📣Mungkin kalian akan mengalami keram perut, bengek, diabetes, dan gangguan Bucin akun lainnya....
---Niat lari dari perjodohan, justru terjebak dalam Penthouse milik calon tunangan.
Queen masuk menjadi PRT tunangannya setelah lari dari rumah orangtuanya dengan alasan tak mau dijodohkan.
Sama-sama tak mengenal, Queen dan Dhyrga Miller tinggal di atap yang sama... Yok intip keseruan mereka yang bakal bikin kamu senyum-senyum sendiri.(Musim pertama)
---Raja tumbuh menjadi makhluk yang tampan, ia pandai meretas, lompat kelas, bahkan menduduki kursi Presdir di usia muda. Terlebih, ia memiliki tunangan super cantik bernama Kimmy Zoya.
Namun, hidup tak semulus wajah cantik kekasihnya, ia harus menghadapi bagaimana lika-likunya hubungan mereka.(Musim ke dua)
Yok, baca selengkapnya di sini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan
"Emmh, Ough, ahh." Mulut kecil itu ternganga lalu menggigit bibir bawahnya saat menaik turunkan tubuhnya di atas bendanya.
"Queen, ..." Desah Dhyrga bersamaan dengan pelepasan benih yang keluar tanpa kompromi.
Seketika mata Dhyrga terbuka lebar mendapatkan mimpi panasnya di pagi hari yang dingin begini.
Terdiam Dhyrga menatap geming langit-langit kamar. Seluruh benda mewah di sekitarnya menjadi saksi bisu betapa ia menginginkan gadis cantik yang selalu hadir dalam mimpinya.
Dhyrga mengalihkan pandangan pada sekujur dada polosnya yang bercucur keringat kenikmatan. Naik turun napasnya betapa berat bayangan Queen yang terus merajam ingatannya, merasuki akal sehat.
"Bukankah dia sudah memiliki kekasih, kenapa aku harus terus menginginkan dirinya? Ini tidak adil Tuhan!" Rutuk nya parau.
Dhyrga menghela napas berat, berusaha mengumpulkan puing-puing kekuatan yang selama ini menjadi teman hidupnya.
Dhyrga mau melupakannya, Dhyrga berniat mengikhlaskan dia, yah, Queen yang baru saja memuaskan fantasinya lewat sebuah mimpi erotis.
Dhyrga bangkit seraya menyingkirkan selimut tebal miliknya. Mesum kelas kakap adalah perangai pria itu, entahlah, setiap hari selalu saja memimpikan Queen memanjakan juniornya.
"Obsesi, mungkin aku hanya terobsesi, so, aku lupakan saja dia mulai hari ini, Queen tidak sehat untuk ku" Dhyrga menggerutu. Langkahnya memasuki kamar mandi. Lengket di bagian inti harus segera ia bersihi.
...❇️❇️❇️❇️❇️...
Di dapur, Queen tengah berkutat dengan nasi gorengnya. Kali ini Queen memasak itu demi menuruti keinginan Tuan mudanya.
Jam sepuluh malam tadi Dhyrga mendatangi kamar Queen untuk memerintahkan sesuatu.
Di antaranya bertemu dengan kolega, meminta sarapan nasi goreng, setrika kemeja, juga beberapa kaos t-shirt dan celana.
Queen juga telah mengemas satu koper kecil pakaian milik Dhyrga Miller untuk di bawa ke luar kota.
Sekolah dan kantor libur karena weekend, tapi Dhyrga harus mengunjungi kota lain untuk bertemu dengan beberapa kepala cabang di pabrik anakan.
Tujuannya, agar Senin nanti Dhyrga bisa ada waktu pergi ke London Inggris sebab ia masih harus mengurus beberapa hal terkait perusahaannya di sana.
Nasi goreng telah menyiarkan aromanya pada seisi ruangan Penthouse ini. Suara dentingan khas masak tentu terdengar di sana.
Rachel melangkah buru-buru sambil memakai jaket jeans miliknya. "Mur, ..."
"Hah?" Queen mengangkat pandangan dari nasi goreng ke arah Rachel. "Loh, Nona Rachel mau kemana? Pagi begini sudah rapi saja."
"Gue harus pergi Mur, bilang ke Bos, bokap Gue jadi operasi hari ini." Kata Rachel.
"Iya."
"Bye." Rachel berlari terburu-buru keluar dari hunian mewah ini.
"Tapi, ..." Queen menggeleng ringan juga mendengus. "Seharusnya cicipi dulu nasi goreng ku, enak apa enggak, ini pertama kalinya Queen bikin nasi goreng loh." Lirihnya bergumam.
Tak lama kemudian, derap langkah kaki besar terdengar memasuki ruangan. Queen menoleh pada sosok tinggi bidang dengan paras yang selalu rupawan.
"Pagi Tuan." Queen memberikan senyuman termanis teruntuk Gaga seorang.
"Hmm, pagi." Balas Dhyrga sembari membetulkan tepian kaos ketatnya.
Di hari libur tentu Dhyrga tidak mengenakan jas seperti biasanya. Kali ini dia akan ke luar kota bersama Murni-nya, bertemu dengan beberapa kepala cabang.
"Tuan sini deh." Panggil Queen.
"Kenapa?"
"Sini dulu." Queen kembali memaksa. Dhyrga pun menurut, ia berjalan mendekat kemudian berdiri di sisi Queen.
Queen menyendok nasi goreng dari wajan di atas kompor yang sudah di kecilkan apinya. Ia menyuapkannya pada Dhyrga. "Coba cicipi, enak nggak?"
