NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.35 (Panggil aku Mas Al)

Alfaro membuka mata perlahan, di lihatnya Arumi masih tertidur di sampingnya, dengan berselimutkan jaket miliknya. Malam tadi mereka bercerita banyak hal, sampai akhirnya memutuskan untuk tidur tidur bersama di dalam mobil.

Senyum itu kembali terukir, tak kala hari ini adalah hari pertama mereka memulai babak baru dalam hubungan mereka, meski masih ingin Arumi rahasiakan. Alfaro berjanji pada dirinya sendiri, jika mulai saat ini, ia akan menjaga dan mencintai Arumi sebaik mungkin. cukup sang mantan yang merasa kekurangan perhatian darinya.

Alfaro menggerakkan tangannya, menyingkirkan rambut hitam yang menutupi sebagian wajah Arumi. Tak lama Arumi menggeliat pelan, seraya meregangkan tubuhnya yang terasa pegal karena posisi tidur yang kurang nyaman.

"Kamu sudah bangun?"

"Hoam ... sudah pagi ya," ucap Arumi sambil mengucek-ngucek matanya.

"Kita harus kembali ke lokasi camping, ayo turun," ajak Alfaro.

"Ah iya, benar juga mobil ini kan kehabisan bensin," ucap Arumi saat mengingat rencana Aril yang menguras bensin mobil itu.

"Kita berjalan kaki saja, anggap saja olahraga."

Alfaro turun dari mobil, lalu di susul oleh Arumi, mereka berjalan beriringan untuk kembali ke lokasi camping. Alfaro melirik kearah Arumi yang sedang menikmati pemandangan gunung yang masih tertutup kabut pagi ini, karena waktu masih menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Perlahan namun pasti, Alfaro meraih tangan Arumi dan menggenggamnya dengan erat. Sontak saja Arumi langsung menoleh kearah sang suami, Alfaro hanya tersenyum lalu berkata, "Jalan disini licin dan berbatu, aku tidak mau kamu sampai jatuh."

Alfaro terlihat salah tingkah sendiri, sementara pipi Arumi sudah merona merah, berusaha menahan senyumnya, namun ia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Karena untuk pertama kalinya ia bisa merasakan menjadi wanita yang di cintai, meski sudah puluhan hari mereka lewati dengan bercinta di atas ranjang.

Rasanya seperti dua remaja yang sedang jatuh cinta, masih malu-malu dan terasa kaku. Arumi tak pernah menyangka, ia akan sampai ke titik ini dan akan jatuh cinta dengan seseorang yang tidak pernah ia pertimbangkan sebelumnya. Begitu juga dengan Alfaro, setelah perceraian yang menyisakan trauma, ia tidak menyangka bisa merasakan getaran itu lagi dengan wanita lain selain sang mantan istri.

"Rumi?" panggil Alfaro yang masih terus melangkah beriringan dengan Arumi.

"Ya, kenapa?"

"Apa kamu pernah berpikir, kita akan seperti ini?"

"Emm ... tidak, saya malah berpikir, setelah tahun ini berakhir, itu berarti saya akan menjadi seorang janda di umur dua puluh satu tahun."

"Maaf, karena sempat menjadikan mu pelampiasan," ucap Alfaro dengan seyum getir menghiasi wajahnya.

"Jangan meminta maaf, karena saya pun juga menerima tawaran Tuan demi uang ... takdir memang selucu itu," ucap Arumi lalu menoleh kearah Alfaro.

Alfaro menghentikan langkahnya dan di ikuti oleh Arumi. ia menoleh ke arah Alfaro dengan dahi mengkerut heran, "Kenapa melihat saya seperti itu?"

"Aku benar-benar terganggu, dengan bahasa mu dan panggilan mu untuk ku," jelas Alfaro.

"Lalu bagaimana?"

"Jika kita sedang berdua seperti ini kamu bisa bicara santai dan memanggil ku dengan panggilan ... Mas Al," tutur Alfaro.

"Mas Al?"

"Ya kenapa, kamu tidak mau?"

"Bu-bukan begitu, hanya saja terasa aneh," jawab Arumi.

"Biasakan, kamu memang karyawan ku saat di kantor, tapi di luar itu kamu adalah istri ku."

"Mas Al ... tidak buruk, aku akan membiasakannya," ucap Arumi.

Mereka kembali melanjutkan langkahnya, sambil menikmati udara pagi yang begitu dingin, Alfaro kembali menggenggam tangan sang istri dengan erat, tidak ada orang di sana, hanya ada rumput ilalang dan pohon rindang yang menjadi saksi dua insan yang sedang di mabuk cinta.

