NovelToon NovelToon
Cinta Satu Malam CEO

Cinta Satu Malam CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Seorang gadis bernama Arumi terjebak satu malam di kamar hotel bersama pria asing. Tak di sangka pria itu adalah seorang CEO. Orang terkaya di kotanya. Apa yang akan Arya lakukan pada Arumi? apakah Arya akan bertanggung jawab dengan kejadian malam itu, lalu bagaimana dengan calon istri Arya setelah tahu hubungan satu malam Arya dengan Arumi. Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dengan Arya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Foto-foto mesra

Malam ini, Arya masih berada di perjalanan pulang menuju rumahnya. Arya sejak tadi masih fokus dengan menyetirnya.

Ring ring ring

Ponsel Arya tiba-tiba berdering. Arya melihat ke arah ponselnya. Ternyata sejak tadi ibunya yang menelponnya.

"Mau ngapain sih Mama nelepon. Paling mau tanya aku pulang kapan. Biarin aja lah, orang aku masih ada di jalan juga. Malas angkat telepon kalau nggak penting-penting amat," ucap Arya di sela-sela menyetirnya.

Sesampainya di rumahnya, Arya turun dari mobilnya. Setelah itu dia masuk ke dalam rumahnya. Sesampainya di ruang tengah, Arya menghentikan langkahnya saat melihat orang tuanya masih berada di ruang tengah.

Bu Monika dan Pak Rangga menatap Arya penuh amarah. Bu Monika menghampiri Arya dan langsung menamparnya.

Plak.

Satu tamparan mengenai pipi Arya.

Arya tidak tahu kenapa tiba-tiba ibunya menamparnya. Arya hanya bisa meringis menahan sakit.

"Ma, ada apa Ma? kenapa Mama nampar aku?" tanya Arya.

"Arya, kamu benar-benar sudah membuat malu Mama dan Papa Arya," ucap Bu Monika emosi.

Arya bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Buat malu gimana sih Ma. Apa emang yang sudah aku lakukan?"

Bu Monika meletakan dengan keras foto-foto mesra Arya dengan wanita-wanita itu di atas meja. Arya terkejut saat melihat foto-foto itu. Semua foto itu adalah foto Arya dengan para gadis waktu dia kuliah dulu.

"Apa ini Arya. Kenapa banyak sekali foto mesra kamu dengan wanita. Bagaimana kalau foto-foto ini tersebar keluar dan sampai juga di tangan keluarga Olivia. Apa yang akan mama dan Papa katakan Arya," ucap Bu Monika dengan nada tinggi.

"Ma, dari mana Mama dapat foto-foto ini?" tanya Arya sembari mengambil foto-foto yang berserakan di atas meja.

"Kamu tidak perlu tahu Mama dapat ini dari mana. Kamu itu benar-benar sudah mempermalukan keluarga Arya. Skandal kamu dengan para gadis ini, bisa membuat keluarga kita hancur. Apa yang akan orang katakan tentang keluarga kita. Keluarga Dinata yang terhormat, mempunyai pewaris yang suka main wanita."

Arya menghela nafas dalam. Dia terduduk lemas di atas kursi. Arya tidak tahu orang tuanya mendapatkan foto-foto itu dari mana.Di masa lalu Arya memang pernah dekat dengan beberapa wanita. Namun dia tidak tahu siapa orang yang sudah memotretnya diam-diam dan mengirimkan foto-foto itu ke orang tuanya.

"Arya, apa kamu bisa jelaskan foto-foto itu ke Papa?" tanya Pak Rangga angkat bicara.

"Foto-foto ini tidak seperti apa yang Papa dan Mama fikirkan. Foto-foto ini pasti ada orang yang sengaja ingin membuat reputasiku hancur. Aku tidak pernah punya skandal dengan gadis-gadis ini," ucap Arya membela diri.

"Percuma Mama bicara sama kamu Arya. Orang jelas-jelas ini foto-foto kamu, masih ngeles aja. Kalau foto ini ke sebar ke internet, nama baik keluarga kita bisa hancur Arya. Apa kamu tidak pernah berfikir, perusahaan kita sudah memasuki tingkat internasional. Kita juga sudah bergabung dengan beberapa perusahaan asing di luar negeri. Saingan bisnis kita juga semakin banyak.

Kalau sampai foto-foto ini tersebar keluar, bagaimana Arya kita bisa menghadapinya."

"Mama nggak usah khawatir soal ini. Aku akan menangani masalah ini sendiri. Aku yakin, ini hanya ancaman orang yang tidak suka denganku. "

"Arya, Papa sudah tidak bisa apa-apa sekarang. Papa terkena stroke dan tidak bisa membantu kamu banyak. Hanya kamu satu-satunya anak Papa yang bisa Papa andalkan. Tolong jangan kecewakan Papa Arya! seandainya nanti ada masalah dengan perusahaan, selesaikan lah sendiri dengan baik."

"Papa dan Mama tenang saja. Foto-foto ini tidak akan menyebar keluar. Aku akan mencari tahu, siapa dalang di balik foto-foto ini"

Arya bangkit dari duduknya. Tanpa banyak bicara, dia kemudian pergi meninggalkan ruang tengah. Arya masuk ke kamarnya. Dia kemudian menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

"Apa yang sebenarnya terjadi. Siapa orang yang sudah diam-diam mengambil fotoku dan memberikannya ke orang tuaku. Lagian, di foto-foto itu kejadian sudah lama. Apa jangan-jangan, orang ini punya dendam pribadi denganku. Dan peristiwa malam itu, apa ada hubungannya dengan orang yang mengambil foto-foto ini. Apakah orang ini juga yang sudah menaruh obat di minuman ku dan membawaku ke hotel."

