S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16 : Flu Perut
Keesokan paginya, Bai Xingxing dan Xu Luo berencana untuk melanjutkan perjalanan mereka. Mereka hanya perlu melewati tiga desa lagi sebelum sampai di Provinsi Langit.
"Xu Luo, carilah kereta kuda yang bisa mengantar kita sampai ke Provinsi Langit." Perintah Bai Xingxing pada pelayannya sambil mengulurkan kantong kecil berisi uang.
Xu Luo menerima kantong uang yang diberikan majikannya. "Baik Nona."
Bai Xingxing menunggu pelayannya di depan penginapan. Merasa perutnya lapar, dia memutuskan untuk pergi ke ujung jalan. Dia ingat ada pedagang yang menjual kue bulan.
Saat melihat kakek penjual kue itu, dia segera menghampiri. Bai Xingxing menatap deretan kue yang disusun rapi di atas wadah.
Kakek penjual kue yang melihat Bai Xingxing segera menawarkan kue dagangannya. "Silahkan Nona. Kuenya masih hangat."
"Kakek, aku ingin kue bulan tiga buah dibungkus."
"Baik, baik.. Kakek bungkuskan."
"Hei pak tua! Kau harus bertanggung jawab pada putraku!"
Saat Bai Xingxing sedang menunggu, terdengar teriakan ricuh dari belakangnya. Terlihat banyak orang berbondong-bondong mendatangi tempat Bai Xingxing berdiri. Bai Xingxing segera menyingkir ke pinggir.
"Pak tua! Putraku sakit setelah makan kue buatanmu!" Teriak seorang pria paruh baya dengan wajah dipenuhi amarah.
Kakek penjual kue terkejut saat mendengar teriakan pria paruh baya itu.
"Benar! Kue buatanmu mengandung racun. Anak dari Tuan Tang tiba-tiba sakit perut setelah dia memakan kue yang dibeli dari tokomu!"
Bai Xingxing mengangkat sebelah alisnya. Dia menatap seorang pemuda yang terlihat kesakitan dan terus meremas perutnya. Pemuda itu terlihat pucat dan lemas.
Apa dia keracunan makanan? Tapi jika dilihat dari kondisinya, sepertinya bukan.
"Tapi kue buatanku tidak beracun. Aku membuatnya sendiri dan tidak ada bahan berbahaya." Seru kakek pejual kue tidak terima.
"Omong kosong! Putraku kesakitan karena kuemu! Kau harus ganti rugi!" Teriak Tuan Tang, ayah dari pemuda yang kesakitan itu.
"Benar! Pak tua kau harus bertanggung jawab pada bocah malang ini!"
"Benar! Dasar penjahat! Tega sekali meracuni orang!"
Bai Xingxing tidak tahan melihat kakek tua itu dimarahi oleh banyak orang. Dia segera maju dan melerai keributan. "Tenanglah Tuan-tuan."
Dia menatap Tuan Tang yang terlihat masih emosi. "Tuan, apa benar putramu sakit karena kue yang dijual kakek ini?"
"Itu benar. Pria tua ini harus bertanggung jawab!" Balas Tuan Tang dengan sengit.
Bai Xingxing menatap anak dari Tuan Tang dan berkata, "Kalau begitu, biarkan saya mencoba memeriksa putra anda."
Tuan Tang dan orang-orang yang menonton keributan terkejut.
Seorang pria yang merupakan provokator dari keributan itu mendengus keras, "Huh, kau pikir kau siapa?"
Bai Xingxing menatap pria itu. Dari awal dia sudah memperhatikan pria itu yang selalu berteriak dengan keras dan terus memarahi kakek tua pedagang kue.
Sepertinya ada yang salah dengan otak pria ini..
"Kau tidak perlu tahu siapa diriku. Lagi pula aku tidak bertanya padamu!" Balas Bai Xingxing malas.
"Kau.." Pria provokator itu menudingkan jari telunjuknya ke wajah Bai Xingxing dengan wajah marah.
Tuan Tang menatap Bai Xingxing dengan ragu. "Apa Nona seorang tabib?"
