Bian, seorang pria berusia 30-an yang pernah terpuruk karena PHK dan kesulitan hidup, bangkit dari keterpurukan dengan menjadi konten kreator kuliner. kerja kerasnya berbuah kesuksesan dan jadi terkenal. namun, bian kehilangan orang-orang yang di cintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D.harris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bisnis baru
Di suatu sore yang tenang, Rissa duduk di teras sambil menikmati secangkir kopi. Anjani tertidur di dekatnya, dan Sabda sedang bermain dengan mainannya di ruang keluarga. Dengan santai, Rissa membuka media sosial di ponselnya, scrolling berbagai akun fashion yang memamerkan produk-produk handmade dari berbagai negara. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di kepalanya.
"Kenapa aku nggak coba bikin tas handmade dengan desain yang mengangkat budaya Indonesia?" pikirnya.
Keesokan harinya, Rissa membagikan ide itu kepada Bian. "Mas, aku punya ide buat bikin tas handmade. Desainnya nanti aku tambahkan sentuhan tradisional Indonesia, tapi tetap modern dan chic. Aku mau kerjasama sama pengrajin lokal untuk produksinya," jelas Rissa dengan semangat.
Bian tersenyum. "Wah, itu ide yang bagus, Sayang. Kamu kreatif banget. Aku yakin banyak orang bakal suka."
Rissa segera menghubungi beberapa pengrajin lokal yang ia kenal. Bersama mereka, ia mulai merancang tas dengan desain unik, seperti motif batik, tenun, dan ukiran khas Indonesia yang diaplikasikan dengan gaya modern. Ia juga menambahkan aksesoris kecil seperti gantungan berbentuk wayang dan ornamen tradisional lainnya.
Setelah tas pertama selesai, Rissa memberi nama Brand tas karyanya JANI. Diambil dari nama anak nya Anjani. Rissa memulai kampanye marketing di media sosial. Ia membuat konten menarik, menampilkan proses pembuatan tas dari awal hingga selesai. Ia juga menyertakan cerita para pengrajin di balik setiap produk, sehingga pelanggan merasa terhubung dengan kisahnya.
Rissa menggandeng sejumlah influencer untuk mempromosikan bisnis tasnya. Ia dengan cermat memilih influencer yang memiliki minat pada fashion lokal dan mendukung gerakan pemberdayaan komunitas.
Salah satu influencer terkenal, Sheilla memposting video singkat tentang koleksi tas Rissa di Instagram-nya. "Aku lagi suka banget sama tas local brand ini ! Desainnya tuh cantik, modern, tapi tetap ada sentuhan budaya Indonesia. Dan yang lebih keren, setiap pembelian tas JANI ini, kalian ikut mendukung para pengrajin lokal. Worth it banget!" kata Citra dalam videonya.
Video tersebut langsung mendapatkan ribuan likes dan komentar positif. Banyak orang yang terinspirasi untuk membeli tas itu karena merasa ikut berkontribusi pada pemberdayaan pengrajin lokal.
Melihat antusiasme yang tinggi, Rissa juga memperluas kampanye promosi dengan mengadakan giveaway di akun media sosial bisnisnya. Syaratnya, peserta harus membagikan cerita atau pengalaman mereka tentang pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Cara ini tidak hanya meningkatkan engagement tetapi juga memperkuat misi bisnisnya.
Dalam waktu singkat, tas Rissa menjadi viral. Banyak orang tertarik dengan keunikan desain dan cerita di balik produk tersebut. Pesanan pun mulai membanjiri Rissa, bahkan beberapa selebgram terkenal mulai mempromosikan tas itu di akun mereka.
Dari hasil penjualan yang terus meningkat, Rissa memutuskan untuk memberikan sebagian keuntungannya kepada para pengrajin lokal sebagai bentuk apresiasi. Ia juga membantu menyediakan pelatihan untuk mereka, seperti teknik pembuatan tas yang lebih modern dan efisien, serta tips pengelolaan keuangan sederhana.
Melihat tingginya permintaan, Rissa memutuskan untuk membuka butik kecil di sebelah kedai kopi Bian. Butik itu didesain dengan nuansa minimalis namun elegan, dihiasi ornamen tradisional Indonesia. Di etalase, terpajang berbagai koleksi tas, dompet, dan aksesoris buatan Rissa.
Saat grand opening butiknya, banyak pelanggan datang, termasuk beberapa pelanggan setia kedai kopi Bian. Mereka penasaran dan kagum dengan karya Rissa.
"Saya suka sekali desainnya, Mbak Rissa," kata seorang pelanggan. "Modern, tapi tetap ada unsur tradisionalnya. Sangat berbeda dari yang lain."
Bian juga merasa bangga dengan pencapaian istrinya. "Kamu hebat, Sayang. Sekarang kita nggak cuma punya kedai kopi, tapi juga butik tas yang jadi kebanggaan keluarga."
Rissa tersenyum bahagia. "Ini berkat dukungan Mas dan anak-anak juga."
Kini, butik Rissa dan kedai kopi Bian menjadi daya tarik baru di kawasan itu. Banyak pengunjung yang datang untuk menikmati kopi sekaligus melihat koleksi tas dan aksesoris Rissa. Mereka pun semakin dikenal sebagai pasangan yang sukses menggabungkan bisnis dan cinta akan budaya lokal.
