NovelToon NovelToon
Kisah Regan Citra

Kisah Regan Citra

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mars Is Blue

Anak kecil ber usia 5 tahun itu asik merasakan sejuk dan dinginnya air pegunungan yang merendam tubuhnya, mereka adalah Regan dan Regi anak kembar laki - laki dari pasangan Putra Mahardika dan Rosintiani.
Setiap akhir pekan Putra akan mengajak keluarganya ini untuk berlibur seperti weekend kali ini ia mengajak anak dan istrinya itu ke sebuah Air Terjun di mana Air Terjun itu menyajikan sebuah pemandangan yang begitu indah.
Canda tawa pun selalu menghiasi wajah mereka, Regan kecil tampak begitu menikmati bermain air bersama kakaknya sedangkan Putra dan Rosi mengawasi dari Gazebo yang tak jauh dari sana....

langsung aja masuk keceritanya...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mars Is Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 26

"Gan, gue perlu bicara sama lu." Ucap Regi sambil mengejar langkah kaki adik nya itu.

"Bicara apa?" Jawab Regan santai tanpa memperdulikan Regi yang mulai kelelahan karna mengejar dirinya.

"Lu harus berubah!"

Deg. Langkah kaki Regan terhenti, apa maksud nya Regi berbicara seperti itu? Bukannya yang harus berubah itu Regi?"

"Maksud lu?"

"Lu harus berubah, jangan jadi orang brengsek! Jangan sukanya tawuran, bikin mama papa kesel."

"Kalau gue berubah, apa lu bisa jamin hidup gue akan kembali membaik seperti semula?"

"Hidup lu udah baik-baik aja, cuma lu nya aja yang ngerasa semua orang bersikap gak adil sama lu."

Apa Regan tak salah dengar? Ayolah hidupnya tak sedang baik-baik saja, ingin sekali Regan meninju orang yang ada dihadapannya ini.

"Kalau menurut lu hidup gue baik-baik aja, lantas kenapa mama dan papa bersikap acuh sama gue? Saat gue sakit apa mereka nanyain gue? Saat gue gak ada apa mereka cari gue? Gak Gi! Lu bisa ngomong kayak gitu karna lu gak ngerasain ada diposisi gue, sakit Gi sakit hati gue!"

Regan pun akhirnya tak tahan lagi dengan semua yang terjadi dalam hidupnya, kekesalan yang selama ini ia pendam akhirnya harus ia sampaikan. Regi pun hanya diam membiarkan adiknya itu menumpahkan segala keluh kesahnya.

"Gue sadar diri kok, emang mungkin gue gak dibutuhkan lagi sama kalian it's oke. Dan gue berjanji gue gak akan menyusahkan kalian dan kalian boleh anggap gue gak ada seperti yang kalian mau."

Regan pergi meninggalkan Regi dengan sejuta kesedihan yang ada dalam dirinya, kakaknya itu hanya terdiam memandangi kepergian adiknya. Seandainya Regan tau Regi pun enggan berada dalam posisi seperti ini, ke dua orang tua yang selalu memanjakannya membuatnya menjadi anak yang tak kenal rasa bersalah, Regi juga tak pernah tau apa itu arti kekalahan.

****

Di sebuah bukit yang cukup indah, banyak pepohonan tumbuh dengan lebatnya di situ pula Regan berada.

Ia memilih tak pulang ke rumah pikirannya sedang kacau, beberapa kali dering ponselnya berbunyi namun ia membiarkannya.

Ia hanya ingin menyendiri mencoba menenangkan pikirannya itu.

(Lu harus berubah, jangan jadi orang brengsek! Jangan sukanya tawuran, bikin mama papa kesel.)

"Hh! Gue begini juga karna kalian, kalian yang buat gue seperti ini.

Maafin Regan mah kalau selalu menyusahkan mama sejujurnya Regan sayang mama, Regan kangen di peluk mama."

Suara Regan pun berubah menjadi parau, ia tertunduk lesu biar bagaimana pun ia tak bisa membenci keluarganya sendiri. Mereka lah yang selama ini membuat Regan menjadi kuat, mereka juga mengajarkan arti kesabaran untuk Regan.

Di tempat yang sama ada seorang gadis tengah membawa kain kanvas dan beberapa cat air di tangannya, gadis itu sepertinya tengah mencari obyek untuk di lukis. Gadis itu pun terus berjalan hingga sampai di bukit, saat sampai di sana tak sengaja ia melihat seorang pria yang sepertinya sudah tak asing baginya.

"Itu cowok yang waktu itu nolongin aku bukan ya?" Gumamnya sambil mengingat-ingat kejadian sebelumnya, gadis itu pun langsung berjalan mendekati Regan.

"Hai."

Sapa nya membuat Regan pun menoleh ke arah belakang, sepertinya ia pernah bertemu dengan gadis ini tapi di mana?

"Iya, kenapa?"

"Kamu Regan ya?"

"Kok tau nama gue?"

"Aku Namira, yang waktu itu kamu tolongin dari preman."

Regan pun langsung memutar kembali memori yang ada di otaknya hingga ia pun ingat siapa gadis yang berada di belakangnya itu.

"Oh iya, gue inget!"

"Nah iya, aku Namira. Seneng deh bisa ketemu kamu lagi Gan."

"Sini Nam duduk." Ajak Regan sambil tersenyum, gadis itu pun duduk di sebelah Regan.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Namira penasaran.

"Lagi pengen di sini aja, kalau lu ngapain?"

"Aku memang biasa kesini, aku senang melukis disini."

"Kamu hobby melukis?"

"Iya, sekedar iseng aja sih."

"Pasti lukisan kamu bagus-bagus."

"Enggak ah, biasa aja kok. Oh iya kamu sekolah di mana?"