Bai Xingxing tidak menjawab, dia mendekati pemuda yang terlihat semakin pucat. Dia memeriksa denyut nadinya.
"Tuan, kondisi putra anda cukup buruk. Putra anda harus segera diobati."
Tuan Tang menatap wajah putranya yang sangat pucat. Dia bertanya dengan suara cemas, "Nona, apa yang terjadi pada putraku?"
"Putra anda terkena flu perut." Ucap Bai Xingxing.
"Flu perut?"
"Apa itu flu perut?"
"Entahlah, aku belum pernah dengar nama penyakit itu."
"Bukankah flu biasanya di hidung? Kenapa pindah ke perut?"
"Benar. Siapa yang memindahkan ke perut?"
Bai Xingxing menggaruk hidungnya yang tidak gatal. Dia juga tidak tahu kenapa perut bisa terkena flu. Tapi hanya itu yang bisa dia katakan.
Tuan Tang juga merasa bingung, "Penyakit apa itu Nona?"
"Itu jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Putra anda terkena infeksi usus atau saluran pencernaan." Jelas Bai Xingxing.
"Infeksi usus?"
Bai Xingxing mengangguk dan menjelaskan, "Benar. Ini bukan penyakit yang serius. Namun, tetap harus cepat diatasi agar putramu tidak mengalami radang usus. Jika sudah radang usus, itu akan menjadi usus buntu. Jika sudah usus buntu, usus putramu harus dipotong!"
Semua orang yang mendengar tiba-tiba bergidik ngeri, saat membayangkan usus mereka akan dipotong.
Anak Tuan Tang yang masih meremas perutnya yang terasa melilit tiba-tiba merengek pada ayahnya, "Ayah, aku tidak mau jika ususku dipotong!"
"Nona tolong selamatkan putraku.." Seru Tuan Tang dengan memohon.
Bai Xingxing menyeringai, "Baiklah."
Bai Xingxing mengeluarkan sebutir pil dari lengan bajunya. Dia memberikan pil itu pada Tuan Tang.
"Berikan pil ini pada putra anda. Dia akan segera sembuh." Ucap Bai Xingxing.
Pria yang sebelumnya menjadi provokator merasa kesal melihat Bai Xingxing yang bersikap sok.
"Tuan Tang, jangan langsung percaya pada gadis ini. Dia mungkin hanya berbicara omong kosong! Bagaimana jika obat yang dia berikan itu ternyata racun?!"
Bai Xingxing menatap pria itu malas.
Dasar Idiot! Apa dia pikir aku akan sebodoh itu untuk meracuni seseorang di depan umum?
"Terserah. Jika tidak percaya buang saja pil itu dan silahkan cari tabib yang bisa mengobatinya." Ucap Bai Xingxing.
Tuan Tang sedikit ragu, namun saat melihat kondisi putranya yang menyedihkan dan tidak mudah untuk mendapatkan tabib yang bagus, lebih baik mencoba peruntungan pada gadis itu. Gadis itu tidak terlihat seperti orang jahat.
Tuan Tang menyerahkan pil itu pada putranya. "Yu'er, telanlah obat ini."
Pemuda bernama Tang Yu itu menelan pil itu tanpa ragu. Setelah beberapa saat, pemuda itu merasakan gejolak diperutnya. Dia tiba-tiba membungkuk dan memuntahkan isi perutnya.
"Ouh, menjijikkan sekali!"
"Aku jadi ingin muntah!"
Tuan Tang bertanya dengan panik, "Nona, kenapa putraku muntah seperti ini?!"
Pria provokator itu mendengus, "Huhh, sudah kubilang dia seorang penipu!"
Bai Xingxing mengabaikan pria idiot itu dan menatap Tuan Tang. "Itu reaksi biasa. Obat itu memang bekerja dengan membersihkan isi perut."
Tuan Tang mengangguk dan memijat leher belakang putranya, "Bagaimana Yu'er?
Pemuda itu tiba-tiba berdiri tegak dan menatap ayahnya dengan wajah yang terlihat kembali hidup. "Ayah, perutku sudah tidak sakit lagi."
