zahra. Memang tubuh indah Zahra membuat dirinya tersihir, apalagi di rumah Niken makin gendut, makin tidak ada gairahnya. Banyak flek hitam pula di tubuhnya, karena Niken tidak memedulikan penampilan. Ia hanya sibuk menulis dan mengurus suaminya setiap hari. Ya, jelas mengurus suaminya, dari makanannya, dari pakaiannya, kebersihan kamarnya, juga lainnya.

Semua bergantung pada Niken. Apa pun yang Reyfan butuhkan selalu Niken yang menyiapkannya, tidak bisa tanpa Niken di rumah sebetulnya, tapi Reyfan sudah sedikit hilang rasanya pada Niken. Hingga jarang menyentuh Niken.

“Sayang, kalau aku libur tidak senam, nanti badanku pada kendor, gak bisa jepit milikmu lagi,” bisik Zahra menggoda.

“Hmm ... aku padahal masih pengin sampai malam,” ucap Reyfan.

“Kan di rumah ada istri? Kamu minta sama istri juga, kan?”

“Gak usah bilang begitu, nanti ada yang cemburu?” ujar Reyfan.

“Ya cemburu, tapi kan itu kenyataannya? Lagian kalau minta istri sah-sah saja, kan istrinya?”

“Aku sudah lama gak sentuh dia. Sudah makin gak ada bentuknya tubuh dia, nafsu pun sudah langsung hilang, saat lihat tubuhnya?” ucap Reyfan.

“Aku kan bilang, istrimu harus banyak gerak, senam, fitnes? Kerjanya duduk mulu, halu, ngemil, ya tambah lebar badannya!” ujar Zahra.

“Sudah gak usah ngomongin dia, aku maunya kamu, please ... libur senam ya? Gak usah ikut kelas senam? Sehari ini saja, kita senam di sini. Ayok lah sayang?” rayu Reyfan.

Zahra yang mendapat sentuhan dari Reyfan pun langsung luluh, ia mengiyakan apa yang Reyfan inginkan. Dan, terjadilah pertempuran panas dengan Zahra yang memimpin pertempuran kali ini di atas tubuh Reyfan.

“Kau hebat, Zahra ... goyangkan lebih kencang sayang, ya seperti itu! Aku puas jika begini, Cuma kamu yang bisa begini, Sayang?” racau Reyfan keenakan.

Zahra semakin semangat naik turun di atas tubuh Reyfan, hingga mereka melepaskan hasratanya bersamaan.

1
Daryati Idar
lanjut thor
Noey Aprilia
Laahhh...
dewa tuh polos atw gmn sih...mau aja nungguin bpknya smp jamuran,pdhl yg d tnggu lg ssuatu....
🤭🤭🤭
November
lanjut
Holipah
Niken ingat ada bujang d bawah kasihan 🤣🤣
Hany Honey: kasihan Dewa, hahahha
total 1 replies
Nora♡~
💪💪💪terus thor... lanjut...
Meli Anja
kasian dewa...tambaha sakit hatinya...lanjit kak
Marni Pulpis
Aduh si bumil lgi lahap bngt makan megalodon.
Siti Zulaiha
dewa ngapain ditunggu papa mu lagi dipijit 😂😂😂
Hany Honey: lagi dipijit enak ya, Kak?. wkwkkw
total 1 replies
selmia_san
kurasa dewa dan Rio deh yang sedih
November
lanjut
Ibu Dewi
dasar cowo banci tuh di hns g ada harga nya banget jdi suami
Noey Aprilia
Woowww....
Hans hbat y....skli tmbak lngsng 2...he...he....
Gtu dong niken,jgn smp suamimu kna virus ulat bulu....bsa gtel nnti....
Daryati Idar
lanjut thor
Holipah
wow bnr kata Hans yang mandul mungkin suami baru makin panas nih mantan nya udah dpt junior 2 lgi
Meli Anja
akhirnya zahra sadar dah tua tapi ga sadar dengan kelakuannya...semoga baby twins sehat selalu diperut mama niken
Hany Honey: aamiin ...
total 1 replies
Tutiks
lanjut lagi up nya
Nora♡~
Syukur Alhamdulillah... semenjak.. Hans menikahi Niken... Hans.. mempunyai... perubahan sedikit demi sedikit terutama soal hubungan dengan Allah... dan kini Niken hamil kembar pula tuu... semoga rumahtangga kalian bahagia... apalagi dengan kehadiran si kembar tak lama lagi dengan beberapa bulan lagi gitu. tetap💪💪💪thor...lanjut..
Hany Honey: aamiin ....
total 1 replies
November
lanjut
Nur Adam
lnjut
Bunda HB
Niken aja yg trll polos,masa gk tau klo hamil.mlh yg tau suaminya dulu.
Bunda HB: Apa yg reyfan nya yg mandul kak thor,knpa nikah lama gk hamil".nikah sama duren langsung top cer kak....😂😂
Hany Honey: niken kan dah gak mikir hamil, karene dikecewain mulu pas sama telat haid, saat sama reyfan
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!