NovelToon NovelToon
Menjadi Pria Sejati Dengan Bantuan System

Menjadi Pria Sejati Dengan Bantuan System

Status: tamat
Genre:Tamat / Supernatural / Cintapertama / Badboy / System
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: SuciptaYasha

(Sedang dalam proses perbaikan kata)

Ketika semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki keluarga, Aldo seorang pria yang usianya hampir mencapai 30 tahun masih berjuang dalam urusan percintaannya. Ia telah bergonta-ganti pasangan lebih dari 100 kali dengan hubungan yang hanya berjalan selama beberapa Minggu dan tidak pernah lebih dari 1 bulan.

Di tengah sakit hatinya ketika kembali diputuskan oleh pacarnya yang entah sudah ke berapa kalinya, sebuah system kemudian datang untuk membantunya.

[Saya adalah system yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang pria sejati, anda terpilih oleh system karena anda merupakan orang paling menyedihkan di dunia ini.]

Kedatangan system dengan banyak kemampuan spesial yang bisa ia dapatkan dengan mudah memanglah mengubah kehidupan Aldo 360 derajat, tapi misi yang diberikan oleh system juga sangatlah tidak masuk akal.

[Menikah dan membuat 10 anak. Hadiah: 1 miliyar Poin System, 1 miliyar Poin Kemampuan, 100 Miliyar Dollar, 100 tahun t

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chp 13: Kondisi Kritis

Setelah pertemuannya dengan Daniel, Aldo langsung dipertemukan dengan sutradara yang baru karena sutradara sebelumnya telah mendekam di penjara.

Perlu diketahui jika perusahaan FGC tidak hanya memiliki satu team untuk melakukan syuting film melainkan banyak, masing-masing dari mereka bertanggung jawab untuk melakukan syuting film sehingga dalam waktu 1 tahun perusahaan FGC bisa menerbitkan lebih dari 1 film.

Inilah yang menarik dari perusahaan FGC yang dipimpin langsung oleh orang hebat seperti Daniel.

"Senang bertemu dengan Anda, Tuan Aldo. Perkenalkan, saya adalah Gilbert yang akan menjadi Sutradara baru di tim 3."

Orang yang merupakan seorang pria paruh baya itu memperkenalkan dirinya sebagai Sutradara baru di tim yang Aldo masuki, sangat berbeda dengan Sutradara sebelumnya dia adalah orang yang terlihat baik dan ramah.

"Senang bertemu denganmu, Tuan Gilbert. Aku harap kita bisa bekerjasama dengan baik mulai hari ini." balas Aldo ramah sambil berjabatan tangan dengan Gilbert.

"Yang lainnya sudah menunggu untuk rapat kita, jadi ayo kesana." ajak Gilbert dibalas dengan anggukan kepala Aldo.

Sesampainya di ruang rapat, Aldo bisa melihat orang-orang penting yang sudah duduk di meja berbentuk persegi panjang. Mereka adalah orang-orang penting yang bertugas dalam produksi film saat ini yang tidak lain adalah film Pahlawan sakti.

Sebelum Aldo duduk di tempat duduknya, semua orang-orang itu berdiri terlebih dahulu dan menundukkan kepalanya kepada Aldo.

"Tim 3 masih bisa berdiri berkatmu, Aldo. Seandainya kau tidak menyelamatkan Nona Laura dengan mempertaruhkan nyawamu maka tim ini pasti akan dibubarkan."

Seorang wanita dengan pekerjaan produser mewakili semua orang untuk berterima kasih, sebagai seorang produser dia bertanggung jawab pada satu produksi film secara keseluruhan. Memimpin manajemen produksi, dari awal hingga akhir agar sebuah film dapat terselesaikan dengan baik.

Jadi kecelakaan yang sebelumnya sangat berdampak besar padanya karena mungkin saja dia dan timnya akan dibubarkan atau mungkin dipenjara karena dianggap lalai dalam melakukan tugas.

