Kehidupan Sederhana yang dijalani Putri Ayaxana Gledia yang tadinya berjalan sempurna, hancur begitu saja setelah dia diterima di universitas bergensi di Jakarta.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan seorang most wanted sekaligus putra tunggal pemilik kampus tersebut yang bernama Pangeran Zaiver Zyain.
Zaiver begitu terobsesi dengan ayaxana saat pertama kali dia melihatnya dan diam-diam memperhatikan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh gadis cantik
tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Di dalam ruangan gelap dan di penuhi dengan alat-alat
yang digunakan oleh seorang psikopat untuk membunuh orang. Diruangan yang terlarang di bawah tanah masion zaiver. Yah ruang itu zaiver gunakan untuk menyiksa seseorang hingga ia kehilangan nyawanya. Dan di ruangan tersebut sudah ada dua gadis yang mengurung ayaxana di gudang kampus dengan kondisi penuh luka. Reno menyiksa mereka sesuai perintah zaiver.
Zaiver yang berada di dalam kamarnya menemani
ayaxana yang masih terbaring di atas tempat tidurnya.
"'Sayang... Aku akan keluar sebentar untuk mengurus
pekerjaan, aku akan secepatnya kembali." Ucap zaiver
mengecup kening ayaxana sambil berjalan keluar kamar dan tidak lupa menutup pintu tersebut.
"Bi Rini... BII." Teriak zaiver.
"Iya tuan muda, ada apa memanggil saya." Jawab bi Rini pelayan zaiver.
"Jaga gadis ku, aku akan keluar untuk mengurus
pekerjaan, telpon aku kalau gadis ku telah sadar." Ucap
zaiver.
"Baik tuan muda." Ucap Rini membungkuk badannya.
Pekerjaan yang di maksud zaiver adalah penyiksa kedua orang yang membuat gadisnya dalam kondisi begini.
Sesampainya di ruang bawah Tanah, zaiver di sambung oleh Reno bodyguardnya.
"Tuan muda." Ucap Reno menundukkan kepalanya.
"Di mana mereka." Ucap zaiver.
"Meraka ada di dalam tuan muda." Ucap Reno.
"Apa alasan mereka melakukan hal itu ke gadisku, dan
apa ada orang yang menyuruhnya." Ucap zaiver berjalan ke arah kedua orang tersebut.
"Tidak ada tuan muda, mereka melakukan itu karena
mereka iri kepada nona Ayaxana." Jawab reno.
Setelah mendengar penjelasan dari zaiver, akhirnya
zaiver berhadapan dengan orang yang menyakiti gadisnya.
Kedua orang itu dalam keadaan tangan terikat ke atas dan terlihat memprihatinkan dengan luka di sekujur tubuh mereka dan mereka tidak sadarkan diri.
"Bangunkan mereka." Ucap zaiver sambil memakai kaus tangan agar tanganya tidak terkena noda darah dari mereka.
"Baik tuan." Jawab Reno sambil mengambil air dan
melemparnya ke wajah kedua orang tersebut.
Kedua orang tersebut akhirnya tersadar dari pingsannya karena siraman air di wajah mereka.
"Tolong... Lepaskan kami." Ucap salah satu gadis
tersebut.
"Melepaskan kalian." Ucap zaiver tertawa menyeramkan sambil memainkan pisau kecil.
"Tidak semudah itu, aku mau bermain-main dulu dengan kalian, seperti yang kalian lakukan dengan gadisku." Sambung zaiver.
"Apa salah kami, kenapa kalian melakukan ini." Teriak
gadis tersebut.
"Kalian bertanya apa salah kalian, salah kalian karena
mengusik seorang zaiver." Ucap zaiver.
"Kami tidak pernah mengusik kamu." Teriak gadis
tersebut.
"Benar kalian tidak mengusik gue secara langsung, tapi apa kalian ingat gadis yang kalian siksa dan kurung di gudang kampus, gadis yang kalian kurung itu adalah gadis ku, gadis dari zaiver. Jika kalian mengusiknya itu artinya kalian mengusik zaiver." Teriak zaiver sambil menyiksa kedua gadis tersebut.
"Maafkan kami, tolong lepaskan kami." Jeritan kesakitan gadis tersebut.
