NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Pertemuan

Di sudut lain

Hanum akhirnya tertidur pulas di kamar tamunya, setelah berhasil menenangkan tubuh dan pikirannya yang kacau. Kini, dia bisa memejamkan mata dengan nyaman, terbebas dari gangguan suaminya yang tak berperikemanusiaan.

"Nyenyak sekali tidurnya.." Reyhan mengintip ke dalam kamar Hanum, ingin memastikan kondisinya.

Dan betapa lega hatinya, saat melihat wajah cantik itu tampak tenang dan terlelap dalam alunan mimpi. Padahal sebelumnya, Reyhan sangat khawatir Hanum akan menangis semalaman, meratapi nasib malang yang menimpanya.

Dengan hati-hati, Reyhan menutup pintu kamar Hanum lalu berjalan kembali ke kamarnya sendiri. Setibanya di sana, ia merebahkan diri di atas ranjang besar sambil menatap langit-langit kamar, meresapi hati nya

"Maafkan aku Hanum.. andai saja aku punya keberanian untuk menyatakan perasaan cintaku ini sejak dulu, mungkin kamu tak akan pernah terjerat oleh pria Brengse*! seperti Aksa." gumam Reyhan, menyesali kelemahan dirinya. Meski saat ini, mereka ada di bawah satu atap. Tapi Hanum tak pernah mengetahui isi hati Reyhan yang sesungguhnya, padahal rasa cinta nya sudah lama terpendam.

"Hanum, tak pernah ada kata terlambat untuk membuatmu bahagia. Karena mulai saat ini, aku tak akan berpangku tangan lagi. Aku akan melindungi dan menjauhkanmu dari segala kesakitan yang menimpamu." ucap Reyhan penuh tekad, seolah-olah dia telah menemukan cahaya di tengah kegelapan yang menyelimuti hati Hanum.

Ia tahu, harus ada perjuangan yang di lakukan demi orang yang di sayang nya. Terlebih lagi, Reyhan tak ingin Hanum terus menanggung beban penderitaan.

Dret.. Dret.. tak lama kemudian, getaran ponsel terdengar dari atas nakas. Reyhan segera mengangkat panggilan tersebut.

"Tuan, semua nya sudah saya siapkan sesuai perintah." ujar pria paruh baya dari seberang, suaranya tegang namun penuh pengabdian.

"Pastikan tidak ada kesalahan!" titah Reyhan, matanya menyiratkan ketegaran yang sulit digoyahkan.

"Baik Tuan."

"Terima kasih." Reyhan segera memutus sambungan, lalu kembali termenung dalam diam. Ia merasakan akan ada harapan dari benang-benang keputusasaan, dan melahirkan niat bulat untuk mengubah takdir pahit yang semestinya tak perlu dirasakan Hanum

Dalam hatinya, pertarungan antara cinta dan dendam semakin memuncak, menggerakkan langkah Reyhan dalam menyusun rencana besar yang akan mengakhiri semua derita.

# 10 Tahun Silam #

Di tengah lapangan kecil sebuah panti asuhan, banyak anak-anak bergembira, tertawa dan berlari-lari ke sana kemari.

"Kakak, ayo kejar aku!" seru dua putri kembar berusia lima tahun, wajah mereka berseri-seri. Si Kakak perempuan pun terlihat ikut bermain, dia berlaku seperti monster yang mengejar anak-anak. Seketika gelak tawa terdengar, dan kebahagiaan menyertai hari indah nya.

Namun, kesenangan ini tiba-tiba terpotong saat melihat sekelompok anak berandal sedang menggertak seorang pria berkacamata, yang sudah terpojok di sudut tembok.

"Mana duit lo, kasih gua cepet! Dasar mata empat!" dengan brutal, salah satu berandal merogoh semua kantung pria itu dengan sangat kasar dan membuatnya merasa ketakutan.

"Jangan, tolong jangan, Saya tidak punya uang." suara pria berkacamata gemetar, tangannya terjalin erat memohon ampun. Betapa histeris pria itu, tertekan oleh keganasan anak-anak berandal.

"Dasar tak berguna! Udah, hajar aja, Bos!" Seruan para berandal itu penuh kekecewaan karena tak kunjung memperoleh apa yang mereka inginkan.

Tak pelak lagi, mereka pun beramai-ramai menghujani pukulan kejam pada pria berkacamata yang berusaha melindungi diri dari serangan brutal mereka. Bugh.. Bugh..

"Aduh, sakit, ampun.." erang pria berkacamata yang sudah jatuh tersungkur, sementara tangannya sekuat tenaga mencoba menutupi wajahnya.

Dua adik kembar beserta kaka perempuan yang melihat nya pun, merasa geram dengan adegan menyedihkan di depan nya.

"Kenapa, pria lemah itu yang jadi sasaran mereka!" Sebuah perasaan kasihan, campur marah menggelayut dalam pikiran si kaka perempuan.

Karena tak ada satupun yang berani melawan para berandal itu sama sekali. Padahal keadaan sekitar terlihat banyak orang yang berlalu lalang. Hingga akhir nya..

Pluk! Pluk! Pluk! Suara lemparan batu kerikil, sudah tajam menyerbu ke arah para berandal yang tengah sibuk memukuli pria berkacamata.

"Auw, auw, auw.! Sakit!" Para berandal merintih kesakitan dan kewalahan menghadapi tiga wanita pemberani yang tak gentar menghadapi para pria berbadan tinggi besar.

"Hei, Dasar pecundan* bisa nya hanya menyakiti yang lemah!! Ayo, maju kalian semua!" seru si Kaka dengan suara lantang dan penuh semangat menggebu.

Tangannya memegang erat kayu besar yang siap digunakan untuk melindungi diri nya dan membela pria berkaca mata.

Dan Brugh! Brugh! Brugh! Kayu itu melayang dan tepat menghantam ke tubuh para berandal dengan kekuatan penuh nya.

"Auw! Auw! Aduh, ampun, ampun!" rintih kesakitan sudah terdengar saling bersahutan, dan rasa takut memaksa mereka segera melarikan diri dalam kekacauan.

"Awas saja, kalau kalian masih berani mengganggu di sini.!!" teriak si Kaka, sambil menatap tajam pada berandal yang berlari. Wajah cantik nya pun, berubah tampak sangar, berani, dan tangguh tak terkalahkan.

Setelah itu, si Kaka dan kedua adiknya segera membantu pria berkacamata, mereka memapahnya masuk ke dalam panti dan ingin mengobati luka nya.

"Terima kasih ya." ujar pria berkaca mata dengan suara parau dan wajahnya yang penuh luka. Namun dia masih mampu tersenyum manis ke arah wanita tangguh di sampingnya.

"Iya, sama-sama..."

Dan inilah awal pertemuan serta awal cinta Reyhan dengan wanita yang menjadi penolongnya di saat-saat sulit nya, dan Wanita berani nan luar biasa itu. Kini sedang berada di salah satu kamar rumah nya.

#flasback end

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!