[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati yang Tersakiti
Karena beberapa hari ini Delon selalu berlaku manis kepada Talin. Perempun itu jadi ingin membalas perbuatan Delon. Seharian Talin memikirkan tentang bagaimana cara menyenangkan hati Delon.
“Lin, gimana di Bali sama Pak Aaron?” Celine mendekatkan diri kepada Talin. Tapi, perempuan itu tetap diam membuat Celine menyenggol bahunya.
“Hah?” Talin langsung tersadar dan memandang Celine.
“Bali dan Pak Aaron gimana?” Ulang Celine.
“Hot” Jawab Talin.
“Hot?! Hot gimana maksudnya?”
“Ternyata Pak Aaron itu sixpack… badannya berotot”
Celine membekap mulutnya sendiri membayangkan tubuh atletis Aaron. “Kok lo bisa tau?”
“Pak Aaron berenang di pantai topless” Jawab Talin.
“Omg! Harusnya gue yang berenang - renang sama Pak Aaron. Kalau itu gue yang liat… gue akan langsung ambil bikin tekseksi dan godain dia”
“Mau godain Pak Aaron nggak mesti nunggu di Bali. Sekarang emang nggak bisa?”
“Nanti gue dibilang nggak etis godain doi di kantor”
“Gue butuh pendapat” Talin mengakhiri topik tentang Aaron sebelum otaknya memikirkan kejadian di pantai. Saat Aaron membuka baju dan berjalan dengan tubuh seksinya ke pantai. Lalu naik kembali ke daratan dengan tubuh basah dan berpasir. Celana basahnya membuat Talin bisa melihat sesuatu yang tidak seharusnya dan mengganggu pikiran.
“Apa tuh?”
“Gue mau buat kejutan buat pacar gue… kayaknya dia beli hadiah buat gue deh”
“Kejutan apa?”
“Kejutan yang bisa membuat dia happy abis. Sampai nggak bisa lupa” Kata Talin sambil tersenyum.
Celine menjentikan jari dan tersenyum penuh arti. Memang pertemanan mereka saling melengkapi. Kalau Talin buntu, Celine akan senantiasa memberikan ide.
“Lo ke apartemennya aja bawa makanan, anggur, dan jangan lupa pakai lingerie yang seksi” Usul Celine.
“Kenapa harus pakai lingerie yang seksi? Kan dia udah bisa liat gue naked”
“Aduh. Turutin aja gue”
...**************** ...
Seperti Delon yang punya kunci apartemen Talin. Talin juga punya kunci apartemen Delon. Tujuannya agar mereka bisa datang kapan saja ke apartemen mereka. Sudah cukup lama Talin tidak mengungjungi apartemen Delon, karena laki itu selalu datang lebih dulu ke apartemen Talin.
Hari ini mereka tidak punya rencana bertemu. Delon bilang dia akan lembur sampai malam, karena ada pemotretan majalah. Jadi, Talin berencana akan ke apartemen Delon dan menyiapkan makanan untuk lelaki itu. Talin sudah membawa beberapa paper bag untuk mendukung rencananya malam ini.
Talin mengeluarkan kartu akses apartemen Delon dari tasnya. Seharusnya malam ini Delon belum kembali. Talin mendorong pintu. Dia mendengar suara erangan dan desahan perempuan diiringi dengan jeritan kecil dan permohonan untuk terus melanjutkan.
Jantung Talin berdebar kencang. Dia berjalan dan memasuki apartemen Delon yang memiliki 2 kamar. Di ruang tamu Talin mendapati baju dan pakaian dalam wanita berserakan. Talin mendekat ke kamar Delon dan pemandangan yang tersugu membuat hati Talin ditusuk dengan ribuan pisau. Delon berada di atas tubuh perempuan tanpa busana sambil mendesah. Mereka bahkan tak menyadari kehadiran Talin, karena terlalu hanyut dalam permainan panas mereka.
“DELON” Panggil Talin sambil menahan rasa kecewa yang luar biasa. Talin menjatuhkan semua kantong belanjaan yang dia bawa. Air mata langsung mengalir tanpa bisa ditahan.
Delon yang melihat Talin segera mengangkat tubuhnya dari Dara. Dara menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Delon tidak memikirkan keadaannya. Dia segera keluar dan menghampiri Talin yang menangis.
“Talin aku bisa jelasin” Lirih Delon berusaha memutar otak mencari penjelasan tentang apa yang terjadi kepada Talin sekali pun bukti sudah sangat jelas.
“Jelasin apa? Jelasin moment ML kamu sama perempuan itu?” Talin memandang Delon dengan kemarahan yang bercampur dengan air mata. 8 tahun hubungan ini berasa dibalas dengan pengkhianatan. Sakitnya yang terasa di hatinya benar - benar luar biasa.
“Talin…”
Talin mendekat dan menampar pipi Delon dengan keras. “Nggak nyangka aku sama kamu…”
“Talin, aku minta maaf… aku bisa jelasin”
“Semua yang aku liat sangat jelas. Aku benci kamu Delon!” Talin menyeka air mata yang sudah tidak bisa dia tahan dan berjalan meninggalkan Delon. Dia hanya ingin cepat keluar dari apartemen ini. Hatinya benar - bener sakit. Talin merasa jijik dengan Delon. Semua kecurigaan yang dia rasakan ternyata tidak salah.
Delon tidak mengejar Talin. Lelaki itu menundukan kepalanya dan mengepalkan tangannya. Sepeninggal Talin. Dara turun dari kasur dan menghampiri Delon.
“Lebih baik aku pulang dulu ya” Dara mengambil pakaian yang berserakan di lantai dan membawanya ke kamar. Dara tau konsekuensi dari perbuatannya bersama Delon yang punya kekasih.