Sebenarnya dia sudah melarang keras penggunaan ledakan untuk scene itu karena dianggap terlalu berbahaya dan memilih untuk menggunakan CGI (Computer Generated Imagery). Tapi Sutradara sebelumnya tidak menyetujuinya.

Alhasil kecelakaan yang dikhawatirkan olehnya benar-benar terjadi, tapi untungnya tidak ada satupun nyawa yang melayang.

"Tidak masalah Nona Aria, lagipula aku tidak bisa mengabaikan orang yang sedang dalam bahaya." kata Aldo tahu nama wanita di depannya dari papan nama di bajunya.

"Kalau begitu mari mulai pembahasan kali ini." lanjut Aria tersenyum tulus.

Semua orang duduk termasuk Aldo dan Gilbert sebelum Aria membuka pembahasan.

"Kita semua tahu jika kecelakaan sebelumnya sangat merugikan kita, Aktor yang memerankan tokoh utama pria sudah dikeluarkan dari FGC yang membuat plot cerita Pahlawan Sakti rusak."

"Bukannya aku tidak bisa menggunakan aktor lain untuk menggantinya, tapi projek itu sudah dicekal karena dianggap membahayakan." imbuh Aria.

Seorang orang terdiam sedih karena usaha mereka untuk memproduksi film itu selama berbulan-bulan lamanya telah sia-sia.

"Jika begitu sepertinya kita harus memilih cerita yang tidak melibatkan scene yang bisa membahayakan keselamatan pemerannya." ujar Aldo.

Aria berpikir sejenak sebelum berkata, "Bagaimana dengan cerita Romance?"

"Itu ide yang bagus mengingat serial drama cukup digandrungi banyak remaja akhir-akhir ini." sahut seorang wanita lainnya sebagai penulis naskah.

Semua orang mengangguk tanda setuju.

"Jadi sudah diputuskan, kita akan membuat film baru yang bertema Romance karena itu tidak membutuhkan terlalu banyak biaya seperti cerita action yang memerlukan CGI dalam pembuatannya."

"Dan Aldo, kau akan menjadi pemeran utama pria dalam cerita kali ini!"

Aria telah memutuskan sebagai produser yang mengatur segalanya, dia juga memilih Aldo sebagai pemeran utama karena memiliki paras yang tampan dan sempurna di mata remaja wanita. Dia berharap dengan sosok Aldo akan menarik minat penonton nantinya.

Sementara untuk Aldo, dia sendiri senang karena bisa menjadi pemeran utama dalam debut pertamanya. Tapi ada sesuatu yang membuat Aldo sedikit penasaran.

"Lalu siapa pemeran utama wanitanya?"

"Entahlah, kami masih harus melakukan casting untuk itu." jawab Aria.

Aldo hanya berharap agar orang yang bersanding dengannya saat syuting bukanlah Laura, mereka pasti akan sangat gugup ketika harus bertemu.

...

...

...

Aldo kembali pulang ke rumah Pak Suman setelah selesai bekerja karena sudah larut malam, tapi anehnya tidak ada orang sama sekali di rumahnya itu baik Myra ataupun Pak Suman.

*Apa mereka masih di rumah sakit? Tidak, tidak biasanya mereka menemani Bibi sampai larut malam seperti ini karena Myra harus bersekolah pagi-pagi* - pikir Aldo.

Di tengah kebingungan Aldo, teleponnya tiba-tiba berdering dengan 'Myra' sebagai pemanggilnya, tanpa pikir panjang Aldo langsung menerima panggilan telepon dan bertanya, "Dimana kau? Apa kau masih di rumah sakit?"

"Aldo, tolong, kondisi ibuku memburuk."

Myra terdengar sangat panik yang membuat Aldo juga ikut panik.

"Tunggu disana, aku akan segera datang menemuimu!"

"Cepatlah ... Hiks ..."

Panggilan telepon diputuskan, Aldo langsung bergegas menuju halte bus yang tidak jauh dari sana karena ia memang tidak punya kendaraan pribadi.

