Pembalasan Istri Yang Disingkirkan

Sedangkan di rumah mewah milik Keluarga Rodrigues, saat ini papa Aaron sedang duduk termenung di atas kursi yang ada di ruang tamu,

Dia yang baru saja akan berangkat ke kantor pagi pagi sekali, Tiba-tiba merasa sangat terganggu setelah menelfon sang putra dan mendengar ucapan dari putra nya tersebut...

"Apa maksud perkataan Devian..., dia seperti mengatakan hal yang sebenarnya, apakah benar jika selama ini dia tidak pernah mencintai Amelia, tapi.... bukan kah selama Amelia hidup, Devian terlihat sangat mencintai Amelia seperti suami pada umumnya"

Entah mengapa papa Aaron merasakan kejanggalan disetiap perkataan Devian bila membahas nama Amelia,

Terlihat seperti sandiwara atapun sesuatu yang mempunyai rahasia yang belum di pastikan kebenarannya,

Tanpa papa Aaron sadari, jika sedari tadi ternyata istri nya yang bernama mama Agnes sudah memperhatikan diri nya dari arah samping...

Dia mendengar pembicaraan suami nya lewat telfon kepada sang putra, dan mama Agnes mulai merasakan khawatir karena takut jika Devian telah mengatakan sesuatu yang dapat membahayakan diri nya...

"Papa..., kenapa papa belum pergi juga? "

Tanya mama Agnes berjalan menuju ke tempat papa Aaron duduk, dengan cepat papa Aaron langsung menatap ke arah sang istri...

"Iya..., aku sehabis menelfon Devian, oya aku ingin bertanya kepada mu Agnes? "

"Tanya apa pa.? "

"Kau adalah salah satu orang yang setiap hari nya sering berada dirumah bersama anak dan menantu kita, menurut mu... apakah mereka terlihat memang benar benar seperti pasangan yang harmonis? "

Tanya Papa Aaron kepada mama Agnes, membuat wanita paruh baya tersebut langsung merasa terkejut..

"iya... pa...., tentu saja mereka terlihat sangat harmonis dan bahagia, karena mereka berdua kan saling mencintai, walaupun awal nya mereka terpaksa menerima pernikahan ini, tapi setelah menjalani biduk rumah tangga, akhirnya Devian dan Amelia bisa menerima satu sama lain, oya kenapa papa menanyakan hal seperti itu? "

"Tidak..., sebenarnya aku juga tidak tahu dengan perasaan ku ini, sepertinya aku mulai meragukan putra ku sendiri... "

"Apa maksud papa...! jangan pernah meragukan apa pun itu kepada putra mu sendiri pa,tidak mungkin anak kita berani membohongi orang tua nya, mulai sekarang papa harus percaya dengan ucapan Devian, kalau tidak mama benar benar kecewa kepada papa"

Ucap mama Agnes sedikit mengancam, seperti nya mama Agnes harus membantu putra nya untuk menghilangkan rasa curiga suami nya terhadap putra mereka..

"Baiklah, aku tidak akan memanjangkan masalah ini lagi, aku akan berusaha mengikuti apa kata mu ma"

"Terimakasih pa..., sekarang ayo mama antar ke depan"

Ajak mama Agnes langsung menuntun suami nya keluar dari rumah,

Tak lama kemudian, papa Aaron telah masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu dirinya, dan sopir yang bertugas sebagai pengemudi mobil milik papa Aaron mulai menjalankan mobil nya menyusuri kota B yang sangat indah dan menyejukkan mata...

Sedangkan mama Agnes, saat ini dia benar benar merasa marah dan juga panik...

"Devian... sebenarnya apa yang kau katakan kepada papa mu, kenapa dia bisa kembali curiga terhadap mu nak..., jangan sampai semua nya terbongkar Devian, karena mama tidak akan bisa menyelamatkan mu"

Gumam mama Agnes yang masih berdiri di depan teras rumah, tak lama kemudian dia pun di kejutkan oleh panggilan seorang gadis remaja berusia 18 tahun..

"Mama kenapa? "

Tanya gadis remaja tersebut yang tak lain adalah Jessica, anak kedua dari keluarga Rodrigues,

Mama Agnes langsung membalikkan tubuh nya menatap ke asal suara, terlihat jika putri yang dia sayangi saat ini telah siap dengan stelan seragam SMA milik nya,

"Sayang, apakah kami sudah ingin pergi kesekolah? " tanya mama Agnes

"Iya ma.., aku ingin pergi cepat hari ini, karena aku tidak mau kalah dengan seorang gadis yang masih bertahan hingga sekarang menjadi saingan ku"

"Siapa gadis itu sayang, apakah anak dari keluarga Martinez?"

"Tentu saja ma.., aku benar-benar membenci diri nya, dari awal kami bertemu hingga saat ini, aku sangat sangat membenci dia ma, karena dia selalu saja bisa menyaingi ku"

Jelas Jessica dengan wajah kesal, mama Agnes yang mengetahui perasaan putri nya saat ini pun langsung mengelus rambut nya dengan lembut...

"Sayang, putri mama yang paling cantik, ingat ya, kamu itu adalah putri satu satu nya keturunan dari keluarga Rodrigues, sedangkan gadis yang menjadi saingan mu itu, dia bukan lah pewaris satu satu nya di keluarga Martinez, jadi sangat tidak pantas jika putri mama kalah dari gadis seperti dia"

"Apa maksud perkataan mama...! bukan kah papa nya adalah pewaris dari kekayaan keluarga Martinez"

"Kamu salah sayang, karena menurut isu yang beredar, pewaris sebenarnya dari keluarga Martinez itu jatuh kepada putra dari anak Martin Martinez yang pertama..., dia bernama Alnord Martinez"

"Benarkah ma...!!! jadi bagaimana dengan keluarga Alice Martinez, apakah mereka....

