NovelToon NovelToon
Pacar Gelap Kakakku

Pacar Gelap Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: sani iswanti

Felycia gadis yang cantik, periang, lucu dan punya banyak Sahabat, namun tidak ada yang tau rahasia apa yang sedang ia sembunyikan. satu-satunya sahabat dia yang paling dekatpun tidak mengetahuinya.

mau tau apa yang di sembunyikan Felycia. mari ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sani iswanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab25.

"Fel, kayanya kamu harus segera terjun deh ke perusahaan papa.!" ucap Willy saat mereka bersantai siang itu di teras samping rumah sambil mengawasi Kenzie bermain.

"Aduh pah, aku belum siap!" jawab Felycia sambil nyengir dan menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal sama sekali.

"Lho belum siap bagaimana, terus kemarin tuh kuliah kamu ngapain aja.?" tutur Willy, ia ingin agar anaknya segera terjun ke dunia bisnis seperti dirinya.

"Kamu harus belajar, nanti biar di bantu sama rekan papa.!" tuturnya kembali sambil beranjak dari duduknya.

"Tapi pah..?"

"Tidak ada tapi-tapian."

Felycia menghela nafas nya pelan, keinginan sang papa kali ini tidak bisa di ganggu gugat.

Kenzie yang tadi asyik bermain di temani Zahra menghampiri mama nya.

"Ma, main ke mall yuk Kenzie kesel di rumah terus.!" turur bocah itu sambil bergelayut manja di lengan Felycia.

"Iya nanti sore ya kita main ya, sekarang kamu bobo siang dulu biar nanti sore pas bangun seger!" bujuk Felycia, Kenzie pun menurut dan anak itu langsung mengajak Zahra pergi ke kamarnya.

Felycia tersenyum menatap anaknya, gak nyangka ia bisa mengurus anak itu tanpa seorang papa, tiba-tiba Felycia teringat kembali pada sosok Satria. Lelaki yang tak pernah singgah dari hatinya itu meskipun dulu kata-kata nya sangat menyakiti diri nya tetapi rasa cinta dan sayang Felycia terhadap Satria begitu besar.

Ada rasa ingin bertemu dengan Satria tapi Felycia takut lelaki itu menolak kehadirannya. Maka dari itu dulu ia dan sang papa sampai menghilang dari indonesia hanya untuk menghindar dari Satria yang Felycia sangka ingin membunuh anak yang ada dalam kandungannya tersebut.

Felycia juga tidak tau sampai kapan ia akan mencintai suami orang itu, yang kini telah menjadi duda, Felycia menggelengkan kepala nya, "Tidak, tidak, ini tidak boleh terjadi.!" lirihnya. Kemudian ia beranjak dari duduknya untuk mengambil air minum terasa sesak saja kalau mengingat kejadian waktu Satria mengusir dan menyuruh menggugurkan kandungannya.

Ia juga harus segera mempersiapkan dirinya, karena keinginan sang papa yang satu ini tidak bisa ia bantah. Felycia juga berpikir mungkin dengan menyibukan diri ia akan cepat melupakan Satria dan menghapus rasa cinta nya terhadap lelaki itu.

Zahra baru saja selesai menidurkan Kenzie, ia keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan Felycia yang baru saja dari dapur.

"Kenzie udah tidur.?" sapa Felycia, "Sudah mbak, Kenzie kalau soal tidur dia cepet.!" jawab Zahra.

Felycia pun tersenyum memang tidak salah ia memilih Zahra sebagai pengasuh anaknya. Selain telaten Zahra juga sangat baik dan lembut terhadap Kenzie.

"Nanti sore kita jalan-jalan ya, sekarang kalau mau istirahat, istirahat lah mumpung Kenzie nya juga lagi tidur.!" ucap Felycia kepada Zahra di iringi senyum khas nya.

"Makasih mbak.! Mbak juga istirahat jangan terlalu banyak pikiran tuh lihat badan mbak kurus." jawab Zahra, ia tidak segan untuk mengingatkan Felycia, karena Zahra tau betul apa yang di rasakan Felycia selama ini Zahra lah tempat Felycia curhat dan segala keluh kesah yang Felycia rasakan.

"Iya.! Terimakasih udah perhatian!" tutur Felycia sambil mengelus lengan Zahra.

Kemudian kedua nya pun masuk ke kamar nya masing-masing.

