Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Budak Selama Satu Tahun
Khavi tersenyum miring saat melihat adik nya tersedak. Pria tampan itu kemudian berbisik ditelinga adiknya yang kebetulan berada di sebelah nya. "Aku tunggu janjimu." Khavi pun berlalu untuk menerima panggilan dari Shena.
Sementara Khava, putra bungsu Mommy Vyora dan Daddy Kafka itu terdiam sambil menatap nanar punggung Abangnya yang sudah menghilang dari penglihatannya. "𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨? 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶."
Khavya tersenyum puas sekali melihat adiknya mencebik. Wanita cantik itu tau ada kesepakatan antara abang dan adiknya, Khava sendiri yang menawarkan kesepakatan itu, namun dia juga yang harus mengalami kekalahan.
"Tepati lah janjimu! Ingat, pria sejati selalu memegang ucapannya," bisik Khavya.
Khava mendelik tidak suka pada kakak nya yang tertawa mengejeknya, ingin sekali pria berusia 20 tahun itu menyumpali mulut kakak nya dengan sambal. "𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘭𝘭𝘺 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨."
Khavya semakin terbahak mendengar gumaman adiknya. "Satu Khava saja merepotkan, kasian Mommy kalau kamu ada dua," ucap Khavya. Wanita cantik itu mengacak rambut adik kesayangannya dengan gemas.
Mommy Vyora dan Daddy Kafka hanya menggelengkan kepalanya saja melihat kerusuhan anak-anaknya. Mommy Vyora bersyukur bisa melihat pemandangan seperti sekarang, menurutnya sangat manis sekali. Karena selama Khavi saki, keceriaan di rumah mereka pun seolah lenyap bersama sakitnya sang putra sulung.
"Kalian memang sekongkol!" Khava masih tidak terima dengan kekalahannya.
Flashback
Dua tahun yang lalu, Khavi mengalami kecelakaan saat menyelamatkan Shena. Pria tampan itu mengalami pendarahan di otaknya yang mengakibatkan koma. Daddy Kafka dan Mommy Vyora pun membawa Khavi ke tempat kelahiran pria tampan itu, London.
Khava waktu itu tidak sengaja mendengar pembicaraan antara dokter dengan orang tuanya. Dokter mengatakan, jika dalam tiga hari kedepan Abang nya itu tidak bangun, maka Khavi di nyatakan meninggal. Alasannya, selama setahun itu Khavi hidup hanya karena bantuan alat saja.
Khava tidak terima dengan keputusan sang dokter, Khava pun mencoba membangunkan Abangnya itu dengan caranya sendiri.
"Bang, kumohon bangunlah!" Khava mengguncang-guncangkan badan Abang nya. Khavya yang kebetulan berada di situ sangat marah melihat adiknya memperlakukan saudara kembarnya.
"Apa yang kamu lakukan? Hentikan! Kamu bisa membunuh Abang." Khavya menjauhkan adiknya dari Khavi. Wanita cantik itu menegur adik nya karena Khavya fikir Khava akan menyakiti Khavi.
"Aku tidak mau membunuh nya, justru aku ingin membangunkannya," Khava menjawab dengan kesal. Karena tuduhan Kakak nya itu tidak berdasar, bisa-bisanya kakak nya menuduh Khava ingin membunuh Abang nya.
Khava kembali mendekati Khavi, lalu berbisik di telinga Abang nya, "Bukannya abang mencintai Princess? Kalau Abang mencintainya, harus nya Abang bangun, sebelum aku merebutnya."
Tiba-tiba saja Khava dan Khavya melihat jari Khavi bergerak. Mereka berdua melotot tak percaya, lalu Khava pun kembali memancing Khavi dengan menggunakan nama Princess.
Khava dan Khavya tidak mengenal siapa itu Princess. Hanya saja, mereka pernah mendengar Khavi mengigau nama Princess dalam keadaan tidak sadarnya. Dari situ mereka bisa menyimpulkan bahwa Princess adalah orang yang spesial untuk Abang mereka. Karena seseorang yang spesial akan selalu diingat meskipun di alam bawah sadarnya.
"Bangun, Bang! Kalau Abang tidak bangun juga, bagaimana kalau sebagai gantinya, aku akan menjaga Princess untuk mu?" Khava semakin memancing Khavi untuk bangun dari alam bawah sadarnya.
