NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harta Bukan Segalanya

Dian kini berada di salah satu restoran yang menjadi tempatnya para orang-orang berdompet tebal. Ia dengan hikmat menikmati serangkaian menu yang tersaji di depannya. Tidak ada kesulitan baginya mengikuti cara konglomerat dalam etiket makan.

Begitulah kehidupan para bangsawan. Ekspetasi kita tak sesuai dengan realita. Terkadang kita dituntut untuk bisa sesuai dengan kebiasaan mereka atau kau hanya akan di anggap kampungan oleh mereka.

Namun, hal itu tidak berlaku untuk Dian. Wanita itu takkan peduli dengan hal-hal yang baginya tidak penting untuk diperdebatkan. Tidak peduli seberapa banyak orang mengganggunya, ini adalah kehidupannya, dan orang lain tak berhak ikut campur.

Dian wanita cantik yang lembut, sederhana, dan baik hati hanya berlaku saat berada di depan anak-anaknya. Dia mungkin berubah, namun sebagian orang tak mampu berubah banyak, salah satunya ia sendiri.

"Dian ... Mama berbicara padamu. Kau bersikap seolah Mama tidak ada disini." Reana berusaha keras menahan emosinya agar tak membuat kesalahan untuk kedua kalinya. Dian sejak tadi tidak menjawab satupun ucapannya dan hanya sibuk menyuap makanannya.

"Aku lupa," jawabnya singkat.

Lupa?

"Aku lupa jika anda disini," sambung Dian, meletakkan sendok dan pisau yang ia gunakan.

Hal itu tentu menyakitkan. Menyaksikan sendiri putrinya bersikap dingin padanya, bahkan tidak menganggap ada kehadirannya?

"Dian ...," lirihnya.

"Ya, Nyonya Reana," balas Dian tersenyum sinis.

"Dian ... Mama serius ingin–"

"Jika anda datang hanya karena ingin aku meneruskan perusahaan keluarga, bukankah sudah kulakukan? Anda tidak perlu takut aku menguasai semua aset, lagipula aku tidak tertarik dengan kekayaan kalian." Wanita ini berbicara dengan mulusnya tanpa beban.

"Dian!" Reana tidak menyangka jika Dian bisa berpikir seperti itu tentangnya.

"Aku sudah lelah jika anda terus berbicara tentang harta, tahta dan jabatan! Mungkin jika aku mati anda tidak masalah selama kekayaan mu masih bertahan." Dian mengatakan dengan menekan setiap ucapannya.

"DIANDRA!" Plakk. Rea tidak tahan lagi. Tangannya lagi-lagi digunakan untuk memukul putrinya untuk kesekian kalinya.

Dian terdiam memegang pipinya yang terasa perih. Senyum kecil tersungging di bibirnya tak lama kemudian. "Sudah lama sekali sejak terakhir kali kau memukulku. Dan anehnya itu terjadi setiap kali aku membahas uangmu." Menegakkan kembali tubuhnya.

Kebal. Ia sudah kebal dengan perlakuan ini. Bukankah ia juga mengalami hal ini selama menikah dulu?

Rea terpaku, tubuhnya mulai lunglai. Ia menjatuhkan diri kembali di kursinya. Ia selalu lepas kendali. Seharusnya ia sadar jika Dian menjadi seperti ini karena ulahnya. Dian selalu banyak diam, namun memendam banyak keburukan di dalam dirinya.

"Nyonya ... aku sudah pernah mengatakan padamu, kan? Jika menyakitiku bisa membuatmu puas, maka lakukan sesukamu karena ini adalah kesalahanku yang terlahir sebagai perempuan!" desis Dian. Ia menyambar tasnya dan berlalu pergi dari ruangan tersebut sebelum ia bertindak lebih jauh lagi.

"Dian ...."

Reana tidak mencegah kepergian Dian. Ia meremas rambut panjangnya stress. Ia mulai gila dengan keadaan. Karenanya, ia harus menyakiti dua hati sekaligus. Cukup ia kehilangan anak pertamanya, ia tak sanggup kehilangan Dian juga.