...****************...

Sore pun tiba Kenzie sudah rapi dengan style kemeja dan jeans nya, ketampanannya mewarisi Satria.

Ia melompat ke girangan saat keluar dari rumah mewah nan megah itu sambil berceloteh manja.

"Kenzie jangan lari-lari nak.!" Teriak Felycia sambil menuruni anak tangga namun ucapan sang mama tidak di dengarnya.

"Mbak-mbak, nanti Kenzie boleh main prosotan ya sama mandi bola.?" ucap nya kepada Zahra, Zahra pun tersenyum sambil menggandeng tangan Kenzie agar anak itu tidak lari-lari lagi.

"Iya boleh, kamu boleh main apa aja sepuasnya,!" jawab Zahra.

Kenzie segera memasuki mobil, ia duduk di bangku depan menemani mama nya menyetir, sedangkan Zahra duduk di belakang.

Lalu Felycia masuk ke mobilnya, sambil menolehkan kepala nya ke belakang, "Tidak ada yang ketinggalan, kan Ra.?" tanya Felycia.

"Enggak mbak, semua makanan dan minum Kenzie udah aku masukin.

"Oke! Let's go.!" Felycia segera menyalakan mesin mobil lalu melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah.

Beberapa saat kemudian Felycia sampai di sebuah mall yang tidak jauh dari kompleks rumahnya, hanya memakan waktu 10 menit.

Kenzie bersorak gembira saat memasuki area bermain di mall itu di temani Zahra, sedangkan Felycia duduk sambil bermain ponsel.

Tiba-tiba ia teringat dengan ponsel nya yang dulu, lalu Felycia merogoh tas nya karena ponsel tersebut selalu ia bawa kemana pun walau pun dalam posisi mati. Setelah menyalakan ponsel tersebut banyak notifikasi yang masuk dan panggilan tidak terjawab.

Felycia fokus pada sebuah pesan yang di kirim Mia, Mia menuliskan bahwa Rina dan Santi meninggalkan kecelakaan. Felycia menutup mulutnya tak terasa ia meneteskan air mata, setelah setahun kepergian dua sahabatnya ia baru mengetahui nya sekarang.

Felycia buru-buru menghapus air mata nya saat ada seseorang menghampirinya.

"Felycia kan.?!" ucap seseorang itu sambil duduk di samping Felycia.

Felycia tersenyum dan menjawab, "Iya, apa kabar Ann.?" tutur Felycia kepada Anne, Anne pun tersenyum dan meraih uluran tangan Felycia untuk bersalaman.

"Kabar gue baik, kabar lo gimana.?" tanya Anne, kini perempuan itu lebih baik dari dulu saat mereka bersekolah, setelah menikah dan mempunyai anak Anne berubah menjadi pribadi yang lembut dan juga ramah.

"Syukurlah, lo lagi ngapain.?" tanya Felycia sambil tersenyum.

"Tuh nemenin anak gue main, dari tadi minta ketemu daddy nya, daddy lagi sibuk jadi gak bisa di ganggu. Lo sendiri.?" tanya Anne kembali.

"Gue juga sama lagi nemenin anak gue main.?"

Anne tidak mengetahui perselingkuhan Felycia dengan kakaknya Syakira.

"Duh andai kita begini dari dulu, mungkin kita bisa saling mengundang ketika kita menikah.!" tutur Anne dengan wajah penyesalan, Felycia membalasnya dengan tersenyum.

"Sudahlah, itu masa lalu kita gue udah ngelupain semyanya kok.!"

"Thanks ya Fel, lo baik orang nya dan maafin gue ya dulu sempet musuhin lo gara-gara cowok!." ucap Anne kembali.

"Udah gue maafin, tenang aja!" tutur Felycia, lalu kedua nya pun tersenyum.

Tiba-tiba ponsel Anne berdering ia langsing merogoh dari tas nya yang ia tenteng.

"Udah selesai,? Ya udah aku segera kesana.!" jawab Anne dari si penelpon tersebut.

"Fel, sorry ya gue harus pergi kaya nya, suami gue udah beres meeting nya, gue mau nyusul ke kantornya.!" ucap Anne.

"Oke! Gak papa, hati-hati ya.!" jawab Felycia, kemudian Anne memanggil anaknya untuk segera menemui daddy nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!