Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Melakukan pemecatan.
Cecilia kemudian memandang Ibu tirinya itu dengan lekat, tatapan perintah, agar Gina segera duduk di kursinya.
Dengan mendengus kesal, Gina menghentakkan sepatunya ke lantai sebelum duduk di kursinya.
Kemudian Arya membacakan hasil laporan dan penyelidikan tentang perkembangan Group Michael, dua tahun belakangan ini.
Beberapa pemegang saham yang ada di meja rapat itu, sontak mengeluarkan keterkejutan mereka.
Dan langsung menudingkan telunjuk mereka ke arah Gina Aquila, melontarkan kata-kata tidak senang.
"Nyonya Gina, ada apa ini, anda sebagai penanggung jawab bagian Administrasi perusahaan, bagaimana bisa perusahaan mengalami hutang yang begitu banyak!" teriak mereka marah.
"Anda harus menjelaskan ini semua kepada kami, semenjak anda ikut terlibat dalam kepengurusan perusahaan, semuanya tidak ada yang beres!" teriak yang lain.
"Anda kemanakan semua uang itu, apakah anda ambil untuk kepentingan anda sendiri?" teriak yang lain.
"Seharusnya kami dulu lebih memilih Cecilia sebagai putri pertama Tuan Michael, dari pada anda!" teriak yang lain.
Cecilia menyembunyikan senyuman senangnya, melihat Ibu tirinya itu di serang dengan berbagai pertanyaan, yang harus di jawab wanita itu.
Setelah Cecilia mengalami penganiayaan dan penindasan dari Ibu tirinya, adik tiri dan mantan suaminya itu, Cecilia tidak memiliki hati nurani lagi.
Yang ada rasa dendam yang ingin di lampiaskannya.
"Kenapa harus aku yang bertanggung jawab, aku sudah melakukan yang terbaik, mengatur keuangan perusahaan, ini pasti ada yang melakukan korupsi!" sahut Gina berang.
"Andalah yang korupsi Nyonya, jangan melemparkan kesalahanmu kepada orang lain!" sahut Cecilia mencibir.
"Sembarangan kamu Cecilia, jangan asal sembarang menuduh Mamaku!" teriak Layla tersulut emosi mendengar perkataan Cecilia.
"Harus di periksa lagi dan diselidiki dengan benar, pasti ada kesalahan, dan pasti ada seseorang menginginkan Group Michael bangkrut!" sahut Nando membela calon mertuanya.
Cecilia merasa tidak perlu lagi mendengarkan pendapat ke tiga orang tersebut, yang menurutnya menghabiskan waktu saja.
Cecilia bangkit dari duduknya.
"Cukup sudah! sangat jelas sekali hasil pemeriksaan, Layla Aquila sebagai Direktur sebelumnya lalai menjalankan tugasnya, dan Gina Aquila sebagai Administrasi dan Keuangan, tidak bisa menjalankan tugasnya juga, sehingga pengeluaran keuangan perusahaan tidak tahu pergi kemana, mereka berdua di pecat, dan sebagai Ceo sementara Nando Frederick, anda juga di pecat karena membiarkan perusahaan jadi bangkrut!" sahut Cecilia dengan tegas.
"Apa katamu?" ketiga orang tersebut terperanjat sampai spontan berdiri dari kursi mereka.
"Siapa kamu, berani sekali memecat kami, hanya pemilik perusahaan yang bisa melakukan pemecatan terhadap karyawannya, kamu tidak memiliki jabatan apapun lagi di sini, jadi kamu yang seharusnya pergi dari sini!" teriak Layla dengan kalap.
"Iya, benar, siapa kamu sudah lancang memutuskan pemecatan, Group Michael adalah milikku!" teriak Gina juga.
Cecilia tidak memperdulikan teriakan ke dua wanita gila harta tersebut.
Brak!
Cecilia melemparkan berkas pemecatan ke tiga orang tersebut ke atas meja.
"Aku tidak terima!" teriak Gina dengan kencang.
"Kamu dasar perempuan murahan, kamu brengsek! berani sekali memecat kami, kamu kira bisa melawan kami, kamu hanya anak terbuang yang sudah tidak memiliki orang tua lagi!" teriak Layla berlari ke arah Cecilia.
Dengan kencang tangan Layla terayun menampar wajah Cecilia, tapi dengan cepat tangan Cecilia menangkap tangan Layla.
"Apa katamu? aku perempuan murahan? bukankah kamu yang murahan?" sahut Cecilia tersenyum mengejek.
"Kamu yang murahan! lepaskan tanganku! aaa....!" Layla menjerit merasakan tangannya di cengkraman Cecilia dengan erat.
"Kamu apa sudah lupa, pernah merayu seorang pria di club malam, hanya karena ingin mendapatkan informasi tentang mantan suamiku, dan melakukan cinta satu malam dengan pria itu, asalkan kamu mendapatkan tentang keberadaan mantanku yang tidak ku inginkan itu?" ujar Cecilia dengan nada tinggi.
"A..apa maksudmu! aku tidak pernah melakukan itu semua! kamu jangan memfitnah ku!" teriak Layla kalap, wajahnya terlihat panik.
"Ha..haa, kamu kelihatannya panik!" sahut Cecilia tertawa mengejek, begitu melihat perubahan pada wajah Layla.
Dengan kasar, Cecilia menghempaskan tangan Layla dari cengkramannya.
"Apa maksudmu! informasi apa?" sahut Nando seperti salah dengar.
"Jangan dengarkan dia sayang, dia memfitnahku!" ujar Layla panik, dengan cepat wanita itu menghambur kepada Nando.
Memegang tangan Nando dengan wajah mengiba, air matanya terlihat sudah membasahi pipinya.
Entah sejak kapan dia bisa menangis, sampai air matanya mengalir begitu banyak.
Cecilia yang melihat itu hanya bisa terkekeh geli, melihat adik tirinya yang penuh drama.
Bersambung.....