Nayra, sigadis bar-bar yang hidup sebatang kara, orang tua nya telah meninggal akibat kecelakaan yang menimpa nya yang meninggalkan dia seorang diri di dunia ini. Namun disaat keterpurukan nya ada kekasih yang sangat dia cintai yang selalu menemani nya. Namun sayang kekasih nya itu berselingkuh dengan teman kerja nya, Dan pada saat itu juga Nayra dipertemukan dengan seorang pria tampan yang akan membawa nya dalam sebuah hubungan yang dilandasi dengan kontrak namun sayangnya pria itu adalah seorang Casanova yang selalu bermain dengan wanita.
Lantas bagaimana hubungan Nayra dengan sang Casanova itu? Apakah hubungan yang pura-pura akan menjadi cinta sungguhan atau sang Casanova itu menjadi berubah demi Nayra atau pria itu akan menjadi sang Casanova selama nya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDSC 26
"Baiklah.. kita akan meminta pelayan untuk mengantar kan perhiasan yang ini," ucap Nayra sambil menunjuk beberapa model perhiasan.
"Hemmm." sahut Arsen.
"Mbak saya mau lihat perhiasan yang ini, ini dan ini," ucap Nayra kepada pelayan toko itu.
"Baik Nona.. mohon di tunggu sebentar nona, saya akan membawakan perhiasan tersebut," ucap pelayan tersebut.
"Oke..." kata Nayra.
Setelah pelayan tersebut pergi, datang pelayan lain membawakan jus serta cemilan.
"Silahkan Nona," ucap pelayan itu sambil meletakan minuman dan cemilan.
"Terimakasih.!!"
"sama-sama Nona."
Nayra meraih jus tersebut lalu meminum nya. Setelah itu Nayra menoleh ke arah Arsen yang diam saja dari tadi.
Saat Nayra menoleh kearah Arsen, Ternyata Arsen sedang menatap nya tanpa berkedip.
Arsen yang sedang menatap fokus kebagian belahan dada Nayra,Arsen tidak menyadari kalau Nayra sudah melambai-lambaikan tangan di hadapan nya.
"Tuan.." teriak Nayra sedikit keras.
"E-eh apa teriak-teriak, saya tidak tuli." Kaget Arsen.
"Emang dirimu tidak tuli suami ku, tapi sejak tadi kamu melamun Terus." ketus Nayra.
"Itu karena Dirimu." bisik Arsen ke telinga Nayra.
Nayra yang merasakan hembusan nafas Arsen di indra pendengaran nya, seketika tubuh nya meremang . Bahkan tangan Arsen berada di atas sandaran sofa tepat di belakang tubuh Nayra seperti sedang merangkul Nayra.
"Ka-karena a-aku,? tanya nya gugup.
" Iya... karena tingkah mu yang manja ini, lihatlah bahkan kau tanpa sungkan bersandar di tubuhku. Dan ini sangat menggangu penglihatanku," bisik Arsen sambil menunjuk bagian dada Nayra.
Nayra yang baru menyadari itu membelalakkan mata nya. Sungguh ia tidak menyadari itu sejak tadi.
"Kau sungguh tidak ada habis-habis nya untuk menggodaku," bisik Arsen lagi dengan suara parau.
"Ti-tidak., bukan begitu, sungguh A-aku tidak menyadari nya," sahut Nayra gugup,
"Permisi Nona, maaf sudah membuat anda menunggu lama nona," sela pelayan ditengah-tengah obrolan mereka.
Sang pelayan datang membawa beberapa perhiasan yang diminta Nayra.
"Tidak apa-apa," ucap Nayra.
"Akhir nya aku selamat. Terima kasih, karena kau datang diwaktu yang tepat untuk menyelamatkan ku dari pria gila ini," ucap Nayra kepada pelayan tersebut. akan tetapi itu hanya Nayra ucapkan dalam hati.
"Ini nona, bagaimana menurut anda nona.?" ucap pelayan itu sambil memperlihatkan perhiasan nya.
"Bagus, bahkan asli nya terlihat lebih cantik ketimbang di photo katalog itu," sahut Nayra dengan senang.
"Suamiku, kalau menurut kami bagaimana.?" ucap Nayra sambil memperlihatkan perhiasan nya kepada Arsen.
"Yah...ini terlihat bagus, mau aku bantu pasangkan kalungnya,?" tanya Arsen menawarkan.
"Boleh...!!" kata Nayra.
Nayra pun memunggungi Arsen, lalu Arsen meraih kalung tersebut dan memasangkan nya ke leher Nayra. Kalung tersebut terlihat sangat cocok dipakai oleh leher putih Nayra.
"Ini sangat cantik,!!" puji Arsen.
Nayra merasa malu atas pujian Arsen, Nayra mengira Arsen memuji diri nya yg terlihat cantik setelah mengenakan kalung tersebut.
"Kalung nya maksud aku," ejek Arsen sambil menyeringai.
Nayra yang tadi nya berada di atas awan karena pujian dari Arsen, kini ia harus terhempas kembali ke bumi.
"Lihat saja suami gila ku, karena kau membuatku malu di hadapan pelayan ini, akan aku buat kau tak berkutik gantian di hadapan pelayan ini, "batin Nayra, dan Nayra memasang senyum menyeringai.
Nayra membalikan badan nya, lalu ia meraih katalog dan membuka lebar-lebar katalog tersebut. Kemudian Nayra merapatkan tubuh nya kearah Arsen, dan katalog itu menutupi tangan Nayra yang sedang menjalar di tubuh Arsen agar aksi nya tidak dilihat sang pelayan yang sedang mematung berdiri tidak jauh dari Nayra dan Arsen.