...~...

Rasanya begitu cepat waktu berlalu, mereka sudah hampir sampai di lokasi camping. Saat itu juga Arumi melepaskan genggaman tangannya dari Alfaro. Ya, sudah saatnya untuk kembali menjadi dua orang asing yang tidak saling mengenal di hadapan semua orang, dua orang yang harus kembali menjadi atasan dan bawahan, sampai kapan? Keputusan semuanya ada pada mereka.

"Aku akan masuk lebih dulu," ucap Arumi yang sudah melepaskan genggaman tangannya.

Arumi berbalik, membelakangi Alfaro dan mulai melangkahkan kakinya, Alfaro terdiam sesaat, rasanya begitu aneh saat hubungan mereka harus tetap di rahasiakan seperti ini, tapi apa boleh buat ini adalah permintaan Arumi. Ia melangkah dengan cepat dan langsung memeluk Arumi dari belakang.

"Mas kamu kenapa, nanti ada yang lihat," ucap Arumi yang kaget dengan tindakan Alfaro.

"Sampai kapan kita harus seperti ini, aku tidak bisa terus melepaskan tangan mu seperti ini," ucap Alfaro yang semakin mengeratkan pelukannya, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang istri.

"Mas, kamu baru bercerai beberapa bulan dan aku tidak mau kabar pernikahan kita akan menimbulkan fitnah, apa lagi kita bekerja di tempat yang sama, hubungan kita berawal dari sebuah kesalahan dan keegoisan. Aku harap kamu mengerti," jelas Arumi dengan rasa penyesalan yang kembali mendera.

"Aku mencintaimu, aku hanya tidak ingin kamu pergi seperti Sarah yang meninggalkan ku. Aku takut kehilangan, jangan pernah berubah pikiran dan meninggalkan ku."

"Aku tidak akan pernah pergi."

Sekilas senyum Alfaro kembali terukir saat mendengar ucapan Arumi. Ya, meski hatinya mulai pulih tapi rasa trauma itu tetap melekat, seakan menjadi sebuah peringatan, bahwa ia harus menjaga hati yang telah ia pilih untuk menggantikan posisi hati yang telah pergi.

...***...

Arumi memasuki lokasi camping, dari kejauhan ia bisa melihat Risma, Kiki dan Bima sedang berada di depan pintu masuk dengan raut wajah khawatir. Saat mereka melihat Arumi yang sedang berjalan sendiri, Risma dan Kiki langsung belari menghapiri Arumi, sementara Bima menyusul dari belakang.

"Rumi!" pekik Risma dengan perasaan kesal bercampur khawatir.

"Kamu kemana saja?" tanya Kiki yang tidak kalah khawatirnya.

"Emm ... itu, aku menginap di tenda medis karena merasa tidak enak badan, dan pagi ini aku berolahraga di sekitar sini untuk menyegarkan badan" jelas Arumi berbohong.

"Benarkah? kenapa kamu tidak memberitahu kami sih," ucap Risma.

"Kamu benar-benar menginap di tenda medis?" sahut Bima tiba-tiba.

"I-iya tentu saja ... aduh aku lapar sekali, Bima kami pergi dulu ya." Arumi menarik tangan Kiki dan Risma melangkah pergi. Sementara Bima masih berada di sana, memandangi kepegian Arumi dan temannya, ia merasa penjelasan Arumi begitu janggal baginya. Tak ingin larut dengan pikirannya sendiri, ia hanya mengangkat bahunya lalu melangkah pergi menuju tenda.

Bersambung 💓

Assalamualaikum readers, kakak-kakak, bunda-bunda n abang-abang semua 🙏😊

Siapa nih yang udah nungguin author update 🤭Hp baru sembuh, mau beli HP baru tapi masih krisis 😅 Maaf atas keterlambatannya ya. Untuk mengobati rasa kesal dan jenuh karena author yang gak update kemarin, jadi hari ini author akan update 3 bab ya, dua bab pagi dan siang satu bab, kalau ada waktu, akan author tambah jadi empat bab hari ini. 😁

Terimakasih karena selalu setia menunggu dan Terimakasih atas dukungannya terhadap karya Author yang baru aja lulus kontrak ini, author harap dukungan dari readers semua dengan cara like, suport komen, vote dan juga hadiah bunga dan teman-temannya. 🙏☺️

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!