NovelToon NovelToon
WHO'S THE NEXT

WHO'S THE NEXT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Iqiss.chedleon

Bagaimana rasanya satu sekolah dengan pembunuh berantai? Ketakutan? Tentu nya perasaan itu yang selalu menghantui Shavinna Baron Maldives. Anak perempuan satu-satu nya dari keluarga mafia terkenal. Mungkin ini akan terdengar cukup aneh. Bagaimana bisa anak dari seorang mafia ketakutan dengan kasus pembunuhan anak SMA?
Bukan kah seharus nya ia sudah terbiasa dengan yang nama nya pembunuhan? Pasti begitu yang kalian semua pikirkan tentang Shavinna. Memang benar dia adalah anak dari seorang mafia, namun orang tua nya tak pernah ingin Shavinna tahu tentang mafia yang sebenarnya. Cukup Shavinna sendiri yang berfikir bagaimana mafia dari sudut pandang nya. Orang tua nya tak ingin anak mereka mengikuti jalan mereka nanti. Lalu bagaimana nya cara Shavinna menghadapi kasus pembunuhan yang terjadi di sekolah nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqiss.chedleon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ANEH

Ezra terkejut membaca pesan mereka. Ternyata Seanna sudah meminta pertolongan pada Shavinnna. Ezra merasa kesal, mengapa Seanna malah menghubungi teman nya, bukan Ezra atau pun orang tua nya? Ezra langsung membalas pesan Shavinna. Ia bilang bahwa Seanna baik-baik saja. Karena Ezra tak ingin teman-teman nya Seanna ikut campur saat ini.

Seanna dan Sebastian langsung di masukan ke IGD, karena kondisi mereka sudah kritis. Ezra menunggu orang tua nya di luar. Ia sangat ketakutan saat ini, melihat kakak nya yang tak berdaya membuat Ezra kesakitan pula. Para Satpam tadi pamit pergi dan meminta Ezra untuk kembali lagi ke sekolah bersama Seanna dan Sebastian besok. Karena bagaimana pun kasus ini harus di bicarakan dengan pihak sekolah. Tapi satpam itu berharap kasus ini tidak tersebar sebelum di bicarakan besok. Ezra hanya bisa mengiyakan mereka. Saat orang tua nya tiba, Bunda nya tampak sangat pucat karena khawatir.

“Kakak kamu gimana kondisi nya?” tanya Bunda nya Seanna.

“Aku belum tahu juga, Bun. Mereka lagi di tangani sama dokter,” jelas Ezra yang merasa kasihan pada Bunda nya itu.

“Gimana cerita nya mereka bisa ada di sana?” tanya Ayah nya Seanna yang berusaha untuk menyembunyikan ke khawatiran nya.

“Aku juga ga tau, Yah. Yang jelas pas kami sampai di sana, mereka berdua udah ga sadar kan diri. Kaya nya mereka udah nyoba ngelawan. Soal nya ada darah di depan pintu.” mendengar ucapan Ezra membuat Ayah dan Bunda nya semakin khawatir.

Mereka tak berbicara apa-apa lagi. Mereka bertiga hanya terdiam sambil menunggu dokter keluar. Dengan perasaan gelisah, pikiran Ezra terasa penuh sekarang. Entah mengapa rasa nya ada suara-suara yang memenuhi pikiran Ezra. Di tambah lagi perasaan kesal muncul begitu saja. Padahal tak ada yang membuat Ezra marah sekarang. Seharus nya ia khawatir saat ini, bukan kesal. Ia berusaha melawan suatu perintah yang tidak berasal dari diri nya sendiri. Perasaan aneh apa ini? Seakan-akan ada yang menghantui Ezra untuk melakukan sesuatu yang tidak di inginkan oleh Ezra sendiri.

Akhirnya Ezra berusaha mengalihkan pikiran nya, ia memulai pembicaraan dengan kedua orang tua nya. Namun, aneh nya tak ada jawaban apa pun dari mereka. Ezra memperhatikan dengan seksama, dan kedua orang tua nya hanya diam dengan tatapan kosong. Ezra merasa aura di sana berubah. Sulit untuk mendeskripsikan nya, karena Ezra baru pertama kali merasakan aura dan perasaan seperti ini. Ezra masih berusaha memanggil Ayah dan Bunda nya itu. Tetapi perlahan muka mereka mulai kusut, seperti ada garis-garis yang menutupi wajah mereka dari sudut pandang Ezra. Keadaan saat ini terasa sangat menyeramkan. Rasa nya Ezra ingin berteriak, tapi mulut nya tak bisa bergerak sama sekali.