"Hah?" Dhyrga tersentak kikuk.
"Ayok Tuan aaak." Sodor Queen memaksa.
"Emmh." Meski aneh perasaannya, Dhyrga tetap menunduk, memagut perlahan nasi goreng yang Queen suap kan.
"Gimana? Enak?" Queen bertanya antusias.
Dhyrga bergeming menatap asistennya, ia justru terbawa arus romansa yang akhir akhir ini menggoyangkan pendiriannya.
Seandainya saja gadis lucu ini yang menjadi istrinya, menemani hari-harinya, menyemangati setiap paginya, mungkin ia tak perlu lagi berharap pada Queen yang sudah memiliki kekasih.
Yah, setidaknya mengawali hubungan baru bisa membantunya melupakan kisah lama yang tiada pernah bisa di tebak endingnya.
"Tuan!" Queen memukul satu kali dada bidang pria itu.
"Hmm?" Dhyrga terjaga dari lamunannya.
"Enak?"
"Enak." Dhyrga mengangguk sambil meraih tisu dari salah satu kotak lalu menyeka buliran halus yang sedikit menghiasi dahi Queen.
Pagi-pagi begini gadis itu harus bergumul dengan pekerjaan rumah dan repot-repot membuatkan dirinya sarapan, Dhyrga tidak tega juga pada akhirnya.
Mendapat perlakuan manis Dhyrga, tentu Queen mengerut kening, gadis itu menatap gagu wajah tampan Dhyrga yang acap kali meruntuhkan tembok kesetiaannya terhadap Jee Yeon.
"Tuan."
"Hmm?"
"Se, sekarang Tuan boleh duduk saja." Queen mendorong tubuh Dhyrga menjauh darinya.
Beberapa kali Dhyrga memang terlihat agresif, Queen tak mau terlibat hal yang tidak seharusnya terjadi pada mereka. Ingat, ia berada di sini bukan sebagai jati dirinya tapi sebagai Murni.
"Aku nyaman di sini." Dhyrga menolak permintaan Queen. Pria itu justru semakin mengikis jarak.
"Nyaman?" Queen mendapatkan anggukan kepala Tuan mudanya. "I-iya, tapi Murni yang nggak nyaman, sekarang Tuan duduk saja, Murni mau siapin nasinya." Sanggah nya.
Dhyrga menggeleng datar. "Apa menurutmu aku tampan Murni?"
"Hah?" Queen membulat sempurna matanya. Pertanyaan macam apa ini? Dan lihatlah tatapan pria itu, begitu mencekik.
"Jujur saja Murni, kamu tertarik padaku atau tidak?" Dhyrga mencecar. Dilema cinta Queen membuat Dhyrga harus segera mengambil tindakan. "Aku tampan, apa kamu menyukai ku?
"Ma, maksud Tuan?" Queen mematikan kompor lalu beralih fokus pada Dhyrga. Ini mungkin prank atau hanya pelarian.
"Bagaimana kalau ternyata, aku tertarik padamu dan mau melupakan kekasih ku?"
"Hah?"
Dhyrga menggeleng. "Kenapa terus terkejut? Apa aku tidak pantas menyukai gadis seumuran mu?" Tanyanya.
Queen melambaikan tangannya. "Bu, bukan begitu, tapi, ..." Katanya berhenti saat Dhyrga meraih pinggang kecil nan menggemaskan miliknya. Tatapan dalam pria itu telah terusung seperti ingin melucuti seluruh isi hatinya.
"Beberapa hari ini aku ragu untuk melanjutkan hubungan yang melelahkan ini bersamanya, mengejar cinta gadis terkenal itu sangat menyakitkan Murni." Lirih Dhyrga.
"Gadis terkenal?"
"Kalo kamu mau menjadi kekasih ku, akan aku batalkan lamaran ku secepatnya, aku mau kita menjalin hubungan yang lebih serius lagi."
"Tapi, ..." Apa-apaan Gaga ini? Dia mau membatalkan lamarannya hanya untuk dirinya yang bukan Murni asli.
"Status sosial?" Dhyrga menggeleng cepat.
"Persetan dengan itu semua, aku tidak pernah memandang apa pun dari status sosial, yah benar, mungkin akan sulit meyakinkan orang tua ku karena perbedaan status sosial kita, tapi, aku yakin mereka akan mengerti."
Queen menggeleng pelan, tak percaya pagi ini Gaga mengatakan hal seserius itu.
"Apa yang membuat Tuan tertarik padaku? Murni cuma gadis biasa yang tidak punya keistimewaan apa-apa, ada banyak di luar sana yang pasti mau menjadi kekasih Tuan muda, wanita cantik dan layak menjadi pendamping Tuan muda."
"Andai saja bisa semudah itu Murni, tapi tidak gampang!" Dhyrga berteriak membegal ucapan Queen. "Hanya kamu, cuma kamu yang mampu mengalihkan perhatian ku darinya, ada kamu di sisiku membuat aku tidak lagi menginginkannya. Only you!"
...❇️❇️ Bersambung ❇️❇️...
Biar lebih semangat lagi, aku kasih visual Dhyrga yah... Yang kemarin kan cuma separuh mukanya....
Seperti yang ku gambarkan, Dhyrga memiliki alis kerang, hidung mancung, jambang tipis, macho, netra dengan iris biru, bibir merona merekah, yang pasti kalo nyium goresannya kerasa sampe sebulan, jiaaaaaahh, Ayu pasha yang bapelll🙈