Sang pelayan yang melihat kedekatan Arsen dan Nayra tanpa jarak, ia hanya menundukkan kepala nya untuk memberikan privasi.
"Apakah cuman kalung ini yang terlihat cantik? Lalu bagaimana dengan istri mu ini,??" tanya nya sambil mendongakkan kepala nya untuk menatap mata Arsen.
Tangan Nayra terus menjalar pelan-pelan dari dada hingga turun ke selangkangan Arsen, disaat tangan Nayra tepat di area sensitif Arsen, Nayra memberikan remasan kecil sambil tersenyum menyeringai. Setelah itu dengan cepat ia menjauhkan tubuh nya.
Arsen yang dibuat kalang kabut dengan tingkah Nayra, ia langsung meraih tubuh Nayra dan mendudukkan nya di pangkuan nya. Tubuh Nayra yang kecil sangat mudah bagi Arsen untuk mengangkat nya.
"Kau.. pergilah, siapkan nota untuk perhiasan itu, dan jangan biarkan siapapun masuk keruangan ini sebelum perintah dari saya," ucap Arsen kepada sang pelayan.
"Ba-baik Tuan..!!" ucap sang pelayan lalu pergi terburu-buru dari ruangan VVIP tersebut.Setelah kepergian pelayan tersebut Arsen menatap wajah Nayra dalam.
"A-apa yang mau kau lakukan,??" tanya Nayra dengan suara terbata-bata.
"Seharus nya aku tidak perlu menjawab nya setelah apa yang telah kau lakukan hemmm," sahut Arsen.
"Aku hanya membalas mu, karena membuat ku malu di hadapan pelayan tersebut," cetus Nayra sambil memasang wajah panik nya.
"Lalu aku harus membalas mu dengan cara apa setelah yang kau lakukan tadi," bisik Arsen dengan nafas mulai tidak teratur.
“I-itu tidak perlu dibalas suami ku,” tukas nya gugup.
Sungguh jantung Nayra sudah mulai tidak aman. Detak jantung nya berdetak dengan sangat kencang, bahkan wajah nya sudah merah menyala.
"Tapi aku menginginkan yang ini sebagai hukuman mu yang telah berani mempermainkan ku," ucap Arsen dihadapan Nayra sambil menunjuk bibir Nayra.
"Kalau aku tidak mau gimana,??" tanya Nayra.
"Aku tidak akan membayar perhiasan tadi, dan perhiasan itu sudah masuk pembayaran dan tidak akan bisa di batalkan. Aku tidak menggap perhiasan itu menjadi bayaran bibir mu, tapi cuman itu pilihan untuk mu karena kau telah berani bermain untuk menggoda ku. Jadi pilihlah, mencium ku atau membayar perhiasan itu," bisik Arsen bernegosiasi.
"Sungguh aku menyesal telah melakukan hal bodoh tadi, "gerutu Nayra atas kebodohan yang telah ia perbuat. Tak punya pilihan lagi Nayra mana mampu membayar semua perhiasan itu.
"Hanya mencium kan," tanya Nayra Ragu-ragu.
"Hemmmm.!!" Sahut Arsen.
Nayra mendekatkan wajah nya, lalu. Cup...Satu kecupan singkat mendarat dibibir Arsen.
"Sudah...!!" ucap Nayra.
"Itu bukan Ciuman, tetapi kecupan, apa kau lupa cara berciuman,??" tanya Arsen dengan kesal nya.
"Ti-tidak, tapi itu bibir kita sudah menempel, jadi hukuman nya sudah selesai," sahut Nayra. Nayra pun beranjak dari pangkuan Arsen.
Srek..... Arsen Manarik tangan Nayra, hingga Nayra jatuh kembali di atas pangkuan Arsen.
"Akan aku ingatkan lagi perbedaan ciuman dengan kecupan," ucap Arsen.
Cup..
"Tu-tuan.......!!
Cup...
Ucapan Nayra terpotong disaat Arsen melesatkan lidah nya menerobos masuk kedalam mulut Nayra.
Arsen melumat habis bibir Nayra. Kalau sudah begini memberontak pun tidak bisa selain pasrah, Nayra memejamkan mata nya, awal nya ia membiarkan lidah Arsen bermain di mulut nya.
Lama kelamaan la terbawa suasana, ia pun melingkarkan tangan nya ke leher Arsen dan membalas ciuman itu. Arsen juga sudah merasakan hasrat nya menguasai diri nya, la melingkarkan kaki Nayra di pangkuan nya, dan kedua tangan nya memeluk pinggang Nayra.
"Ahemmmm...Ahh..!!" desahan Nayra pun terlepas.
Tubuh Nayra pun bergerak diatas pangkuan Arsen dengan gerakan tidak karuan, namun malah membuat Arsen semakin terangsang. Bahkan gaun Nayra yg ia kena kan sudah naik keatas hingga menampakkan paha mulus nya.
Arsen mengelus paha mulus itu tanpa melepaskan ciuman liar mereka. Dan tangan Arsen terus memasuki gaun tersebut dan meraba kewanitaan Nayra dari balik segitiga yang dikenakan Nayra.
Nayra yang merasakan gesekan dibagian wanita nya membuat ia meremang hingga bergerak semakin tidak karuan.
"Kau sungguh membuat ku gila sayang," bisik Arsen tanpa sadar menyebut kalimat sayang untuk Nayra.
Bersambung...................
Kira-kira apa yang akan melakukan Arsen kepada istri nakal nya..??
Dan bagaimana saat Konflik datang dalam hubungan mereka yang mulai hangat, apakah hubungan mereka berakhir sebelum satu tahun pernikahan mereka??
Nantikan Terus kelanjutan nya.
Terimakasih :)