Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
"Dijodohkan?" Tanya Lily terkejut namun tidak bisa menyembunyikan rada bahagianya.
"Iya sayang, kedua orang tuamu juga setuju" ucap Crisa membuat senyum Lily mengembang.
"Bagimana sayang kau mau?" Tanya Eldis pada putrinya.
"Tentu saja , siapa yang menolak jika di jodohkan dengan pria seperti Demian" ucap Lily dengan raut wajah merona.
"Maaf, aku tidak bisa" ucap Demian dengan tenang fan tegas membuat, semua terkejut.
Crisa menatap tajam Demian.
"Apa maksudmu Demian?!!" Ucap Crisa dengan nada marah.
"Aku tetap tidak bisa omma" ucap Demian masih dengan raut tenang dan datar.
Lily menatap Demian dengan mata berkaca kaca. Pria yang selama ini ia idam idamkan harusnya sebentar lagi emnjadi suaminya jika Demian tidak menolak itu.
"Demian ini bukan untuk Lily tapi juga untuk memperkuat hubungan keluarga, mommy dan daddymu sahabat kami" ucap Eldis.
"Maaf bibi, hubungan ini tetap akan berjalan dengan baik, meski tanpa ada perjodohan" ucap Demian dengan tegas.
"Demian apa aku kurang baik untukmmu?" Tanya Lily dengan suara bergetar.
Demian menatap Lily dengan wajah datarnya. "Ini bukan tentangmu, aku mengenalmu dengan baik dan kau wanita baik, tapi tetap saja aku tidak bisa menerima perjodohan ini, aku sudah menganggapmu layaknya saudara perempuan."
"Demian, apa kau sadar apa yang baru saja kau katakan!!, ini bukan hanya tentang dirimu tapi hubungan keluarga ini!!! Apa yang membuatmu menolak!!!" Ucap Crisa dengan geram.
"Aku tidak ingin menikah!!!" ucap Demian semakin membuat demua terkejut, Demian menghela nafas, akibat emosi ia tidak bisa mengontrol perkataanya.
"Maksudku aku tidak ingin menikah hanya karna paksaan, itu saja omma" ucap Demian menatap Crisa dengan lembut, mencoba mengelabuhi Crisa dengan jawaba yang masuk akal.
"Demian Lily sangat menyukaimu, apa kau tidak tahu itu, dan begitu juga nenekmu, dia setuju jika Lily menjadi istrimu, tak bisakah kau menerima ini" ucap Eldis
"Bibi, aku tidak ingin menikah karna paksaan dan tanpa cinta, aku tidak bisa menerima itu" Ucap Demian dengan serius.
"Demian kau bisa belajar mencintaiku seiring berjalannya waktu, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku" ucap Lily dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Tidak Lily, aku tidak ingin menyakitimu dan memberimu harapan palsu, semua akan tidak adil untukmu" ucap Demian menggeleng pelan namun ucapannya selalu dengan nada tegas.
"Apa kau sudah memiliki kekasih Demian?" Tanya Albert yang sejak tadi hanya diam, dan menenangkan putrinya.
Demian terdiam sejenak, memikirkan kalimat yang harus ia susun dengan baik agar tidak menjadi boomerang untuknya.
"Ya aku sudah memiliki kekasih" ucap Demian dengan tenang membuat Crisa terkejut, begitu juga Lily.
Selama ini Demian tidak pernah terlibat hubungan dengan seorang wanita, namun semua orang tahu, Demian suka bermain dengan para wanita malam untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
"Kau bohongkan?" Tanya Lily tidak percaya, hatinya semakin sesak.
"Aku tahu Demian, kau selama ini hanya bermain main dengan wanita yang kau temui di club, aku mengerti itu, mereka semua jauh dibawahku, aku akan menerima itu Demian itu hanya masa lalu" ucap Lily membuat Demian mengeraskan rahangnya.
"tidak Lily, aku memiliki kekasih dan dia bukan wanita malam"
"siapa dia Demian, kenalkan pada omma" ucapnya tajam.
"omma, untuk saat ini aku belum bisa mengenalkan pada omma, yang jelas aku memiliki kekasih, tatap mataku omma, aku tidak berbohong" ucap Demian menggenggam tangan Crusa sebelum neneknya bertanya macam macam.
crisa terdiam menatap mata Demian, ia tahu Demian menolak perjodohan ini karna cucunya memiliki masa lalu kelam tentang keluarganya, bukan karna memiliki kekasih, ia ingin melawan namun saat menatap mata Demian, dirinya kalah, tatapan itu sulit untuk ia abaikan.