"Oke, gue akan lepaskan kalian, tapi bukan dari ruangan ini tapi dari tubuh kalian." Ucap zaiver menusuk jantung kedua gadis itu, sehingga mereka tewas.
"Reno, bereskan mereka." Ucap zaiver melepaskan
sarung tangan yang penuh dengan darah lalu membuangnya di tempat pembakaran dan berjalan keluar dari ruangan bawah tanah menuju kamar tidurnya.
"Baik tuan muda." Jawab Reno menundukkan kepalanya.
Setelah kepergian zaiver, Reno membersihkan jazad
kedua gadis tersebut tanpa meninggalkan bekas sedikitpun.Zaiver berada di depan pintu kamar tidurnya dan di sana telah berdiri pelayanannya yang bernama Rini yang zaiver tugaskan untuk menjaga gadisnya.
"Apa gadisku sudah bangun?" Ucap zaiver.
"Belum tuan muda." Jawab Rini.
"Baiklah kalau begitu, kamu bisa pergi sekarang." Ucap
zaiver.
"Baik tuan muda, saya permisi." Jawab Rini
menundukkan kepalanya sambil berjalan pergi
meninggalkan kamar tidur zaiver.
Begitu memasuki kamar tidurnya, mata zaiver tertuju
pada gadis yang sedang terbaring di atas tempat tidurnya, diapun dengan segera menghampirinya dan duduk di samping tempat tidurnya sambil memandang wajah ayaxana yang menurutnya begitu cantik dan sangat polos dan saat dia melihat bekas merah yang ada di sebelah kanan pipi gadisnya itu membuatnya sangat sakit. Zaiver bisa merasakan rasa sakit dan penderitaan yang di alami gadisnya itu.
"Sayang... Sampai kapan kamu mau tertidur terus, aku
rindu sama senyum kamu, mata indah kamu saat kamu menatap ku. Tidak melihat mu selama 4 hari membuat aku sangat merindukanmu." Ucap zaiver memegang tangan ayaxana.
Tidak lama kemudian, kedua mata ayaxana perlahan
mulai terbuka pertanda ayaxana mulai sadar dari
pingsannya.
"Sayang..." Ucap zaiver tersenyum saat mengetahui
ayaxana telah sadar.
"Kak zaiver, aku di mana." Ucap ayaxana memegang
kepalanya yang sedikit pusing sambil melihat sekelilingnya.
"Kamu di kamar tidur aku sayang." Jawab zaiver sambil menaikkan bantal agar ayaxana dapat bersandar di kepala badan tempat tidurnya.
"Di kamar kakak, tapi bagaimana bisa aku sampai ke
sini dan kakak juga kenapa ada di sini, ini belum cukup satu Minggu Kakak pergi." Ucap ayaxana bingung.
"Kakak yang membawah kamu ke sini, dan Kakak
cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan kakak setelah kakak mendengar kalau kamu hilang." Jawab zaiver.
"Dari mana kakak tau soal ini." Ucap ayaxana.
"Kakak mengetahuinya dari teman-teman kak, dan
teman-teman Kaka di beritahu oleh Rina teman kamu."
Jawab zaiver berbohong, dia tidak ingin ayaxana mengetahui kalau dirinya menyuruh seseorang untuk mengawasinya.
"Maaf kak, gara-gara aku, kakak buru-buru kesini." Ucap ayaxana dengan nada sedih.
"Kamu enggak usah minta maaf sayang. Kamu pacar
aku, kamu prioritas utama aku." Jawab zaiver mengelus rambut ayaxana.
"Ini jam berapa kak?" Ucap ayaxana.
"Sekarang pukul 20.30 malam sayang." Jawab zaiver.
"Apa... Berapa lama aku pingsan dan pekerjaan aku."
Ucap ayaxana terkejut.
"Lumayan lama dan kamu tidak perlu khawatir soal
pekerjaanmu sayang. Kakak sudah membereskannya."
Jawab zaiver.
"Tapi kak, aku..." Ucap ayaxana terpotong.
"Tenang saja sayang... Apa kamu sudah baikan?" Ucap
zaiver.
"lya kak, aku udah baikan." Jawab ayaxana.
