Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Menghancurkan Sekte Mayat Hidup
"Hmm, senjata Bertuah.."
Begitu senjata itu di keluarkan dari penyimpanan nya, aura di sana langsung terasa makin mencekam.
(Tingkatan dari senjata adalah senjata biasa, senjata Bertuah, senjata Legenda, senjata mistik, senjata kaisar Langit dan senjata Spiritual Illahi)
Senjata biasa adalah senjata yang biasa ada seperti pedang yang di simpan di pinggang, tombak yang selalu di genggam dan lain lain.
Namun mulai tingkatan senjata Bertuah, senjata ini bisa di simpan di dimensi penyimpanan.
Untuk bisa memainkan senjata Bertuah minimal seseorang harus berada di tingkatan kultivasi ranah Awal Tinggi karena di tingkatan tersebut kekuatan seseorang itu sudah mencukupi untuk menggunakannya, serta dengan kekuatan orang tersebut baru bisa menciptakan Dimensi penyimpanan selain artefak penyimpanan tentunya.
"Bukan hanya kau yang memiliki senjata Bertuah." kata master Xingguang, lalu membalik telapak tangan nya, lalu muncul sebuah pedang dalam genggaman nya.
Pedang tersebut juga menyebarkan aura yang kuat, aura yang mengandung kekuatan hawa panas.
Kini dua orang itu sudah menggenggam senjata tingkat Bertuah.
Aura dua kekuatan yang menyebar itu makin mengerikan, seakan berlomba untuk saling menekan dan mencoba saling menghancurkan lawannya.
Zouuu... zouu....
Dua sosok berkelebat menyabetkan senjata di tangan masing masing menyerang ke arah lawan.
Gelombang serangan terdengar bergemuruh saat keduanya menyabetkan senjata nya.
Hawa panas menyeruak saat master Xingguang menebaskan pedangnya, kekuatan yang sangat mengerikan terpancar sepanjang jalur serangan lintasan pedang tersebut.
Sosok bertopeng separuh juga melesat maju menyabetkan tombak cakar nya.
Gelombang kematian juga menguar mengiringi serangan itu.
CRAANG .!! CRAANG....!
Dua senjata dengan kekuatan menakutkan itu bertubrukan berkali kali.
BLAAAR...! JDUAAAR...!
Ledakan keras langsung terdengar begitu senjata senjata itu bertubrukan berkali kali.
Gelombang kejut menyapu ke segala arah, awan dan angin tersibak menyingkir terhempas oleh ledakan itu.
Master Xingguang terdorong beberapa tombak kebelakang, begitu juga dengan lawannya si pria bertopeng separuh.
Untungnya kedua sosok tersebut bertarung di angkasa, seandainya bertarung di daratan pasti banyak yang akan rusak terkena dampak pertarungan kedua nya.
Zouuu... zouuuu....
Kedua sosok itu kembali saling meloncat menyerang, menebaskan senjata masing masing untuk menumpas lawannya.
Berkali kali keduanya silih berganti saling serang, meski juga mereka akan terlempar saat posisi keduanya beradu serangan.
Nampaknya kekuatan kedua sosok itu seimbang.
"Cari mati, dengan kemampuan seperti ini berani mencari masalah dengan utusan resmi Bukit Bayangan."
Sosok bertopeng separuh hanya menelan ludah, mereka memang seimbang.
**
Krataaak..!
Baaam...! Baaaammm..!
Sepuluh sosok yang menyerang calon murid Bukit Bayangan terlihat makin gencar menyerang, mereka menghantam dengan kekuatan yang mereka miliki.
Sedikit kesadaran dari pria bertopeng separuh yang di tanamkan untuk mengendalikan sosok sosok tersebut terbukti cukup ampuh.
Terbukti mayat mayat itu mampu melakukan serangan dengan formasi yang mematikan.
Annchi sudah terlihat kelelahan, energi nya seperti terkuras habis karena menciptakan benteng tanah pelindung dalam waktu yang lama.
"Apakah ada yang bisa membantu pertahanan?." Song Yang berteriak begitu menyadari benteng pertahanan tersebut kini terasa makin tipis dan mudah goyah bergetar.
WEEEENG...
Taaak..... Taaakkkk...
Kini di luar lapisan benteng tanah ciptaan Annchi tercipta benteng baja meskipun terlihat tipis, Yuang Fengying sudah berdiri di samping gadis muda tersebut sambil mengaktifkan pertahanan unsur elemen logamnya.
"Bagus Fengying, dengan bantuan benteng logam mu pertanahan ini makin kuat."
Meskipun pertahanan makin kuat namun serangan mereka terhadap sosok sosok bertopeng juga berkurang karena kali ini Yuang Fengying membantu pertahanan.
