BELUM DI REVISI!!!
Fatimah Az-Zahra, seorang wanita yang baru saja merasakan patah hati, tapi siapa sangka kedua orang tuanya merencanakan sesuatu yang mau tak mau harus ia ikuti.
Ia harus menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali terlebih laki-laki itu seorang Gus, anak dari seorang kyai.
Mau tahu kelanjutannya ceritanya mari kita kepoin....
Kalau gak suka skip aja....
Selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
...~ happy reading ~...
Hubungan apa yang sebenarnya mereka jalani saat ini? Apa hubungan yang terus berjalan dengan ke egois mereka sendiri? .
Sakit yang Zahra rasakan ketika melihat suaminya lebih akrab dengan wanita lain. sedangkan dengan dirinya, Gus Sayhan tak pernah sehangat itu. Gus Sayhan selalu cuek dan tak pernah menghiraukan keberadaan nya.
wait, sakit ? katanya tidak cinta tapi kenapa sakit? sudah lah biarkan waktu yang menjawab semuanya.
Entah ego lebih menyelimuti mereka saat ini.
***
" Nak, apa bener kamu mau ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah mu?"
" Iya ummi, tapi kalau Gus tidak mengijinkan ya mau tak mau zahra tidak akan pergi "
Gus Sayhan melirik ke arah Zahra yang sedang meremas jarinya.
" Saya mengijinkan ya ummi, tapi kami tidak akan Tinggal di rumah ayah dan bunda, melainkan akan tinggal di apartemen yang sudah Sayhan siapkan. "
" Jujur ummi berat melihat kepergian kalian."
" Jangan berkata begitu Siti, itu bisa memberatkan Zahra sendiri."
" Tapi mas, kalau Zahra pergi maka terasa sepi. aku sudah terbiasa dengan kehadiran Zahra disini, dan juga mengobati kerinduan ku kepada Aisyah, anak perempuan ku"
" Ummi, Zahra janji akan selalu menghubungi ummi"
" Tapi nak"
" Ummi ini semua untuk kebaikan Zahra dan anak kami kelak, bagaimana Zahra akan menjadi seorang ibu ummi, ummi mengerti kan maksud aku" Jelas Gus Sayhan membela Zahra.
" Iya ummi mengerti"
" Jadi kapan kira kira Abi dan ummi meminang cucu dari kalian berdua. "
Deg
Mendengar kata Abi membuat kedua pasutri itu bungkam, tak bisa memberi jawaban sama sekali. bagaimana bisa punya anak melakukan malam pertama mereka saja tidak pernah.
" Ah iya, kapan ummi bisa meminang cucu nak, apa sudah ada tanda tanda ?" Tanya ummi penasaran.
Lagi lagi mendengar pertanyaan sang mertua membuat Zahra bungkam, Dia hanya bisa menundukkan kepalanya saja tak berani menatap sang mertua.
" Belum ummi, mungkin belum rezeki kami untuk memiliki anak" ucap Gus Sayhan yang melihat Zahra yang tak nyaman.
Bagaimana bisa kami memiliki anak, satu ranjang dengan Gus Sayhan saja tak pernah.
" Nggak papa nak, mungkin belum waktunya"
" Jadi kapan nak Zahra mulai masuk kuliah ?"
" Empat hari lagi Abi "
" Rencana kapan akan balik ke kota"
Zahra melirik Gus Sayhan, seperti meminta Jawaban. karena tanpa persetujuan laki laki itu maka Zahra juga tak akan pernah bisa keluar dari pondok ini.
" Mungkin dua hari sebelum Zahra masuk kuliah Abi"
Setelah perbicangan itu pun akhirnya berakhir.
****
Dua hari sangat cepat berlalu. zahra mempersiapkan diri untuk berangkat ke kota, dia tidak membawa barang dari sini. kerena di rumah ayah dan bundanya lah tempat perlengkapan kuliahnya.
Rencananya hari ini akan mereka akan berkunjung ke rumah orang tuanya, Zahra.dan akan menginap di sana. Tak membuang waktu Zahra dan Gus sayhan langsung berpamitan dengan kedua orang tuanya.
Salam perjalanan tidak ada yang membuka suara. hening dan hanya ada suara musik yang di putar di dalam mobil ini.
Zahra bangun dari tidurnya, ia melirik ke arah Gus Sayhan yang sedang menyetir.
" Apa Gus mau saya ganti untuk menyetir ?" tanya Zahra hati hati.
" Tidak perlu, biar saya saja" ucap Gus Sayhan tanpa melihat Zahra.
" Kita akan singgah dulu disini, untuk makan."
Zahra hanya menganggukkan kepadanya, dia menuruti apa yang di katakan Gus Sayhan. Gus Sayhan langsung menepikan mobilnya.
" Ayok keluar kita makan disini"
" Iya"
Banyak di antara melihat mereka ketika masuk kedalam rumah makan ini. mereka langsung memesan makan dan selesai makan langsung keluar dari rumah makan, melanjutkan perjalanan mereka.
Akhirnya mereka sampai di rumah kedua orang tuanya Zahra, dan di sambut sama kedua orang tuanya.
" Assalamualaikum bunda ayah" ucap Zahra memeluk sang dan ayahnya, setelah menyalaminya.
" Waalaikumsalam warahmatullahi"
" Ayok nak masuk, pasti kalian sangat lelah, "
" Ayah tahu saja, Zahra juga sangat merindukan kamar Zahra" Ucap Zahra seperti melupakan ke hadiran Gus Sayhan.
" Nak kebiasaan, ayok ajak juga suami mu untuk istirahat "
" Baik ayah"
...🍒🍒...
Haii🖤
Happy reading guys 🖤
Jangan lupa like, vote and comment:V🖤
🍒 terimakasih sudah mampir 🤍