NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

"Jangan bercanda Juan!"sentak Kim marah.

"Kamu anggap Vecia apa dengan menyatakan perasan padaku.Aku bukan mainan!"timpalnya.

Kali ini raut wajah Juan terlihat serius.

"Aku serius Kim,sangat serius"kata Juan mantap.

Kim menatap lurus ke mata pria itu,tidak ada kebohongan di sana.

"Aktingmu luar biasa Juan"dengus Kim masih tak percaya.

"Aku sedang tidak berakting,aku serius"kata Juan lagi tetap teguh dengan ucapannya sejak awal.

"Berhenti bergurau Juan,aku tidak percaya padamu"kata Kim lagi.

"Aku minta maaf jika selama ini bersikap konyol padamu.Aku berharap jika aku melakukan sesuatu padamu kamu akan datang atau setidaknya merespon setiap tindakanku.Aku mau kamu meminta aku mengganti apapun yang aku rusak,agar aku punya alasan untuk bertemu denganmu.Tapi kamu malah sebaliknya dan aku tidak tahu caranya makanya aku berbuat sekonyol itu demi mencari perhatianmu"kata Juan jujur.

Kim terbengong,otaknya benar-benar buntu karena ucapan Juan barusan.

"Lupakan tentang aku Juan,kamu harus menghargai keberadaan Vecia"kata Kim secara tidak langsung menolak Juan.

"Hm,Vecia itu sahabatku sejak bayi"kata Juan.

"Tapi aku punya Vihaan"jawab Kim.

"Aku tidak peduli Kim,selagi kamu belum terikat kata SAH,dan ada dokumen negara itu tidak akan menyurutkan langkahku.Bahkan sekalipun kamu menikah aku tetap akan selalu mencintaimu"ungkap Juan serius.

"Ku rasa kamu memang gila Juan"kata Kim terlihat takut,gadis itu lantas berdiri bersiap pergi.

"Kamu bukan mencintaiku tapi hanya terobsesi padaku.Maaf Juan,aku tidak bisa.Walaupun kamu bilang Vecia adalah sahabatmu tapi bagiku dia adalah orang yang sangat mencintaimu.Dan aku juga punya Vihaan.Kamu harus hormati keputusanku ini"kata Kim seraya berlalu pergi.

Juan menatap nanar punggung Kim yang berlahan menjauh,menarik napas panjang sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi dengan lesu.

"Ternyata sesulit ini menyatakan perasaan,dan lebih sulit lagi jika di tolak mentah-mentah"gumam Juan dengan raut muram.

Baru kali ini,wajahnya semuram itu.

Di balik dinding Vecia terdiam dengan mata berkaca-kaca.Sementara di sudut lain tampak pula Celia yang membungkam mulutnya sendiri dengan ekspresi syok.

Entah apa judul kisah mereka ini.

Celia yang menyukai Juan,Vecia yang mengharapkan cinta Juan,dan Juan yang mencintai Kimeera.

"Aku benci padamu Kim"desis Celia penuh kebencian.

Sementara Vecia masih bersikap tenang,walaupun suasana hatinya benar-benar berantakan.

****

Bunyi ponsel yang terus menjerit di abaikan begitu saja oleh Vecia.Gadis itu tetap diam melamun menatap danau di depannya.Hari ini ia bolos kuliah demi menata perasaannya yang sedang tidak baik-baik saja.

Walaupun ia tahu jika Kim menolak Juan,namun tetap saja hatinya sakit.

Pantas saja Juan selalu bersikap sesantai itu padanya.Harusnya Juan sadar dengan semua perhatiannya selama ini.

"Tidak perlu disesali,kamu gadis yang baik pasti akan mendapatkan orang yang baik nantinya"kata seseorang membuat Vecia menoleh mendapati seorang pria yang sedang menatapnya sambil tersenyum lembut.

"Sam"gumam Vecia pelan.

"Tapi jangan kamu membenci Kim karena hal ini,dia bahkan menolak bukan?"kata Sam lantas ikut duduk di dekat Vecia walaupun dengan menjaga jarak.

"Jelas saja kamu akan membela Kim,dia sahabatmu"kata Vecia agak ketus.

Sam tertawa pelan.

"Mencintai itu tidak selamanya terasa manis.Terkadang sangat pahit dan menyakitkan.Tapi merelakan adalah hal yang paling melegakan bukan?jika benar kita mencintai seseorang dengan tulus,itu artinya kita siap melepaskan dia demi kebahagiaannya bukan?"ucap Sam terdengar puitis.

Vecia tercenung sekejab,tampak memikirkan ucapan Sam.

"Kamu mencintai Kim?"tanya Vecia pelan.

"Ya,tapi aku tidak ingin membuat ia merasa tertekan karena perasaanku padanya.Aku bahagia melihat dia bahagia walaupun bukan bersamaku.Setidaknya aku bukan orang gila yang terobsesi dengan sesuatu yang tidak bisa kita miliki"ungkap Sam.

"Jadi kamu menganggap Juan gila?"tanya Vecia dengan nada tidak suka.

"Aku tidak mengatakan begitu,itu cuma anggapanmu saja"bantah Sam santai.

