Gara-gara salah masuk ke dalam kamarnya, pria yang berstatus sebagai kakak iparnya itu kini menjadi suami Ara. Hanya dalam satu malam status Ara berubah menjadi istri kedua dari seorang Dewa Arbeto. Menjadi istri kedua dari pria yang sangat membencinya, hanya karena Ara orang miskin yang tak jelas asal usulnya.
Dapatkah Ara bertahan menjadi istri kedua yang tidak diinginkan? Lalu bagaimana jika kakak angkatnya itu tahu jika ia adalah istri kedua dari suaminya.
Dan apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu Dewa, sampai membuat pria itu membenci orang miskin. Sebuah kebencian yang tenyata ada kaitannya dengan cinta pertama Dewa.
Semua jawabannya akan kalian temukan di kisah Ara dan Dewa, yuk baca🤭
Jangan lupa follow akun dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Jika kau tidak ingin bicara, pergilah! Jangan menggangguku!" Dewa hendak menutup pintu kamarnya namun ditahan oleh tangan Vivian.
"Ada hubungan apa kau dengan Ara? Kemana kau membawanya pergi, dan apa yang sudah kalian lakukan di belakangku?" tanya Vivian dengan cepat sebelum suaminya itu menutup pintu.
"Itu bukan urusanmu!" jawab Dewa dengan singkat padat dan jelas dari ketiga pertanyaan Vivian.
"Itu menjadi urusanku karena aku istrimu," teriak Vivian dengan frustasi dengan semua sikap dingin yang diperlihatkan suaminya selama ini. "Sebenarnya kau ini kenapa? Kenapa tiba-tiba kau berubah menjauhiku? Bahkan kita tidak tinggal satu kamar dan belum pernah melakukan hubungan suami-istri." Vivian berkata sembari mengusap dada bidang Dewa yang terbuka untuk membuat pria itu bergairah. "Aku menginginkanmu Dewa, aku ingin merasakan kehangatanmu."
"Tapi aku tidak menginginkanmu!" ucap Dewa dengan mendorong Vivian menjauh dari tubuhnya.
"Tapi kenapa?" tanya Vivian dengan terluka, karena secara terang-terangan Dewa menolaknya.
Padahal ia memiliki wajah cantik dan tubuh yang sangat indah yang diinginkan oleh banyak pria.
"Aku tidak menginginkanmu apa itu kurang jelas? Dan ingat baik-baik jangan pernah mencampuri urusan pribadiku bersama Ara atau dengan siapa pun. Jika tidak ingin aku ceraikan!" ancamannya tidak main-main.
Ya, Dewa tidak akan segan-segan mengurus perceraian mereka jika Vivian kembali mencampuri urusan pribadinya. Lagi pula hubungan pernikahan mereka hanyalah sebuah status suami-istri di atas kertas, karena yang bisa melayaninya di atas ranjang adalah istri keduanya.
"Tidak, aku tidak mau bercerai denganmu." Vivian menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Inilah yang paling ditakutinya jika terlalu menekan Dewa. Pria itu tidak akan segan-segan untuk menceraikannya.
"Aku janji tidak akan mencampuri urusan pribadimu lagi."
"Bagus, dan jangan menggangguku lagi!" ucap Dewa sembari membanting pintu kamarnya, sampai membuat Vivian terkejut.
"Aku tidak bisa diam saja seperti ini," gumam Vivian dengan penuh amarah.
Ia memang sudah berjanji tidak akan menganggu urusan pribadi Dewa, tapi Vivian tidak berjanji untuk tidak menyakiti Ara bukan. Dan jika memang terbukti Ara dan Dewa berselingkuh dibelakangnya, maka ia tidak akan segan-segan untuk membuat hidup adik angkatnya itu menderita.
*
*
Saat tengah malam. Dewa kembali masuk ke dalam kamar Ara secara diam-diam seperti yang pernah dilakukan pria itu tempo hari. Dewa berjalan menuju ranjang di mana Ara tengah tertidur dengan nyenyak, setelah mengunci pintu kamar lebih dulu agar tak ada yang mengganggu.
Dipandangnya dengan intens wajah Ara yang terlihat sendu dengan jejak air mata di kedua sudut mata wanita tersebut. Ia juga menatap pipi Ara yang terlihat merah bekas tamparan yang pastinya dibuat oleh Vivian.
Sebenarnya pada saat kejadian itu Dewa ingin sekali menolong Ara dari kemarahan Vivian. Namun egonya yang begitu kuat, juga bayang-bayang Diandra yang sudah mengkhianatinya membuat Dewa memilih untuk diam dan tak peduli.
"Maaf..." lirih Dewa sembari mengusap pipi Ara dengan perlahan.
Ia pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang tepat di samping Ara, lalu memeluk wanita itu dari belakang. Dan seperti tempo hari, Ara tampak tak terganggu sama sekali saat ia mulai mengecup tengkuk wanita itu dengan kecupan lembut, hingga kecupan tersebut berlanjut dengan kegiatan panas di atas ranjang yang dilakukan oleh Dewa tanpa sepengetahuan Ara.
Di saat Dewa tengah asik mencumbu tubuh istri keduanya. Di luar kamar justru terlihat Vivian tengah mengepalkan kedua tangannya dengan penuh amarah, setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Dewa masuk ke dalam kamar Ara.
"Jadi kalian memang benar-benar berselingkuh di belakangku," gumam Vivian dengan tersenyum sinis.
Jika saja ia tidak terbangun tengah malam untuk mengambil air minumnya yang habis, pasti Vivian tidak akan pernah tahu kenyataan di balik hubungan Ara dan Dewa.
"Lihat saja nanti pembalasan dariku!" ucap Vivian dengan penuh amarah sembari meninggalkan tempat tersebut.
ntar Ara mati rasa baru tau