Arya hanya bisa bertanya-tanya dalam hati. Siapa orang yang sudah menjebaknya malam itu.

Arya tidak mau memikirkan hal-hal itu lagi. Dia lebih memilih ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu Arya mengganti bajunya dengan baju tidur. Selesai itu Arya naik ke atas tempat tidurnya dan bersiap untuk tidur.

***

Siang ini, Arumi masih berada di kantin. Dia masih tampak menikmati makanannya. Arumi sejak tadi hanya sendiri. Sementara Gina yang biasa dengan Arumi, tidak terlihat bersamanya.

Dari kejauhan, Jefri menatap Arumi.

"Arumi lagi sendiri, samperin ah," ucap Jefri.

Jefri melangkah menghampiri Arumi.

"Hai..."

Arumi terkejut saat melihat Jefri.

"Jefri. Ada apa? ngapain kamu ke sini?" tanya Arumi.

"Kamu tenang saja. Fani dengan gengnya sudah pulang.. Mereka nggak akan melihat kita berdua. Oh iya. Boleh nggak aku ikut duduk di sini?" tanya Jefri.

"Duduk aja. Lagian ini kantin tempat umum. Apa hak aku untuk melarang orang lain duduk di dekatku."

Jefri tersenyum dan langsung duduk di dekat Arumi.

"Ngomong-ngomong, kenapa kamu sendiri. Di mana si cempreng Gina itu?" tanya Jefri.

Arumi mengedikan bahunya.

"Mana aku tahu Gina di mana."

"Biasanya kan kalian itu selalu bareng, kayak amplop dan perangko."

Jefri mengangkat tangannya untuk memanggil ibu kantin. Ibu kantin buru-buru mendekat ke arah Jefri.

"Bu, saya mau pesan es teh manis sama mie ayam ya."

"Baik Mas."

Ibu kantin kemudian pergi untuk membuatkan pesanan Jefri. Beberapa saat kemudian, pesanan itu datang. Ibu kantin kemudian meletakan pesanan itu di atas meja.

"Terimakasih Bu."

"Iya, sama-sama."

Jefri kemudian makan di dekat Arumi.

"Arumi, ada yang mau aku tanyakan sama kamu," ucap Jefri di sela-sela kunyahannya.

"Apa?"

"Siapa sih, orang yang nganterin kamu pakai mobil mewah waktu itu?"

"Ngapain kamu tanya itu?"

"Arumi, aku cuma mau tahu aja."

"Dia bos aku. Emang kenapa?"

"Bos kamu? Apa kamu punya hubungan sama dia?"

"Mau aku punya hubungan atau tidak sama dia, itu juga bukan urusan kamu. Kamu itu kan bukan siapa-siapa aku."

"Arumi, kenapa sih kamu selalu bersikap dingin sama aku. Padahal selama ini aku selalu peduli sama kamu."

Di sela-sela Arumi dan Jefri ngobrol, tiba-tiba Gina menghampiri mereka.

"Jefri, ngapain kamu di sini?" tanya Gina sembari duduk di dekat Arumi.

"Aku cuma lagi ngobrol sama Arumi. Kenapa sih, kamu ganggu kita."

Gina menghela nafas dalam. Dia harus ekstra sabar untuk menghadapi Jefri. Karena Jefri itu tipe cowok yang ngeyel.

"Siapa yang ganggu. Aku kan temannya Arumi. Jadi aku bisa dong, ketemu Arumi kapan saja. Lah kamu siapa, pacar bukan teman pun bukan. Kamu itu cuma hama pengganggu," ucap Gina pada Jefri.

Gina memang sudah terbiasa bicara kasar dengan Jefri. Karena Gina merasa risih dengan sikap Jefri ke Arumi yang sok kenal sok dekat.

"Sudah di tolak berkali-kali, masih aja ngejar-ngejar."

"Apa katamu..." ucap Jefri merasa kesal.

"Sudah, sudah. Nggak usah berantem. Kalau mau makan, makan saja. Kenapa harus pakai ribut sih," ucap Arumi.

1
muna aprilia
lanjutkan
Dinda Putri
karya yang bahus
Nana Susanty
bagus
Adinda
pergi aja arumi kehadiranmu tidak diharapkan mereka terutama Arya, pergi tinggalin arya biar nyesal dia.
Adinda
mungkin Arumi anak orang kaya ayah dan ibunya mungkin cerai karena orang ketiga
millie ❣
Si Arya jadi laki yg tegas disamping itu karma loe jg harus menyadari semua diatur takdir jg semesta kannnn loe bs nikah ama Arumi perlakukan Arumi dgn baiklah jadilah suami yg tegas bisa melindungi arumi kelak dr keluarga loe org lain yg akan membully dia 😏😏
millie ❣
Gw kok kasian ama Arumi siiiiii kalau cinta satu mlm terjadi bukankah itu takdir harusnya bs bersatu apalg nanti kalau Arumi hamidun gmn donk pertanggung jawaban'y g kasian apa ??????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!