NovelToon NovelToon
Aku? Jadi Suami Pengganti?

Aku? Jadi Suami Pengganti?

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nur dzakiyah

ig: nrz.kiya

Farel Aldebaran, cowok yang lebih suka hidup semaunya, tiba-tiba harus menggantikan posisi kakak kembarnya yang sudah meninggal untuk menikahi Yena Syakila Gunawan. Wanita yang sudah dijodohkan dengan kakaknya sejak bayi. Kalau ada yang bisa bikin Farel kaget dan bingung, ya inilah dia! Pernikahan yang enggak pernah dia inginkan, tapi terpaksa harus dijalani karena hukuman dari ayahnya.

Tapi, siapa sangka kalau pernikahan ini malah penuh dengan kekonyolan? Yuk, saksikan perjalanan mereka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18: Harapan Dua Keluarga

Di ruang tamu kediaman Aldebaran, dua keluarga besar tengah berkumpul dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Keluarga Aldebaran dan keluarga Gunawan, keluarga dari Yena, berkumpul untuk menikmati acara kecil yang sengaja diadakan untuk mempererat hubungan. Obrolan ringan dan gelak tawa terdengar riuh, menciptakan atmosfer yang nyaman di tengah-tengah mereka.

"Syukurlah Farel dan Yena akhirnya mau berangkat bulan madu," ucap Arina, ibu Farel, dengan senyum puas di wajahnya.

"Benar, mudah-mudahan pulang-pulang mereka bawa kabar bahagia," timpal Lela, ibu Yena, dengan antusias.

Para anggota keluarga saling bertukar pandang sambil tersenyum penuh harapan. Topik tentang cucu pertama menjadi bahan obrolan yang tak terhindarkan.

"Kalau sampai ada kabar Yena hamil dalam waktu dekat, itu pasti jadi kebahagiaan terbesar buat kita semua," ujar Syaiful, ayah Farel, dengan nada optimis.

"Sama-sama kita doakan," sahut Husen, ayah Yena, dengan anggukan yakin.

Percakapan itu diiringi dengan candaan ringan dan doa-doa tulus dari kedua keluarga. Meski awal pernikahan mereka penuh liku, harapan besar tertanam di hati mereka semua, menantikan kebahagiaan baru yang bisa melengkapi perjalanan Farel dan Yena.

Sementara itu, di kamar hotel tempat dua pengantin baru itu menginap, suasana jauh dari harapan kedua keluarga besar mereka. Bukannya menciptakan momen romantis, Farel dan Yena justru terlibat dalam pertengkaran kecil yang penuh kekonyolan.

Semua berawal dari permainan Uno Stacko. Saat permainan berlangsung sengit, Farel yang kalah dengan jelas malah berusaha mengelak menerima hukuman.

"Enggak mau! Gua kan suami, jadi gue yang pegang kendali!" ucap Farel penuh percaya diri, meski jelas-jelas menara baloknya runtuh.

"Lah, aturan dari mana itu? Main game kok bawa-bawa status suami istri!" balas Yena kesal, tangannya sudah melipat di dada.

"Pokoknya gue enggak mau dihukum!" Farel bersikukuh, membuat Yena mencibir.

"Dasar pengecut! Jangan-jangan ini kenapa lo nggak pernah menang kalau main apa pun!" ejek Yena, memancing emosi Farel.

Pertengkaran kecil itu memanas, tapi dalam bentuk kekonyolan. Yena mulai menarik-narik bantal di dekatnya untuk melemparkannya ke arah Farel, sementara Farel tidak mau kalah dan membalas dengan cara yang sama.

"Dasar curang!" teriak Yena, mengarahkan bantalnya tepat ke kepala Farel.

"Lo juga banyak omong!" balas Farel sambil melempar bantal dengan kekuatan pas-pasan, cukup untuk membuat Yena terkikik geli.

Akhirnya, pertengkaran mereka berakhir dengan tawa saat keduanya kelelahan dan saling memandang di atas tumpukan bantal yang berserakan.

"Lo tuh selalu nyebelin, tahu nggak?" ucap Yena sambil menyeka air mata akibat terlalu banyak tertawa.

"Lo juga, ngerepotin banget," balas Farel, tapi senyumnya lebar.

Meski sering bertengkar kecil, entah bagaimana suasana itu justru membuat hubungan mereka terasa lebih hidup.

Tiba-tiba suara gemuruh dari perut Farel yang keroncongan memecah keheningan, membuat tawa mereka pecah lebih keras.

"Padahal lo baru juga makan tadi!" ujar Yena, masih terkekeh sambil memegang perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa.

"Baru apanya, itu dua jam yang lalu, mana makannya secuil doang... Buatin aku makan dong..." ucap Farel, memasang ekspresi memelas.

"Mager ah," balas Yena santai, sengaja menggoda Farel sebagai balasan atas keengganannya menerima hukuman tadi.

Tak terduga, bukannya terus ngotot seperti biasanya, Farel malah bangkit dari tempatnya. "Yaudah sih, gua buat sendiri aja," ujarnya dengan nada datar, membuat Yena sedikit melongo.

“Serius? Lo mau masak sendiri?” tanya Yena, mengikuti langkah Farel yang mulai berjalan menuju dapur kecil di kamar hotel mereka.

"Iya, kenapa? Gua kan nggak manja kayak yang lo kira," sahut Farel sambil mengangkat dagu, membuat Yena jadi merasa bersalah.

"Gua becanda, kok," ucap Yena, berusaha meluruskan niatnya yang sebenarnya hanya ingin menggoda.

