Ia selalu dihina,diperlakukan kasar dan dianggap aib oleh keluarga nya.Membuat Kanza sebagai gadis yang sangat jelek,hanya bisa bersabar
Hingga suatu hari,ia terpaksa menerima perjodohan oleh seorang pemuda bernama Leon yang bersikap arogan dan sangat playboy dari sang kakek Antonio
Setelah menikah,ia pikir ia akan hidup bahagia dengan pemuda yang sudah dijodohkan oleh kakek Antonio
Namun justu itu menjadi mimpi buruk untuknya,karna Kanza harus menghadapi sikap arogan Leon yang selalu menghina dan tak menganggap dirinya sebagai istri
"Kau sangat jelek dan sangat tidak pantas menjadi istriku..Seharusnya kau lebih pantas menjadi pembantu dirumah ini..!!!"Bentak Leon yang menghina Kanza
Akankah Kanza tetap bersabar??Demi mempertahankan pernikahannya dengan Leon yang sangat membenci dirinya???Ataukah lebih memilih mengakhirinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11 - Dikurung
Leon pun langsung melepas tangan Kanza yang meringis kesakitan.Dan sesaat Leon melihat luka memar ditangan Kanza.Yang sebenarnya adalah ulah dari sang ibu yang sudah mencubit tangan Kanza dengan kuat
Kanza pun menatap tajam dan langsung meninggalkan Leon menuju kamar mandi.Didalam kamar mandi Kanza mengusap usap pelan tangannya yang dirasanya masih sakit.Ia tak menyangka jika cubitan sang ibu membuat tangannya memar
Sedangkan Leon hanya merasa heran dengan luka memar ditangan Kanza
Setelah acara makan malam selesai,Kakek Antonio dan Leon pun berpamitan pulang.Sang ibu pun mencari keberadaan Kanza
"Kanza..Kanza..!!!"Panggil Ibunya dengan berteriak
Kanza yang berada didapur pun segera menghampiri sang ibu
"Ya bu.."Jawab Kanza
"Kau ini kenapa lama sekali kalau dipanggil..Bereskan ini semua.."Bentak sang ibu langsung pergi
"Baik bu.."Jawab Kanza menuruti perintah ibunya
Karin yang melihat Kanza langsung tersenyum
"Beruntung juga dirimu..Bisa dipuji tuan Antonio,hanya karna masakan murahanmu itu..Padahal masakanmu biasa saja..Tidak ada yang istimewa..Ck.."Cetus Karin dengan sinis
Kanza pun melirik kearah Karin
"Setidaknya masakanku lebih dihargai kak..Daripada dihina tapi juga dinikmati.."Sindir balik Kanza dengan berani
Karin pun langsung menarik rambut Kanza dengan kuat
"Akh..Sakit kak.."Lirih Kanza sambil memegangi rambutnya
"Kau sudah berani melawanku ya..Dasar gadis jelek..!!!"Ujar Karin menatap tajam
"Akh..Lepasin kak..Sakit.."Lirih Kanza meringis kesakitan,namun Karin masih tetap menarik rambut Kanza secara paksa
"Kau pikir aku peduli..Kenapa aku harus punya adik sejelek kau..Kau sungguh memalukan..Tahu..!!!"Sentak Karin melampiaskan kekesalannya
Mendengar suara kegaduhan,sang ayah pun menghampiri mereka
"Hentikan..!!!Kenapa kalian berdua??Kenapa Malam malam masih bikin ribut.."Sahut sang ayah memisahkan mereka
Karin pun seketika melepas tarikannya dari rambut Kanza
"Dia pa..Sudah berani melawanku.."Jawab Karin sambik nenunjuk kearah Kanza
Sang ayah pun langsung menatap tajam kearah Kanza
"Kanza..Kamu sudah berani melawan kakakmu??"Tegur sang ayah
"Aku bukan melawan yah..Tapi kakak justru yang mulai duluan.."Jawab Kanza membela diri
"Bohong pa..Dia memang sudah berani melawan ku.."Sahut Karin merengek manja pada sang ayah
Karin memang pandai bersandiwara,dan selalu memanfatkan sang ayah untuk menghukum Kanza.Agar membuat dirinya merasa puas
Sang ayah pun langsung mempercayai ucapan Karin dan menarik paksa tangan Kanza kearah kamar gudang
"Masuk sana."Ujar sang ayah sambil mendorong tubuh Kanza masuk dalam kamar gudang
"Yah..Aku tidak bohong..Bukan aku yang mulai duluan..Jangan kurung aku disini yah.."Ucap Kanza berusaha menjelaskan pada ayahnya
Namun bagi sang ayah,tak ada gunanya.Karna sang ayah tidak akan mempercayai ucapan Kanza.Ayah dan ibunya sama sama membenci Kanza,dan Kanza tetap tidak tahu.Kenapa kedua orang tuanya begitu membenci Kanza.Yang sudah jelas bahwa dirinya adalah juga putri kandung mereka
Ayah pun langsung menutup pintu gudang tersebut dan mengurung Kanza didalamnya tanpa penerangan sama sekali
Kanza pun merasa ketakutan,karna ia memang takut akan kegelapan
Kanza berusaha menggedor gedor pintu untuk dibuka kan,namun percuma tak ada satu pun yang peduli dengan nasib Kanza.Terlebih mereka dengan teganya membiarkan Kanza terkurung didalam kamar gudang.Seolah menjadi hukuman yang pantas untuk Kanza