“EZRA!” Terdengar suara teriakan yang sangat kencang. Hal itu membuat Ezra tambah ketakutan, karena suara itu terdengar sangat mirip dengan suara nya sendiri. Tiba-tiba badan nya seperti di dorong oleh sesuatu dengan sangat keras. Hal ini membuat Ezra merasa mual dan pusing.

Saat Ezra membuka mata, entah bagaimana cara nya ia sudah berada di dalam ruang IGD bersama kedua orang tua nya. Ia berdiri persis di ujung kasur Seanna. Melihat kedua orang tua nya dan kakak nya itu sedang berbincang. Sedangkan Ezra terpaku sambil berusaha memahami apa yang terjadi tadi. Sebenarnya ia masih merasa pusing sekarang. Bahkan kaki nya juga terasa sangat lemas.

“Ezra?” celetuk Seanna.

“Ah, iya. Kenapa?” sahut Ezra spontan.

“Kamu kenapa sih dari tadi diem aja?” tanya Bunda nya.

“Ngapain berdiri terus di situ?” tambah Ayah nya.

Sejujur nya Ezra sangat ingin menceritakan apa yang di alami nya tadi. Tetapi ia memutuskan untuk menyembunyikan hal itu terlebih dahulu karena sesuatu.

“Ngga. Aku kecapean deh kaya nya. Aku keluar dulu ya? Mau nyari udara segar,” balas Ezra.

“Ya sana. Nanti Bunda kabarin kalau ada apa-apa ya.” Ezra hanya mengangguk pada Bunda nya itu.

Ia langsung buru-buru keluar dari ruangan itu.

“Tatapan aneh apa itu?” Gumam Ezra yang baru merasa lega.

Saat Ezra sadar, ia tahu bahwa Sebastian telah menatap nya dari tadi. Hal itu yang membuat Ezra mengurungkan niat nya untuk menceritakan kejadian tadi. Dari tatapan Sebastian seperti nya ia memiliki banyak pertanyaan pada Ezra. Tapi bukan kah ini terbalik? Seharus nya Ezra yang banyak bertanya saat ini, bukan malah Sebastian.

“Tadi aku kenapa sih? Kok bisa tiba-tiba aja udah ada di dalam. Padahal tadi kami masih duduk di luar. Suara itu dari mana asal nya?” Ezra masih tak paham dengan kejadian yang di alami nya tadi.

Bagaimana bisa seakan-akan jiwa dan raga nya terpisah seperti itu. Rasanya seperti ada yang mengatur hidup Ezra dan kali ini jiwa nya mulai melawan, seperti itu lah pikir Ezra. Tetapi hal aneh seperti itu tidak mungkin terjadi kan?

“Apa sih, gila. Emang nya kaya di film-film. Yang tokoh nya ngalamin split time? Fiks, stress. Mending nyari makan ah, siapa tahu cuma laper.” Sebenarnya Ezra terlihat seperti orang gila sekarang.

Berbicara sendiri dan menyangkal omongan nya sendiri. Tidak heran Ezra seperti itu, bagaimana bisa ada orang yang tidak takut setelah mengalami kejadian seperti itu. Jika di pikirkan lagi, berarti dari tadi hanya raga nya yang di lihat oleh keluarga Ezra? Apakah mereka tidak melihat ada perbedaan saat Ezra yang sebenarnya terjebak di tempat lain? Sekarang Ezra lebih penasaran dengan maksud tatapan Sebastian.

1
onelldooo
💪🏻💪🏻💪🏻
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jgn2 si evan nih playing victim pura2 luka pdhl dia buat smdiri...serem kl iya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kok nauren..bkne dia g hadir y thoe
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
pertemanan model apa ni ya? pd byk misteri , jack pake boong lagi
Balqis Risan ghaiza
/Good//Ok/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mmng ezra knpa? bkne baik2 saja stlh mnmukan kakaknya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
shavina panggilane anna? bukan vina kah?
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mgknkah sengaja meninggalkan jejak yg mengarah k glori? musuhnya orgtua glori mgkn y
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ini ceritanya lbh mengarah kemana y? kasus pembunuhan berantai d sekolah yg entah siapa pelakunya apa kegiatan kemafiaan para orgtua yg entah sprti apa. pd sibuk smpe anak g keurus semua. glori jg bkne kel dia lbh baik dan penyayang y tp kok y ttp sbk g jelas kl kerja jd dirut atau apa br jelasy
Kios_@lez
/Good//Good//Good/
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
hmm siapa yg berani2 nya main2 d markas target. untung glory waspada
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
Q blm dong ceritanya, glori kenapa si evan siapa n kasih obat apa..
RanVr
woahh apani gloo suka jovan?/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!