"Gue sekolah di SMA Teknomedika, kalau lu?"

"Aku di Cendrawasih 45."

"Hmm.. deket sih itu."

Mereka berdua pun kini mulai menjadi akrab, Namira meminta Regan menjadi model lukisannya itu awalnya Regan menolak namun akhirnya ia pun mau.

"Aku lukis kamu boleh?"

"Buat apa?"

"Ya buat kamu nanti hasilnya."

"Enggak ah, ngapain gue di lukis."

"Semua teman-teman ku udah ku lukis semua, karna kamu sekarang jadi temanku kamu mau kan jadi model lukisan ku?"

"Hmm.. gimana ya?"

"Ayolah Regan, sekali aja mau yah?"

"Hemm.. yaudah deh iya, tapi jangan yang aneh-aneh ya?"

"Enggak kok, kamu duduk senyaman nya kamu aja nanti ku lukisnya."

"Oke gue duduk gini."

Regan pun membetulkan posisi duduknya kemudian menghadap ke arah danau yang berada tak begitu jauh dari bukit itu, perlahan lahan jari jemari Namira mulai memegang kuas mengambil warna dan mulai membuat sketsa di kanvasnya.

Sesekali gadis itu tersenyum Regan adalah teman pria pertamanya yang berhasil ia lukis.

Beberapa saat kemudian.

"Nah selesai deh."

"Mana coba gue liat?"

Regan pun bangkit, ia menghampiri Namira dan melihat hasil lukisannya dan ini diluar dugaan Regan. Namira memang begitu pandai, lukisan itu sangat mirip dengan dirinya.

"Gila! Jago juga lu Mir, ajarin gue dong!"

"Enggak ah, kalau aku ajarin kamu nanti aku ada saingan."

"Ya iya dong, bersainglah secara sehat."

"Gak mau Regan."

"Tapi sumpah keren banget!"

Namira tampak begitu senang mendapatkan pujian dari Regan atas lukisannya itu.

"Mmm.. makasih atas pujiannya."

"Sama-sama, oh iya lu gak pulang Mir?"

"Sebentar lagi, kamu sendiri kenapa gak pulang masih pake baju seragam lagi."

"Gak apa-apa, males kalau harus ganti baju dulu terus kesini."

"Kamu senang tempat ini juga?" Tanya Namira sambil duduk diatas rerumputan hijau.

"Iya, tempat ini tenang bikin hati gue nyaman berada disini."

"Aku juga suka tempat ini, tempat ini begitu indah."

Mereka berdua pun duduk berdampingan sambil menikmati indahnya siang itu, Semilir angin yang berhembus membuat mereka berdua larut dalam keheningan.

Entah kenapa Regan merasa sangat nyaman berada disini, ia rela menghabiskan waktunya hanya untuk duduk bersantai.

"Regan."

"Apa, Mir?"

"Makasih ya, untuk yang waktu itu maaf gara-gara aku kamu harus kena pukul preman itu."

"Ya udah biarin, gue cowok lagi pula tugas cowok itu melindungi kaum perempuan seperti lu. Itu sih hal biasa jangan dipikirin lagi, yang penting lu gak apa-apa."

Regan pun menatap ke arah gadis itu, Gadis itu sangat cantik dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

Wajahnya begitu mengingatkan Regan pada Lisa.

next...

1
Rita Riau
udah ga bener si Namira,,, mau jadi ulet bulu
Rita Riau
ikut senang,,,, kakak adik udah akur baikan dan berdamai.
Rita Riau
Namira dgr tuh yg di omongin ibu mu,,, jgn jadi perusak dalam hubungan orang lain
Rita Riau
jgn baperan Namira,,, Regan dn Citra nyata nya memang udah pacaran,,
Rita Riau
ya ga papa kali Gan kalo Citra tau kamu kerja,,, mungkin dia bangga punya kamu yg ga ngandelin uang orang tua,,,
Rita Riau
nah kan bener Namira ada rasa dgn Regan,,
Rita Riau
cinta dan benci itu beda tipis Gan,, maka nya kalo benci itu jgn di gedein,,, ntar ujung ujungnya bucin 🤔🤭😬
Rita Riau
bener tu Gan kata Regi,,, ga ada pertemanan yg ga melibatkan hati kalo pertemanan itu antara dua jenis yg berbeda,,
Rita Riau
orang tua Citra memang ga punya hati,,, egois,,, doa ku moga author menjatuhkan karma nya untuk orang tua Citra,🤔🤭
Rita Riau
jgn pula Regi ngerasa sakit hati dan iri sama Regan.
Rita Riau
lah Regan juga,,,, udah ada peran utama kenapa masih cari tokoh cadangan,,,
Rita Riau
diihh,,, kebanyakan drama bapak,,, udah anak sekarat baru nyadar,,, ga guna bgt. moga Regan lama koma nya,,
Rita Riau
Citra anak baik,,,dan keluarga Dev keluarga yg terhormat,,
Rita Riau
moga Regan dan Citra saling melengkapi,,,♥️
Rita Riau
siRegi beneran pengecut dan pecundang sejati,,, dan sibapak ga pantes di panggil papa,,
Rita Riau
lebih ga ada akhlak orang tua Citra,,, ketimbang Regan,,,moga kedua keluarga itu dapat karma secepatnya 🙄
Rita Riau
kisah Regan ini hampir 11-12 dgn cerita The Real Princess. kembar tapi hidup nya dibedakan oleh orang tua nya,,,
Rita Riau
kasihan Regan,,,, tinggal kan aja Gan keluarga mu yang minus itu
Rita Riau
biasanya anak yg di manjakan itu bisa bikin orang tua nyesel
Surya Filter
semngt update ny torr sumpah banjir air mata ini mah😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!