"Tapi kamu ada benarnya,Juan memang sedang gila sekarang.Aku harap dia berhenti melakukab sesuatu yang akan merugikan dirinya sendiri.Kim bilang dia punya hubungan dengan Vihaan dan sejauh yang aku tahu Vihaan itu tipe orang yang tidak suka jika miliknya di usik oleh orang lain"kata Vecia pelan.

"Apa benar mereka punya hubungan?"tanya Vecia lagi.

"Ya,aku melihat mereka makan malam bersama.Makan malam romantis di sebuah restoran"jawab Sam.

"Kamu memang orang baik Sam,kamu punya hati yang besar untuk merelakan orang yang kamu sayang bersama orang lain.Aku harus belajar menjadi sepertimu walaupun itu pasti sangat sulit"kata Vecia sambil tersenyum.

"Ayo,aku akan ajarkan agar kamu bisa"kata Sam mengulurkan tangannya pada Vecia yang disambut hangat oleh gadis itu.

(Apa ada yang setuju jika Vecia dan Sam?)

*****

Mungkin definisi mencari mati harus di sematkan pada Celia.

Ia tidak mengindahkan peringatan Kim beberapa waktu lalu agar tidak menggangunya.

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat lekat pada pipi Kim yang baru saja keluar dari kelasnya.Di belakang Kim tampak Mery yang melongo tak percaya dengan apa yang baru saja di lakukan oleh Celia.

Kim menatap Celia dengan tatapan tajam.

"Berhenti mencari perhatian Juan,dasar jal@ng!"umpat Celia kasar.

"Apa?"ucap Kim tak percaya.

"Apa kamu tidak puas pada Vihaan makanya kamu masih juga mencari perhatian Juan?!"tuding Celia dengan wajah emosi.

"Kamu ini bicara apa Celia?kenapa kamu yang marah padaku?harusnya Vecia yang marah karena dia pacarnya Juan bukan kamu!"ucap Kim gusar.

"Aku tidak peduli,yang jelas kamu tidak perlu dekat-dekat Juan lagi mulai sekarang.Kalau untuk Vecia itu urusan aku dengan dia!"kata Celia di luar nalar.

'Eh kamu mau jadi pelakor ya?"tanya Mery dengan ekpresi bodohya.

"Diam kamu Meriposa!aku tidak sedang bicara padamu tapi dia!"ucap Celia galak sambil menunjuk wajah Kim.

Kim menepis tangan Celia cepat.

"Turunkan jarimu sebelum aku patahkan Celia"kata Kim dengan nada rendah namun cukup menakutkan.

"Hhe!kamu pikir karena kamu anak orang yang lebih kaya kamu bisa berbuat seenaknya.Ini negera hukum Kim"kata Celia sambil tersenyum mengejek.

"Oh ya,maaf Celia tapi hukum bisa di beli loh"kata Kim berbisik.

"Kamu paham kan?"ucap Kim dengan tatapan mengejek.

"Astaga,lama-lama aku jadi mirip Juan kalau berbicara denganmu"kata Kim memijit pelipisnya.

Ia berbalik,siap pergi dari sana namun kembali lagi menghadap Celia.

"Ngomong-ngomong,terima kasih untuk tamparannya.Rasa kantukku hilang seketika,tapi...rasanya tidak adil jika aku tidak...."

PLAK!!

"Membalasnya"sambung Kim sambil tersenyum miring lantas berlalu begitu saja meninggalkan Celia yang tercengang kaget di tempat.

Sementara Mery cukup bingung dengan situasi yang baru saja terjadi.

"Oh aku ingin healing rasanya sekarang"katanya ambigu seraya ikut berlalu.

"Aku benci kamu Kim!"desis Celia geram.

"Aku akan balas semua ini"ucapnya lagi sambil menangkup pipinya yang terasa perih.

Lumayan juga tamparan Kim barusan,sepertinya ia melakukannya dengan sekuat tenaga.

*****

Sore harinya

Vihaan menemani Kim berkeliling mall,sejak kedatangan Vihaan,gadis itu jadi bersemangat untuk keluar rumah.Jelas saja karena Vihaan tahu apa yang ia suka dan ia inginkan tanpa repot menjelaskan.

"Nonton yuk,ada film baru tuh"ajak Kim ketika melintas di depan bioskop dan melihat poster film baru.

"Film apa?jangan horor ya"kata Vihaan membuat Kim tertawa.

"Astaga Vihaan badan sebesar ini masa takut sama film horor"ejek Kim.

"Ya aku memang tidak suka saja,aku tidak suka di buat terkejut dengan adegan menegangkan lalu semua penonton akan berteriak bersama.Jantungku bisa berhenti berdetak Meera"kata Vihaan dengan wajah memelas.

"Cih,badan saja yang seperti gorila tapi sayang penakut"ejek Kim lagi.

"Iya,daripada aku bersikap munafik.Pura-pura berani padahal nanti aku yang berteriak paling kencang disana,itu memalukan sekali"kata Vihaan jujur.

Kim tersenyum,itu yang ia suka dari Vihaan.Selalu jujur dengan apapun yang ia rasakan

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!