...----------------...
Karina tengah bersiap untuk pulang, dering ponselnya berderin,g tertera nomor baru yang tidak ia kenal.
"hallo.,.
"hallo Karina datanglah kerumahku, nenekku sakit".,.
"De.,.demian.,.
"ya sweetie ini aku, anak buahku sudah berada di depan rumahsakit"
"Baiklah aku akan datang segera" ucap Karina, ia segera mengambil tas medis miliknya.
Benar saja, di depan rumah sakit sudah sudah ada mobil yang menunggu dirinya.
"dokter cantik.,.," sapa Leon melambaikan tangan.
"apa yang terjadi pada nenek Demian?" tanya Karina setelah masuk mobil.
"tuan Demian dan omma bertengkar setelah menghadiri pesta, di tengah pertengkaran mereka omma Crisa merasa lemas dan memegangi jantungnya" jawab Leon, Karina mengangguk mengerti, ada rasa penasaran tentang pertengkaran antara cucu dan nenek tersebut.
Karina turun dari mobil dan mengikuti langkah Leon masuk mansion yang megah itu. Ia celingak celinguk mencari keberadaan Demian.
"nyonya berada di kamar, dokter" ucap salah satu perawat yang menanti kedatangan Karina.
Leon membawa Karina menuju kamar Crisa, ternyata Demian disana berdiri mengawasi dengan wajah dingin dan datar.
"omma ada dokter yang akan memeriksamu, setelah ini aku mohon jangan berbuat sesuatu tanpa persetujuan dariku, dan hal itu berujung menbuatku merasa bersalah" ucap Demian dengan dingin dan datar.
Crisa wanita tua itu mengangguk lemah, menatap cucunya dengan rasa bersalah, Karina dapat merasa ketegangan yang mengisi kamar tersebut, Demian kemudian pergi meninggalkan ruangan yang terasa dingin.
"apa yang anda rasakan?" tanya Karina, tangan kanan Crisa memegang dadanya.
"masih terasa nyeri, .,. Seperti di tekan" jaaab Crisa dengan lemah.
Karina tersenyum tipis, kemudian membuka tas medisnya dan mengambil sarung tangan, kemudian ia melakukan tindakan dengan mengecek denyut nadi dan tekanan darah ,ia juga mengambil stetoskop untuk mendengar detak jantung Crisa, mendengarnya dengan cermat.
" apa anda sering mengalami serangan seperti ini?" tanya Karina dengan lembut sambil mencatat hasil pemeriksaan.
"hanya terkadang namun tidak separah sebelumnya" jawab Crisa
"tekanan darah cukup stabil, detak jantung juga tidak mengkhawatirkan, sepertinya ini serangan ringan akibat stress" ucap Karina, membuka tas dan mengambil obat.
"saya akan memberikan obat untuk melancarkan aliran darah kejantung, tolong apapun itu yang membuat anda stress hilangkan sekarang" ucap Karina dengan senyum tulus.
"kondisinya tidak perlu di bawa ke rumah sakit, hanya perlu istirahat total dan menghindari stress, apapun yang memicu emosi dan stress, saya mohon hindari, jika kondisi anda buruk dan dirujuk ke rumah sakit, dan Demian meminta saya menjadi dokternya saya tidak bisa seramah ini nyonya" ucap Karina dengan tawa kecilnya membuat Crisa tersenyum.
"sungguh saya tidak bercanda, sudah banyak pasien menangis karna omelan saya, termasuk kakeknya Alex" lanjut Karina membuat Crisa tertawa kecil.
"apa kau berani memarahi orang tua, dimana sopan santunmu" ucap Crisa dengan mencibir.
"demi kesehatan dan keselamatan pasien, saya tidak memikirkan sopan santun, dan satu lagi saya tidak perduli dibenci pasien, paling tidak saya mendapat dukungan dari keluarga pasien sudah membuat saya bersemangat" ucap Karina.
"untuk obat tambahan, pakai obat yang kemarin, sama saja" lanjut karina.
"terimakasih dokter" ucap Crisa.
"sudah tugas saya" jawab Karina mengangguk. Dengan senyumnya, ia menggenggam tangan Crisa.
"apa ada beban yang sedang anda pikul?, terkadang berbagi sedikit cerita bisa membuat tenang" ucap Karina dengan lembut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
jangan lupa like , koment dan suscribe