NovelToon NovelToon
Merubah Istri Gendut

Merubah Istri Gendut

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:657.9k
Nilai: 5
Nama Author: Syafitri kurniasih

Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.

Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.

Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 : Rutinitas dihari libur

"Jika menurutmu seperti itu, bagaimana kalau kamu memberikan saham milikku, agar aku tidak bergantung lagi pada suamiku, dengan begitu aku bisa terbebas darinya," ucap Kanzia memberikan penawaran.

"Apakah kamu serius dengan yang kamu ucapkan itu?"

"Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau aku terpaksa tetap berada disamping suamiku," ucap Kanzia.

"Apa menurutmu aku akan bisa pergi darinya tanpa memiliki apapun? Aku hanya memiliki saham yang diwariskan ibuku, tapi bukankah kamu telah mengambilnya dariku, lalu apa yang bisa aku lakukan jika aku pergi meninggalkannya?" Kanzia menatap Noah dengan tatapan dinginnya.

"Jika itu yang membuatmu tidak bisa lepas darinya, aku akan mengembalikan saham itu padamu Zia, lagipula saham itu belum aku berikan pada Clara." Ucap Noah.

"Baiklah aku tunggu," ucap Kanzia lalu ia pun pergi meninggalkan Noah sambil tersenyum, entah apa arti dari senyumannya itu.

"Aku akan melakukan apapun untuk membuat mu kembali padaku," gumam Noah yang sudah tergila gila dengan pesona seorang Kanzia yang sekarang.

*****

Kanzia kembali duduk disamping Abian untuk menyelesaikan makannya.

"Kamu ke toiletnya lama banget?" Tanya Abian.

"Iya, soalnya tadi aku gak sengaja ketemu seseorang," ucap Kanzia sambil memasukkan makanan ke mulutnya.

"Siapa?" Tanya Abian kembali.

"Hanya seseorang yang tidak penting," jawab Kanzia.

"Cowok atau cewek?" Tanya Abian kembali.

"Cowok," ucap Kanzia tetap melanjutkan makannya.

"Kalian ngobrolin apa kok lama benget?"

"Abian,,,, berhenti bertanya aku ingin makan dulu, kenapa sekarang kamu tiba tiba jadi cerewet?" Ucap Kanzia yang kesal karena Abian terus melontarkan pertanyaan.

"Aku hanya ingin tau," ucap Abian santai dan ia pun berhenti bertanya dan melanjutkan makannya.

Mereka pun langsung beranjak dari restoran tersebut setelah membayar.

Disaat perjalanan pulang Kanzia yang sudah kelelahan dengan aktivitasnya seharian ini tertidur pulas di mobil sampai akhirnya mobil yang dikendarai Abian sudah sampai di depan rumahnya tapi Kanzia masih belum bangun, Abian yang tidak tega untuk membangunkan Kanzia yang terlihat pulas sekali, akhirnya ia pun menggendong kanzia masuk ke dalam rumah.

Abian membaringkan tubuh Kanzia diranjang dengan hati hati, takut jika Kanzia sampai bangun, ia membuka tas dan sepatu yang dipakai Kanzia lalu menyelimutinya.

"Tidurlah yang nyenyak istriku,,," ucap Abian sambil mengelus kepala Kanzia lalu mencium kening dan bibir Kanzia.

"Untuk kesekian kalinya aku melakukan ini dengan cara mencurinya darimu," gumam Abian setelah memberikan ciuman untuk Kanzia, lalu ia beranjak ke kamar mandi untuk berendam, sebelum ia menyusul Kanzia ke alam mimpi.

*

*

Pagi hari

Kanzia sudah siap dengan pakaian olahraganya, pagi pagi sekali Abian sudah membangunkannya dan menyuruhnya untuk bersiap karna hari ini adalah hari libur jadi Abian mengajak Kanzia untuk joging.

"Ayo jangan malas, rutinitas kita hari ini adalah olahraga, bersiaplah aku juga ingin melatih kemampuan beladiri mu," ucap Abian.

"Ha,,,, padahal dihari libur ini aku ingin sekali menghabiskan waktuku dengan rebahan di kasur, atau kalau tidak aku akan menonton drama dengan ditemani cemilan favoritku," gumam Kanzia yang kesal karena rencananya untuk bermalas malasan dihari libur ini menjadi ambyar gara gara Abian.

"Kenapa dia gak keluar kotanya waktu hari libur seperti ini sih,,," gerutu Kanzia sambil keluar menyusul Abian yang sudah berada dihalaman rumah.

"Ayo cepat, masih banyak yang akan kamu lakukan hari ini jadi jangan terus menggerutu," ucap Abian yang melihat tatapan kesal Kanzia, tapi hal itu membuatnya semakin gemas dengan ekspresi Kanzia.

Kanzia dengan malasnya mengikuti Abian yang berlari di depannya.

"Abian, bisakah kita berhenti sebentar aku capek,,,," keluh Kanzia.

"Nggak bisa, tinggal sedikit lagi nggak usah ngeluh Zia," ucap Abian, Kanzia pun mau tidak mau mengikuti Abian, walaupun dengan perasaan kesal.

Setelah joging dan sarapan kini Kanzia berada diruang khusus tempat Abian biasanya berolahraga, ruangan itu sangat luas dan dilengkapi dengan berbagai macam peralatan olahraga.

"Pukul dengan keras Zia!" Ucap Abian.