Dan benar saja, Khavi mampu membuka matanya. Pria yang sudah satu tahun terbaring koma itu kembali sadar dengan keadaan yang baik-baik saja. Hanya anggota tubuh nya saja yang kaku dan tidak bisa di gerakan.
"Prin... cess...." Satu nama itulah yang pertama kali Khavi ucapan saat terbangun dari koma nya.
Khavya menangis haru sambil memeluk saudara kembarnya. Khavya sangat bersyukur karena Tuhan memberikan kesempatan pada saudara kembarnya untuk hidup lebih lama.
"Pasti Abang sangat mencintai Princess, tapi belum tentu Princess nya mencintai Abang, kan?" Celetuk Khava.
Ingin sekali Khavi menghajar adik bungsunya yang kurang ajar itu. Namun sayangnya Khavi tidak cukup kuat untuk melakukannya.
"Kalau Abang bisa mendapatkan Princess, aku janji, akan menjadi budakmu selama satu tahun."
Flashback off
...----------------...
"Jangan menangis, bicara pelan-pelan!"
Khavi dan Shena sedang berada di sebuah cafe. Mereka duduk di privat room, supaya lebih leluasa untuk mengobrol. Apalagi ke-duanya bukan orang sembarangan. Mereka harus bisa menjaga sikap, karena selalu ada paparazi yang mengintai mereka.
Khavi tidak masalah jika hubungannya dengan Princess nya diketahui oleh seluruh dunia sekalipun. Hanya saja status Shena yang sudah dijodohkan oleh orang tuanya membuat Khavi harus rela menjalani hubungan tersembunyi dengan Princess nya itu.
"Keluarga mereka akan datang besok malam, Ze."
Shena sangat panik saat Daddy nya mengatakan besok malam keluarga calon suaminya akan datang.
Wanita cantik itu sudah tau dari awal, hubungannya dengan Khavi tidak akan mudah. Walaupun begitu, Shena percaya pada Khavi. Pria nya itu akan mencari jalan keluar untuk masalah yang melibatkan perasaannya itu. Shena berharap Khavi mampu membuat orang tuanya yakin akan pilihannya.
Khavi menghembuskan napasnya kasar. Inilah saatnya Khavi berjuang untuk cintanya, untuk Princess juteknya yang sudah menggantikan nama Nana di hatinya.
"Kamu jangan mengkhawatirkan apapun, kamu hanya perlu percaya padaku!"
Khavi memeluk Shena yang menangis dipelukannya. Khavi berjanji pada dirinya sendiri, dia akan berjuang untuk mendapatkan Shena dengan cara yang baik. Walaupun tidak akan mudah, akan ada banyak rintangan nantinya.
"𝘗𝘦𝘳𝘪 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬, 𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢. 𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨. 𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢."
...----------------...
Keesokan harinya
Khavi bersiap untuk pergi ke kantor. Seperti biasanya, akan ada drama sarapan pagi di meja makan. Pelaku utamanya adalah Khava, si bungsu yang selalu membuat rusuh. Setiap harinya selalu ada tingkah Khava yang membuat geleng-geleng kepala.
Seperti pagi ini, Khava diminta Abang nya untuk ikut ke kantor. Sesuai kesepakatan, Khava akan menjadi budak Abang nya selama satu tahun ke depan. Walaupun terpaksa, namun Khava tetap menjalankan hukumannya sebagai budak Abang nya.
"Jangan lupa nanti malam ya, Bang! Mommy harap kamu bisa datang," mohon Mommy Vyora.
"Akan Abang usahakan, tapi Abang tidak janji."
Setelah menghabiskan sarapannya, Khavi dan Khava berangkat ke kantor dengan menggunakan mobil Khavi.
"Nanti malam Abang ada urusan penting, kamu bilang sama Mommy, Abang sibuk, ok?"
Khava mendelik tidak suka pada Abang nya. Abang nya itu menyuruhnya berbohong, walaupun Khava terkenal sebagai playboy kakap cap karung, namun pantang baginya untuk berbohong apalagi pada Mommy nya sendiri.
"Tidak mau, bohong dosa, Bang!"
"Cih! Menurutmu membohongi pacar-pacar mu tidak dosa?"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘
