Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Potret
" Saya sudah menunggu anda datang ke kamar, Yang Mulia." ucap seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam ruang kerja Kaisar Lucius.
Kaisar Lucius yang melihat kedatangan salah satu selir nya langsung memberikan kode untuk orang itu pergi. Setelah memastikan orang suruhannya pergi Kaisar Lucius langsung berjalan mendekati selir nya.
Selir tersebut memiliki ciri rambut berwarna hitam dan manik hitam nya serta kulit nya putih. Membuat kelihatan cantik wanita merupakan salah satu Puteri kepala suku di hutan. Dimana saat itu Kaisar Lucius terluka dan Puteri suku itu membawanya serta merawatnya dengan baik.
Kaisar Lucius yang merasa berhutang budi langsung membawanya ke istana dan menjadikannya salah satu Selir nya. Wanita itu bernama Agnessia Olivia merupakan ibu dari dua anak Kaisar dan salah satunya adalah seorang Pangeran.
" Jadi ada urusan apa kau sampai datang ke sini. Bukannya sudah saya bilang tidak akan datang ke kamar mu?" tanya Kaisar Lucius dengan datar melihat selir itu tanpa minat.
Selir Agnessia berdiri di depan Kaisar Lucius dan mengelus dada nya di balik kemeja putihnya. Membuat nafas Kaisar Lucius sedikit terengah karena gairah.
" Saya hanya ingin memberikan Kaisar kesenangan saja." ucap Selir Agnessia sambil meletakkan kepalanya di lekuk leher Kaisar Lucius dan menghela nafasnya.
Membuat tubuh Kaisar Lucius meremang tapi seketika pikirannya mengingat pertemuannya dengan Aleyza dan tatapannya yang diberikan nya membuat nya seketika tersadar dan spontan mendorong tubuh Agnessia hingga berjalan mundur.
" Kaisar." ucap Selir Agnessia sedih merasa tidak percaya karena baru pertama kalinya Kaisar Lucius menolaknya setelah kepergian Ratu ke tempat pengasingan.
" Kau boleh pergi saya tidak ingin melihat mu sampai waktu nya tiba." ucap Kaisar Lucius mengusir Selir Agnessia dari ruangannya.
Selir Agnessia yang mendengarnya mengeram marah tapi ia tidak menunjukkan.
" Sesuai keinginan anda, Yang Mulia." ucap Selir Agnessia membungkuk sebelum pergi dengan gaun merahnya berterbangan di belakang.
Setelah itu Selir Agnessia berjalan kembali ke kamarnya dan melihat sekitar ruangan dimana sudah banyak lilin yang membawa terkesan romantis. Hari ini padahal Selir Agnessia ingin menghabiskan waktu bersama Kaisar Lucius dan mungkin saja setelah itu ia bisa hamil lagi. Sayangnya Kaisar Lucius menolaknya.
Karena kemarahan nya Selir Agnessia melempar barang-barang di kamarnya sambil berteriak.
Melihat kepergian Selir Agnessia. Kaisar Lucius berjalan menuju ke rak buku besar dan memegang salah satu bukunya tidak lama kemudian terlihatlah sebuah lorong gelap. Kaisar Lucius masuk ke dalamnya tanpa pencahayaan sama sekali sampai tiba di sebuah pintu berwarna hijau. Kaisar Lucius menggunakan sihir untuk membukanya di dalam nya terdapat sebuah sofa, ranjang berukuran besar, serta perapian untuk menghangatkan ruangan. Kaisar Lucius berjalan ke sesuatu yang tertutup oleh kain merah kemudiannya membukanya memperlihatkan seorang potret lukisan wanita yang mengenakan gaun putih polos sambil menggendong seekor kambing sambil menunjukkan senyumannya yang cantik. Tapi yang membuatnya terlihat unik adalah mata nya yang biru dan rambutnya pirang di atasnya ada mahkota bunga.
Kaisar Lucius yang melihatnya tersenyum dan menyentuh potret itu.
" Kau sangat cantik membuatku tidak bisa lepas darimu sayang ku." ucap Kaisar Lucius tersenyum.
...****************...
Tap....
Tap....
Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun sedang menunggangi kuda di hutan. Dengan memegang sebuah busur di tangan nya dan menargetkan seekor kelinci tidak jauh darinya.
Tapi sayangnya panahannya melesat membuat anak laki-laki itu kesal dan ketika ia ingin pergi tiba-tiba saja ia mendengar suara tawa yang membuatnya penasaran.
Sehingga di mengikuti asal suara tersebut sampai dimana...
Countine...