Merasa serangan dan tekanan berkurang, mayat mayat tersebut makin gencar menyerang anak anak tersebut.
Yuang Fengying menajamkan kekuatan visualisasi nya, mencoba mencari kelemahan dari sosok sosok tersebut.
'Roh Inti Jiwa' terlihat bersinar di alam jiwanya, mengalir dan beredar lalu berpusat ke bagian mata.
"Ah, ternyata itu yang menjadi kekuatan makhluk makhluk ini."
Dalam penglihatan Yuang Fengying terlihat sebuah sinar aura tipis berwarna kehijauan bersarang di kepala sosok sosok tersebut, nampaknya si Pengendali memancarkan kekuatan kehidupan dan kecerdasan dari sana.
"Serang bagian kepala..!." teriak Yuang Fengying mulai memberikan perintah kepada yang lainnya.
Song Yang menoleh, sedikit tak percaya, begitu juga dengan Bao Yu dan Liu Changhui.
"Heh, bukankah mereka memakai topeng, bagaimana kau memintaku menyerang kepalanya?."
"Topeng itu terlihat kuat dan kokoh..!"
Semua menyadari sosok sosok tersebut memakai topeng, dan mungkin topeng tersebut merupakan sebuah pertahanan juga, jadi akan sia-sia menyerang bagian kepala.
Memang benar topeng tersebut bukanlah sembarang pelindung wajah, topeng logam kokoh itu juga pertahanan bagi sosok sosok tersebut meski juga berfungsi menutupi wajah buruknya.
Yuang Fengying melihat semua yang masih terdiam tak mempercayai usulan nya.
Bocah 8 tahun itu nekat meloncat keluar dari benteng pertahanan, karena usulan nya di tak ditanggapi.
"Bocah bodoh..!."
"Dasar ceroboh...!."
Yuang Fengying tak mengindahkan segala sumpah serapah yang di ucapkan rekan rekannya, dia bergerak sangat cepat menuju ke arah sosok terdekat lalu menghantam kan serangan di kepala lawan.
Seni jurus Menebas Angin Menghadang Badai menggelegar, membalik udara sekitar lalu menghantam kepala salah satu sosok tersebut.
DAARR...!
Yuang Fengying menghantam keras sosok tersebut, setelah sedikit memutari badannya, sengaja itu di lakukan karena pada bagian depan, tepat nya bagian wajah terhalang topeng kokoh.
Sosok bertopeng itu oleng begitu terhantam kepala nya, meski pukulan Yuang Fengying tak menimbulkan kerusakan berarti karena kekuatan nya hanya di ranah Dasar tiga.
Pukulan tersebut sungguh luar biasa efek nya, meski tak membawa kehancuran bagi sosok mayat tersebut, namun gerakan mayat itu jadi terganggu dan terlihat sangat kaku.
Begitu Yuang Fengying memeriksa dengan kekuatan visualisasi, terlihat sinar aura kehijauan tersebut sedikit rusak tak lagi menggumpal, seakan cahaya kehijauan itu pecah dan terburai dari cangkang nya.
"Apa..!, bocah itu benar benar berhasil..!?." Song Yang terpana.
"Benar, rupanya kelemahan makhluk ini ada di bagian kepala." sahut Bao Yu dengan semangat.
Yuang Fengying kini sudah kembali ke benteng, akan sangat beresiko jika dia tetap berada jauh dari rekan rekannya.
Mereka mulai menyerang dari dalam benteng dan kali ini sasaran mereka jelas menyasar bagian kepala.
"Dua...!." Liu Changhui berteriak begitu berhasil menghantamkan pukulan jarak jauhnya ke bagian kepala sosok bertopeng.
Kini terlihat sudah ada dua sosok bertopeng yang terlihat kacau gerakannya, hal itu membuat anak anak tersebut mengembangkan senyumnya.
"Tiga...!," teriak Song Yang dengan gembira begitu berhasil menyarangkan serangan di kepala lawan.
Satu demi satu sosok sosok tersebut mulai kacau gerakannya, bahkan terlihat mereka saling menyerang antara sesamanya.
"Hebat...kau hebat Yuang Fengying.." puji anak anak lainnya.
Di sisi lain, sosok bertopeng separuh terlihat muram, begitu melihat pasukannya kini dalam kondisi kacau balau.
"Dasar, berandalan kecil, kalian merusak pasukan ku.!," umpat nya ke arah anak anak tersebut.
____________
Jangan lupa terus dukungan nya....
Saran buat author sebaiknya sajikan cerita dengan bahasa yg mudah dan menarik minat pembaca ...
Pembahasannya nggak perlu bertele-tele ... lha ini bukan thesis kok ...
Semangat .. semoga ada perbaikan 🙏👍
nggak jadi baca