"Udah, nggak usah. Aku bisa sendiri," jawab Farel dengan nada datar, tapi jelas-jelas terdengar seperti sedang merajuk.

"Yaelah... Lo beneran marah? Gua becanda, sumpah!" kata Yena, mengejar Farel dan menarik lengannya.

Farel menoleh dengan ekspresi yang dibuat-buat. "Lo pikir gua cuma ngandelin istri gua buat makan, ya?"

Yena menghela napas, akhirnya tertawa kecil sambil melepas lengannya. "Oke deh, lo mau makan apa? Bilang aja, gua buatin. Tadi itu cuma balasan buat lo yang suka ngelak."

"Eh, serius mau masakin?" tanya Farel dengan mata berbinar.

"Yakin gue nggak becanda lagi," jawab Yena, melangkah lebih dulu ke dapur.

Farel tersenyum puas sambil mengikuti Yena dari belakang.

"Lo mau makan apa?" tanya Yena sambil membuka kulkas kecil di dapur.

Namun tiba-tiba, Farel menghentikan langkahnya. Sebuah pikiran terlintas, mungkin Yena sudah terlalu lelah setelah seharian mereka beraktivitas.

"Gak jadi. Pesan paket layanan hotel aja," ucap Farel, mengubah keputusannya.

"Lho, kenapa? Lo nggak yakin gua bisa masakin apa aja?" tanya Yena dengan nada sedikit menggoda, meski di dalam hati ia merasa lega.

Farel menggeleng, lalu menatap Yena dengan ekspresi serius yang jarang ia tunjukkan.

"Gua yakin kok lo bisa. Tapi lo istirahat aja, pasti lelah kan? Seharian jalan."

Kata-kata itu membuat Yena terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara dan perhatian Farel yang terasa berbeda—sungguh-sungguh. Ia tidak menyangka Farel bisa terlihat begitu perhatian dan peduli.

"Yaudah deh, gua emang lelah banget..." ujar Yena akhirnya, suaranya terdengar pelan.

Ia segera keluar dari dapur dengan wajah merah merona, tak mampu menyembunyikan rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya. Dengan langkah pelan, ia berjalan menuju kamar, meninggalkan Farel yang segera menghubungi layanan room sevice.

Tidak lama kemudian, layanan room service tiba, mengetuk pintu dengan sopan. Farel segera membuka pintu dan menerima makanan yang dipesannya. Sepiring besar nasi goreng spesial lengkap dengan sate ayam dan telur mata sapi, serta minuman segar berupa jus jeruk.

"Terima kasih, Bang," ucap Farel sambil memberikan tip kecil kepada petugas hotel, lalu menutup pintu dengan wajah puas.

Dengan langkah ringan, ia membawa nampan itu menuju meja kecil di dekat jendela kamar. Aroma makanan segera memenuhi ruangan, membuat perut Farel semakin berteriak minta diisi. "Akhirnyaaa!" gumamnya penuh semangat, sambil langsung duduk dan memulai makan.

Sementara itu, dari kamar, Yena yang sedang tiduran mendengar suara piring dan sendok beradu. Ia mengintip dari pintu yang setengah terbuka, melihat Farel yang makan dengan lahapnya.

"Eh, lo makan duluan tanpa ngajak gua?" tanya Yena, berpura-pura kesal sambil berjalan mendekat.

Farel menoleh dengan mulut penuh makanan. "Hah? Lo kan bilang mau juga... ini porsi gua sendiri, lo mau? Gua sisa'in tulang ayam aja."

"Yah, parah! Gua kira lo bakal ngajak makan bareng!" jawab Yena sambil tertawa kecil, lalu duduk di sebelah Farel.

"Udah, pesen lagi aja, biar kita bisa makan bareng. Lo pilih deh, apa aja yang lo mau." Farel menyerahkan buku menu hotel ke Yena sambil tetap fokus menghabiskan makanannya.

1
Angel Ine
semangat terus, ceritanya gak berhenti bikin ngakak, selalu mendukung karya k.thor
Angel Ine
Lanjut terus k.thor semangat dalam berkarya
Ana
Pokonya baca semua karya kakak, bisa jadi inspiratif yg baik, karya yg ini tema beda tapi tdk jauh banget dri ciri khas kakak,, ngakak abiss jg bacanya
El
Mampir lagi.. seperti biasa karya kakak luar biasa, apa lgi kali ini tema berbeda..
El
Bener" yee nih farelll...🤦🏻‍♀️😂
Ddek Aish
ada2 aja grup anak spesial. kirain anak disabilitas yang spesial taunya 😂😂😂
ᏦᎨᎽᎯ~: hahaha.. 🤣🥰
total 1 replies
Agnan
Kocak sih ini, keren.. keren..
ᏦᎨᎽᎯ~: terima kasih kak, atas dukungannya dan komen positifnya🥰🫶🏻🦭
total 1 replies
PuputMega Shelviana SuJanii
bahasanya kurang ngena thor, masa ank ngomong nya gue2 k ayahnya, giliran ayahnya jh bz sopan pakex saya
ᏦᎨᎽᎯ~: wajar sih kak, melihat sifat farel ya gtulah.. adapnya kurang🤣 jdi mon maap klw krng nyaman🙏🏻 tp terima kasih udh baca🫶🏻
total 1 replies
Ddek Aish
mampir lagi
ᏦᎨᎽᎯ~: terima kasih ya kak, atas dukung setiap karyaku, bakal semakin semngt nihhh🥰🫶🏻🦭
total 1 replies
Agnan
Haha Kocak si farel😂😂
ᏦᎨᎽᎯ~: beh gercep ya, tenkyu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!