Kanzia terus memukul samsak didepannya sesuai dengan instruksi dari Abian, sampai satu lawan satu dan pastinya Kanzia tidak mungkin bisa mengalahkan Abian yang sudah menjadi masternya dalam hal bertarung.

"Wah istriku ternyata semakin hari semakin hebat," puji Abian yang melihat kemampuan Kanzia yang semakin meningkat.

"Terimakasih pujiannya, tapi apakah aku sudah boleh pergi dari sini master,,," ucap Kanzia sambil mengelap bulir bulir keringat yang berjatuhan di dahinya.

"Kamu boleh beristirahat selama lima belas menit setelah itu kita lanjutkan ke latihan yang lain, yang belum pernah kamu coba," ucap Abian.

"Latihan apalagi sih? Aku udah capek Abian,,," keluh Kanzia.

"Latihan menembak, bukankah itu keren?" Ucap Abian.

"What! Abian kok kamu tega banget sih sama istri sendiri, kamu mau mengirimku jadi pasukan militer atau bagaimana sih,,, sampai harus latihan menembak segala," ucap Kanzia tidak habis pikir dengan Abian, seakan akan ia akan menghadapi suatu bahaya saja.

"Silahkan manfaatkan waktu istirahat mu yang lima belas menit itu, dari pada kamu terus protes keburu waktunya habis." Ucap Abian.

Setelah lima belas menit berlalu, waktu yang diberikan Abian sudah habis. Abian mengajak Kanzia ke taman belakang tempat yang biasa ia gunakan untuk latihan menembak.

Setelah menggunakan perlengkapan keamanan untuk melindungi mata dan telinganya, Kanzia mulai mengarahkan tembakannya kearah sasarannya sesuai dengan aba aba dari Abian.

Dor,,,

Dor,,,

Dor,,,

Setelah beberapa menit berlalu namun belum ada satupun tembakan Kanzia yang tepat sasaran.

"Fokuskan bidikan mu Zia,,, kamu pasti bisa," ucap Abian menyemangati kanzia.

Kanzia mulai memfokuskan bidikannya dan memposisikan tubuhnya mengikuti seperti apa yang diinstruksikan oleh Abian tadi, Kanzia mulai mengendalikan napasnya agar ia tidak terlalu gugup, ia mengarahkan pistolnya kesasarannya dan menarik pelatuknya.

DOR!

DOR!

DOR!

Kanzia langsung melompat kegirangan dan memeluk Abian yang berdiri disampingnya, ia sangat senang akhirnya ia berhasil mengarahkan tembakannya pada sasaran yang tepat.

"Aku tau kamu sangat senang, tapi sampai kapan kamu akan terus memeluk ku seperti ini?" Ucap Abian yang tersenyum mendapatkan pelukan pertamanya dari Kanzia.

Kanzia langsung mendorong tubuh Abian.

"Eh maaf aku terlalu senang," ucap Kanzia sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal untuk mengalihkan kegugupannya, karna tanpa ia sadari ia malah memeluk Abian begitu erat.

Abian yang tau jika Kanzia gugup karna kejadian barusan langsung menyuruhnya untuk istirahat.

"Ya sudah latihannya cukup sampai disini dulu, sekarang kamu sudah boleh istirahat sepuasnya," ucap Abian untuk mengalihkan kegugupan Kanzia.

Dan benar saja Kanzia semakin girang dan melupakan kegugupannya setelah mendengar kata istirahat dari Abian.

"Benarkan aku sudah boleh istirahat?" Tanya Kanzia.

"Iya," jawab Abian.

"Terimakasih master!" Ucap Kanzia dengan girangnya lalu beranjak meninggalkan Abian yang tersenyum melihat tingkah Kanzia yang mulai terlihat nyaman dengannya, tidak kaku seperti dulu.

"Aku melakukan ini untuk membuat mu semakin tangguh Kanzia, karna masih banyak orang orang yang ingin melenyapkan mu, suatu saat kamu pasti akan mengerti kenapa aku melakukan hal ini," batin Abian.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa di Like👍🏻

Komen juga ya😉

...Selamat menjalankan ibadah puasa...

1
Jue
Yang lebih menjijikkan Rudi juga berkongsi lubang yang sama dengan Robin di waktu yang bersamaan .
wiranto Sutini
/Drool/
Luh Nanik
ke....Sian kamu Kevin😁😁
Selamet Turipno
Masih maukah kalian baca novel sampah ini? mana ada pesawat jet mendararat diatap hotel
Selamet Turipno
salah baca lg cerita sampah rupanya masa seorang istri tidak tahumuka dan nama suaminya
awesome moment
wkkwkwkw...dikerjain abian tu
awesome moment
smg zia bnr2 bisa tulus jd istri abian
awesome moment
palingan tar jd sekretaris ato aspri abian
awesome moment
lho????😉
awesome moment
🫠🫠
awesome moment
dijamin menyesal kemudian
Vien Habib
Luar biasa
Jum ini
keren bgt ceritanya semangat tor
Adawiyah Bulia
Luar biasa
Ani Yuliana
sya bacanya idul fitri nya sdh tahun 1445H thor, hahaha, telat bgt ya 😅🤭🙈
Dhedhe
3 april 2024....pas puasa juga thor 😘😘😘
Syafitri kurniasih: Terimakasih sudah mampir kk ...😍
total 1 replies
RossyNara
senjata makan tuan namanya Bian. /Grin//Grin//Grin/
Syafitri kurniasih
👍
Candra Raya
sangat bagus 👍
Candra Raya
aku malah jadi salting bacanya 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!