" Iya sayang, mereka itu hanya mendompleng kekayaan saja dengan pria yang bernama Alnord Martinez,, berbeda dengan kamu, yang memang sah menjadi pewaris harta keluarga Rodrigues, kau dan kakak mu, adalah pemilik kekayaan ini sayang"

"Iya... mama benar, untuk apa juga aku merasa tersaingi oleh Si Alice itu, baiklah jika begitu aku pergi sekarang ya ma,"

"Iya, hati hati sayang"

Ucap mama Agnes mencium kedua pipi putri nya, setelah itu Jessica pun langsung menaiki mobil nya yang sudah terparkir di depan teras tersebut...

Dengan kecepatan sedang, Jessica mulai mengendarai mobil guna menuju kesekolah...

****

Sedangkan di Apartemen milik Arabella, saat ini wanita cantik tersebut telah selesai dengan kegiatan nya,

Arabella memakai atasan tantop hitam dan juga blezer berwarna hitam, dengan bawahan rok sepan ketat di atas lutut, sepertinya ini adalah gaya dari mendiang Arabella yang terdahulu, jadi Saat ini Arabella akan membiasakan diri untuk berpenampilan sempurna...

"Wah..., aku memang benar benar cantik, bagaimana ya jika suami sialannku itu melihat diri ku yang sudah berubah menjadi orang lain, aku yakin dia pasti akan mengejar ngejar diri ku serta memuji ku tanpa henti, seperti yang dia lakukan satu tahun yang lalu"

Gumam Arabella menatap dirinya di depan cermin, masih ingat di benak Arabella tentang kejadian, satu tahun yang lalu, tepat nya di hari fiting baju pengantin Amelia bersama Devian

Saat itu, Arabella sendiri yang menyambut kedatangan mereka berdua, dan saat itu Devian benar benar marasa malu, karena harus mengenalkan Amelia sebagai calon istri nya,

Di tengah tengah kegiatan mereka, Devian berusaha untuk mencuri kesempatan untuk menggoda Arabella, tapi sayang karena Arabella tidak menggubris nya dan malah pergi meninggalkan Devian diruang fiting baju tersebut..

Dan saat berada di dalam mobil menuju pulang, Devian langsung mencaci maki Amelia dengan kata-kata yang sangat menusuk hati, dia membanding bandingkan kesempurnaan Arabella dengan Amelia yang tidak tahu apa pun tentang dunia Fashion dan juga make over,

Sungguh saat itu Amelia berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan dan bersabar...

"Aku masih ingat dengan perkataan yang kau ucapkan untuk ku Devian, seperti nya sangat seru jika suatu saat nanti aku mulai mempermainkan perasaan mu yang sangat murahan terhadap wanita"

Gumam Arabella tersenyum kecil, setelah itu dia langsung mengambil tas kerja nya dan menuju keluar dari kamar...

Setelah menutup pintu kamar dengan rapat, Arabella pun langsung turun ke arah lantai bawah, dan setiba nya di sana, terlihat oleh nya jika sudah ada pria yang tak kalah tampan sedang duduk di kursi tamu sambil menelfon seseorang...

"Baiklah, besok kakak akan segera pulang kerumah, apa kau benar benar merindukan kakak mu ini? "

Tanya Alnord di dalam Telfon, sambil tersenyum bahagia...

"Tentu saja, tapi seperti nya hanya aku saja yang merindukan kakak, tidak dengan kakak"

ucap Seorang gadis...

"Sok tahu..., Alice apakah kau bisa meramal sekarang...! "

"Kakak..., aku ini berkata benar, apa kakak lupa jika kakak sudah 2 bulan pergi dari rumah dan setelah pulang kakak tidak ada menemui ku, "

"Iya... kali ini kau benar adik kecil ku, baiklah besok malam setelah menjemput kakek di rumah sakit kakak akan mampir kerumah dengan membawa calon kakak ipar mu"

"Maksudnya kakak mau membawa kakak Arabella begitu? "

"Iya, bukan kah kau juga merindukan nya"

"Iya kakak benar, aku memang sangat merindukan nya juga, ya sudah jika begitu aku akan menunggu kedatangan kalian berdua besok malam, sekarang aku matikan telfon ny ya kak, karena sudah ada guru yang masuk ke dalam kelas"

"Baiklah, belajar lah yang rajin, agar kau bisa lulus menjadi murid terbaik tahun ini"

"Siap kak, bye kakak ku sayang.. "

"Bye juga adik kecil ku"

Ucap Alnord sambil mematikan panggilan tersebut, setelah itu dia langsung menyimpan kembali handphone milik nya ke dalam saku celana..

Hingga detik kemudian, Alnord mulai menatap ke arah depan dan melihat seseorang yang sudah berdiri dengan tegak dan sangat cantik..

"Pagi tuan Alnord.. "

Sapa Arabella tersenyum ramah, membuat Alnord langsung terdiam kaku....

"Kenapa setiap hari nya dia semakin cantik dan sexy..., Ayolah Alnord, kau tidak boleh menyentuh nya" ujar Alnord di dalam hati....