Perasaan Aldo semakin buyar ketika telah menunggu hingga 10 menit tapi belum ada satupun bus yang datang karena hari memang sudah larut, bahkan jalanan itu sangat sepi tanpa satupun kendaraan yang lewat.

*Jika terus begini maka aku akan terlambat sampai disana*! - pikir Aldo.

Dan tak lama setelah dia berpikir seperti itu lampu sorot mobil terlihat dari kejauhan, itu bukanlah bus melainkan mobil yang bisa dibilang cukup mewah.

*Tidak ada pilihan lain*! - pikir Aldo lalu turun ke jalan raya sambil melambaikan tangannya sebagai isyarat kalau dia ingin menumpang.

Mobil mewah itu kemudian berhenti tepat di sebelah Aldo.

"Permisi, bisakah aku menumpang untuk menuju rumah sakit umum tak jauh dari sini? Kumohon ini sangat darurat." kata Aldo memelas.

Kaca mobil itu diturunkan sehingga memperlihatkan seorang wanita cantik dengan kacamata hitam di dalam mobil, Aldo tertegun bukan karena melihat kecantikannya tapi karena dia mengenal wanita itu.

"Laura?"

"Masuklah, kau bilang kalau ini keadaan darurat jadi masuklah."

Benar, wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah Laura. Ia berkata dengan datar dan menyuruh Aldo untuk masuk karena memang begitulah sikapnya.

Tidak ada pilihan lain lagi bagi Aldo selain ikut dengan Laura daripada harus menunggu bus yang tidak jelas kapan datangnya.

Aldo memasuki mobil dan duduk di kursi belakang bersebelahan dengan Laura, dia menoleh ke depan dan ternyata orang yang mengemudi adalah asisten Laura.

*Kalau tidak salah namanya adalah Lina* - batin Aldo masih mengingat nama asisten Laura saat mereka berdua masih menjadi sepasang kekasih.

Aldo menatap Laura yang sekarang jauh berbeda dengan wanita yang dia kenal dulu, Laura kali ini terlihat lebih cuek dan dingin apalagi dengan kacamata hitamnya yang membuat Aldo tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.

*Sepertinya dia masih membenciku* - pikir Aldo lalu memilih untuk tidak mengusik ketenangan Laura.

Padahal dalam hatinya Laura jelas bersikap sangat berbeda - Uwahh ... apa yang harus kulakukan? Apa aku harus berterimakasih karena dia telah menyelamatkanku atau minta maaf karena sudah membencinya selama ini?

Laura dalam perdebatan batin yang sangat sengit.

1
system
ini mata uangnya rupiah apa dolar tot
dhani satria
sukari sweat
dhani satria
brti masih segelan yak.....
dhani satria
sukari sweet
Yurika23
Aku mampir ya Thor...
kapan2 dukung karya abal2ku ya suhu...judule 'Psikiater, psikopat dan Pengkhianatan... trmksh...
Nani Neno
Lumayan
Samsul Bahri
Biasa
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
aldo iwak kebo 2345 ikan tongkol
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
Luar biasa
Agus Purnama
Kecewa
Agus Purnama
Buruk
roy
Luar biasa
Ardi Provision
gak bisa bro kecuali jadi presiden baru bisa 😂😂😂😂
itu pun kalau gak keikut arus 🤭🤭🤭
Ardi Provision
masih SMP kayaknya 🤭🤭
Ardi Provision
bangun pagi langsung makan malam ya thoor 😂😂😂😂😂
Caveine: wkwkwk, ini novel lama author jadi maklum bnyk kesalahan sory 😂😂
total 1 replies
Ardi Provision
mahalnya,
apa author gak tahu harga kos sederhana dan layak 😂😂😂🤣🤣
maaf thoor
Apud Tahu
top
Elok Fauziah
Nggak ada lanjutannya ini
Elok Fauziah
hahahaha.... gemar berkelahi tapi selalu kalah, kok ngakak
Elok Fauziah
Ehh, wanita kah? Aku kira Aria laki-laki
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!