Diluar, Dian memukul-mukul dadanya sesak. Mengapa begitu sulit menahan diri? Menyandarkan diri di mobil, Dian mulai menangis sesenggukan. Hatinya mulai melemah sejak ia melahirkan dan melihat kedua bayi kembarnya. Mungkin beginilah jika sudah menjadi seorang ibu, tapi mengapa masih banyak yang begitu jahat?

-

-

-

-

-

"Dian?"

Wanita beranak satu itu begitu terkejut melihat kedatangan Dian yang sedikit kacau. Wanita itu langsung terburu-buru kembali kerumah begitu mendengar sang adik datang. Sangat jarang Dian datang tanpa memberi kabar. Biasanya ia akan memberitahu lebih dulu dan datang bersama anak-anaknya.

"Kak Sera ..." Suara Dian terdengar serak dengan mata sembab membuat Serena khawatir.

Serena Ariana merupakan anak pertama dari Nyonya Reana, juga merupakan kakak dari Diandra Selena. Usia keduanya terpaut cukup jauh. Serena telah menikah dan memiliki satu anak laki-laki berusia 9 tahun.

Sama seperti Dian, wanita ini juga memiliki konflik dengan keluarganya terutama sang mama. Ia membenci kehidupan seorang layaknya gadis ningrat . Belum lagi, orang tuanya begitu ikut campur dan memaksa dirinya.

"Ada apa? Mama mengganggu mu lagi!" Serena nampak khawatir, ia begitu menyayangi adik semata wayangnya ini.

Dian menggeleng seraya memeluk Sera yang duduk disampingnya. "Aku merindukan Emi," katanya, membuat Sera menghembuskan nafas heran.

"Kau ini! Bikin kaget saja." Melepas pelukan Dian. "Aku buatkan makan siang dulu, jangan kemana-mana!" ancamnya, meninggalkan Dian ke dapur.

Serena tahu jika Dian berbohong. Ia sudah terbiasa dengan adiknya itu. Namun, Dian bukan tipe wanita yang suka membahas masa lalu. Jadi, lebih baik tidak perlu dibahas terlalu lama.

Terkadang Serena ingin marah. Mengapa ia dilahirkan dalam keluarga seperti ini? Bahkan mereka tidak bisa hidup normal layaknya keluarga lain yang hidup harmonis. Adiknya yang masih begitu muda juga harus mengalami hal yang tak seharusnya ia alami di masa mudanya itu. Itu sebabnya ia bertekad untuk memiliki keluarganya sendiri, menjadikan mereka harta sebenarnya.

Ia ingin membuktikan pada keluarganya bahwa kekayaan dan status bukanlah segalanya. Hidup sederhana bukan berarti kau tidak bisa bahagia.

Lihatlah bagaimana anak-anak kalian pergi satu-persatu karena keegoisan kalian!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
Nismawati
Luar biasa
CikCintania
nikmati saja penyesalan mu Nico🤭🤭
sang penikmat
Luar biasa
Pur Wanti
karya mu bagus tetap semangat aku suka
Kusii Yaati
benar Thor ini kan dunia novel di mana semua terserah author mau nulis apa!yg penting masih bisa di pahami ceritanya, yg penting hati author seneng dan bebas berkarya 😊
Arkha Juna
Cerita terlalu berbelit" terlalu banyak drama
Arkha Juna
aku lompat aja part y
Nanik Lestyawati
keren
Arfanacaina_w
cerita kakak selaku bagus
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
mampir Thor
Mr.VANO
bagus cerita novelmu thor
Mr.VANO
ini cerita awal petaka terjadi
Mr.VANO
baru bab pertama sdh menarik
Mazree Gati
tak membaca flasback
Inyhhlstryyy
Ngapain Bella ada di sini? nanti di cariin sama Alex loh pulang Belle pulang/Curse//Curse/
Inyhhlstryyy
Kalau boleh tau umur Nico brp Thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!