Klaim
"Kalau gitu ayo kita turun ke bawah untuk makan, kamu pasti belum makan dari tadi, gara-gara kamu terkunci di gudang." Ucap zaiver mentuntun ayaxana keluar kamar dan menuruni tangga.
"lya kak." Jawab ayaxana
Saat keluar dari kamar, ayaxana sangat kagum dengan
mansion zaiver yang sangat besar seperti istana. Dan saat sampai di meja makan, ayaxana sangat terkejut dengan karena meja makan yang sangat besar di tambah
"lya, karena ini mansion kakak dan nanti akan menjadi
mansion kamu juga." Jawab zaiver mengedipkan salah satu matanya untuk menggoda ayaxana.
Ayaxana yang melihat itu terkejut dan merasa malu, lalu di langsung melanjutkan makannya.
Setelah acara makan malam selesai, zaiver dan ayaxana berada di ruang tamu dan zaiver mengumpulkan semua pelayan dan penjaga mansionnya.
"Saya memanggil kalian semua ke sini karena saya ingin menyampaikan sesuatu, gadis di samping saya ini bernama ayaxana, dia merupakan pacar saya. Yang artinya dia adalah nona muda di mansion ini, dia punya hak seperti saya di mansion ini. Apa kalian mengerti." Ucap zaiver dengan tegas.
"Mengerti tuan muda." Jawab pelayan dan penjaga
tersebut.Ayaxana sangat terkejut dengan apa yang di katakan zaiver barusan membuat dia sangat malu.
"Kak zaiver, aku ingin ketoilet." Ucap ayaxana.
"lya sayang... Silahkan." Jawab zaiver.Sepeninggalan ayaxana, zaiver menyampaikan sesuatu yang sangat penting bagi pelayan dan penjaganya.
"Dan yang paling penting, kalian semua tidak ada yang
boleh memberi tau siapa sebenarnya diriku dan pastinya gadisku tidak boleh mendekati ruang bawah tanah itu. Jika kalian melanggar kalian tau apa akibatnya." Ucap zaiver.
"lya tuan muda." Jawab mereka semua.
"Kalian boleh pergi." Ucap zaiver membubarkan pelayan dan penjaganya.
"Kak zaiver." Ucap ayaxana.beberapa pelayan di sana dan hampir setiap sudut masion zaiver di terdapat penjaga.
"'Sini duduk sayang." Ucap zaiver mendudukan ayaxana.
"Terimakasih kak." Jawab ayaxana tersenyum dan di
balas dengan senyum oleh zaiver.
"Kak... Apa cuman kita sarapan di sini, orang tua kakak
tidak ikut sarapan." Ucap ayaxana.
"lya sayang, cuman kita berdua, orang tua kakak berada di masion mereka." Jawab zaiver.
"Kak tinggal sendiri di sini?" Ucap ayaxana.
"Iya sayang, sudah dari toiletnya." Jawab zaiver.
"lya kak sudah, kak kalau begitu aku ingin pulang." Ucap ayaxana.
"Kamu tidak boleh pulang malam ini sayang, kamu akan nginap di mansion Kakak malam ini." Jawab zaiver.
"Tapi kak, aku tidak bawa pakaian ganti." Ucap
ayaxana.
"Tidak perlu sayang, karena semua yang kamu perlukan sudah tersedia dan kamu akan tidur di kamar samping kamar kakak." Ucap zaiver.
"Maksud kakak, kakak sudah menyiapkan pakaian aku?Jangan bilang kakak membelinya untuk aku." Ucap ayaxana di balas anggukan kepala oleh zaiver yang artinya zaiver membelikannya pakaian.
"Kenapa kakak repot-repot membelikan aku pakaian."
Ucap ayaxana
"Apa ada yang salah, apa kakak tidak boleh membelikan kamu pakaian atau barang-barang lainnya." Jawab zaiver.
"Tidak boleh kak, aku tidak ingin orang-orang bilang
kalau kamu ini gadis yang materialistis." Ucap ayaxana.
"Tidak apa-apa kalau kamu materialistis, uang kakak
tidak bakalan habis cuman karena membelikan sesuatu untuk kamu sayang." Jawab zaiver tertawa sambil mengelus rambut ayaxana.
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