"Benarkah?"
"Wahh.. Pil obat itu benar-benar bisa menyembuhkan pemuda itu."
"Gadis itu ternyata tidak berbicara omong kosong."
Bai Xingxing hanya terdiam saat orang-orang saling berbisik. Dia awalnya ragu untuk menggunakan pil penyembuh. Namun, dia tidak memiliki cara lain. Dia tidak mungkin tiba-tiba mengeluarkan alat medis dari ruang Fangjian. Pemuda itu sebenarnya sudah terkena usus buntu. Namun, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Pemuda itu seharusnya menjalani operasi untuk memotong usus yang tersumbat, namun dia tidak mungkin melakukan operasi di depan banyak orang. Pil penyembuh satu-satunya solusi untuk membantu pemuda itu. Jadi, mau tidak mau Bai Xingxing hanya bisa memberikan sedikit penjelasan tentang penyakit itu. Untung saja pemuda itu tidak memiliki luka luar.
Jika pemuda itu memiliki luka luar, akan sangat sulit untuk mengobatinya. Berbeda saat dia mengobati Putra Mahkota, tubuh Putra Mahkota memiliki banyak luka luar. Jadi, Bai Xingxing tidak bisa menggunakan pil penyembuh pada Putra Mahkota. Pil penyembuh bukan hanya menyembuhkan luka dalam, namun luka luar juga akan menghilang tanpa bekas. Hal itu bisa menjadi gosip yang akan merepotkan jika diketahui banyak orang.
Ini belum saatnya orang mengetahui kemampuanku!
Pemuda itu menatap Bai Xingxing, "Terima kasih Nona."
Bai Xingxing hanya mengangguk.
"Jadi, anak Tuan Tang sakit perut bukan karena makan kue kakek tua itu."
"Benar.. benar."
Tuan Tang mendekati kakek penjual kue dan meminta maaf. "Tuan, maafkan saya karena sudah menuduh anda menyakiti anak saya."
"Tidak apa-apa, ini hanya salah paham."
"Nona, sebenarnya apa yang terjadi dengan putra Tuan Tang? Kenapa dia mengalami infeksi perut?"
Bai Xingxing menyentuh dagunya, "Sepertinya, perutnya sudah mengalami infeksi sebelumnya. Dia pasti mengalami sakit perut, namun dia tidak mengatakannya. Jadi, saat dia makan kue kakek ini, perutnya yang memang sudah terinfeksi menjadi semakin sakit."
"Benar, bukan?" Bai Xingxing menatap pemuda itu degan pandangan menyipit.
Pemuda itu menggaruk tengkuknya, "Hehe, benar. Aku sakit perut sejak beberapa hari yang lalu namun aku selalu berpikir itu hanya sakit perut biasa. Saat aku makan kue kakek ini, perutku semakin sakit dan aku tidak bisa menahannya. Jadi, aku pikir karena kue kakek ini."
Orang-orang yang mendengar itu mendengus malas. Dasar bocah!
"Jadi begitu.."
Tuan Tang yang merasa malu dan kesal pada putranya, segera menyeret putranya pulang sambil memarahi.
"Dasar bocah nakal! Bisa-bisanya kau membuat ayahmu malu!"
"Ampun ayah! Aku minta maaf.."
Bai Xingxing hanya menggelengkan kepalanya.
"Nona, terima kasih karena sudah membantu kakek." Ucap kakek pedagang kue.
"Tidak masalah. Kebetulan saya sedikit mengerti pengobatan, jadi tidak ada salahnya membantu." Balas Bai Xingxing sambil tersenyum.
"Ambil lah kue ini sebagai tanda terima kasih dari kakek. "
"Tapi.." Bai Xingxing merasa tidak enak hati.
"Ambil saja."
"Baiklah. Terima kasih."
Setelah mendapatkan kuenya, Bai Xingxing segera pergi dan kembali ke penginapan. Xu Luo mungkin sudah mendapatkan kereta kuda yang akan mereka sewa.
.
.
.
* Kue Bulan