Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Pengawas Bastian larang orang tuanya Bastian anterin Bastian ke gubuk dan paksa bawa kardus yang sengaja Yuyun bawa ke rumah sakit.
"Tolong Bu jangan paksa kami terus, kami menjalankan tugas saja yang diberikan ke kami awasi Bastian, tolong jangan bikin kami ada masalah karena terima pemberian kalian asal kalian tahu digubuk dipasang cctv didalam dan luar gubuk, jadi pak Boby dan bu Belva tahu apa saja yang dimakan dan dilakukan sama Bastian selama masa hukuman." ucap Pengawas bohong, terpaksa berbohong supaya Yuyun tidak terus paksa supaya bawa makanan yang disiapkan untuk Bastian.
"Sudah lah Mami percuma bicara sama manusia tembok seperti mereka tidak punya hati sama sekali, mereka manusia jahat mana peduli sama penderitaan yang Bastian alami sekarang." ucap Bastian sengaja sindir empat orang didepannya.
"Terserah kalian saja, hayo kembali ke gubuk kamu mulai jadi petani kembali jangan kelamaan disini merepotkan kami saja!" tegas Pengawas Bastian langsung dorong kursi yang didudukin sama Bastian.
Bastian mengepalkan tangannya menahan kesal karena ibu nya selalu dibuat sedih sama pengawasnya, sungguh tega membuat orang tuanya selalu sedih karena tidak dihargai keinginannya.
Yuyun tidak menyangka pengawas anaknya benar-benar tega tidak membiarkan pemberian Yuyun dikasih ke Bastian, supaya bisa dimakan sama anaknya setiap hari dan Yuyun juga bawakan baju untuk Bastian supaya tidak pakai baju lusuh terus.
**
Kamal, Puput, Desti, dan Bela belajar menjahit. Bela senang sekali karena sahabat-sahabatnya mau juga belajar menjahit walaupun harus gantian dan nunggu selesai, tapi pada mau coba menjahit baju untuk anak.
"Bagus sekali baju perdana buatan kalian keren sekali." puji Bela melihat hasil karya sahabat-sahabatnya.
"Buatan kamu juga bagus Bel, apa boleh kita jadikan story di chat kita hasil karya kita?" tanya Kamal minta ijin sama Bela.
"Boleh tapi jangan ajak saya yah, saya belum siap terima hujatan dari temen-temen sekolah kalo pada tahu nasip saya sekarang." lanjut Bela berusaha santai tidak ingin menunjukan kesedihannya.
"Oke siap, kita foto berempat dan bagian kamu kita edit saja iya Bel, foto ada kamu wajib ada karena kita best friend forever apapun yang terjadi kita harus ada kenangan kebersamaan kita." ucap Desti tidak mempermasalahkan ada Bela ikut foto karena Bela sahabatnya tidak boleh malu foto sama Bela walaupun sahabatnya punya masalah cukup besar dan memalukan.
Bela terharu mendengar ucapannya Desti yang mau foto bareng dirinya, apa lagi tidak ada rasa malu sama sekali membuat Bela peluk Desti karena bahagia karena sahabatnya mau ada kenangan bareng dirinya.
Kamal dan Puput merapihkan rambutnya sebelum foto berempat, Kamal ingin sekali tampilannya kelihatan rapih dan cantik saat difoto nanti.
**
Bastian diam saja saat pengawalnya memberikan makan dan obat yang harus dihabiskan sama Bastian, sungguh enggan untuk makan nasi pakai kecap saja rasanya tidak enak sama sekali.
"Kalian bawa lah sana makanan itu biar guea minum obat saja!" perintah Bastian malas makan.
"Semakin sakit kamu Bastian, makan lah jangan siksa diri sendiri dengan tidak makan lagi, kamu sakit memangnya akan merubah takdir hidup kamu jangan mimpi Bastian semua akan tetap berjalan, karena ini adalah kenyataan pahit kehidupan yang harus kamu jalani Bastian!" tegas Pengawas tidak mau ambil makanan yang sudah disiapkan.
"Ini semua terjadi karena kecerobohan Bela seharusnya dia saja yang menderita bukan gue juga, kehidupan gue seharusnya masih hidup enak dan banyak fasilitas mewah justru semuanya sirna karena kecerobohan Bela sendiri huh perempuan pembawa sial!" protes Bastian kesal dan menyesal.
"Dasar tidak tahu diri kamu, kamu yang merusak Bela justru sekarang menyalahkan Bela atas nasip buruk kamu sekarang, kalo pak Boby dengar ucapan kamu pasti kamu dihajar karena menyalahkan Bela bukannya sadar diri dan minta maaf dasar tidak tahu diri sama sekali!" lanjut Pengawas kesal mendengar ucapan Bastian yang terus menyalahkan Bela tapi tidak sadar diri sama sekali, kecerobohan yang dilakukan Bela juga kesalahan Bastian awalnya tidak akan ada kecerobohan jika tidak ajak duluan dulunya.
Keempat pengawas cuman lihatan Bastian sambil main handphone, sesekali memperhatikan Bastian justru melamun tidak diajak ngobrol sama sekali.
Bastian lempar piring didepannya dengan kesal, Bastian kesal sekali karena masih dikasih makan kecap tidak dikasih makanan yang enak sekali saja membuat nafsu makan Bastian hilang walaupun lapar tapi tidak membuat Bastian mau makan walaupun sedikit.
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya